Anda di halaman 1dari 20

Ethnographic

Research
Oleh: Kelompok 5
Kelompok Kami
Adellia K
C1C021057 M Ardien
C1C021071
Hanif R
C1C021062
Az zahra M
C1c021073
Hanun A
C1C021061
Definisi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya
atau sistem kelompok sosial. Penelitian Etnografi berfokus
pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup
dari fenomena sosiokultural.

Suatu penelitian etnografi adalah penelitian kualitatif yang


melakukan studi terhadap kehidupan suatu kelompok
masyarakat secara alami untuk memperlajari pola budaya
kelompok.
Asumsi
1 Etnografi mengasumsikan kepentingan penelitian yang prinsip
terutama dipengaruhi oleh pemahaman kultural masyarakat

2 Etnografi mengasumsikan suatu kemampuan mengidentifikasi


masyarakat secara relevan dari kepentingan.

Etnografi mengasumsikan peneliti mampu memahami kelebihan


3 kultural dari masyarakat yang ditleiti, menguasai bahasa teknis
kebudayaan, dan pengetahuan komperhensif.

Penelitian Etnografi lintas budaya menghindai risiko asumsi yang


3 keliru bahwa pengukuran yang ada memiliki makna yang sama lintas
budaya
Ciri - Ciri
1 Deskripsi Etnografis sepenuhnya disusun sesuai dengan pandangan,
pengalaman warga pribumi

2 Memanfaatkan metode wawancara mendalam dan observasi terlihat

3 Peneliti tinggal di lapangan untuk belajar tentang budaya yang


dikajinya

Analisis datanya bercorak menyeluruh (holistik) yaitu menghubungkan


3 antara suatu fenomena budaya dengan fenomena lainnya atau konsep
dengan konsep lainnya
 rinsip - Prinsip
P
Penilitian Etnografi

Mempertimbangkan Mengerti Menyampaikan


tentang informan informan tujuan penelitian

Melindungi Jangan Memberi laporan


privasi informan mengeksploitasi kepada informan
informan
Jenis - Jenis
Penelitian Etnografi

Etnografi Realis Etnografi


konfensional

Etnografi Kritis Autoetnogtafi


Jenis - Jenis
Penelitian Etnografi
Etnografi
Mikroetnografi postmodern

Etnografi feminist Studi kasus


etnografi
Metode Penelitian
Kekuatan Kelemahan
menyediakan kesempatan yang hanya dapat meneliti sedikit atau
lebih dalam mengumpulkan data bahkan hanya satu kasus, dan hasil
yang komplet dan relevan dalam dari penelitian etnografi tidak
menjawab permasalahan karena dapat digeneralisasi ke dalam
penelitian etnografi ini konteks sosial yang lain. Kelemahan
mengadakan penelitian secara lainnya adalah peneliti sebagai
mendalam dan bersifat partisipan. instrumen primer dalam
Etnografi juga mempertimbangkan mengumpulkan data.
data dari sumber terbaik untuk
studi perbandingan dan analisis.
Siklus Penelitian
1. Pemilihan Objek Etnografi
Siklus pertama adalah mempertimbangkan ruang
lingkup dari penyelidikan

2. Pengajuan Pertanyaan Objek Etnografi


Terdapat tiga jenis utama pertanyaan etnografi, “siapa
orang yang ada disini ?’’ “ apa yang mereka lakukan?”
dan “apa latar fisik dari situasi sosial ini?”
Siklus Penelitian
3. Pengumpulan Data Etnografi
Pengumpulan data dimulai dengan melakukan observasi
deskriptif secara umum, kemudian dilanjut dengan
mempersempit penyelidikaln lewat observasi selektif

4. Pembuatan Rekaman Etnografi


Melakukan pengambilan catatan lapangan, pengambilan
foto,pembuatan peta, dan penggunaan cara-cara lain
untuk merekam observasi anda
Siklus Penelitian
5. Analisis Data Etnografi

1. Analisis domain, memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objekpenelitian atau situasi
sosial.
2. Analisis taksonomi, menjabarkan domain - domain yang dipilih menjadilebih rinci untuk mengetahui
struktur internalnya.
3. Analisis komponensial, mencari ciri spesifik pada setiap strukur internal dengan cara
mengontraskan antar elemen.
4. Analisis tema budaya, mencari hubungan diantara domain dan hubungandengan keseluruhan, yang
selanjutnya dinyatakan kedalam tema - tema sesuaidengan fokus dan subfokus penelitian.
Siklus Penelitian
6. Menulis Etnografi

Menggabungkan hasil analisis data etnografi


menjadi bentuk narasi atau laporan yang jelas
dan komprehensif, yang mencakup temuan kunci
dan analisis mendalam tentang budaya atau
komunitas yang diteliti.
Development of Deaf
Identity: An
Ethnographic Study
ARTIKEL
Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara
etnografis apa makna menjadi penyandang
tunarungu yang disampaikan melalui kisah-kisah
orang dewasa tunarungu. Penelitian sebelumnya
telah membuktikan bahwa pengalaman pendidikan
penyandang tuna rungu mempunyai dampak besar
terhadap cara mereka memandang diri mereka
sendiri (Leigh, 2009)
Prosedur Penelitian
1
Pemilihan suatu objek/Partisipan etnografi : Kesembilan
peserta tuli. Mereka semua telah meninggalkan sekolah

Pengajuan Pertanyaan : Wawancara etnografi merupakan


2 penelitian yang tepat. Pertanyaan wawancara ke dalam
tiga kategori tematik yang berbeda :

momen-momen “dampak sekolah” pada tema ''tuli


paling penting sebagai jalur naratif pengembangan
untuk memahami sifat identitas,''
yang dialami komunikasi
Prosedur Penelitian
3
Pembuatan rekaman : Wawancara direkam dalam sesi
wawancara yang difilmkan secara individual.

4 Analisis data : Data dianalisis mengikuti dua langkah

Pertama, data diorganisasikan ke dalam kategori-kategori melalui


penggunaan metode Analisis Isi Tematik yang netral wacana
(Wilbraham, 1995).
Langkah kedua melibatkan penerapan pembacaan Analisis Wacana
Kritis (Fairclough, 1995, 2003; Janks, 1999) yang dekonstruktif
(Derrida, 1974) pada teks wawancara.
Hasil Penelitian
1. Meningkatnya keterasingan dari
lingkungan seiring bertambahnya usia
2. Pencarian identitas penyandang
Tunarungu
3. Mereka satu-satunya penyandang
Tunarungu
Kesimpulan
1. perlunya perubahan paradigma dari konsepsi biner menuju
pemahaman identitas tunarungu sebagai fenomena yang
berubah-ubah.
2. mengembangkan identitas DeaF yang cair, refleksi diri yang
kritis dan dialog lintas budaya
3. Rasa kebanggaan kolektif ini muncul berulang kali sebagai tema
kebanggaan tunarungu dan sebagai retorika pemberdayaan
(Jankowski, 1997).
4. Secara signifikan, dan tanpa pengecualian, seluruh peserta
penandatanganan melaporkan identitasnya sebagai bagian dari
komunitas Tunarungu
Terim a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai