Anda di halaman 1dari 6

Etnografi sebagai metode pilihan dalam penelitian kualitatif di keperawatan (Setyowati) 35

LEMBAR METODOLOGI

ETNOGRAFI SEBAGAI METODE PILIHAN DALAM


PENELITIAN KUALITATIF DI KEPERAWATAN

Setyowati *

Abstrak

Etnografi merupakan salah satu metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk meneliti masalah
budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian bidang sosial khususnya antrpologi. Makalah ini akan menjelaskan
latar belakang etnografi dengan mendiskusikan sedikit tentang penggunaannya pada penelitian kesehatan khususnya keperawatan.

Kata kunci: Etnografi, metode penelitian kualitatif, etno nursing, kultur/budaya

Abstract

Ethnography is one of the famous and oldest qualitative method that used in social research. This method is very precise to
research about culture, and is commonly used in the social especially anthropology researches. This paper will discuss about the
use of ethnography in the health research especially in nursing.

Key words: : Cultur, ethno nursing, ethnography, research qualitative method.

PENDAHULUAN
Sejak awal keperawatan dikenal sebagai keperawat an. Selain it u, cenderung unt uk
ilmu dan seni, dimana Florence Nightingale meneliti berdasarkan keadaan klinik.
p a d a t ahu n 1 9 6 9 me nje lask an t ent a ng
p en t ing nya k o mb inas i an t ar a k o n sep Saat ini, 140 tahun kemudian, kebutuhan
keperawatan dan praktik klinik. Dijelaskan praktik berdasarkan riset semakin berkembang
juga bagaimana mengkombinasikan konsep d an d it er ima. Namun masih banyak p ar a
p r insip ve nt ilasi d an p en g han g at a n, pemberi int ervensi keperawatan yang tidak
lingkungan, kebisingan, nut risi, kebersihan memikirkan pengembangan ilmu ini. Penelitian
tempat tidur, cahaya, dan kebersihan dengan penelitian kesehatan khususnya keperawatan
st r at e g i k eilmu an sep e r t i o bse r vas i, be r hu b u ng a n d g n p e r ila k u manu s ia d an
pengumpulan data, dan analisa statistical. k u lt u r n ya. O leh k ar e na it u , p end ek at an
Nightingale tidak hanya sebagai perawat etnografi adalah pendekatan yang sesuai.
pertama yang melakukan riset, tetapi juga yang Etnografi adalah salah satu metode kualitatif
p e r t ama k a li mend e siminas ik an has il yang tertua dari riset social. Metode ini sangat
penemuan risetnya dan mengimplementasikan t epat unt uk menelit i masalah budaya, dan
praktik berdasarkan riset. Menurut Funk, biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian
Tornquist, dan Champagne (1995), penelitian antropologi. Makalah ini akan menjelaskan latar
keperawat an pada saat ini berfo kus lebih belakang etnografi dengan mendiskusikan sedikit
kepada isu klinik bagaimana respon manusia tentang penggunaannya pada penelitian kesehatan
t er hadap p enyakit , p r o mo si dan p ro t eksi khususnya keperawatan.
kesehatan serta metode pemberian pelayanan
36 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 35-40

