Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN

TINGKAT
KEPATUHAN
PROTOKOL
KESEHATAN
DENGAN KEJADIAN
COVID-19 DI
INDONESIA
MUHAMMAD BINTANG PARIPURNA DWIKI NIRMA
G1A019015
Latar Belakang
1 Kronologi penyebaran COVID-19,
Kebijakan Pemerintah, dan Perilaku
Masyarakat
Kronologi Penyebaran
• Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari 2020, China
mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru
coronavirus) dan tanggal 11 Maret 2020, WHO
sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi
(Kementerian Kesehatan RI, 2020).
• Pada 27 Januari 2020, Indonesia mengeluarkan
pembatasan perjalanan dari provinsi Hubei, yang
saat itu merupakan pusat dari COVID19 global,
pada saat yang sama mengevakuasi 238 orang
Indonesia dari Wuhan. Presiden Joko Widodo
melaporkan pertama kali menemukan dua kasus
3
infeksi COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020
Kebijakan dan Perilaku Masyarakat
Kebijakan Perilaku
Pemerintah membuat berbagai Banyak masyarakat yang tidak
macam kebijakan untuk menyikapi kebijakan tersebut
menghadapi serta mengatasi dengan baik, seperti contohnya
pandemic COVID-19 seperti pemerintah sudah meliburkan
kebijakan: (1) berdiam diri di para siswa dan mahasiswa
rumah (Stay at Home); (2) untuk tidak berkuliah atau
Pembatasan Sosial (Social bersekolah ataupun
Distancing); (3) Pembatasan memberlakukan bekerja di
Fisik (Physical Distancing); dalam rumah, namun kondisi
(4) Penggunaan Alat Pelindung ini malahan dimanfaatkan oleh
Diri (Masker); dan lain banyak masyarakat untuk
sebagainya (Tuwu, 2020). berlibur. (Buana, 2020)
4
Tujuan
• Tujuan Umum • Tujuan Khusus
Untuk mengetahui a. Untuk mengetahui
hubungan tingkat faktor-faktor yang
kepatuhan protocol mempengaruhi kepatuhan
masyarakat dalam
kesehatan dengan
menjalankan protokol
kejadian COVID-19 di kesehatan
Indonesia
b. Untuk mengetahui
dampak dari hubungan
tingkat kepatuhan dengan
kejadian COVID-19 di
Indonesia 5
Tinjauan Pustaka
2 COVID-19, Kebijakan Penanganan,
Perilaku Masyarakat terhadap Kebijakan,
& Hubungan Tingkat Kepatuhan Protokol
Kesehatan Dengan Kejadian Covid-19
COVID-19
Pengertian Epidemiologi
COVID-19 ( coronavirus disease Hingga 28 Maret 2020, jumlah
2019) adalah penyakit yang kasus infeksi COVID-19
disebabkan oleh jenis coronavirus terkonfirmasi mencapai 571.678
baru yaitu Sars-CoV-2 (Kemenkes, kasus. Awalnya kasus terbanyak
2020) terdapat di Cina, namun saat ini
kasus terbanyak terdapat di Italia
Etiologi dengan 86.498 kasus, diikut oleh
Penyebab COVID-19 adalah virus Amerika dengan 85.228 kasus dan
yang tergolong dalam family Cina 82.230 kasus. Virus ini telah
coronavirus. Coronavirus menyebar hingga ke 199 negara
merupakan virus RNA strain tunggal (Handayani, et al., 2020).
positif, berkapsul dan tidak
bersegmen (Kementrian Kesehatan
RI, 2020).

