Anda di halaman 1dari 10

Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi ….

2055

DESAIN MEDIA PETA KONSEP MULTI REPRESENTASI PADA MATERI


BUFFER DAN HIDROLISIS

Ana Aminatul Aliyaha*, Endang Susilaningsiha, Kasmuia, Nurchasanahb, dan


Pudji Astutib
a
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229, Telp. (024)8508035
b
SMA Negeri 5 Semarang, Jalan Pemuda 143 Semarang, 50132, Telp (024)3543998
E-mail: anaalia94@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik, kelayakan, kepraktisan, tanggapan positif, dan keefektifan media
pada materi buffer dan hidrolisis. Model pengembangan yang digunakan 4-D (four D) terdiri
atas define, design, develop, dan disseminate. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Data yang diperoleh pada penelitian ini
adalah hasil validasi pakar, tanggapan siswa, hasil pretest dan posttest siswa pada uji skala
kecil, skala besar, dan implementasi. Peta konsep yang dikembangkan memiliki karakteristik
terintegrasi multi representasi. Hasil validasi kelayakan tampilan dan isi berturut-turut mendapat
rerata skor 26/30 kategori sangat layak dan 29/35 kategori layak. Ketuntasan klasikal siswa dari
skala kecil, skala besar, dan implementasi berturut-turut siswa yang tuntas sebanyak 16/33
atau 48,48%; 55/67 atau 82,09%; 50/66 atau 75,76%. Media ajar yang dikembangkan dapat
memberikan tanggapan positif dengan rerata skor yang didapatkan dari skala kecil, skala besar,
dan implementasi berturut-turut 41,52; 41,49; 42,65 dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil
penelitian, media ajar terintegrasi peta konsep multi representasi yang dikembangkan terbukti
layak, praktis, mendapatkan tanggapan positif, dan efektif untuk digunakan pada materi buffer
dan hidrolisis.

Kata kunci: buffer, hidrolisis, multi representasi, peta konsep

ABSTRACT

This research uses Research and Development method that aims to know the
characteristics, feasibility, practicality, positive response, and the effectiveness of media on
buffer and hydrolysis material. The development model used 4-D (four D) consists of define,
design, develop, and disseminate. Data collection was done by using documentation, test, and
questionnaire method. The data obtained in this study are the results of expert validation,
student responses, pretest and posttest results of students on small-scale, large-scale, and
implementation tests. The developed concept maps have integrated multi-representation
characteristics. The results of validation of display feasibility and content respectively got the
average score of 26/30 very decent category and 29/35 category worthy. Classical
completeness of students from small scale, large scale, and the implementation of successive
students are complete as much as 16/33 or 48,48%; 55/67 or 82.09%; 50/66 or 75,76%.
Teaching media developed can provide positive responses with average scores obtained from
small scale, large scale, and 41.52 consecutive implementations; 41.49; 42.65 good criteria.
Based on the result of the research, integrated teaching media of multi-representation concept
map developed feasible, practical, get positive response, and effective for use on buffer material
and hydrolysis.

