Anda di halaman 1dari 7

ETNOGRAFI DAN PENELITIAN

(BUDAYA KESEHATAN GIGI KELUARGA MENGGOSOK GIGI SEBELUM TIDUR)

Oleh: Nurhadani

Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan
graphein yaitu tulisan atau uraian. Etnografi pada mulanya merupakan bagian dari
ilmu antropologi. Secara harfiah kata etnografi mengandung arti tulisan tentang
suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas penelitian lapangan
(field work) selama sekian bulan atau tahun. Marzali dalam Sudikin menjelaskan
bahwa etnografi merupakan laporan penelitian dan juga mengacu kepada metode
penelitian yang menjadi dasar ilmu antropologi. (Sudikin, 2002, 75). Pada tataran
awal etnografi merupakan studi tentang deskripsi dan analisi tentang budaya dan
bahasa dengan menmberikan pengkodean terhadap deskrpsi dan analisa bahasa
dan kebudayaan (Savielle-Troike, 1982, 1). Sedangkan Engkus Kuswarno
menjelaskan etnografi sebagai bangunan pengetahuan yang meliputi teknik
penelitian, teori etnografi dan Maka dapat kita uraikan bahwa etnografi pada
mulanya adalah bagian dari ilmu antropologi.

A. ETNOGRAFI DAN PERKEMBANGANNYA


1. Sejarah Kemunculan Etnografi
Pada awal kemunculannya etnografi tidak dapat dipisahkan dengan
ilmu antropologi. Pada mulanya para antropolog berusaha membangun
tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari awal kemunculannya di
muka bumi hingga sekarang, namun dalam proses membangun
perkembangan evolusi budaya ini para antropolog tidak terjun langsung ke
lapangan, tetapi mereka membangun kerangka evolusi ini dengan tidak
didukung oleh fakta-fakta dari lapangan. Pada awal abad ke 20 mereka mulai
menyadari perlunya pergi ke lapangan untuk mengadakan penelitian tentang
budaya, kesadaran untuk pergi ke lapangan inilah yang menjadi cikal bakal
dari kemunculan penelitian etnografi.
2. Perkembangan Etnografi
Etnografi diperkenalkan oleh B. Malinowski dengan mempublikasikan
penelitian pertamanya yang berjudul Argonuts of the Western Pacific, pada
tahun 1922 dengan menggunakan metode lapangan dan observasi
partisipan. Penggunaan metode lapangan ini oleh Malinowski ini dapat
dikatakan sebagai perpaduan antara ilmu antropologi dan ilmu sosiologi.
(Engkus Kuswarno, 2008, 32-33). Fofus utama dari penelitian Mallinowski
adalah kahidupan masa kini yang dijalani oleh masyarakat dan cara hidup
suatu masyarakat (society’s way of life) dan untuk memberikan deskripsikan
tentang struktur social dan budaya suatu masyarakat dengan melakuakn
wawancara dengan beberapa informan dan observasi pasrtipasi dalam
kelompok yang diteliti.
Perkembangan etnografi pada tahun 1960-an mulai memusatkan
pada usaha untuk mempelajari bagaimana suatu masyarakat mengorganisir
budaya dalam pikiran dan bagaimana budaya itu diaplikasikan dalam
kehidupan keseharian mereka. Dalam tataran ini etnografi disebut sebagai
antropologi kognitif . Etnografi mulai memiliki peranan untuk menemukan
dan menjelaskan organisasi pikiran.
Lebih lanjut etnografi dikembangkan oleh Spradley dengan bertolak
pada antropologi kognitif menjelaskan bahwa suatu budaya merupakan
sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar dan
digunakan untuk menyusun perilaku dalam menghadapi situasi dunia.
Sudikin (2002, 79) menjelaskan dalam penelitian etnografi Spradley bertolak
pada lima prinsip berikut:
1) Teknik tunggal dimana peneliti dapat melakukan berbagai teknik
penelitian secara bersamaan dalam satu fase penelitian.
2) Identifikasi tugas, dimana peneliti harus menggali langkah-langkah pokok
yang harus dilaksanakan
3) Pelaksanaan langkah-langkah pokok harus dijalankan secara berurutan.
4) Wawancara dilakukan secara sesungguhnya bukan hanya sekedar latihan.
5) Problem solving, peneliti memberikan jalan keluar.

