LEMBAR METODOLOGI
Setyowati *
Abstrak
Etnografi merupakan salah satu metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk meneliti masalah
budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian bidang sosial khususnya antrpologi. Makalah ini akan menjelaskan
latar belakang etnografi dengan mendiskusikan sedikit tentang penggunaannya pada penelitian kesehatan khususnya keperawatan.
Abstract
Ethnography is one of the famous and oldest qualitative method that used in social research. This method is very precise to
research about culture, and is commonly used in the social especially anthropology researches. This paper will discuss about the
use of ethnography in the health research especially in nursing.
PENDAHULUAN
Sejak awal keperawatan dikenal sebagai keperawat an. Selain it u, cenderung unt uk
ilmu dan seni, dimana Florence Nightingale meneliti berdasarkan keadaan klinik.
p a d a t ahu n 1 9 6 9 me nje lask an t ent a ng
p en t ing nya k o mb inas i an t ar a k o n sep Saat ini, 140 tahun kemudian, kebutuhan
keperawatan dan praktik klinik. Dijelaskan praktik berdasarkan riset semakin berkembang
juga bagaimana mengkombinasikan konsep d an d it er ima. Namun masih banyak p ar a
p r insip ve nt ilasi d an p en g han g at a n, pemberi int ervensi keperawatan yang tidak
lingkungan, kebisingan, nut risi, kebersihan memikirkan pengembangan ilmu ini. Penelitian
tempat tidur, cahaya, dan kebersihan dengan penelitian kesehatan khususnya keperawatan
st r at e g i k eilmu an sep e r t i o bse r vas i, be r hu b u ng a n d g n p e r ila k u manu s ia d an
pengumpulan data, dan analisa statistical. k u lt u r n ya. O leh k ar e na it u , p end ek at an
Nightingale tidak hanya sebagai perawat etnografi adalah pendekatan yang sesuai.
pertama yang melakukan riset, tetapi juga yang Etnografi adalah salah satu metode kualitatif
p e r t ama k a li mend e siminas ik an has il yang tertua dari riset social. Metode ini sangat
penemuan risetnya dan mengimplementasikan t epat unt uk menelit i masalah budaya, dan
praktik berdasarkan riset. Menurut Funk, biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian
Tornquist, dan Champagne (1995), penelitian antropologi. Makalah ini akan menjelaskan latar
keperawat an pada saat ini berfo kus lebih belakang etnografi dengan mendiskusikan sedikit
kepada isu klinik bagaimana respon manusia tentang penggunaannya pada penelitian kesehatan
t er hadap p enyakit , p r o mo si dan p ro t eksi khususnya keperawatan.
kesehatan serta metode pemberian pelayanan
36 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 35-40
Secara filosofi, etnografi dalam emic didefinisikan Aktifitas etnografi memiliki elemen sentral
oleh Kim (1993) dari perspektif metodologi yaitu meliputi:
terutama menggunakan interview yang tidak terstruktur
(1) Refleksifitas adalah keadaan dimana peneliti
dan berbagai tingkat observasi, dari deskripsi sederhana
dapat menjadikan dirinya sebagai alat untuk memperjelas
sampai observasi partisipan yang lengkap.
data pada proses pengumpulan data dalam melihat respon
Etnografi merupakan kegiatan riset yang harus subjek melalui kehadiran peneliti dan respon peneliti pada
dilakukan melalui pendekatan yang alamiah. Peneliti konteks. Bias dan subjektivitas adalah resiko yang bisa
harus mengadopsi perilaku yang respek atau terjadi (Hammersley & Atkinson, 1995).
menghargai dunia social. (2) Observasi partisipan, merupakan bagian utama
Ada dua dasar yang dapat dipakai dalam dari metodologi . Ini adalah proses dimana sebagai
mengumpulkan data etnografi yaitu interpretivism dan peneliti, fokusnya adalah dirinyasendiri secara
interactionism. keseluruhan dalam situasi social. Dengan demikian
peneliti akan lebih dekat dengan mereka (informan) ketika
Interpretivism, diperkenalkan sekitar tahun 1930- mereka berespon terhadap kehidupan , dan tidak hanya
1940 sebagai reaksi terhadap empiris logical dan mendengar apa yang mereka katakan tetapi mengambil
instrumental rasional dan sebagai pendekatan yang semuanya dari yang respon terkecil mereka terhadap
menyertai fenomenologi. Menurut Schutz (1967) situasinya (Goffman, 1989). Peneliti dianjurkan untuk
pendekatan ini berfokus pada pengetahuan umum tentang mempertimbangkan elemen perilaku, pengetahuan dan
berbagai masalah manusia. Selain itu, pendekatan semua yang membantu memperjelas.Wawancara
interpretif fenomenologi mencari dan mengenal diri dan etnografi bertujuan untuk menemukan arti budaya yang
kehidupan social dalam kelompok (Strathern, 1981). terjadi pada group social, terutama interaksi, konteks
social dan konstruksi social dari pengetahuan (Lowenberg,
Symbolic interactionism: Adalah pendekatan 1993).
