Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan ke 1

Etnografi dan Institusi Sosial

Kompetensi Dasar dan kompetensi Inti


3.1. Menggunakan pengetahuan dasar metode etnografi dalam mendeskripsikan
institusi-institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem
politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok
etnik tertentu di Indonesia
4.1. Melakukan penelitian etnografi/membaca dengan kritis laporan-laporan
penelitian etnografi dalam rangka mendeskripsikan institusi-institus sosial
(antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata
pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok etnik tertentu di
Indonesia

Pengertian etnografi

         Etnografi merupakan suatu metode yang didalamnya terdapat berbagai bentuk

dan karakteristik tertentu, termasuk partisipasi etnografer, memahami dan mengikuti


kehidupan sehari-hari dari seseorang dalam periode yang lama, melihat apa yang
terjadi, mendengarkan apa yang dikatakan, bertanya kepada masyarakat, dan
mengumpulkan data apa saja yang ada di lapangan (Wolcott, 1997 dalam Setyowati
2006).

Etnografi merupakan metode tertua dalam penelitian kualitatif dan menjadi metode
sangat penting untuk penelitian-penelitian sosial.

Ciri-ciri metode etnografi


Dalam metode etnografi terdapat beberapa karakteristik tertentu diantaranya:
1. menggali atau meneliti fenomena sosial,
2. data tidak terstruktur;
3. kasus atau sample sedikit;
4. dilakukan analisis data dan interpretasi data tentang arti dari tindakan
manusia /Human Action

1
Jenis-Jenis Etnografi

Menurut Muecke (dalam Setyowati, 2006) terdapat  4 jenis etnografi, yaitu:


a. Etnografi klasik

Etnografi klasik meliputi penjelasan perilaku dan demonstrasi mengapa  dalam


keadaan apa mereka berperilaku, waktu dilapangan, observasi secara terus menerus,
alasan perilaku, menjelaskan segala sesuatu tentang budaya.
b. Etnografi sistematis
Etnografi sistematis yaitu etnografi yang lebih mendeskripsikan stuktur dari budaya
dari pada mendeskripsikan tentang seseorang dan social interaksinya, emosi dan
materinya. Tipe ini melihat stuktur budaya tentang bagaimana mengatur jalan hidup
dari kelompok yang diteliti.
c. Etnografi Interpretive atau hermeutic ethnography
Etnografi Interprettive atau hermeutic ethnography adalah untuk menemukan arti dari
interaksi social yang diamati dan mempelajari budaya melalui analisa inferensial dan
implikasi perilaku yang diketemukan.
d. Critical ethnography
Etnografi ethnography yaitu etnografi  dilakukan untuk mengkritik suatu teori, di
mana peneliti dan anggota dari budaya bersama-sama membuat skema cultural.

Dalam etnografi terdapat beberapa teknik yaitu:


1. Refleksifitas adalah keadaan dimana peneliti menjadikan dirinya sebagai alat
untuk mencari data saat di lapangan dan pengumpulan data dengan melihat
respon subjek melalui kehadiran peneliti dan respon masyarakat sesuai konteks
yang diteliti dilapangan.
2. Observasi partisipan, merupakan proses dimana  peneliti fokus pada dirinya
sendiri secara keseluruhan dalam situasi sosial. Peneliti akan lebih  dekat
dengan informan ketika mereka berespon terhadap kehidupan. Ketika di
lapangan peneliti tidak hanya mendengarkan sesuatu hal dikatakan masyarakat
tetapi mengambil semuanya dari yang respon terkecil mereka dapatkan. Dalam
hal ini peneliti disarankan  untuk mempertimbangkan elemen perilaku,
pengetahuan dan semua yang membantu memperjelas data yang diperoleh.
Wawancara yang dilakukan dalam etnografi bertujuan untuk menemukan arti

2
budaya yang terjadi pada group social, terutama interaksi, konteks social dan
konstruksi sosial dari pengetahuan.
3. Analisis cultural, merupakan titik masuk dalam etnografi dan tahap akhir dari
observasi partisipan. Dalam hal ini ancaman yang terjadi dalam observasi dan
wawancara ditutup dengan pemahaman aktivitas budaya dan proses yang
ditulis dalam catatan lengkap.

Menurut Fielding (dalam Seytowati 2006) analisis etnografi meliputi beberapa hal
yaitu:
1. Mengatur dan mengorganisasi materi-materi yang telah dikumpulkan
2. Membaca kembali data-data tersebut
3. Memilah-milah material kedalam bagian-bagian yang teratur
4. Membangun, membandingkan dan membedakan kategori-kategori
5. Mencari hubungan dan mengelompokan kategori bersama
6. Menemukan dan mendeskripsikan pola, tema dan tipologi
7. Interpretasi dan mencari makna.

Selesai

Tugas :

1. Jelaskan perbedaan etnografi klasik dan sistematis!

Anda mungkin juga menyukai