Keywords: buffer, hydrolysis, multi representation, concept maps


2056 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064

PENDAHULUAN
Era globalisasi yang semakin representasi yaitu makroskopik,
membuat adanya persaingan ketat di submikroskopik, dan simbolik (Johnstone
segala bidang, menuntut guru sebagai sebagaimana dikutip oleh Orgill dan
pelaku terdepan pendidikan untuk mampu Sutherland, 2008). Johnstone yang dikutip
mengarahkan siswa menjelajahi seluruh oleh Chandrasegaran, et al., (2007)
informasi dan pengethuan. Guru mampu pemahaman kimia membutuhkan
memberikan cara belajar yang mudah kemampuan berfikir menggunakan tiga
untuk diberikan kepada siswanya level representasi yang berbeda tapi saling
(Attaqiana, et al., 2016). Guru juga berhubungan yaitu makroskopik,
diharapkan mampu menguasai strategi submikroskopik, dan simbolik. Siswa pada
mengajar (Yunita, et al., 2014). kenyataannya saat memahami tidak
Pengelolaan alat bantu pembelajaran menggunakan ketiga representasi tersebut
berupa media sangat dibutuhkan untuk (Talanquer, 2011). Pembelajaran kimia
membantu proses belajar mengajar. Media dapat berjalan dengan baik dan tercapainya
pembelajaran yang diterapkan diharapkan tujuan pembelajaran yang maksimal maka
mampu membangkitkan minat belajar siswa siswa harus dapat memahami konsep-
(Novianti, 2010). Media pembelajaran konsep yang ada.
merupakan salah satu sarana untuk Untuk mempermudah memahami
meningkatkan kegiatan proses belajar konsep-konsep awal materi pelajaran yang
mengajar (Hasrul, 2011). Adanya media akan diajarkan, diperlukan suatu strategi
bantu memudahkan siswa dalam belajar yang diterapkan kepada seluruh siswa,
materi kimia. yaitu menggunakan peta konsep (Santoso
Kimia merupakan ilmu tentang dan Supriadi, 2014). Media peta konsep
materi, energi, dan perubahannya. Siswa mampu memberikan hasil yang baik dalam
yang mempelajari kimia seharusnya ranah kognitif (Khikmayanti, et al., 2012).
mengenal betul tentang apa arti materi, Peta konsep adalah suatu cara
bagaimana penggolongannya, sifat-sifat, yang baik untuk mendapatkan ide baru dan
struktur, sampai pada energi yang cara yang mudah untuk mendapatkan
menyertai jika materi itu mengalami informasi dari otak. Peta konsep yang
perubahan (Effendy, 2002). Komponen digunakan dapat mempengaruhi cara kerja
pendidikan yang dibutuhkan harus tepat alami otak sehingga dapat dilibatkan dari
dan efektif dalam mempelajari ilmu kimia, awal. Hal ini berarti bahwa untuk mengingat
agar siswa memperoleh gambaran yang kembali informasi selanjutnya akan menjadi
jelas dan detail terkait materi yang sedang lebih mudah (Buzan, 2010). Peta konsep
dipelajari. merupakan suatu bagan skematik untuk
Pemahaman ilmu kimia diperlukan menggambarkan suatu pengertian
kemampuan untuk menggambarkan tiga konseptual seseorang dalam suatu
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2057