teoritis kedua yang menurut Blumer, (1969)
mempunyai tiga maksud yaitu (1)seseorang bereaksi (3) Analisis cultural, merupakan titik masuk dari
ke arah objek dan berdasarkan pada arti dari objek itu etnografi dan elemen akhir dari observasi partisipan.
terhadap dirinya, (2) Arti tersebut berasal dari hasil Ancaman yang terjadi dalam observasi dan wawancara
interaksi misalnya komunikasi, dan (3) Arti dibangun ditutup dengan pemahaman aktivitas budaya dan proses
melalui proses interpretif. yang ditulis dalam catatan lengkap, focus observasi dan
observasi yang diseleksi atau wawancara, analisa dan tema
Persyaratan suatu penelitian social adalah kultur (Spradley, 1980).
observasi yang cermat tentang perilaku dan interaksi
mereka. Seperti pada umumnya penelitian kualitatif, Gambaran utama dari etnografi
maka pendekatan etnografi sejak 30 tahun terakhir ini
Fokus utama etnografi adalah mengumpulkan data
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang validitas,
dengan observasi dan wawancara; deskripsi yang tebal
konteks dan tujuan.. Etnografi modern
dan mendalam secara alamiah, bekerja bersama informan
mengembangkan paradigma yang sesuai dengan
kunci, dan dimensi emic/ etic.
pendekatan klasik yaitu dengan observasi dan
interpretasi. Hammersley dan Atkinson (1995) Persepsi emic adalah persepsi dari dalam atau
menjelaskan bahwa etnografi bertujuan untuk lebih persepsi partisipan, sedangkan etic adalah persepsi luar
menghasilkan pengetahuan dari pada peningkatan atau persepsi peneliti, emic dan etic diperlukan untuk
praktik klinik, tetapi etnografi pendidikan lebih untuk bisa memahami perilaku. Dibawah ini dituliskan
meningkatkan praktik. perbedaan persepsi emic dan etic
38 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 35-40
Tujuan: memahami jalan dari Untuk mendeskripsikan dan Etho nursing adalah penelitian kultur tentang
subjek untuk mendefinisikan menjelaskan pola perilaku pengetahuan keperawatan yang terutama berfokus
dan melabel sesuatu. yang didefinisikan oleh pada dokumentasi, deskripsi dan penjelasan fenomena
observer keperawatan (Leininger 1994) and Morse (1994).
Ide-ide seseorang terlihat Impersonal, non-ideational
Beberapa contoh penelitian etnograi dan etno nursing
setelah penjelasan yang factors,khususnya kondisi antara lain
penting dari perilaku. material terlihat merupakan
Etnografi digunakan secara luas pada beberapa
penjelasan yang penting
penelitian yang ada hubungannya dengan penyakit,
Generalisasi Cross kultural Generalisasi Cross kultural termasuk: Menggali pengalaman sakit (Nichter, 1987),
harus menunggu dari dapat dibuat langsung, Penggunaan explanatory model pada penyakit dan
pembicaraan yang spesifik dengan mengaplikasikan penyerapan terhadap penyakit baru kedalam kerangka
pola budaya dan artinya metode yang sama pada kerja to observe record keeping (Allen, 1998),
yang lebih abstrak, kategori observasi, dengan konsep
intercultural lain yang sama dan berbeda Etnografi juga dilakukan untuk meneliti masa
kultur. can be made directly, transisi dari status mahasiswa ke perawat yang trampil
by applying the same
methods of observation, with (Holland, 1999),
the same outside-derived Menyoroti praktek-praktek ritual dikamar
operasi (Macqueen, 1995),
Informan kunci dan tatanan. Penelitian tentang peran perawat dalam
menolong persalinan di masyarakat (Rapport &
Sampling yang dipakai pada penelitian etnografi Maggs, 1997).
adalah purposive sampling-non probalistic,dilakukan
pada group yang spesifik dan tatanan yang khusus Masih banyak penelitian lainnya dalam ethno
misalnya : unit/bangsal perawatan; sekelompok nursing.
perawat spesialis; atau pasien dengan kondisi spesifik. Etnografi dalam pelayanan kesehatan menjadi
Pilihkan informan kunci dengan hati-hati dan cermat, sangat berarti ketika mempertimbangkan penyakit
pastikan bahwa mereka ada serta sesuai dan mewakili yang berhubungan dengan faktor multi kultural
dari kelompok yang diteliti. misalnya HIV-AIDS.