B. CIRI KHAS ETNOGRAFI


Penelitian etnografi memiliki ciri khas yaitu penelitian bersifat holistik,
integrative, thick description dan menggunakan analisis kualitatif dalam mencari
sudut pandang yang semula (native’s point of view). Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan obeservasi-partisipasi dan wawancara secara
terbuka dan mendalam, sehingga penelitian etnografi memerlukan waktu yang
singkat.
Penelitian etnografi secara umum dilakukan secara bertahap dengan dimulai
tahap perkenalan yang meliputi mempelajari bahasa penduduk yang sedang
diteliti. Selanjutnya pembelajaran terhadap bahasa asli dipakai untuk membantu
dalam menganilis permasalahan-permasalahan yang muncul dari aktivitas sehari-
hari.
Elemen-elemen inti dari penelitian etnografi oleh Creswell (dalam. Engkus,
2008, 34) dijabarkan :
1) Penggunaan penjelasan yang detail.
2) Gaya laporan bersifat cerita (story telling)
3) Menggali tema-tema kultural, seperi tema-tema tentang peran dan perilaku
masyarakat.
4) Menjelaskan kehidupan keseharian orang-orang (everyday life of persons)
bukan peristiwa khusus yang menjadi pusat perhatian.
5) Laporan keseluruhan perbaduan antara deskriptif, analitis dan interpretatif.
6) Hasill penelitian memfokuskan bukan pada apa yang menjadi agen
perubahan tetapi pada pelopor untuk berubah yang bersifat terpaksa.

C. PRINSIP-PRINSIP ETNOGRAFI
Dalam penelitian etnografi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan adalah meliputi:
1) Mempertimbangkan tentang informan. Artinya peneliti harus secara selektif
dalam meimilih informan yang akan diwawancarai dan diteliti. Peneliti harus
melindungi informan dan akibat-akibat yang ditimbulkan bila memilih mereka.
2) Mengerti informan. Mengerti di sini memiliki arti bahwa peniliti harus
memperhatikan hak-hak asasi, kepentingan dan sensivitas. Seorang peneliti
memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka terhadap konsekuensi
yang akan muncul.
3) Menyampaikan tujuan penelitian. Peneliti harus menympaikan kepada
informan sehingga mereka dapat membantu penelitian yang ada.
4) Melindungi privasi informan. Setiap kerahasiaan informan harus dilindungi,
bila mereka tidak mau disebutkan identitas mereka maka kitapun harus
menjaga kerahasiaan mereka (prinsip anonimitas) dan peneliti juga harus
memperhatikan keberatan-keberatan dari pihak informan.
5) Jangan mengeksploitasi informan. Peniliti tidak boleh hanya menfaatkan
informan untuk mencapai tujuan penelitian, tetapi setelah penelitian selesai
harus memberikan balas jasa kepadanya karena telah menjadi informan yang
membantu selama penelitian berlangsung sehingga penelitian dapat berjalan
dengan baik.
6) Memberikan laporan kepada informan. Setelah penelitian selesai etnografer
harus memperlihatkan (melaporkan kepada informan) untuk.

D. KEKUATAN DAN KELEMAHAN ETNOGRAFI


1. Kekuatan
Penelitian etnografi memiliki keunggulan dibandingkan dengan
penelitian yang lain Kekuatan etnografi oleh Anne Suryani (2008, 124)
dijelaskan bahwa etnografi menyediakan kesempatan yang lebih dalam
mengumpulkan data yang komplet dan relevan dalam menjawab
permasalahan karena penelitian etnografi ini mengadakan penelitian secara
mendalam dan bersifat partisipan. Etnografi juga mempertimbangkan data
dari sumber terbaik untuk studi perbandingan dan analisis. Seorang etnografer
dapat berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan,
mendengar, bertanya dan mengumpulkan data.
2. Kelemahan
Dalam research etnografi hanya dapat meneliti sedikit atau bahkan
hanya satu kasus, dan hasil dari penelitian etnografi tidak dapat digeneralisasi
ke dalam konteks sosial yang lain. Kelemahan lainnya adalah peneliti sebagai
instrumen primer dalam mengumpulkan data.

