Anda di halaman 1dari 26

GAMBARAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA UPT


PUSKESMAS KETAPANG TAHUN 2018

Disusun Oleh :

dr. Eta Fitri Yulandari dr. Prima Nanda


dr. Hendra Simorangkir dr. Rully Febri Anggoro
dr. Jorghi Rezkivan dr. Yessi Erawati

Pembimbing :
dr. Wirza Rahmi
dr. Gandarsari Ronaraksi
Pendahuluan
Stunting adalah masalah gizi kronis
yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu cukup lama
akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Stunting adalah suatu kondisi pendek yang


diketahui berdasarkan pengukuran panjang
badan menurut umur (PB/U) atau Tinggi
Badan menurut Umur (TB/U) mengacu
pada standar yang telah ditetapkan oleh
WHO.
Prevalensi

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 di


Indonesia mencatat bahwa prevalensi stunting
sebesar 37,2%, meningkat dari tahun 2010 (35,6%)
dan tahun 2007 (36,8%).

Provinsi Lampung berada di atas rerata nasional yaitu


42,64% untuk balita sangat pendek dan pendek pada
riskesdas 2013. Untuk wilayah Kabupaten Lampung
selatan didapatkan 43,01% untuk balita sangat
pendek dan pendek.
Rumusan • Bagaimana gambaran
faktor risiko kejadian
Masalah stunting di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Ketapang.

• Mengetahui gambaran disribusi


faktor-faktor yang berhubungan
Tujuan dengan kejadian stunting
diwilayah kerja UPT Puskesmas
Ketapang.
MANFAAT

Bagi • Menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan


dalam menganalisi situasi yang terjadi di masyarakat
Penulis khususnya stunting melalui data dan literatur.

• Menjadi bahan edukasi dan evaluasi tentang kejadian


Bagi stunting anak usia dibawah lima tahun (balita) yang
bermanfaat dalam usaha pencegahan dini kekurangan gizi
Instansi kronik sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan gizi
di Puskesmas.

Bagi • Memberikan informasi pada masyarakat mengenai


Masyaraka stunting agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam
t upaya pencegahan stunting.
TINJAUAN PUSTAKA

Wilayah kerja UPT Puskesmas


Rawat Inap Ketapangadalah
wilayah kecamatan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan, yang
meliputi 17 desa dengan luas
wilayah 186,60 Km², dan memiliki
dusun terpencil yaitu Pulau Rimau di
desa Sumur, Gunung Taman dan
Transmigrasi Aceh di desa Legundi,
Taman Arum dan Pepandu di desa
Ruguk.
No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1 Dokter umum 2 org THLS
2 Dokter gigi - -
3 SKM 2 org PNS
4 S.Kep ( Nurse ) 1 org PNS
5 Gizi ( SPAG ) 1 org PNS
6 Sanitarian 1 org TKS
7 Farmasi - -
8 Analis Kesehatan - -
9 Perawat gigi 1 org PNS
10 Perawat 20 org PNS dan Honda
11 Bidan 37 org PNS, PTT dan THLS
12 Tenaga Administrasi 5 org PNS, Honda dan THLS
13 Penjaga 1 org Honor THLS
14 Sopir Pusling 1 org Honor THLS
TAHUN

NO STATUS GIZI 2014 2015 2016

Abs Abs Abs % Abs %

1 Gizi Buruk 10 0,3 14 0,4 0 0

2 Gizi Kurang 716 21,1 482 14,1 510 12,3

3 Gizi Baik 2666 78,4 2931 85,5 3643 87,6

4 Gizi Lebih 7 0,2 0 0 6 0,1


Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam
standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil
pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-
Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted)
dan <-3 SD (sangat pendek / severely stunted).
FAKTOR PENYEBAB STUNTING