Jadi pada dasarnya penelitian etnografi Langkah analisis pada etnografi menurut Fielding
mempunyai karakteristik: peneliti sebagai instrumen, (1993) meliputi: (1) Mengatur dan mengorganisasi
penelitian dilakukan dilapangan, koleksi data materi-materi yang telah dikumpulkan, (2) Membaca
dilakukan bersama dengan analisa data. Selain itu, kembali data-data tersebut, (3) Memilah-milah
penelitian etnografi berfokus pada budaya; dan material kedalam bagian-bagian yang teratur, (4)
akhirnya sering terjadi ketegangan antara peneliti Membangun, membandingkan dan membedakan
sebagai peneliti dan peneliti sebagai anggota budaya. kategori-kategori. (5) Mencari hubungan dan
Etnografi dalam pelayanan kesehatan dan mengelompokan kategori bersama. (6) Menemukan
keperawatan banyak dilakukan dengan tujuan dan mendeskripsikan pola, tema dan tipologi. (7)
menggali persepsi kultural dari orang yang mengalami Interpretasi dan mencari makna.
Etnografi sebagai metode pilihan dalam penelitian kualitatif di keperawatan (Setyowati) 39
Fielding, J.E, (1993).Lessons from france vive la Macqueen, S.(1995). Anthropology and Germ
difference The French Health Care System and Theory. Journal of Hospital Infection, 30
U.S. Health System Reform.. JAMA, 270:748- (Supplement), 116-126.
756 . Morse, J, (Ed.) (1994). Qualitative Health Research.
Goffman, E. (1989). On Fieldwork. Journal of Newbury Park, California: Sage.
Contemporary Ethnography, 18 (2), 123-132. Muecke, M. A. (1994). On the Evaluation of
Hammersley, M & Atkinson, P (1995). Ethnography: Et hno graphies. In Jane M. Morse (Ed.),
Principles in Practice. London: Routledge. Critical Issues in Qualitative Research
Helman, C. G. (1994). Culture, Health and Illness. Methods (pp.187-209). Thousand Oaks: Sage.
Oxford: Butterworth-Heinemann. Nichter, M., (1987). Kyasanur forest diseasean
Holland, K. (1999). A journey to becoming: the ethnography of a disease of development. Med.
student nurse in transition. Journal of Advanced Anthrop. Quart., 1 (4), 406-423.
Nursing, 29 (1), 229-236. Rapport, F. & Maggs, C. (1997). Measuring care:
Hodgson, I. (2000, January). Ethnography and the case of district nursing. Journal of Advanced
health care: Focus on nursing [25 paragraphs]. Nursing, 25, 673-680.
Forum Qualitative Sozialforschung / Forum: Sarantakos, S. (1993). Social research. Melbourne:
Qualitative Social Research, [On-line Journal], Macmillan Education.
1(1). Available at: http://www.qualitative- Schultz, A. (1967). Collected Papers (Vol. 1). The
research.net/fqs-texte/1-00/1-00hodgson-e.htm Hague: Martinus Nijhoff.
[Date of Access: 9-April 2006]. Sorrell, J. & Redmond, G., (1995). Interviews in
Kim, S. H. (1993). Identifying alternative linkages qualit ative nursing research: differing
among philosophy, theory and method in approaches for ethnographic and phenomeno-
nursing science. Journal of Advanced Nurs- logical studies. Journal of Advanced Nursing,
ing, 18, 793-800. 21, 1117-1122.
Leininger,L. (1994). Nursing through the lens of Spradley, J., (1980). Participant Observation. New
culture: a multiple gaze http://visiblenurse. York: Holt, Rinehart and Winston.
com/nurseculture6.html. diambil 15 September Wolcott, S.K.(1977). Student Assumptions about
2006. Knowledge and Critical Thinking in the
Lowenberg, J. (1993). Interpretive research meth- Accounting Classroom, online working paper
odology: broadening the dialogue. Advances in available from http://www.wolcottlynch.com/
Nursing Science, 16 (2), 57-69. Publications.html (accessed 12 May 2006).