PENGERTIAN hidup lain, serta pandangan hidup dari orang lain


(Spradley, 1980).
Etnografi sebagai metode tertua dalam riset
kualitatif sangat penting untuk penelitian-penelitian Etnografi mencari penjelasan baik aspek eksplisit
social yang mempunyai beberapa karakteristik yaitu budaya (bagaimana semua anggota menyadari dan
(1) menggali atau meneliti fenomena social, (2) data menerima ) dan elemen lainnya (diluar kesadaran).
tidak terstruktur; (3) kasus atau sample sedikit; (4) Metode ini merupakan pendekatan favorit untuk
dilakukan analisis data dan interpretasi data tentang penelitian antropologi sejak 100 tahun yang lalu dimana
arti dari tindakan manusia /Human Action(Atkinson umumnya bertujuan untuk mengidentifikasi peran,
& Hammersley, 1994). ritual-ritual dan kepercayaan pada populasi yang diteliti
(Morse, 1992). Pada akhir-akhir ini etnografi sudah
Etnografi juga merupakan pendekatan kualitative mulai digumakan sebagai metode penelitian pada
riset popular yang berfokus pada kultur/budaya. Selain bidang pendidikan, kesehatan dll (Atkinson &
sangat penting dalam penelitian antropologi, maka Hammersley, 1994). Hasil dari interaksi etnograpy
etnografi juga sesuai untuk penelitian keperawatan adalah perpindahan ide-ide secara bebas dan saling
karena keperawatan berhubungan dengan manusia dan bertukar informasi (Sorrell & Redmond, 1995).
kulturnya.
Bentuk etnografi menurut Muecke (1994) ada 4
Menurut Spradley,1980, Atkinson 1992, Wolcott jenis, yaitu: (1) Etnografi klasik meliputi penjelasan
1997, etnografi adalah penjelasan tentang budaya perilaku dan demonstrasi mengapa dan dalam keadaan
dengan maksud untuk mempelajari dan memahami apa mereka berperilaku, waktu dilapangan, observasi
tentang kehidupan individu. Etnografi berarti belajar secara terus menerus, alas an perilaku, menjelaskan
dari orang, yang menjelaskan secara langsung dari segala sesuatu tentang budaya. (2) Etnografi sistematis
kultur dan subkultur individu tersebut. yang lebih mendeskripsikan stuktur dari budaya dari
pada mendeskripsikan tentang seseorang dan social
Wolcott (1977) menjelaskan, etnografi adalah interaksinya, emosi dan materinya. Tipe ini melihat
suatu metode khusus atau satu set metode yang stuktur budaya tentang bagaimana mengatur jalan hidup
didalamnya terdapat berbagai bentuk yang mempunyai dari kelompok yang diteliti. (3) Etnografi Interpretive
karakteristik tertentu, termasuk partisipasi etnografer, atau hermeutic ethnography adalah untuk menemukan
memahami dan mengikuti kehidupan sehari-hari dari arti dari interaksi social yang diamati. Mempelajari
seseorang dalam periode yang lama, melihat apa yang budaya melalui analisa inferensial dan implikasi
terjadi, mendengarkan apa yang dikatakan, bertanya perilaku yang diketemukan. (4) Critical ethnography:
kepada mereka, dan pada kenyataannya dilakukan untuk mengkritik teori, peneliti dan anggota
mengumpulkan data apa saja yang ada. dari budaya untuk kemudian bersama-sama membuat
skema cultural.
Budaya sering diartikan sebagai suatu set petunjuk
dimana diikuti oleh individu yang termasuk didalam Ahli lain seperti Sarantokos (1993) membagi
anggota social tertentu, dimana menceritakan tentang jenis etnografi secara lebih sederhana menjadi (1)
bagaimana mereka melihat dunia , bagaimana Descriptive atau conventional ethnography yaitu
mendalaminya secara emosional, dan bagaimana deskripsi tentang budaya atau kelompok melalui
berperilaku dalam hubungan dengan manusia lain analisa , pola yang tidak ditutupi, tipologi dan
terhadap kekuatan supranatural atau Allah S.W.A. dan kategorisasi. (2) Critical ethnography bertujuan
lingkungan alam (Helman, 1994 pp.2-3). Fokus utama untuk mempelajari factor social yang makro
dari etnografi adalah pekerjaan untuk (misalnya kekuasaan) dan mempelajari hal yang
mendiskripsikan budaya, dan untuk memahami jalan umum dan asumpsi agenda yang tersimpan.
Etnografi sebagai metode pilihan dalam penelitian kualitatif di keperawatan (Setyowati) 37

