Berdasarkan video 1 yang telah Anda saksikan, refleksikan bagaimana
pembelajaran paradigma baru semestinya direncanakan dan dilaksanakan oleh guru.
1. Salah satu karakteristik pembelajaran paradigma baru adalah proses
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Silakan ilustrasikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan contoh-contoh secara konkrit. 2. Apa yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen? 3. Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas bagaimana kaitan dari ketiga tahapan tersebut! 4. Menurut pembelajaran paradigma baru, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan proses asesmen dilakukan guna memastikan tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Jelaskan bagaimana karakteristik Profil Pelajar Pancasila itu! 5. Pembelajaran paradigma baru sangat memperhatikan karakteristik belajar peserta didik. Ceritakan bagaimana guru seharusnya merencanakan pembelajaran dan asesmen (as learning, for learning, of learning) jika dikaitkan dengan karakteristik peserta didik! 6. Ceritakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru yang efektif! 7. Pembelajaran Paradigma Baru Berbeda dengan pembelajaran konvensional dimana aktivitas pembelajaran banyak didominasi oleh guru (teacher-centered teaching and learning), pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered teaching and learning). Pada pembelajaran paradigma baru ini, guru memiliki kemerdekaan dalam merumuskan rencana pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Proses pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui rangkaian siklus yang dimulai dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses, dan perencanaan asesmen. Tiga komponen dalam rangkaian siklus tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi. Menurut pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai penuntun arah dan menjadi panduan dalam menentukan kebijakan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, termasuk di dalamnya perencanaan pembelajaran dan asesmen. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen Pembelajaran dan asesmen merupakan dua aktivitas yang saling berkaitan. Guru dapat menggunakan hasil asesmen untuk merencanakan pembelajaran, mengidentifikasi berbagai kebutuhan yang diperlukan peserta didik selama proses pembelajaran, dan mengajarkan kembali materi-materi pelajaran yang belum dikuasai oleh peserta didik. Hasil asesmen dapat juga dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Agar pembelajaran dan asesmen dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik, maka pembelajaran dan asesmen perlu direncanakan secara sistematis. Ada tiga pendekatan asesmen yang perlu diterapkan oleh guru dalam mengukur hasil belajar peserta didik. Pertama, assessmen for learning (AfL). AfL adalah sebuah asesmen yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan asesmen ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas proses belajar dan mengajar. Dengan AfL, guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan belajar dan menentukan kemajuan belajar peserta didik. Contoh AfL adalah kuis, presentasi, tugas, dan sebagainya. Kedua, assessment as learning (AaL). Sebenarnya AaL memiliki fungsi yang sama dengan AfL karena keduanya dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Contoh dari AaL ini adalan penilaian diri (self-assessment) dan penilaian oleh teman sejawat (peer-assessment). Dalam AaL, peserta didik terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal. AfL dan AaL merupakan bagian dari asesmen formatif yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar. Ketiga, assessmen of learning (AoL). AoL adalah asesmen yang dilaksanakan di akhir proses pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur capaian belajar atau hasil peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Contoh AoL ini adalah ulangan harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir tahun dan sebagainya. AoL merupakan bagian dari asesmen sumatif yang harus dilakukan oleh guru. Untuk pembelajaran paradigma baru, asesmen formatif (assessment for learning dan as learning) harus mendapatkan porsi lebih banyak daripada asesmen sumatif (assessment of learning). Gambaran terhadap perubahan penekanan terhadap penerapan pendekatan asesmen tersebut dapat diamati gambar berikut.
Gambar 3. Pergeseran penerapan pendekatan asesmen dalam pembelajaran
paradigma baru
Garis besar perencanaan pembelajaran dan
asesmen Selanjutnya Sufyadi dkk (2021) secara garis besar menguraikan bahwa perencanaan pembelajaran dan asesmen perlu dilakukan oleh guru melalui tujuh tahapan di bawah ini. 1. Menganalisis capaian pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. 2. Merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostik. 3. Mengembangkan modul ajar. 4. Menyesuaikan proses pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik. 5. Merencanakan, melaksanakan, dan mengolah asesmen formatif dan sumatif. 6. Melaporkan hasil belajar. 7. Mengevaluasi pembelajaran dan asesmen.
Profil Pelajar Pancasila
Gambar 1. Pengembangan pembelajaran pada pembelajaran paradigma baru
(Sufyadi, 2021). Profil Pelajar pancasila merupakan kompetensi dan karakter yang dipelajari dalam lintas disiplin ilmu. Jadi Profil Pelajar Pancasila merupakan panduan dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yang selaras dengan tahap perkembangan peserta didik dan menjadi acuan dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Secara visual, enam komponen Profil Pelajar pancasila dapat digambarkan
sebagai berikut. Gambar 2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila (Sufyadi, 2021)
Kompetensi dan karakter yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila
dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler. Untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang pembelajaran paradigma baru, silakan untuk mebaca bahan bacaan pada tautan berikut Pembelajaran Paradigma Baru .