MEMILIKI KECERDASAN
SEHAT
YANG KOMPEREHENSIF,
MENYEHATKAN DALAM
NEGARA YANG (PRODUKTIF DAN
INTERAKSI ALAMNYA
INOVATIF)
DEMOKRATIS, KUAT
DAN BERSIH
DAMAI DALAM
BERPERADABAN
INTERAKSI SOSIALNYA
UNGGUL
EKONOMI YANG DAN BERKARAKTER
KUAT
MAJU DAN
BERKELANJUTAN
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
A R A H A N P R E S I D E N P A D A R AT A S
P E R C E P AT A N P E N U R U N A N S T U N T I N G
1 1 J A N U A R I TA H U N 2 0 2 2
Pertama, pastikan di tahun 2022 penurunan stunting lebih dari 3% atau
paling sedikit 3%. Oleh karena intervensi spesifik dan intevensi sensitif
harus benar-benar dijalankan dengan baik.
Kedua, jangan hanya terbentuknya Tim sampai tingkat desa, tetapi jadikan
upaya pengentasan stunting menjadi sebuah gerakan bersama yang
melibatkan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Tokoh
Agama, Ibu-Ibu di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan lainnya.
Ketiga, pastikan percepatan penurunan stunting di tahun 2022 sudah
dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan jangan terkena
kebijakan realokasi.
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
P E R P R E S 7 2 TA H U N 2 0 2 1
T E N TA N G P E R C E PATA N P E N U R U N A N
STUNTING
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
A PA I T U S T U N T I N G ?
D A N A P A P E N Y E B A B N YA ?
Stunting atau sering disebut kerdil atau Pengasuhan Yang Kurangnya akses terhadap air bersih
pendek adalah kondisi gagal tumbuh Kurang Baik dan sanitasi
pada anak berusia di bawah lima tahun •Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
•1 dari 5 rumah tangga di Indonesia masih
(balita) akibat kekurangan gizi kronis kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
buang air besar di ruang terbuka.
dan infeksi berulang terutama pada kehamilan,serta melahirkan.
•1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses
periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan •60% anak usia 0-6 bulan tidak terhadap air bersih.
(HPK), yaitu dari janin hingga anak mendapatkan ASI Eksklusif.
berusia 23 bulan. Anak tergolong TerbatasnyaLayanankesehatan untuk ibu
stunting apabila panjang atau tinggi selama masa kehamilan
badannya berada di bawah minus dua
Kurangnya akses rumah tangga/keluarga
standar deviasi panjang atau tinggi anak
terhadap makanan bergizi
seumurnya.
•Makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal.
(sumber: Stranas)
•Komoditas makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibandingkan dengan di New Delhi, India
(RISKESDAS 2013, SDKI 2012, SUSENAS).
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
STUNTING MENGANCAM
B O N U S D E M O G R A F I TA H U N 2 0 4 5
Bonus demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke
dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
usia tidak produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah berkisar antara 15
hingga 64 tahun.
Puncak bonus demografi di Indonesia pada 2045 terancam terbuang sia-sia
karena stunting.
Menurut World Health Organization (WHO), masalah kesehatan masyarakat
dapat dianggap buruk jika prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya,
secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Stunting Ancam Bonus Demografi " ,
https://katadata.co.id/ariemega/infografik/5e9a55d49af04/stunting-ancam-bonus-demografi
Penulis: Widya Nandini
Editor: Arie Mega Prastiwi
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
I N T E R V E N S I I N D I K AT O R C A K U P A N L A YA N A N
(LAMPIRAN A. PERPRES 72/2021)
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF
Persentase ibu hamil Kurang Persentase anak usia 6-23 bulan Cakupan Bantuan Jaminan
Persentase pelayanan
Energi Kronik (KEK) yang yang mendapat Makanan Nasional. Penerima Iuran (PBI)
KeluargaBerencana (KB) pasca
mendapatkan tambahan Pendamping Air Kesehatan
persalinan
asupan gizi Susu Ibu (MP-ASI)
Cakupan keluarga berisiko
Persentase anak berusia dibawah Stunting yang memperoleh
Persentase ibu hamil yang Cakupan calon memperoleh
lima tahun (balita) gizi buruk yang pendampingan
mengonsumsi Tablet Tambah pemeriksaan kesehatan sebagai
Darah (TTD) minimal 90 tablet mendapat pelayanan tata laksana bagian dari pelayanan nikah
selama masa kehamilan gizi buruk Jumlah keluarga miskin dan
rentan yang memperoleh
Persentase ibu hamil yang
bantuan tunai bersyarat.