Etnografi: Filosofi and Teori Konsep kunci dalam melakukan etnografi

Secara filosofi, etnografi dalam emic didefinisikan Aktifitas etnografi memiliki elemen sentral
oleh Kim (1993) dari perspektif metodologi yaitu meliputi:
terutama menggunakan interview yang tidak terstruktur
(1) Refleksifitas adalah keadaan dimana peneliti
dan berbagai tingkat observasi, dari deskripsi sederhana
dapat menjadikan dirinya sebagai alat untuk memperjelas
sampai observasi partisipan yang lengkap.
data pada proses pengumpulan data dalam melihat respon
Etnografi merupakan kegiatan riset yang harus subjek melalui kehadiran peneliti dan respon peneliti pada
dilakukan melalui pendekatan yang alamiah. Peneliti konteks. Bias dan subjektivitas adalah resiko yang bisa
harus mengadopsi perilaku yang respek atau terjadi (Hammersley & Atkinson, 1995).
menghargai dunia social. (2) Observasi partisipan, merupakan bagian utama
Ada dua dasar yang dapat dipakai dalam dari metodologi . Ini adalah proses dimana sebagai
mengumpulkan data etnografi yaitu interpretivism dan peneliti, fokusnya adalah dirinyasendiri secara
interactionism. keseluruhan dalam situasi social. Dengan demikian
peneliti akan lebih dekat dengan mereka (informan) ketika
Interpretivism, diperkenalkan sekitar tahun 1930- mereka berespon terhadap kehidupan , dan tidak hanya
1940 sebagai reaksi terhadap empiris logical dan mendengar apa yang mereka katakan tetapi mengambil
instrumental rasional dan sebagai pendekatan yang semuanya dari yang respon terkecil mereka terhadap
menyertai fenomenologi. Menurut Schutz (1967) situasinya (Goffman, 1989). Peneliti dianjurkan untuk
pendekatan ini berfokus pada pengetahuan umum tentang mempertimbangkan elemen perilaku, pengetahuan dan
berbagai masalah manusia. Selain itu, pendekatan semua yang membantu memperjelas.Wawancara
interpretif fenomenologi mencari dan mengenal diri dan etnografi bertujuan untuk menemukan arti budaya yang
kehidupan social dalam kelompok (Strathern, 1981). terjadi pada group social, terutama interaksi, konteks
social dan konstruksi social dari pengetahuan (Lowenberg,
Symbolic interactionism: Adalah pendekatan 1993).
teoritis kedua yang menurut Blumer, (1969)
mempunyai tiga maksud yaitu (1)seseorang bereaksi (3) Analisis cultural, merupakan titik masuk dari
ke arah objek dan berdasarkan pada arti dari objek itu etnografi dan elemen akhir dari observasi partisipan.
terhadap dirinya, (2) Arti tersebut berasal dari hasil Ancaman yang terjadi dalam observasi dan wawancara
interaksi misalnya komunikasi, dan (3) Arti dibangun ditutup dengan pemahaman aktivitas budaya dan proses
melalui proses interpretif. yang ditulis dalam catatan lengkap, focus observasi dan
observasi yang diseleksi atau wawancara, analisa dan tema
Persyaratan suatu penelitian social adalah kultur (Spradley, 1980).
observasi yang cermat tentang perilaku dan interaksi
mereka. Seperti pada umumnya penelitian kualitatif, Gambaran utama dari etnografi
maka pendekatan etnografi sejak 30 tahun terakhir ini
Fokus utama etnografi adalah mengumpulkan data
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang validitas,
dengan observasi dan wawancara; deskripsi yang tebal
konteks dan tujuan.. Etnografi modern
dan mendalam secara alamiah, bekerja bersama informan
mengembangkan paradigma yang sesuai dengan
kunci, dan dimensi emic/ etic.
pendekatan klasik yaitu dengan observasi dan
interpretasi. Hammersley dan Atkinson (1995) Persepsi emic adalah persepsi dari dalam atau
menjelaskan bahwa etnografi bertujuan untuk lebih persepsi partisipan, sedangkan etic adalah persepsi luar
menghasilkan pengetahuan dari pada peningkatan atau persepsi peneliti, emic dan etic diperlukan untuk
praktik klinik, tetapi etnografi pendidikan lebih untuk bisa memahami perilaku. Dibawah ini dituliskan
meningkatkan praktik. perbedaan persepsi emic dan etic
38 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 35-40

sakit, dan juga kultur dari pemberi pelayanan


Emic Etic
kesehatan. Akhir-akhir ini banyak pihak tertarik pada
pendekatan antropologi dalam keperawatan dengan
Metode primer: in-depth Metode primer adalah
interview dalam bahasa observasi perilaku
metode ethno nursing (Leininger (1994) and Morse
lokal /native language (1994).

