sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
1
SISTEMATIKA
Latar Belakang
Intervensi Terintegrasi
PPGBM Online
PPGBM Offline
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA
PARADIGMA JAMINAN
PENGUATAN KESEHATAN
SEHAT YANKES NASIONAL
4
PELAYANAN
UNTUK ORANG SEHAT
ATAU SAKIT
5
Tahun ke- PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
FOKUS PADA:
GERAKAN STANDAR
MASYARAKAT PENDEKATAN
HIDUP SEHAT KELUARGA PELAYANAN
MINIMAL
INPRES 1 TAHUN 2017 PERMENKES 39 TAHUN 2016 PERMENKES 43TAHUN 2016
Pelibatan lintas sektor dan Pelayanan kesehatan Pemerintah
seluruh aktor pembangunan dengan menjangkau Kabupaten/Kota
termasuk masyarakat dalam seluruh keluarga di wilayah
pelaksanaan pembangunan kerja puskesmas
kesehatan
14/07/2019 6
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
PERMENKES 39 TAHUN 2016
1 Keluarga mengikuti KB
Penderita hipertensi berobat
teratur
Ibu bersalin di faskes
Gangguan jiwa berat tidak
ditelantarkan
Bayi mendapat imunisasi dasar Tidak ada anggota keluarga
lengkap yang merokok
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 Keluarga mempunyai akses
bulan terhadap air bersih
Pertumbuhan dan Perkembangan
Keluarga mempunyai akses
balita dipantau tiap bulan atau
menggunakan jamban sehat
Penderita TB Paru berobat sesuai Sekeluarga menjadi anggota
standar JKN/askes
8
10 Pesan Presiden Jokowi
9
Intervensi
Terintegrasi
Penanggulangan
Stunting
MASALAH STUNTING DI INDONESIA
11
DEFINISI STUNTING
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation
for Economic Co-operation and Development - Programme for
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
International Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi,
Early Years brief, 2016
terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65 negara,
termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan
Menurunkan
Produktivitas
pada usia dewasa
Risiko PTM
(Diabetes type II,
Stroke, Penyakit
Jantung, dll) pada
Gagal tumbuh; Berat Lahir Hambatan perkembangan usia dewasa
Rendah, kecil, pendek, kurus, kognitif, nilai sekolah dan
daya tahan rendah. keberhasilan pendidikan
Result Framework
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
Remaja Putri
Pemberian Tablet Tambah Konsumsi
Bumil &
• Perbaikan Gizi Darah (remaja putri, catin, Gizi yang
Masyarakat Adekuat Busui:
bumil)
• PKGBM Promosi ASI Eksklusif •Anemia
• GSC Promosi Makanan •BBLR
• PKH Pendamping-ASI •ASI Eksklusif
• PAUD-GCD Pola Asuh
Suplemen gizi mikro (Taburia) •Kecacingan
• PAMSIMAS Suplemen gizi makro (PMT)
yang Stunting
tepat
• SANIMAS Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
• STBM Suplementasi vit.A
• BKB
Promosi garam iodium
• KRPL
Air bersih, sanitasi, dan cuci Akses ke Baduta:
• Kegiatan Lain
tangan pakai sabun pelayanan
•Diare
Pemberian obat cacing kesehatan,
•Gizi buruk
dan
Bantuan Pangan Non-Tunai kesehatan
lingkungan
Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan
15
Rencana Fokus Lokasi Intervensi Terintegrasi
16
13 Kabupaten Prioritas di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
30.0
0.0
5.0
KOTA DEPOK