Persentase remaja putri yang Persentase anak berusia di mengonsumsi Tablet Tambah
mengkonsumsi TabletTambah bawah lima tahun (balita) yang Darah (TTD) minimal 90 tablet
dipantau pertumbuhan dan Persentase target sasaran yang
Darah (TTD) selama masa kehamilan
perkembangannya. memiliki pemahaman yang
baik tentang Stunting di lokasi
Persentase rumah tangga
prioritas
Persentase anak berusia di yangmendapatkan akses air
Persentase bayi usia kurang
bawah lima tahun (balita) gizi minum layak di kabupaten/kota Persentase desa/kelurahan stop
dari 6 bulan mendapat Air Susu
kurang yang mendapat lokasi prioritas Buang Air Besar Sembarangan
Ibu (ASI) eksklusif
tambahan asupan gizi (BABS) atau Open Defecation
Persentase rumah tangga yang Free (ODF)
Persentase anak berusia di mendapatkan akses sanitasi
bawah lima tahun (balita) yang (air limbah domestik) layak di
Jumlah keluarga miskin dan
memperoleh imunisasi dasar kabupaten/kota lokasi prioritas
rentan yang menerima bantuan
lengkap
sosial pangan
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
S T R AT E G I P E N U R U N A N
STUNTING
TUJUAN STRANAS KELOMPOK
SASARAN
1.Menurunkan prevalensi Stunting;
2.Meningkatkan kualitas penyiapan CALON
REMAJA
kehidupan berkeluarga; PENGANTIN
3.Menjamin pemenuhan asupan gizi;
4.Memperbaiki pola asuh;
5.Meningkatkan akses dan mutu pelayanan IBU IBU
kesehatan; dan HAMIL MENYUSUI
6.Meningkatkan akses air minum dan
sanitasi.
Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Dilaksanakan Dengan 5 (Lima) Pilar ANAK BERUSIA 0 -59 BULAN
Untuk Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2O3O.
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
Mencegah Stunting Sejak Catin
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
Latar Belakang
PENYEBAB
LANGSUNG*
Faktor Anak
PREVENTIF 1
PREVENTIF 2 Skrining, Edukasi, dan Anak Stunting
Edukasi kespro, gizi, Pendampingan Catin/
dan penyiapan kehidu- Calon PUS
pan berkeluarga
Faktor Ibu**
Calon pengantin Usia saat hamil terlalu muda
Usia saat hamil terlalu tua
Remaja Jarak antarkehamilan terlalu rapat
Frekuensi kehamilan/paritas
Anemia
Indeks massa tubuh rendah/kurus
Tinggi badan kurang
* Conceptual framework showing distal intermediate and proximate determinant of Orangtua yg merokok (dlm bbrp penelitian)
stunting, UNICEF
***UNICEF, 1990; Kramer, 1987; Kramer, 1998; Achadi, 2021
SKRINING
Mendeteksi risiko melahirkan anak stunting sejak Catin/Calon
PUS yang dilakukan dengan melakukan skrining kesiapan
menikah dan hamil
PENDAMPINGAN
Pendampingan Catin/Calon PUS untuk memastikan kondisi risiko
stunting teridentifikasi, dipahami, dan ditindaklanjuti dengan
upaya-upaya kesehatan dan peningkatan status gizi sehingga
pada saat menikah berada dalam kondisi ideal
Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil)
sebagai Tools Skrining, Edukasi, dan Pendampingan Catin
Hasil akhir skrining terhadap Catin/Calon PUS perempuan dapat dikategorikan “Ideal” jika seluruh variabel berada
dalam kondisi ideal/normal serta tidak merokok/tidak terpapar asap rokok. Sebaliknya, dikategorikan “Berisiko” jika
ada salah satu variabel yang tidak ideal/tidak normal serta merokok/terpapar asap rokok.
Variabel dan Indikator Skrining Catin Laki-laki
Hasil akhir skrining terhadap Catin/Calon PUS laki-laki dapat dikategorikan “Ideal” jika seluruh variabel
berada dalam kondisi ideal serta tidak merokok/tidak terpapar asap rokok. Sebaliknya, dikategorikan
“Berisiko” jika ada salah satu variabel yang tidak ideal serta merokok/terpapar asap rokok.