Tujuan: memahami jalan dari Untuk mendeskripsikan dan Etho nursing adalah penelitian kultur tentang
subjek untuk mendefinisikan menjelaskan pola perilaku pengetahuan keperawatan yang terutama berfokus
dan melabel sesuatu. yang didefinisikan oleh pada dokumentasi, deskripsi dan penjelasan fenomena
observer keperawatan (Leininger 1994) and Morse (1994).
Ide-ide seseorang terlihat Impersonal, non-ideational
Beberapa contoh penelitian etnograi dan etno nursing
setelah penjelasan yang factors,khususnya kondisi antara lain
penting dari perilaku. material terlihat merupakan
Etnografi digunakan secara luas pada beberapa
penjelasan yang penting
penelitian yang ada hubungannya dengan penyakit,
Generalisasi Cross kultural Generalisasi Cross kultural termasuk: Menggali pengalaman sakit (Nichter, 1987),
harus menunggu dari dapat dibuat langsung, Penggunaan explanatory model pada penyakit dan
pembicaraan yang spesifik dengan mengaplikasikan penyerapan terhadap penyakit baru kedalam kerangka
pola budaya dan artinya metode yang sama pada kerja to observe record keeping (Allen, 1998),
yang lebih abstrak, kategori observasi, dengan konsep
intercultural lain yang sama dan berbeda Etnografi juga dilakukan untuk meneliti masa
kultur. can be made directly, transisi dari status mahasiswa ke perawat yang trampil
by applying the same
methods of observation, with (Holland, 1999),
the same outside-derived Menyoroti praktek-praktek ritual dikamar
operasi (Macqueen, 1995),
Informan kunci dan tatanan. Penelitian tentang peran perawat dalam
menolong persalinan di masyarakat (Rapport &
Sampling yang dipakai pada penelitian etnografi Maggs, 1997).
adalah purposive sampling-non probalistic,dilakukan
pada group yang spesifik dan tatanan yang khusus Masih banyak penelitian lainnya dalam ethno
misalnya : unit/bangsal perawatan; sekelompok nursing.
perawat spesialis; atau pasien dengan kondisi spesifik. Etnografi dalam pelayanan kesehatan menjadi
Pilihkan informan kunci dengan hati-hati dan cermat, sangat berarti ketika mempertimbangkan penyakit
pastikan bahwa mereka ada serta sesuai dan mewakili yang berhubungan dengan faktor multi kultural
dari kelompok yang diteliti. misalnya HIV-AIDS.
Jadi pada dasarnya penelitian etnografi Langkah analisis pada etnografi menurut Fielding
mempunyai karakteristik: peneliti sebagai instrumen, (1993) meliputi: (1) Mengatur dan mengorganisasi
penelitian dilakukan dilapangan, koleksi data materi-materi yang telah dikumpulkan, (2) Membaca
dilakukan bersama dengan analisa data. Selain itu, kembali data-data tersebut, (3) Memilah-milah
penelitian etnografi berfokus pada budaya; dan material kedalam bagian-bagian yang teratur, (4)
akhirnya sering terjadi ketegangan antara peneliti Membangun, membandingkan dan membedakan
sebagai peneliti dan peneliti sebagai anggota budaya. kategori-kategori. (5) Mencari hubungan dan
Etnografi dalam pelayanan kesehatan dan mengelompokan kategori bersama. (6) Menemukan
keperawatan banyak dilakukan dengan tujuan dan mendeskripsikan pola, tema dan tipologi. (7)
menggali persepsi kultural dari orang yang mengalami Interpretasi dan mencari makna.
Etnografi sebagai metode pilihan dalam penelitian kualitatif di keperawatan (Setyowati) 39

Leininger (1994) menjelaskan tentang cara Penelit i mendiskripsikan, menganalisa dan


untuk mengevaluasi penelitian etnografi yaitu menginterpretasi budaya dan persepsi emic .
1. Kredibilitas : Apakah penelitian bisa dipercaya?, Kemudian melaporkan dan menulis secara detail
Apakah mereka mewakili dunia nyata dari berupa tulisan cerita yang hidup , baik berupa mikro
partisipan? etnografi (fokus pada setting yang kecil) atau makro
2. Konfirmabilitas: apakah semua kejadian telah etnografi ( budaya yang besar). Perkembangan
didokumentasikan? Dan percobaan audit keperawatan transkultural dan meningkatnya
dilakukan?.Apakah telah dilakukan pengecekan kesadaran bahwa kultur atau budaya adalah hal
pada anggota?(mengecek informan pada akhir terkuat yang menentukan pemahaman seseorang
interview). terhadap sehat dan sakit, maka ethno nursing adalah
metode yang sangat sesuai untuk digunakan (ENT).
3. Arti dari konteks: apakah informan yang diteliti
sesuai dengan kontek penelitian?; Apakah telah
diperhitungkan lingkungannya dan situasi total * Dra. Setyowati S.Kp., M.App, Sc. PhD : Staf
? Akademik Maternitas & Anak FIK-UI
4. Pola yang ada sekarang : Apakah pola yang tidak
ditutup-tutupi kembali terjadi dan terus menerus
terjadi?
5. Saturasi: Apakah peneliti memasukkan dirinya
KEPUSTAKAAN
pada fenomena yang akan diteliti? Apakah
penelitian kelihatan padat dan dalam?; Apakah Allen, D (1998). Record keeping and routine nurs-
sedemikian jauh tidak ada penjelasan lagi dan ing practice: the view from the wards. Journal
interpretasi lagi? of Advanced Nursing 27, 1223-1230.
6. Transferability : Dapatkah hasil penelitian Altheide, D. L. & Johnson, J. M. (1998). Criteria
ditransferkan pada kontek yang sama atau for assessing interpretive validity in qualitative
situasi dalam kondisi serupa? research. In: Norman K. Denzin and Yvonna S.
Lincoln (Eds), Collecting and Interpreting
KESIMPULAN Qualitative Materials. Thousand Oaks, Sage,
pp.283-312.
Etnografi sebetulnya adalah alat penelitian yang
Atkinson, P & Hammersley, M (1994). Ethnography
digunakan oleh anthropologist untuk meneliti
and Participant Observation. In Norman Denzin
budaya. Metode riset kualitatif ini dipakai dengan
and Yvonna Lincoln (Eds.), Handbook of
cara menyelami manusia secara sensitif dan alamiah
Qualitative Research. Thousand Oaks: Sage,
dalam konteks social budayanya serta umumnya
pp.249-261.
ditunjukkan oleh etnik untuk fenomena yang diteliti.
Atkinson, P. (1992). Qualitative ResearchUnity
Peneliti etnografi memasukkan dirinya kedalam and Diversity [25 paragraphs]. Forum Quali-
budaya dan sub budaya dalam penelitiannya dan tative Sozialforschung / Forum: Qualitative
mencoba untuk melihat dunia dari sudut pandang Social Research [On-line Journal], 6(3), Art.
budaya. Data dikumpulkan melalui wawancara dan 26. Available at: http://www.qualitative-
observasi partisipan. Peneliti mengobservasi cara research.net/fqs-texte/3-05/05-3-26-e.htm
dan ritual dari kultur, berusaha memahami makna [Date of Access: September 14, 2006].
dan interpretasi. Mereka membandingkan antara Blumer, H (1969). Symbolic Interactionism: Per-
persepsinya sendiri (etic) dan menggali spective and method. Englewood CliffS, NJ:
perbedaannya dengan persepsi informan (emic). Prentice Hall.
40 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.1, Maret 2006; 35-40