KOTA BEKASI
KOTA SUKABUMI
BEKASI
KOTA BOGOR
SUBANG
KOTA CIMAHI
CIREBON
KOTA BANDUNG
2015
KARAWANG
KOTA CIREBON
KOTA BANJAR
2016
PANGANDARAN
SUMEDANG 27.2
30.7
28.1
2017
BOGOR
KUNINGAN
CIAMIS
JAWA BARAT
INDRAMAYU
Batasan WHO
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2015-2017)
PREVALENSI STUNTING (TB/U)
MAJALENGKA
PURWAKARTA
TASIKMALAYA
BALITA (0-59 BULAN) PROVINSI JAWA BARAT
BANDUNG BARAT
CIANJUR
SUKABUMI
KOTA TASIKMALAYA
BANDUNG
GARUT
Peran K/L Kunci (1)
20
Peran K/L Kunci (2)
AKAR MASALAH
Potitik, sosial dan Kemiskinan Kurangnya Degradasi
budaya pemberdayaan
Lingkungan
perempuan
7/14/2019 22
KERANGKA PIKIR MASALAH
BAYI -
GIZI IBU HAMIL
BALITA
INTERVENS
I SPESIFIK
PASANGAN
USIA KESEHATA ANAK USIA
N SEKOLAH
SUBUR
REMAJA
INTERVENSI
SENSITIF
NON KESEHATAN
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
BKP/PERTANIAN
PU
Ketahanan Air
Pangan dan Bersih &
Gizi Sanitasi
PP DAN
PA
BPJS Remaja
Jaminan DAGRI Perempuan
Kesehatan
Nasional Akte Kelahiran, AGAMA
NIK,
Pendidikan Gizi
SOSIAL Program APBD
Masyarakat,
CATIN mell KUA
Penanggulanga
n Kemiskinan,
PKH DIKBUD
BKKBN PAUD,
PMD PERINDUSTRIA Kespro di
N Sekolah dan
Optimalisasi Keluarga
ADD Garam Iodium, Berencana Remaja
Fortifikasi
25
Pangan 25
26
27
28
MONITORING DAN EVALUASI STATUS GIZI
PSG e-PPGBM
29
Surveilans Gizi
TERHADAP
Keadaan gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
UNTUK
Tindakan segera, perumusan kebijakan, perencanaan program,
monitoring dan evaluasi program gizi masyarakat
BAGAIMANA CARANYA?
Melalui pengumpulan data secara teratur:
TINDAKAN:
Darurat
Jangka pendek
Jangka panjang
Surveilans
Gizi
PENGUMPULAN
KEPUTUSAN DATA
KEBIJAKAN INDIKATOR:
PERENCANAAN Entry
Analisis
Penyajian
Advokasi
35
PENCATATAN DAN PELAPORAN GIZI
BERBASIS MASYARAKAT (E-PPGBM)
sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu ( Sigizi Terpadu)
Modul
Modul Konsumsi PMT
PPGBM
Pantau Pertumbuhan
Rutin di Posyandu Posyandu Register/SIP
Intervensi ke sasaran
Laporan
Pemantauan Hasil Status
Pertumbuhan Gizi
Gizi Buruk
Rujuk ke
Puskesmas
Dinas Dinas
Laporan Stakeholder
Puskesmas Kesehatan Kesehatan Kemenkes
s Lain
Rutin Kab/Kota Provinsi
(Sigizi)
Terpadu
~DC~
TRANSFORMASI RR RUTIN GIZI e-PPGBM
INTERVENSI
SIAK Integrasi SIKDA Generik-
(NIK, NKK, data Keluarga Sehat-SIGiziTerpadu
kependudukan)
Integrasi
Bayi/balita Bayi/balita
berkunjung SIGizi – Aplikasi Keluarga Sehat berkunjung
Melalui web service
Tgl : 12 – 08 -2017 Tgl : 12 – 09 -2017
2 6
3 7
Aplikasi Keluarga
SIGizi Terpadu
Sehat
Server SIGizi Terpadu Server Aplikasi Keluarga Sehat
Data Entry Data Entry
di Fasyankes A di Keluarga Bayi/Balita X
Tampilan pada aplikasi keluarga sehat
Tampilan pada aplikasi keluarga sehat
Mengakses E-PPGBM melalui Sigizi Terpadu
49
Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat
(e-PPGBM)
50
Daftar Balita yang sudah masuk dalam aplikasi e-PPGBM
di Puskesmas Babelan II
51
Form isian identitas balita yang akan ditambahkan
STRUKTUR NIK
Entry Pengukuran Balita
KLIK
UKUR
Alert Sistem Balita Gizi Buruk berdasarkan Indek BB/U
56
Form Tindakan yang dilakukan pada Balita yang memerlukan intervensi