Tim Pendamping Bidan
minimal memiliki Ijazah
Catin/Calon PUS pendidikan bidan
mampu berkomunikasi yang baik
mampu menggunakan gadget
Kader KB
Kader PKK merupakan PPKBD/Sub PPKBD/Kader
memiliki SK/ Surat Tugas sbg Poktan/Tenaga Penggerak Desa/Kader KB
pengurus/anggota PKK di Desa/Kelurahan
berdomisili di desa yang memiliki SK atau Surat Tugas sbg
bersangkutan pengurus/anggota IMP/kader KB
mampu berkomunikasi yang baik berdomisili di desa yang bersangkutan
mampu menggunakan gadget mampu berkomunikasi yang baik
mampu menggunakan gadget.
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
Semua Kemampuan Dasar Manusia
dibentuk saat 1000 HPK
Organogenesis
• Penglihatan
• Pendengaran
• Bicara-Bahasa
• Emosi
• Logika
• Kemandirian-interaksi
• Motorik
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
Akibat Stunting pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan
P E N G E RT I A N SASARAN
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
Warga mencuci pakaian dekat Anak Berak Sembarangan
jamban di kali (sungai) yang
tercemar limbah di Kawasan Teluk
Naga, Tangerang, Banten. Foto
dokumen TEMPO/Marifka/Wahyu
Hidayat (13 April 2014)
B e re n c a n a It u Ke re n @bkkbnmaluku
APA ITU PKBR ?
• PKBR : Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja
• PKBR adalah salah satu output prioritas yang dilaksanakan
oleh BKKBN untuk mendukung Prioritas Nasional (Pro
PN)“Pembangunan Manusia melalui Pengurangan
Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar” melalui
proyek prioritas “Peningkatan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi”.
• Dilaksanakan melalui “Penguatan peran PIK Remaja dan
BKR dalam edukasi Kespro dan Gizi bagi remaja putri
sebagai calon ibu.
• Edukasi tentang perencanaan berkeluarga dan kesehatan
remaja.
Remaja sebagai calon orangtua agar mampu membangun
KENAPA REMAJA keluarga berkualitas sehingga melahirkan generasi yang
juga berkualitas;
PERLU DIEDUKASI Remaja sebagai calon penduduk usia produktif agar
PKBR (PENYIAPAN mampu menjadi aktor/pelaku pembangunan.
Sumber: Panduan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan
(1)
NO
(2)
NAMA CATIN PEREMPUAN
(3)
NIK
Catin/Calon PUS
(4)
Kurus (≤18,4)
(8)
per desiliter)
HB
per desiliter)
LiLA
(11) (12)
asap rokok
Tidak merokok/
(14)
Asap Rokok
KIE
(15)
Suplemen
(16)
Penambah Darah
Suplemen Makanan
FASILITASI
(17)
INTERVENSI
Rujukan (Faskes/Nakes)
(18)
berlebih (>25,0)
Normal (12 - 16 gram
(23)
per desiliter)
HB
per desiliter)
LiLA
Merokok/ terpapar
(27)
asap rokok
Tidak merokok/
(28)
Asap Rokok
Keberhasilan Pendampingan
Catin Semua indikator
dalam kondisi ideal/
tidak berisiko
Tatap muka
Materi Edukasi Kespro, Gizi, dan Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga
Hai, Catin! Pernah dengar
tentang Stunting?
Terus, Kenapa saya harus
tau tentang Stunting?
Apakah anak yang pendek
pasti Stunting?
Siapa saja Catin yang
beresiko melahirkan anak
Stunting?
Indeks massa tubuh (IMT)
Lingkar lengan atas (LILA)
Rujukan LILA dan IMT Catin
Anemia
Siapkah fisik mu, Catin ?
Hindari terlalu (MUDA,TUA,
BANYAK, DEKAT)
Hindari rokok
Kenali dan jaga alat
Reproduksimu
Periksa kesehatan lebih
lengkap, yuk
Pastikan makan dengan gizi
seimbang
Chat/Konsultasi melalui
Aplikasi Elsimil, HP, Email, Tatap muka, dll
Cek Hb,
Flayer Edukasi merupakan media edukasi pastikan
yang secara otomatis terkirim ke tidak anemia
Catin/Calon PUS yang hasil skriningnya
“berisiko/belum ideal”. Substansi pada
Flayer Edukasi tentang variabel yang Pastikan
Hindari
Indeks
digunakan saat skrining, yaitu: (1) Kadar Hb; merokok,
Massa
dan terpapar
(2) Indeks Massa Tubuh/IMT; (3) Lingkar asap rokok Siap Tubuh dalam
kondisi ideal
Lengan Atas/LiLA; (4) Usia; dan (5) Nikah
Merokok/Keterpaparan asap rokok. dan
Substansi pada Flayer Edukasi didisain Hamil
untuk dapat membantu Catin/Calon PUS
dalam melakukan treatment/upaya-upaya
perbaikan atas kondisinya yang masih Ukur Lingkar
Hindari
Lengan Atas,
berisiko/belum ideal untuk menikah dan menikah di
pastikan
usia muda.