rangkaian pernyataan dengan menciptakan terdiri dari define atau pendahuluan, design
hubungan antara konsep-konsep dalam atau rancangan, develop atau
bentuk proposisi. Peta konsep dapat pengembangan, dan disseminate atau
membuat Kimia menjadi lebih menarik dan penyebarluasan. Bentuk desain uji cobanya
membuat siswa dapat mengidentifikasi dan adalah One Group Pretest-Posttest Design.
menginterpretasi materi buffer dan hidrolisis Pada rancangan ini tidak terdapat
dengan jelas (Novak dan Gowin, 1984). kelompok kontrol.
Peta konsep pada dasarnya Subjek penelitian ini adalah siswa
memperlihatkan konsep-konsep yang kelas XI IPA SMA N 5 Semarang. Siswa
terdapat dalam kotak atau lingkaran dan yang dijadikan subjek uji coba penelitian
saling keterkaitan diantara konsep-konsep adalah siswa kelas XI IPA 4 sebagai uji
tersebut (Pribadi dan Delfy, 2015). Peta coba skala kecil, siswa kelas XI IPA 5 dan
konsep mampu meningkatkan aspek XI IPA 8 sebagai subjek uji coba skala
kognitif siswa (Susatyo, et al., 2011). besar serta implementasi pada siswa kelas
Rumusan masalah dalam penelitian XI IPA 9 dan XI IPA10. Teknik pengambilan
ini, (1) bagaimana karakteristik media peta sampel adalah random atau acak.
konsep multi representasi pada materi Metode pengumpulan data dengan
buffer dan hidrolisis?; (2) apakah media menggunakan metode dokumentasi, tes,
peta konsep multi representasi pada materi dan angket. Metode tes menggunakan tes
buffer dan hidrolisis layak, praktis, diagnostik pilihan ganda dua tingkat (two
mendapatkan tanggapan positif, dan efektif tier multiple choice diagnostic). Metode
untuk digunakan? Penelitian ini bertujuan angket yang digunakan yaitu angket uji
untuk mengetahui karakteristik, kelayakan, kelayakan dan angket tanggapan oleh
kepraktisan, tanggapan positif, keefektifan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan
media peta konsep pada materi buffer dan yaitu silabus, rencana pelaksanaan
hidrolisis. pembelajaran, lembar validasi untuk media
peta konsep multi representasi, lembar
METODE PENELITIAN tanggapan siswa, dan soal pretest dan
Penelitian dilakukan di SMA N 5 postes. Data yang diperoleh pada
Semarang pada materi buffer dan hidrolisis penelitian ini adalah hasil validasi para
yang dilakukan mulai 7 Februari 2017 pakar, tanggapan dan hasil pretest dan
sampai dengan 24 Maret 2017. Penelitian posttest siswa pada uji skala kecil, besar,
ini merupakan penelitian dengan dan implementasi.
menggunakan metode Research and Analisis data hasil penelitian
Development (R&D). Penelitian ini dengan menghitung ketuntasan klasikal
menggunakan model pengembangan 4-D untuk mengetahui keefektifan media yang
(Four D). Model ini dikembangkan oleh digunakan pada materi buffer dan hidrolisis.
Thiagarajan, et al., (1974). Model Tanggapan siswa digunakan untuk
pengembangan ini mencakup 4 tahap, yaitu mengetahui respon siswa setelah
2058 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064

menggunakan media. Kelayakan media merupakan bahasa kimia yang berupa


dinilai oleh para pakar menggunakan simbol-simbol yang mewakili sifat dan
lembar validasi. perilaku dari zat-zat kimia dan proses kimia
yang digunakan untuk memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN penjelasan pada tingkat molekuler
Hasil penelitian desain media peta (Talanquer, 2011).
konsep multi representasi ini meliputi 1) Desain media multi representasi
desain peta konsep multi representasi; 2) memiliki 2 sisi terdiri dari sisi 1 halaman
hasil uji kelayakan peta konsep multi sampul dan sisi 2 terdapat peta konsep.
representasi; 3) hasil uji skala kecil; 4) hasil Peta konsep ini dibuat dengan
uji skala besar; dan 5) hasil implementasi. menggunakan aplikasi Corel Draw. Peta
Peta konsep multi representasi konsep dicetak dengan menggunakan
merupakan media ajar yang disajikan kertas CTS ukuran A3. Jenis huruf yang
dalam bentuk peta konsep bergambar yang digunakan Century Gotic dengan ukuran
memaparkan struktur konsep yaitu 14pt.
keterkaitan antar konsep dari suatu Langkah pertama pembuatan peta
gambaran yang menyatakan hubungan konsep adalah menentukan konsep-konsep
yang bermakna antara konsep satu dengan materi yang akan digunakan. Konsep-
konsep yang lain. Peta konsep ini berisi konsep yang berhubungan dengan materi
konsep-konsep materi buffer dan hidrolisis dipilih untuk mengisi kotak di peta konsep.
yang menggunakan tiga level representasi Langkah selanjutnya menentukan alur
yaitu makroskopik, submikroskopik, dan konsep, dari bagian umum ke bagian
simbolik. Peta konsep ini disusun khusus. Konsep yang umum diletakkan di
berdasarkan kompetensi dasar dalam bagian atas atau bagian awal dari yang
kurikulum 2013. lain. Konsep-konsep tersebut diletakkan di
Representasi makroskopik dalam kotak. Langkah selanjutnya
merupakan level konkret yang menentukan kata penghubung antar
mendeskripsikan pengamatan nyata konsep. Kata penghubung mana yang tepat
terhadap fenomena kimia yang terjadi, untuk digunakan menghubungkan dari
termasuk fenomena kimia yang terjadi pada konsep satu ke konsep yang lain. Alur
kehidupan sehari-hari (seperti: perubahan sudah tersusun rapi, langkah selanjutnya
warna, perubahan pH larutan, serta menyisipkan gambar yang berhubungan
pembentukan gas dan endapan dalam dengan konsep. Gambar ini bertujuan untuk
reaksi kimia). Representasi submikroskopik memudahkan pengguna ketika memahami
merupakan level abstrak yang konsep. Langkah yang terakhir adalah
mendeskripsikan proses kimia yang menentukan warna pada peta konsep.
manyangkut interaksi atom, molekul dan Warna yang digunakan harus sesuai
ion. Sementara itu, representasi simbolik dengan warna-warna yang ada di peta
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2059