57
Balita di aplikasi e-PPGBM juga dapat dilihat dengan mengetik nama balita
iksan
Untuk melihat
Untuk Edit Untuk Hapus
lbh rinci data 58
Identitas Balita Identitas Balita
Balita
Contoh Laporan Perkembangan BB M. Iksan Maulana
59
Halaman Dashboard Sigizi Terpadu dengan Login user Kabupaten/Kota
61
Aplikasi Konsumsi PMT
Entry PMT yang diberikan
Ketika Nama
Balita/Bumil
Tambah PMT yang diberikan
Laporan Perkembangan Berat Badan Penerima
BB Normal
Stop PMT
Status Gizi M. Iksan Maulana
berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Dilihat pada laporan e-PPGBM
67
TINDAK LANJUT PELAKSANAAN APLIKASI E-PPGBM
Kunjungan rumah dengan melakukan konseling, pengukuran ulang dan pemberian PMT
kepada M. Ikhsan yang merupakan sasaran indikasi rujukan pada aplikasi E-PPGBM sebagai
bentuk umpan balik dari pelaksanaan penjaringan
Praktek e-PPGBM bersama Ibu Kader Posyandu
dengan menggunakan Android
Terima kasih
Dakhlan Choeron, SKM, MKM
Kepala Seksi Ketahanan Gizi
Direktorat Gizi Masyarakat - Kemenkes
0813 8377 1297
Panduan e-PPGBM Offline
Direktorat Gizi Masyarakat
Ditjen Kesehatan Masyarakat
Tahapan Entry e-PPGBM Offline
• Akses ke http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
• Gunakan user dan password yang sudah ada
• Download Aplikasi e-PPGBM Offline
• Ekstrak file .Zip Aplikasi e-PPGBM Offline
• Klik file PPGBM dengan logo kementerian kesehatan???
• Login Offline gunakan user : ppgbm Password : 123456
• Ubah Profil dan username serta Password masing – masing user
ditingkat Puskesmas
• Login kembali dengan username dan password baru
• Aplikasi offline siap digunakan
Petunjuk Teknis e-PPGBM Offline
Gunakan Username
dan Password
ePPGBM Online
Klik ePPGBM Offline
Klik ePPGBM Offline
Ekstrak file download aplikasi
dengan klik kanan pilih ekstrak file
Laki-Laki Perempuan
- Usia 7 bulan : 400 gram - Usia 7 – 10 bulan : 300 gram
- Usia 8 – 11 : 300 gram - Usia 11 – 60 bulan : 200 gram
- Usia 12 – 60 : 200 gram
98
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
KLINIS:
Rambut, kulit, otot, keadaan iga, jar. lemak, mata, lidah, bibir.
Gizi buruk: sangat kurus & atau edema, otot atrofi, jaringan lemak
subkutan berkurang, pucat, bercak Bitot pada mata, dermatitis, dll
ANTROPOMETRI:
BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB
IMT/U
LiLA, Tebal lemak
LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine
ANALISA DIET/MAKANAN:
food recall 24 hours, food record, dan food weighing
food frequency questionaire (FFQ)
99
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
MENGGUNAKAN INDEKS ANTROPOMETRI
BB/U:
Berat Badan menurut Umur, tidak dapat menggambarkan
ada atau tidak adanya kurang gizi (akut/ kronis)
PB/U atau TB/U:
Panjang atau Tinggi Badan menurut Umur, menggambarkan
ada atau tidak adanya kurang gizi kronik “stunted” atau
pendek
BB/PB atau BB/TB:
Berat Badan menurut Tinggi Badan, menggambarkan ada
atau tidak adanya kurang gizi akut “wasted” atau kurus
IMT/U:
Indeks massa tubuh menurut umur, merupakan indeks yang
paling baik untuk menilai ada tidaknya kelebihan gizi