Fielding, J.E, (1993).Lessons from france vive la Macqueen, S.(1995). Anthropology and Germ
difference The French Health Care System and Theory. Journal of Hospital Infection, 30
U.S. Health System Reform.. JAMA, 270:748- (Supplement), 116-126.
756 . Morse, J, (Ed.) (1994). Qualitative Health Research.
Goffman, E. (1989). On Fieldwork. Journal of Newbury Park, California: Sage.
Contemporary Ethnography, 18 (2), 123-132. Muecke, M. A. (1994). On the Evaluation of
Hammersley, M & Atkinson, P (1995). Ethnography: Et hno graphies. In Jane M. Morse (Ed.),
Principles in Practice. London: Routledge. Critical Issues in Qualitative Research
Helman, C. G. (1994). Culture, Health and Illness. Methods (pp.187-209). Thousand Oaks: Sage.
Oxford: Butterworth-Heinemann. Nichter, M., (1987). Kyasanur forest diseasean
Holland, K. (1999). A journey to becoming: the ethnography of a disease of development. Med.
student nurse in transition. Journal of Advanced Anthrop. Quart., 1 (4), 406-423.
Nursing, 29 (1), 229-236. Rapport, F. & Maggs, C. (1997). Measuring care:
Hodgson, I. (2000, January). Ethnography and the case of district nursing. Journal of Advanced
health care: Focus on nursing [25 paragraphs]. Nursing, 25, 673-680.
Forum Qualitative Sozialforschung / Forum: Sarantakos, S. (1993). Social research. Melbourne:
Qualitative Social Research, [On-line Journal], Macmillan Education.
1(1). Available at: http://www.qualitative- Schultz, A. (1967). Collected Papers (Vol. 1). The
research.net/fqs-texte/1-00/1-00hodgson-e.htm Hague: Martinus Nijhoff.
[Date of Access: 9-April 2006]. Sorrell, J. & Redmond, G., (1995). Interviews in
Kim, S. H. (1993). Identifying alternative linkages qualit ative nursing research: differing
among philosophy, theory and method in approaches for ethnographic and phenomeno-
nursing science. Journal of Advanced Nurs- logical studies. Journal of Advanced Nursing,
ing, 18, 793-800. 21, 1117-1122.
Leininger,L. (1994). Nursing through the lens of Spradley, J., (1980). Participant Observation. New
culture: a multiple gaze http://visiblenurse. York: Holt, Rinehart and Winston.
com/nurseculture6.html. diambil 15 September Wolcott, S.K.(1977). Student Assumptions about
2006. Knowledge and Critical Thinking in the
Lowenberg, J. (1993). Interpretive research meth- Accounting Classroom, online working paper
odology: broadening the dialogue. Advances in available from http://www.wolcottlynch.com/
Nursing Science, 16 (2), 57-69. Publications.html (accessed 12 May 2006).

Anda mungkin juga menyukai