konsep. Warna ini dibubuhi pada kotak kelayakan angket pada aspek tampilan
konsep dan pada garis penghubung. Warna menunjukkan 0,808, menurut Suharsimi
ini bertujuan untuk memudahkan pengguna (2007) nilai reliabilitas tersebut dapat
saat menentukan alur serta membedakan dikategorikan sangat tinggi.
bagian dari konsep satu dengan bagian Penilaian pakar materi terhadap
konsep yang lain aspek isi media menunjukkan jumlah skor
Hasil validasi tampilan dan isi 26 dari 35 pada validator 1. Skor ini dalam
terhadap desain media peta konsep multi kriteria Sugiyono (2010) dapat
representasi oleh pakar, yaitu dosen dikategorikan layak, sedangkan pada
Jurusan Kimia Universitas Negeri validator 2 jumlah skor 32 dari 35 dengan
Semarang dan Guru Kimia selaku praktisi kategori sangat layak. Rata-rata hasil
lapangan. Penilaian pakar terhadap penilaian validator pada kelayakan isi yaitu
penampilan media menunjukkan jumlah jumlah skor 29 dari 35 dengan kategori
skor 28 dari 30 pada validator 1. Skor ini layak. Reliabilitas lembar kelayakan angket
dalam kriteria Sugiyono (2010) dapat pada aspek isi menunjukkan 1,037,
dikategorikan sangat layak, sedangkan menurut Suharsimi (2007) nilai reliabilitas
pada validator 2 jumlah skor 24 dari 30 tersebut dapat dikategorikan sangat tinggi
dengan kategori layak. Rata-rata hasil dan reliabel. Hasil analisis kelayakan media
penilaian validator pada kelayakan tampilan peta konsep multi representasi ditinjau
yaitu jumlah skor 26 dari 30 dengan pada Tabel 1.
kategori sangat layak. Reliabilitas lembar

Tabel 1. Hasil analisis kelayakan media peta konsep multi representasi


Validator Reliabilitas Uji
No Aspek Rata-rata
1 2 Kelayakan
28 (Sangat 26 (Sangat
1 Tampilan 24 (Layak) 0,808 (Tinggi)
Layak) Layak)
32 (Sangat
2 Isi 26 (Layak) 29 (Layak) 0,948 (Tinggi)
Layak)

Media peta konsep yang divalidasi diberikan oleh validator dapat dilihat pada
diberi saran perbaikan untuk Tabel 2.
penyempurnaan. Saran perbaikan yang

Tabel 2. Saran perbaikan oleh validator


No Validator Masukan
1 Validator 1 Tulisan yang digunakan masih kecil, kurang terlihat jelas.
Gambar yang digunakan juga masih ada yang pecah.
2 Validator 2 Kotak penjelasan diperjelas lagi.
3 Validator 3 Jarak dari satu konsep dengan konsep lain diperbaiki lagi.