E. PENELITIAN
(Budaya Kesehatan Gigi Keluarga Menggosok Gigi Sebelum Tidur)
1. Latar Balakang Penelitian
Penelitian dilakukan di Makassar dengan latar belakang adanya pemberitaan
kesehatan dari masyarakat yang memberitakan tentang budaya kesehatan gigi
keluarga menggosok gigi sebelum tidur, namun pemberitaan itu di dasarkan
atas data-data statistic yang bersifat positivist. Peneliti tergerak untuk
mengadakan penelitian terhadap budaya yang menyimpang ini dari
persepektif etnogarifis yang bersifat kualitatif dan studi lapangan (filed study).
2. Prosedur penelitian
Penelitian etnografis ini dilakukan dengan :
1) mengadakan pengamatan yang singkat terhadap budaya kesehatan gigi
keluarga dalam menggosok gigi untuk membangun pola-pola aktivitas
keseharian.
2) Wawancara yang ekstensif dengan sejumlah kecil keluarga, yang
sebagaimana juga diamati dalam keluarga.
3) Diskusi terbatas dengan keluarga seperti balita.
4) Wawancara-wawancara dengan orang-orang atau keluarga yang tinggal
serumah. (Semua nara sumber di jaga anonimitasnya untuk menjaga
kerahasiaan mereka.
5) Selain dengan wawancara-wawancara terhadap narasumber di atas peneliti
juga memperhatikan setting dari tempat tersebut secara mendetail, yang
meliputi suasana ruangan atau rumah, detail-detail ruangan, kamar mandi.
3. Hasil penelitian
Penelitian etnografi yang dihasilkan oleh Nurhadani disimpulkan dalam dua
tema besar yaitu :
1) Kerajinan : hal ini mengandung arti bahwa keluarga rajin menggosok gigi
sebelum tidur.
2) Kebersihan/kesehatan : keluarga sangat menjaga kebersihan atau
kesehatan keluarga karena menurutnya itu sangat penting. Agar kesehatan
giginya terjaga dan bersih.
4. Laporan Penelitian Etnografis
Laporan penelitian etnografi yang ditulis oleh Nurhadani :

Dalam sebuah keluarga di Makassar lebih tepatnya di Mannuruki 6 Lr.


1 sebuah keluarga yang bersedia di tanya tentang “Budaya kesehatan gigi
keluarga dalam menggosok gigi sebelum tidur”. Keluarga ini terdiri dari 5
orang dan satu persatu saya tanya tentang kesehatan giginya selain anak balita
yang umur 2 tahun tidak dapat ditanya karena belum mengerti. Keluarga ini
menjawab dia rajin menggosok gigi sebelum tidur. Tapi ada salah satu dari
keluarga yaitu anak keduanya mengatakan dia malas apalagi pada saat dia
ketiduran dia tidak menggosok gigi lagi terutama saat kecapean. Kepala
keluarga atau orang tua dari keluarga ini juga mengatakan dia telah
mengajarkan kepada anak-anaknya dari kecil untuk menggosok gigi sebelum
tidur. Dan anak-anaknya juga sudah menjadikan sebagai budaya dalam
keluarganya tetapi satu orang dari keluarganya meskipun sudah ditanya dan
diajarkan dari kecil tetap malas menggosok gigi. Keluarga ini sudah menjadikan
kebiasaan dalam menggosok gigi sebelum tidur karena menurut mereka ini
adalah kebiasaan yang sangat penting karena dapat menjaga kesehatan gigi.
Hanya saja ada satu orang yang malas dan perlu dijelaskan bagaimana
pentingnya menggosok gigi sebelum tidur karena untuk menjaga kesehatan
gigi. Saat dijelaskan dia mengatakan saya mengerti tapi kadang saya malas
apalagi saat saya mengantuk sekali. Dan saya menjelaskan jadikan ini
kebiasaan seperti keluarga yang lainnya pasti kalau sudah menjadi kebiasaan
lelah bagaimanapun kalau itu sudah menjadi kebiasaan pasti dilakukan. Jadi
keluarga tidak boleh malas-malas karena ini sangat penting untuk kesehatan
gigi kalian.

F. KESIMPULAN
Etnografi merupakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif yang bertolak dari
ilmu antropologi yang berkembang pada awal abad 20. Penelitian ini
menggunakan pendekatan dalam perspektif budaya sebagai way of life dalam
mengkaji suatu permasalahan. Penelitian ini bersifat mendalam dan penelitii
langsung bersinggungan dengan permasalahan yang diteliti dengan mencari
informan dari lingkungan yang terlibat dengan masalah yang ada.
KEPUSTAKAAN

Muriel Saville-Troike, The Ethnography Of Communication: An Introduction.


Southampton: Basil Blackwell Publisher Limited, 1982.

Sukidin, Basrowi. Metode Penelitian Kualitatif Persepektif Mikro. Surabaya: Insan


Cendekia, 2002.

Suryani, Anne. Comparing Case Study and Ethnography as Qualitative Research


Approaches. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 5, Nomor 1, Juni 2008. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.

Anda mungkin juga menyukai