ASUPAN GIZI

SANITASI
BBLR
LINGKUNGAN

PENDIDIKAN PRAKTIK
ORANG TUA HYGENE

POLA ASUH
Asupan Gizi BBLR

Tinggi badan Orang tua dan


ASI dan MP-ASI
Panjang Badan Anak
Pendidikan
Orang Tua
Pola Asuh

Pendidikan Tinggi
Pendampingan kepada
Dan
anak
Pendidikan Rendah
Praktik Sanitasi
Hygiene Lingkungan

Jamban
Penggunaan air bersih
Kebersihan Anak Pembuangan sampah dan
Limbah rumah tangga
METODE PENELITIAN
Deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional yaitu dengan cara pengumpulan data
sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk
menggambarkan faktor kejadian stunting.
POPULASI

• Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang


memiliki anak usia bawah lima tahun (balita) di
wilayah kerja UPT Puskesmas Ketapang tahun
2018.

SAMPEL
• Sampel kasus dalam penelitian ini adalah ibu yang
memiliki anak usia bawah lima tahun (balita) stunting
yang tercatat di UPT Puskesmas Ketapang pada
tahun 2018.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
• Penelitian dilakukan di Wilayah kerja UPT
Puskesmas Ketapang khusunya di desa
Bangunrejo dan desa Kemukus. Waktu penelitian
dimulai pada bulan september 2018 sampai
dengan selesai.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


• Teknik pengumpulan data menggunakan data
sekunder dan kuisioner
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Asupan Gizi

60 70

50 60

50
40

ASI Eksklusif 40 <6 bulan


30 ASI Tidak eksklusif
≥6 bulan
. 30
.
20
20

10 10

0 0
44% 56% 64% 36%

ASI MP-ASI
2. BBLR
60%
40
Status BBLR
35

30 39
% 12 (19%)
25

20 Ayah
Ibu BBLR
51
15 (81%) Tidak BBLR

10

0
Tinggi badan Tinggi badan Tinggi Badan Tinggi badan
<160cm >160cm <150cm >150cm

TINGGI BADAN ORANG TUA BBLR


3. Pendidikan

13% Pendidikan Ayah

35

30 31 55
29
87%
25 26

23 TS Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi


20 SD
SMP
14
SMA
15
DIPLOMA 9 Pendidikan Ibu
SARJANA
10

9
8
54
5

86
0 0 0 0 0 0
0
AYAH IBU Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
4. Pola Asuh

2%
0

makan didampingi
tidak didampingi
Waktu Tidur
00
3%
98%

ya
tidak

97%
5. Praktik Hygiene

gambaran mencuci tangan Gambaran Menggunakan alas kaki


tidak sebelum dan sesudah makan
mencuci
8% Tidak
24%

Iya
76%

mencuci
92%

Gambaran Distribusi Memandikan Anak

<2x
24%

>2x
76%
6. Sanitasi Lingkungan

gambaran distribusi air limbah &


sampah dirumah
gambaran distribusi air bersih untuk tidak baik
memasak 16%

tidak bersih
5% baik
84%

bersih
95%

gambaran distribusi jamban di rumah

tidak
memiliki
jamban
39%
memiliki
jamban
61%
Dari beberapa faktor yang diteliti didapatkan faktor yang paling
berpengaruh terhadap kejadian Stunting di Wilayah Kerja Upt
Puskesmas ketapang yaitu :

PENDIDIKAN
ORANG TUA

ASUPAN GIZI
Bagi Puskesmas
• Bagi pihak puskesmas yang bertugas dalam memberikan
pelayanan agar melakukan pemantauan status gizi balita dan
pemantauan ibu hamil lebih dikerapkan lagi sehingga balita
stunting dapat dicegah sebelumnya

Bagi Peneliti Selanjutnya


• Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari
penyebab lain dari stunting sehingga dapat diteliti lebih
lanjut seperti genetik dan pola makan

Bagi Responden
• Setelah penelitian ini dan memberikan informasi tentang
stunting diharapkan ibu-ibu yang mempunyai balita atau
akan mempunyai balita dapat memberikan pengasuhan
yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.
FOTO FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai