Latar Belakang
Pelayanan Kesehatan perlu dikelola dengan baik berdasarkan konsep
manajemen. Dalam perkembangan manajemen pelayanan kesehatan,
berkembang penerapan konsep manajemen mutu yang bertujuan untuk
memastikan institusi pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu. Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang
menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu
pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan. Beberapa fakta menunjukkan adanya masalah yang perlu
ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
Indonesia. Untuk itu perlu adanya upaya pengendalian mutu yang
diterapkan, diwujudkan dalam kegiatan monitoring dan penilaian kinerja.
Monitoring dan penilaian kinerja dilakukan sebagai wujud
akuntabiltas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai
mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui
supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan,
lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja
tahunan. Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai
kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang
ditetapkan.
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan
signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi
yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara
membandingkan antar standar yang telah disepakati bersama dengan apa
yang dilaksanakan/diterapkan di lapangan. Interaksi dalam pelaksanaan
audit dilakukan secara sistematis, melalui kegiatan pemeriksaan,
pengukuran, dan penilaian, yang berujung pada penarikan kesimpulan.
Audit merupakan proses yang mandiri, terdokumentasi untuk memperoleh
bukti audit dan menilai secara objektif dalam menentukan sejauh mana
kriteria audit telah dipenuhi.
Pada dasarnya audit dilakukan dengan tujuan untuk membantu
manajemen dalam upaya meningkatkan mutu atau kinerja organisasi
dalam upaya mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Audit internal
merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian internal
untuk manajemen puskesmas. Audit dilakukan dengan cara mendapatkan
data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa,
penilaian, yang hasilnya berupa rekomendasi auditor. Hasil audit tersebut
dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan dan perubahan, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
fungsi organisasi.
Dikenal ada dua jenis audit, yaitu: audit eksternal dan audit internal.
Audit eksternal adalah penilaian yang dilakukan oleh pihak di luar
organisasi menggunakan standar tertentu. Akreditasi Puskesmas/Klinik
merupakan salah bentuk audit ekternal yang dilakukan berdasarkan
standar akreditasi oleh Komisi Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer. Audit internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan di
dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga adalah karyawan
1
yang bekerja pada organisasi tersebut, untuk kepentingan internal
organisasi tersebut.
Audit internal harus dapat memastikan sistem manajemen mutu
cukup mendukung kemampuan puskesmas menampilkan bukti yang valid
dan membuka peluang untuk Continuous Improvement. Audit dilakukan
berdasarkan kriteria audit. Kriteria audit adalah kriteria yang digunakan
untuk melakukan audit yang dapat berupa standar, prosedur, indikator
dan target kinerja yang digunakan dalam penilaian audit. Fakta yang ada
di lapangan merupakan bukti audit, yaitu rekaman, pernyataan fakta atau
informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.
Dengan membandingkan bukti audit dengan kriteria audit, diperoleh
temuan audit, yaitu hasil evaluasi bukti audit yang dikumpulkan terhadap
kriteria audit. Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau ketidak
sesuaian terhadap kriteria audit, atau peluang perbaikan.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Audit Internal bertujuan untuk memastikan terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan memantau kesesuaian antara kondisi
aktual dengan regulasi maupun standar yang telah ditetapkan, agar
manajemen dapat melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya monitoring implementasi sistem manajemen mutu
yang diterapkan di Puskesmas dengan persyaratan atau kriteria
audit;
b. Tersedianya data yang valid;
c. Teridentifikasinya peluang yang cukup untuk melakukan perbaikan
terus-menerus (Continuous Improvement);
d. Terukurnya kinerja individu, maupun kinerja unit dan institusi.
2
2. Proses/ PDCA
Perencanaan, Pelaksanaan ( meliputi pengorganisasian, pelaksanaan
kegiatan, pencatatan pelaporan ), Pemantauan/ evaluasi, tindak lanjut
3. Output
Capaian yang diperoleh dari input dan proses
V. Standar/ Kriteria
Standar/kriteria yang digunakan dalam audit internal mengacu pada
dokumen standar akreditasi tahun 2017. Dokumen lain seperti SK, SOP
atau kebijakan eksternal maupun internal.