Kritik dan saran dari validator yaitu tulisan yang terlalu kecil, kualitas
tampilan masih perlu adanya perbaikan gambar yang digunakan masih rendah,
2060 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064

gambar pecah tidak jelas. Hasil perbaikan jelas ditinjau pada Gambar 1.
terkait tulisan yang terlalu kecil dan kurang

(a) (b)
Gambar 1. Revisi kotak penjelasan (materi hidrolisis) (a) sebelum, dan (b) sesudah
direvisi

Perubahan yang dilakukan terletak pada


ukuran tulisan.

(a) (b)
Gambar 2. Revisi gambar (materi buffer) (a) sebelum, dan (b) sesudah perbaikan

Perubahan yang dilakukan terletak pada Setelah direvisi gambar tidak pecah dan
kejelasan gambar. Gambar yang sebelum ukuran proporsional.
direvisi memiliki ukuran kecil dan pecah.

(a) (b)
Gambar 3. Revisi warna (a) sebelum, dan (b) sesudah perbaikan
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2061

Perbaikan yang dilakukan adalah warna angket tanggapan terhadap media peta
pada peta konsep. Peta konsep konsep multi representasi yang telah
sebelumnya hanya ada 1 warna pada kotak digunakan.
konsep yaitu warna biru. Kotak-kotak Ketuntasan klasikal untuk
konsep berubah menjadi banyak warna mengetahui keefektifan media ajar. Media
setelah adanya perbaikan. Warna-warna ini peta konsep multi representasi dikatakan
bertujuan untuk memudahkan pengguna efektif jika lebih dari 75% siswa mencapai
dalam mengelompokkan materi/konsep. KKM. Berdasarkan analisis data yang
Tahap uji skala kecil peneliti diperoleh pada skala kecil siswa yang
melakukan perlakuan (treatment) terhadap tuntas sebanyak 16 dari 33 siswa dengan
siswa dengan memberikan media peta persentase ketuntasan klasikal sebesar
konsep multi representasi. Siswa 48,48%. Hasil tersebut menunjukkan pada
membaca, menganalisis, dan skala kecil media peta konsep multi
mendiskusikan media. Peneliti menyuruh representasi belum dikatakan efektif karena
siswa menggunakan peta konsep dalam belum mencapai 75%.
belajar materi. Pertemuan selanjutnya Uji skala kecil yang dilakukan oleh
dilakukan posttest untuk dikerjakan oleh 33 siswa diperoleh data hasil tanggapan
siswa. Soal yang diberikan saat pretest dan siswa terhadap media peta konsep multi
posttest sama yaitu 20 soal. Siswa setelah representasi disajikan pada Tabel 3.
melakukan posttest diminta untuk mengisi

Tabel 3. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi skala kecil
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 29
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 4

Tabel 3 menunjukkan media peta konsep yang diberikan saat pretest dan posttest
multi representasi mendapatkan tanggapan sama yaitu 20 soal, namun untuk soal
baik oleh pengguna. posttest angka-angka yang digunakan
Tahap uji skala besar peneliti dalam soal dibuat berbeda dengan soal
melakukan perlakuan (treatment) terhadap pretest. Siswa setelah melakukan posttest
siswa dengan memberikan media peta diminta untuk mengisi angket tanggapan
konsep multi representasi. Siswa terhadap media peta konsep multi
membaca, menganalisis, dan representasi yang telah digunakan. Hasil
mendiskusikan media. Siswa disuruh analisis data ketuntasan klasikal skala
menggunakan peta konsep dalam belajar besar diperoleh siswa yang tuntas
materi. Pertemuan selanjutnya dilakukan sebanyak 55 dari 67 siswa, dengan
posttest untuk dikerjakan oleh siswa. Soal persentase ketuntasan klasikal sebesar
2062 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064

