PENANGGULANGAN STUNTING

PUSKESMAS KEMBANGBAHU
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

1
 Faktor
Perilaku

Faktor
Pelayanan
DERAJAT Kesehatan

Faktor KESEHATAN
Lingkungan :
Fisik, Kimia,
Biologi,Sosio
Budaya

Faktor Keterkaitan derajat

Genetika kesehatan dengan
(Keturunan)
kehidupan masyarakat

2
TEORI H.L. BLUM (1974)
TUNTING
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.

Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting….

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja
kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.
Hilangnya 11% GDP(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
Mengurangi
kehidupan setelah lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia 2 tahun)
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%

Stunting disebabkan oleh faktor Multidimensi sehingga

penanganannya perlu dilakukan oleh Multisektor
Memperburuk kesenjangan/inequality
Mengurangi 10% dari Kemiskinan
Praktekseumur hidup
total pendapatan Terbatasnya layanan
antar-generasi Kurangnya Kurangnya
pengasuhan kesehatan termasuk akses ke akses ke air
yang tidak layanan ANC-Ante Natal makanan bersih dan
baik Care, Post Natal dan bergizi sanitasi
pembelajaran dini yang
berkualitas

Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Yearsbrief, 2016
 (kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.
setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun).
Pengalamandan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting….
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja

Hilangnya 11% GDP

Mengurangi
Stunting menimbulkan kerugian ekonomi Stunting berdampakpendapatan
pada tingkat
pekerjadewasa
negara sebesar 2-3 persen dari Produk kecerdasan, kerentananhingga20%
terhadap penyakit,
Domestik Bruto (PDB) per tahun. Jika menurunkan produktifitas, dampak
2 Singapura
PDB negara kita Rp 13.000 triliun pada Tingkat ‘Kecerdasan’ Anak kedepannya menghambat pertumbuhan
Indonesia
2017,
diperkirakan kerugian akibat di urutan 64 terendah dari
ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta
17 Vietnam
stunting mencapai Rp 300 triliun 65 negara* Memperburuk kesenjangan/inequality
kesenjangan
per tahun
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi

Investasi menurunkan stunting 52 Malaysia

berpotensi dapat mencapai
keuntungan 48 kali lipat 64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-

(Kepala Bappenas operation and Development - Programme for International Student Assessment ), suatu
Stunting Summit, 28-03-2018)
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65

negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science. 4

Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing inEarly Yearsbrief, 2016
KERANGKA DAN UPAYA PERCEPATAN
PENANGGULANGAN
STUNTING

5
 KERANGKA
PENANGGULANGAN

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN

Stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup
Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Gizi Tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal Mencegah Stunting
6
 UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN

• Makanan Tambahan untuk • Pemberian ASI sampai usia 2 • Bantuan Rastra

mengatasi KEK pd bumil
• Tablet Tambah Darah untuk
mengatasi anemia pada
bumil
• Konsumsi Garam Beriodium
• ASI Ekslusif
• Imunisasi
• Cuci tangan dengan benar
tahun didampingi dengan MP ASI
• Ketahanan pangan (pertanian, warung
adekuat hidup)
• Pemberian Obat Cacing • Pembangunan Perumahan
• Pemberian Makanan Tambahan • Akses air bersih dan sanitasi
• Pemberian Vitamin A
• Pendidikan kesehatan
• Tata Laksanan Gizi Buruk
• Bantuan sosial lainnya
• Penanggulangan Malaria
• Pencegahan dan Pengobatan • JKN
diare

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
7
 3 KOMPONEN
PENANGGULANGAN

POLA
POLA MAKAN AIR
ASUH BERSIH
SANITASI

3
4 PILAR ANJURAN WHO AGAR BAYI SEHAT DAN OPTIMAL

• MELAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI

• MEMBERIKAN ASI SAJA SAMPAI 6 BULAN TANPA MAKA
NAN/MINUMAN YANG LAIN (ASI EKSKLUSIF)
• MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) B
AGI BAYI DIMULAI SEJAK 6 BULAN
• MELANJUTKAN MEMBERIKAN ASI HINGGA ANAK USIA 2
TAHUN

9
 KEGIATAN PENANGGULANGAN STUNTING
MENTERI KESEHATAN

PELIBATAN
INTERVENSI
PIMPINAN DAERAH
SPM
REMAJA PP No. 2, Th 2018
IBU HAMIL LINTAS SEKTOR
GERMAS
INPRES
IBU HAMIL No.1 Th 2017
IBU MENYUSUI
BAYI-ANAK
PENCEGAHAN DUA TAHUN MANDATORY
MENTERI KESEHATAN

11
 PENTINGNYA 1000 HPK

730 hari
270 hari kehidupan
selama pertama bayi
kehamilan setelah
dilahirkan

Merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi

pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak
tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan
mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik
yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat
pada rendahnya produktivitas ekonomi.
 MENTERI KESEHATAN

PENUTUP

13
MENTERI KESEHATAN

Masalah gizi (kurang gizi,
stunting, obesitas) terjadi
pada semua strata
ekonomi masyarakat baik
perdesaan dan atau
perkotaan.
Implikasi masalah ini Hal yang mendasari bukan
berkaitan dengan hanya kemiskinan, juga
produktivitas dan daya kurangnya pengetahuan
saing bangsa pada masa masyarakat akan makanan
yang akan datang. sehat dan bergizi yang
dibutuhkan oleh semua
kelompok usia.

Perlu intervensi gizi sensitif dari semua K/L sebagaimana diatur dalam
Perpres 42 tahun 2013, Inpres 1 tahun 2017 dan penguatan manajemen
pelaksanaan intervensi gizi spesifik di Kementerian Kesehatan untuk
mewujudkan Indonesia Sehat Melalui Percepatan Penurunan Stunting

14
TERIMA KASIH