hamil. Menikah di
tidak
kekurangan
usia ideal
energi kronis
Implementasi Strategi Pencegahan Stunting
dari Hulu dengan Aplikasi Elsimil
PERNIKAHAN
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN STUNTING DARI HULU
PADA CATIN/CALON PUS YANG BERAGAMA NONMUSLIM
Pelaporan/pencatatan nikah
DESA/KELURAHAN PUSKESMAS PENDAMPINGAN DUKCAPIL
Pendaftaran nikah
Pendaftaran dan
pelaporan/pencatatan
nikah nikah
Diminta menunjukkan
Sertifikat Elsimil
PERNIKAHAN
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN STUNTING DARI HULU
PADA CATIN/CALON PUS YANG BERAGAMA HINDU
PERTEMUAN DUA
KELUARGA DAN
SEKAA TERUNA PENENTUAN HARI PUSKESMAS PENDAMPINGAN
Sosialisasi “Pencegahan BAIK
Stunting dari Hulu,
termasuk Aplikasi Elsimil
sebagai tool
PINANDITA/
ROHANIAWAN
KELIAN DINAS
Mengundang sebagai
saksi pada saat
pernikahan
Diminta menunjukkan
Sertifikat Elsimil
Pemantauan dan Evaluasi
STATUS CAKUPAN
TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN
BELUM SUDAH <25% 25%-50% >50% - 75% >75%
A Persiapan
1 Kebijakan yang mendukung (Perda/Perbup/Perwal/Edaran/dll)
4 Tim Pendamping
a Cakupan Tim Pendamping terhadap desa/kelurahan (1 TPK/350 KK)
b Cakupan Tim Pendamping yang mendapatkan pelatihan
5 Fasilitas/Sarana Pendukung
a Ketersediaan Multiple Micronutrient Supplement/MMS (khusus wilayah ujicoba)
b Ketersedian Purula (Khusus di Kab. Enrekang, Kab. Barru, Kab. Toraja Utara, Kab.
Aceh Timur, Kab. Sukabumi, dan Kota Kupang)
c Buku Materi Edukasi Stunting bagi Catin
d Buku Panduan Pendampingan Catin
e Buku Panduan Penggunaan Aplikasi Elsimil bagi Catin
f Buku Panduan Penggunaan Aplikasi Elsimil bagi Tim Pendamping
STATUS CAKUPAN
TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN
BELUM SUDAH <25% 25%-50% >50% - 75% >75%
B Pelaksanaan
1 Tim Pendamping
a Cakupan Tim Pendamping yang melakukan registrasi di Aplikasi Elsimil
b Cakupan Tim Pendamping yang mengisi Log Book
c Cakupan Tim Pendamping yang melakukan pendampingan
1) Cakupan Tim Pendamping yang terhubung dengan Catin
2) Cakupan Tim Pendamping yang memberikan KIE kepada Catin
3) Cakupan Tim Pendamping yang memberikan Fasilitasi Suplemen Penambah
Darah dan Suplemen Makanan kepada Catin perempuan
4) Cakupan Tim Pendamping yang memberikan Fasilitasi Rujukan kepada Catin
Catin yang memerlukan rujukan
2 Catin
a Cakupan Catin yang melakukan registrasi di Aplikasi Elsimil
b Cakupan Catin yang mendapat pendampingan
1) Cakupan Catin yang terhubung dengan Tim Pendamping
2) Cakupan Catin yang mendapatkan KIE oleh Tim Pendamping
3) Cakupan Catin perempuan KEK yang mendapat Suplemen Makanan
4) Cakupan Catin perempuan yang mendapat Suplemen
Penambah Darah
5) Cakupan Catin harus mendapat rujukan dan terfasilitasi
C Hasil
1 Cakupan Catin yang semula Berisiko menjadi Tidak Berisiko
2 Cakupan Catin yang Tidak Berisiko
Operasional Pendampingan Catin
DAK Non Fisik BOKB TA 2022
Sasaran
Catin/Calon PUS sasaran pendampingan adalah laki-laki dan perem-
puan yang akan melakukan pernikahan, dinajurkan sudah mendaftar-
Operasional Pendam- kan diri untuk menikah ke KUA atau lembaga agama, paling sedikit
pingan Catin di Desa tiga bulan sebelum menikah.