c
- Kelengkapan pengisian buku register
- Pemantauan secara berkala/audit internal pelaksanaan prosedur
- Pemantauan penggunaan APD
- Pemantauan pencatatan hasil pelayanan pada rekam medik
- Pemantauan kalibrasi
- Pemantauan mutu external oleh pihak yang kompeten
- Identifikasi, analisa, dan tindak lanjut risiko keselamatan
4
d
- Penggamatan penyimpangan di UPG
- Hasil pemantauan berkala dan tindak lanjut pelaksanaan prosedur
Hasil evaluasi pencatatan dan pelaporan di rekam
- medis termasuk informed consent dll
- Hasil pemantauan penggunaan APD
- Pemantauan kinerja petugas UPG
Kalibrasi, validasi alat oleh pihak yang kompeten dan
-
bukti dokumentasi
Analisa pemenuhan persyaratan kompetensi
-
(dokter gigi dan perawat gigi)
- Pemantauan pelaksanaan rujukan pasien emergensi gigi
Tindak lanjut pemantauan pelaksanaan Kewaspadaan
-
Universal
III. Output
- Capaian indikator mutu UPG
- Grafik tindakan
- Grafik kunjungan
2. PONED I. Input
A. Dasar Hukum/SK, SOP, Pedoman Internal dan
External
SK Pelayanan PONED
- Ketentuan jam buka pelayanan PONED
- Penanggung jawab PONED dan uraian tugas
- Daftar kasus-kasus gawat darurat / beresiko
tinggi yang bisa ditangani di puskesmas PONED
- Kasus PONED yang dirujuk
- Obat-obatan PONED
- Informed consent
- Tim PONED
- Penanganan limbah pelayanan PONED
Pedoman Eksternal
- Buku pedoman penyelenggaraan puskesmas
maupun PONED
B. SDM
- Jumlah dan jenis petugas PONED (1 dokter, 1
bidan, 1 perawat)
- Sertifikat pelatihan PONED
- Bukti pelatiahn petugas PONED
5
- Telaah kualifikasi tenaga (jenis tenaga,
kebutuhan berdasarkan analisi beban kerja
II. Proses/PDCA/POAC
A. Perencanaan/Plan
- Menyusun program keselamatan/keamanan
PONED puskesmas yang mengatur resiko
keselamatan yang potensial di PONED dan area
lain yang mendapatkan pelayanan PONED.
- Menyusun dan menyepakati indikator kinerja
PONED
B. Do/Pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan:
Pengorganisasian :
- Workshop mutu dan keselamatan pasien
- Rapat persiapan, kepanitiaan dan kerangka
acuan,dll
- Rapat monev pelaksanaan pelayanan PONED
Kegiatan :
- Identifikasi pasien resiko tinggi dan non resiko
tinggi
- Pelaksanaan prosedur pelayanan PONED sesuai
SOP
- Menggunakan APD dan pelaksanaan prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja
- Evaluasi kegiatan pelayanan PONED
- Dokumentasi pelaksanaan PONED
- Identifikasi, analisa dan tindak lanjut pelayanan
PONED
III. Output
- Capaian indikator kinerja rawat inap
- BOR, ALOS, CDR, dan Cured rate
- Hasil survei kepuasan pelayanan rawat
inap/pengaduan rawat inap
- % capaian akreditasi= ((jumlah (A)/jumlah
pertanyaan)x10)x100%
IV. Auditor
V. Proses Audit
Pelaporan dan
Penyusunan Perencanaan
rencana audit tindak lanjut Diseminasi
hasil audit
Pemilihan
Pengumpulan
masalah
data
prioritas
Perumusan
Analisa data
masalah
9
Belum ada Belum terdapat Dilakukan kalibrasi
pemantauan pemantauandari oleh pihak barang.
kalibrasi pihak barang
10
Belum terpenuhi Belum mengajukan Pengajuan ke BLUD
pesyaratan pelatihan petugas
kompetensi PONED
petugas PONED
Belum ada Belum ada Cecklist Membuat Cecklist
pemantauan pemantauan pemantauan
ketepatan waktu ketepatan waktu ketepatan waktu
pelayanan pelayanan {ONED pelayanan {ONED
{ONED
Belum ada Belum ada Ceklist Membuat Ceklist
prosedur prosedur pelayanan prosedur pelayanan
pelayanan PONED yang sesuai PONED yang sesuai
PONED yang
sesuai
Belum ada Belum membuat Membuat Form
pemantauan pemantauan Pemantauan
pencatatan hasil pencatatan hasil pelayanan PONED
pelayanan pelayanan PONED pada RM
PONED dalam dalam Rekam Medis
Rekam Medis
Belum ada Belum membuat membuat ceklist
evaluasi & ceklist evaluasi & evaluasi &
montoring secara montoring secara montoring secara
berkala berkala berkala
Belum ada Belum membuat membuat
pengamatan pengamatan pengamatan
penyimpangan di penyimpangan di penyimpangan di
ruang PONED ruang PONED ruang PONED
Belum ada Belum membuat membuat
identifikasi & identifikasi & analisa identifikasi &
analisa dan RTL dan RTL PONED analisa dan RTL
PONED PONED
BElum ada BElum membuat membuat analisa
analisa analisa pemenuhan pemenuhan
pemenuhan persyaratan persyaratan
persyaratan kompetensi petugas kompetensi petugas
kompetensi PONED PONED
petugas PONED
UNIT BATAS
NO TINDAKAN PERBAIKAN
LAYANAN PENYELESAIAN
Mencari dan mencetak tentang Permenkes 269 18-07-2020
th 2014 tentang rekam medis.
Mencari dan mencetak Panduan kewaspadaan 18-07-2020
universal.
VIII. Penutup
12