82,09%. Media peta konsep multi Uji skala besar yang dilakukan oleh
representasi dikatakan efektif jika lebih dari 67 siswa diperoleh data hasil tanggapan
75% siswa mencapai KKM. siswa terhadap media peta konsep multi
representasi disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi skala
besar
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 59
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 8

Tahap implementasi ini sama konsep multi representasi dikatakan efektif


dengan tahap uji skala kecil dan besar. jika lebih dari 75% siswa mencapai KKM.
Hasil ketuntasan klasikal implementasi Uji implementasi yang dilakukan
dilihat dari nilai posttest siswa. Analisis data oleh 66 siswa diperoleh data hasil
didapatkan siswa tuntas sebanyak 50 dari tanggapan siswa terhadap media peta
66 siswa dengan persentase ketuntasan konsep multi representasi disajikan pada
klasikal sebesar 75,76%. Media peta Tabel 5.

Tabel 5. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi implementasi
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 51
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 15

Hasil uji skala kecil, skala besar, dijelaskan secara makroskopis,


dan implementasi menunjukkan media peta submikroskpis, dan simbolis. Level
konsep adalah salah satu media bantu makroskopis pada peta konsep ini ketika
pembelajaran yang mampu memudahkan dilihat, pengguna langsung paham konsep
siswa dalam belajar. Hal ini sejalan dengan tanpa membuka penjelasan materi. Level
penelitian sebelumnya, Aprilia, et al., (2015) makroskopis di peta konsep ini dijelaskan
menyatakan bahwa proses pembelajaran dengan gambar-gambar. Level
dengan berbantu media mendapatkan submikroskopis penjelasan-penjelasan
tanggapan positif dari siswa. proses kimia dalam larutan yang terjadi
Media peta konsep multi menyangkut interaksi atom, molekul, dan
representasi memiliki karakteristik tersendiri ion. Level simbolik disimbolkan dengan
dari media peta konsep yang lain. Media rumus-rumus. Peta konsep disusun secara
peta konsep ini terintegrasi multi runtut dengan tampilan yang menarik dan
representasi dimana isi peta konsep konsepnya mudah dipahami untuk
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2063

digunakan belajar siswa. Produk UCAPAN TERIMA KASIH


pengembangan peta konsep multi Penulis mengucapkan terima kasih
representasi ini juga diharapkan untuk kepada SMA N 5 Semarang yang telah
dapat meningkatkan pemahaman konsep memberikan ijin tempat untuk dilakukan
siswa. penelitian.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian media Aprilia, I. I., Nuswowati, M., dan
Susilaningsih, E., 2015,
ajar peta konsep terintegrasi multi
Pengembangan Media Flash
representasi yang dikembangkan layak, Berbasis Pembelajaran Inkuiri
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
praktis, mendapatkan tanggapa positif, dan
Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan
efektif untuk digunakan pada materi buffer Kimia, Vol 9, No 2, Hal. 1560-1616.
dan hidrolisis. Hal ini dapat dilihat, media
Attaqiana, M. R., Saptorini, dan Binadja, A.,
peta konsep multi representasi untuk 2016, Pengembangan Media
Permainan Truth Anda Dare Bervisi
meningkatkan pemahaman konsep siswa
Sets Guna Memotivasi Belajar
SMA memiliki karakteristik tersendiri dari Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, Vol 10, No 2, Hal. 1798-
media peta konsep yang lain. Media peta
1806.
konsep ini terintegrasi multi representasi
Buzan, T., 2010, Buku Pintar Mind Map,
dimana isi peta konsep dijelaskan secara
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
makroskopis, submikroskpis, dan simbolis. Utama.
Peta konsep disusun secara runtut dengan
Chandrasegaran, A.L., Treagust, D.F. dan
tampilan yang menarik dan konsepnya Mocerino, M., 2007, The
mudah dipahami untuk digunakan belajar Development of two-tier multiple-
choice diagnostic instrumen for
siswa. Produk pengembangan peta konsep evaluating secondary school
multi representasi ini juga diharapkan untuk students’ ability to describe and
explain chemical reactions using
dapat meningkatkan pemahaman konsep multiple levels of representation,
siswa. Persentase ketuntasan klasikal skala Chemistry Education Research and
Practise, Vol 8, Hal. 293-307.
kecil, skala besar, dan implementasi
berturut-turut sebesar 48,48%; 82,09%; dan Effendy, 2002, Upaya untuk Mengatasi
Kesalahan Konsep dalam
75,76%. Media peta konsep dikatakan Pengajaran Kimia dengan
efektif apabila persentase ketuntasan Menggunakan Strategi Konflik
Kognitif, Media Komunikasi Kimia,
klasikal sudah mencapai 75%. Peta konsep Vol 6, No 2, Hal. 1-22.
multi representasi yang telah disusun
Hasrul, 2011, Desain Media Pembelajaran
mendapatkan tanggapan positif dari siswa Animasi Berbasis Adobe Flash Cs3
yaitu rata-rata siswa beranggapan peta Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2,
Jurnal Medtek, Vol 3, No 2, Hal. 1-
konsep multi representasi baik dari segi 10.
tampilan dan isi serta praktis untuk
Khikmayanti, A., Kasmadi, I. dan Saptorini,
digunakan. 2012, Pengaruh Pendekatan
Pakem Berbantuan Peta Konsep
Acak Terhadap Hasil Belajar Siswa,
2064 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064