adalah proses fasilitasi
dan edukasi yang ditin-
Lingkup Pembiayaan
daklanjuti dengan treat- Biaya Operasional Pendampingan Calon Pengantin di Desa terdiri
ment dan upaya-upaya dari biaya oprasional pendampingan bagi petugas pendamping Catin/
kesehatan dan pening- Calon PUS dengan bukti visum yang ditandatangani oleh RW/RT/
katan status gizi sebagai setingkat di wilayahnya.
upaya pencegahan Output
stunting bagi catin/calon
PUS. 1. Menginformasikan kepada Catin/Calon PUS untuk melakukan
registrasi di Aplikasi Elsimil sebagai pintu masuk dimulainya
pendampingan;
2. Menginput kondisi Catin/Calon PUS sesuai hasil pemeriksaan
kesehatan dari Puskesmas ke Aplikasi Elsimil;
3. Menindaklanjuti hasil screening untuk selanjutnya mulai dilakukan
pendampingan.
Operasional Pendampingan Catin
DAK Non Fisik BOKB TA 2022
Rincian Kegiatan
Pelaksanaan pendampingan Catin/Calon PUS dilakukan minimal 2 kali pada setiap Catin/
Calon PUS dalam kurun waktu tiga bulan sebelum menikah. Dalam proses pendampingan,
Tim Pendamping mengunakan tools Aplikasi Elsimil.
Setiap kegiatan pendampingan lingkup prosesnya meliputi KIE, Fasilitasi Layanan, dan Fasilitasi
Rujukan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor risiko melahirkan anak stunting pada Catin/Calon PUS;
2. Melakukan edukasi faktor risiko melahirkan anak stunting pada Catin/Calon PUS;
3. Memfasilitasi Catin/Calon PUS melakukan upaya (treatment) pencegahan melahirkan anak
stunting;
4. Menginformasikan dan memastikan Catin/Calon PUS mengikuti kelas dan/atau mendapatkan
materi bimbingan perkawinan di institusi agamanya masing-masing (untuk mendapatkan
informasi tentang KB, Pengasuhan 1000 HPK, dll);
5. Melakukan KIE dan memastikan PUS baru yang belum layak hamil untuk menunda
kehamilan dengan kontrasepsi yang sesuai;
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pendampingan Catin/Calon PUS.
Peran Strategis Lintas Sektor
1. Sinergitas penguatan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), Bimbingah Remaja Usia Nikah
(BRUN), Bimbingan Perkawinan/Kursus Pranikah, dll dalam mendukung implementasi upaya pencegahan
stunting dari hulu.
2. Sinergitas penguatan program kesehatan catin (Kescatin) dengan Kementerian Kesehatan RI tentang layanan
pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari layanan pernikahan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan
lainnya. Termasuk akses Catin kepada suplemen tambah darah dan zink.
Sudah ada MoU/Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Agama RI, dan BKKBN tentang
“Pelaksanaan Penguatan Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin dalam Rangka Penguatan Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga”
MoU antara Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Agama RI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Percepatan Penurunan Stunting di Daerah
Sudah ada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Kementerian Kesehatan RI dengan Kementerian Agama RI tentang “Pelaksanaan
Bimbingan Perkawinan dan Pelayanan Kesehatan bagi Calon Pengantin” dan antara Kementerian Agama RI dan BKKBN tentang
“Penguatan Pendampingan bagi Remaja, Calon Pengantin, dan Keluarga Muda dalam Rangka Pencegahan Perkawinan Anak dan
Penurunan Stunting”.
3. Sinergitas penguatan peran bidan dengan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia dalam penguatan peran
bidan sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam percepatan penurunan stunting
4. Sinergitas penguatan peran Kader PKK dengan TP PKK Pusat tentang penguatan peran Kader PKK di desa
dan kelurahan sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam percepatan penurunan stunting
Launching Pendampingan Konseling dan Pemerikasaan Sebelum Menikah