7
COVID-19
Penularan Pencegahan
Virus corona merupakan zoonosis, Pencegahan utama adalah
sehingga terdapat kemungkinkan membatasi mobilisasi orang yang
virus berasal dari hewan dan berisiko hingga masa inkubasi.
ditularkan ke manusia. Belum Pencegahan lain adalah
diketahui dengan pasti proses meningkatkan daya tahan tubuh
penularan dari hewan ke manusia, melalui asupan makanan sehat,
tetapi data filogenetik meperbanyak cuci tangan,
memungkinkan COVID-19 juga menggunakan masker bila berada di
merupakan zoonosis. Perkembangan daerah berisiko atau padat,
data selanjutnya menunjukkan melakukan olah raga, istirahat cukup
penularan antar manusia (human to serta makan makanan yang dimasak
human), yaitu diprediksi melalui hingga matang dan bila sakit segera
droplet dan kontak dengan virus berobat ke RS rujukan untuk
yang dikeluarkan dalam droplet dievaluasi (Handayani, et al., 2020).
(Handayani, et al., 2020).
8
Kebijakan Penangan COVID-19
Berbagai kebijakan pemerintah untuk mencegah
penyebaran penularan virus Corona adalah sebagai
berikut: (Tuwu, 2020)
(1) Kebijakan berdiam diri di rumah (Stay at Home);
(2) Kebijakan Pembatasan Sosial (Social Distancing);
(3) Kebijakan Pembatasan Fisik (Physical Distancing);
(4) Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Masker);
(5) Kebijakan Menjaga Kebersihan Diri (Cuci Tangan);
(6) Bekerja dan Belajar di rumah (Work/Study From
Home);
(7) Menunda kegiatan yang mengumpulkan orang banyak;
(8) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB); 9
Perilaku Masyarakat terhadap
Kebijakan
Berbagai kebijakan ataupun himbauan pemerintah
terkesan diabaikan atau tidak dipatuhi masyarakat. Mulai
dari himbauan menjaga jarak, tetap di rumah, sampai
dengan penggunaan masker seperti tak dihiraukan.
Terbukti masyarakat tetap banyak beraktifitas di luar
rumah. Kerumunan warga juga masih tampak dimana-
mana. Bahkan menjelang lebaran, masyarakat beraktifitas
secara “normal”, berhimpitan di mal, di pasar, di stasiun
dan terminal. Masyarakan pun masih tetap nekad
melakukan mudik meski pemerintah mengeluarkan
larangan mudik. Untuk mengamankan kebijakannya,
pemerintah terpaksa mengerahkan aparat keamanan
(polisi, TNI, Satpol PP, dan instansi lain) secara besar-
besaran. (Harjudin, 2020).
10
Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Protokol
Kesehatan dengan Kejadian COVID-19
Kepatuhan dan Ketidakpatuhan
Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku masyarakat dalam menggunakan masker. Kepatuhan
adalah perilaku positif yang diperlihatkan masyarakat saat
masyarakat menggunakan masker. Sedangkan, ketidakpatuhan
adalah kondisi ketika individu atau kelompok berkeinginan untuk
patuh, tetapi ada sejumlah faktor yang menghambat kepatuhan
terhadap saran tentang kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. Ketidakpatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang
dan atau pemberi asuhan sejalan atau tidak sejalan dengan rencana
promosi kesehatan atau rencana terapeutik yang disetujui antara
orang tersebut (atau pemberi asuhan) dan professional layanan
kesehatan (Sari & Atiqoh, 2020).
11
Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Protokol
Kesehatan dengan Kejadian COVID-19
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepatuhan
Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada
banyak faktor, termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi, dan
keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan penyakit,
variable lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan kemampuan
mengakses sumber yang ada (Sari & Atiqoh, 2020).

12
Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Protokol
Kesehatan dengan Kejadian COVID-19
Pentingnya kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan
Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai
penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan
baru/cluster. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam
situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru.
Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan
COVID-19 (risiko tertular dan menularkan) harus dilakukan dengan
menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, masyarakat dapat hidup
produktif dan terhindar dari penularan COVID-19. Kedisiplinan
dalam menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan sehat
merupakan kunci dalam menekan penularan COVID-19 pada
masyarakat, sehingga diharapkan wabah COVID-19 dapat segera
berakhir (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020)
13
Kerangka Teori
Epidemiolog
COVID-19 i
Etiologi Faktor yang
mempengaruhi :
1. Pendidikan
Penularan 2. Kepercayaan
Kepatuhan 3. Motivasi
4. Persepsi
Pencegahan

Kebijakan
Perilaku
Pemerintah :
Masyarakat
Protokol Kesehatan

14
Kesimpulan
3 Hubungan Tingkat Kepatuhan Protokol
Kesehatan Dengan Kejadian Covid-19
Protokol kesehatan merupakan kebijakan yang sangat

“ diutamakan oleh pemerintah di Indonesia untuk menekan


penyebaran COVID-19, namun hal tersebut sulit tercapai
tanpa adanya kepatuhan masyarakat yang pada dasarnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan,
kepercayaan, motivasi, persepsi dan lain sebagainya,
selain itu kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan memiliki dampak baik dan buruk, tergantung
eksekusi masyarakat terhadap protokol kesehatan
tersebut. Sehingga dapat dikatahui bahwa tingkat
kepatuhan terhadap protokol kesehatan memiliki
hubungan dengan kejadian COVID-19

16
Daftar Pustaka
Buana, D. R., 2020. Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi
Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa.
Sosial & Budaya Syar-i, 7(3), pp. 217-226.
Djalante R, Lassa J, Setiamarga D, Sudjatma A, Indrawan M, Haryanto B,
Mahfud G., et al. 2020. Review dan Analisis Respon Terkini terhadap Covid-19
di Indonesia: Periode Januari hingga Maret 2020. Kemajuan dalam Ilmu
Bencana, pp. 1-9.
Handayani, D. et al., 2020. Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi
Indonesia, April, 40(2), pp. 119-129.
Harjudin, L., 2020. Dilema Penanganan COVID-19 : Antara Legitimasi
Pemerintah dan Kepatuhan Masyarakat. Jurnal Kesejahtraan dan Pelayanan
Sosial, Mei, 1(1), pp. 90-97.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 17
Daftar Pustaka
Kementerian Kesehatan RI, 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (Covid-19). 5th penyunt. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Putri, R. N., 2020. Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. JIUBJ,
Juli, 20(2), pp. 705-709.
Sari, D. P. & ‘Atiqoh, N. S., 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat
Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Covid-19 Di Ngronggah. Infokes, Februari, 10(1), pp. 52-55.
Tuwu, D., 2020. Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Covid-19. Journal
Publicuho, Mei, 3(2), pp. 267-278.
WHO, 2020. Critical Preparedness. Readliness and Response Actions for Covid-
19.
Yuliana, 2020. Corona Virus Diseases (Covid-19). Wellness and Healthy,
February, 2(1), pp. 187-192
18

Anda mungkin juga menyukai