Chemistry in Education, Vol 2, No Sugiyono, 2010, Metode Penelitian


1, Hal. 61-66. Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alvabeta.
Novak and Gowin, 1984, Learning how to
learn, Cambridge: Cambridge Suharsimi. A., 2007, Prosedur Penelitian
University Press. Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Novianti, D., 2010, Pengembangan Media
Komik Pembelajaran Matematika Susatyo, E. B., Soeprodjo dan Jumiati,
Untuk Meningkatkan Pemahaman 2011, Efektivitas Model
Bentuk Soal Cerita Bab Pecahan Pembelajaran Berbalik Berbantuan
Pada Siswa Kelas V SDN Media Peta Konsep Terhadap Hasil
Ngembung, Jurnal Teknologi Belajar Siswa Materi Kelarutan dan
Pendidikan, Vol 10, Hal. 74‐85. Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, Vol 5, No 2, Hal.
Orgill, M. dan Sutherland, A., 2008, 809-818.
Undergraduate Chemistry Students’
Perception of and Misconception Talanquer, V, 2011, Macro, Submicro, and
about Buffer and Buffer Problems, Simbolic: The Many Faces of The
Chemistry Education Research and Chemistry: Triplet, International
Practice, Vol 9, Hal. 131-143. Journal of Science Education, Vol
33, No 2, Hal. 179-195.
Pribadi, B. A. dan Delfy, R., 2015,
Implementasi Strategi Peta Konsep Thiagarajan, S., Semmel, D.S. dan
(Concept Mapping) dalam Program Semmel, M.I., 1974, Development
Tutorial Teknik Penulisan Artikel for Training Teachers of
Ilmiah Bagi Guru, Jurnal Exceptional Children, Bloomington:
Pendidikan Terbuka dan Jarak Indiana University.
Jauh, Vol 16, Hal. 76-88.
Yunita, L., Sofyan, A. dan Agung, S., 2014,
Santoso, T. dan Supriadi, 2014, Pemanfaatan Peta Konsep
Pembelajaran Penalaran Argumen (Concept Mapping) Untuk
Berbasis Peta Konsep Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Meningkatkan Pemahaman Konsep Tentang Konsep Senyawa
Kimia, Prosiding Seminar Nasional Hidrokarbon, Edusains. Vol 6, No 1,
Kimia. ISBN: 978-602-0951-00-3, Hal. 2-8.
Hal. 134-143.

Anda mungkin juga menyukai