2055
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang bertujuan untuk
mengetahui karakteristik, kelayakan, kepraktisan, tanggapan positif, dan keefektifan media
pada materi buffer dan hidrolisis. Model pengembangan yang digunakan 4-D (four D) terdiri
atas define, design, develop, dan disseminate. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Data yang diperoleh pada penelitian ini
adalah hasil validasi pakar, tanggapan siswa, hasil pretest dan posttest siswa pada uji skala
kecil, skala besar, dan implementasi. Peta konsep yang dikembangkan memiliki karakteristik
terintegrasi multi representasi. Hasil validasi kelayakan tampilan dan isi berturut-turut mendapat
rerata skor 26/30 kategori sangat layak dan 29/35 kategori layak. Ketuntasan klasikal siswa dari
skala kecil, skala besar, dan implementasi berturut-turut siswa yang tuntas sebanyak 16/33
atau 48,48%; 55/67 atau 82,09%; 50/66 atau 75,76%. Media ajar yang dikembangkan dapat
memberikan tanggapan positif dengan rerata skor yang didapatkan dari skala kecil, skala besar,
dan implementasi berturut-turut 41,52; 41,49; 42,65 dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil
penelitian, media ajar terintegrasi peta konsep multi representasi yang dikembangkan terbukti
layak, praktis, mendapatkan tanggapan positif, dan efektif untuk digunakan pada materi buffer
dan hidrolisis.
ABSTRACT
This research uses Research and Development method that aims to know the
characteristics, feasibility, practicality, positive response, and the effectiveness of media on
buffer and hydrolysis material. The development model used 4-D (four D) consists of define,
design, develop, and disseminate. Data collection was done by using documentation, test, and
questionnaire method. The data obtained in this study are the results of expert validation,
student responses, pretest and posttest results of students on small-scale, large-scale, and
implementation tests. The developed concept maps have integrated multi-representation
characteristics. The results of validation of display feasibility and content respectively got the
average score of 26/30 very decent category and 29/35 category worthy. Classical
completeness of students from small scale, large scale, and the implementation of successive
students are complete as much as 16/33 or 48,48%; 55/67 or 82.09%; 50/66 or 75,76%.
Teaching media developed can provide positive responses with average scores obtained from
small scale, large scale, and 41.52 consecutive implementations; 41.49; 42.65 good criteria.
Based on the result of the research, integrated teaching media of multi-representation concept
map developed feasible, practical, get positive response, and effective for use on buffer material
and hydrolysis.
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang semakin representasi yaitu makroskopik,
membuat adanya persaingan ketat di submikroskopik, dan simbolik (Johnstone
segala bidang, menuntut guru sebagai sebagaimana dikutip oleh Orgill dan
pelaku terdepan pendidikan untuk mampu Sutherland, 2008). Johnstone yang dikutip
mengarahkan siswa menjelajahi seluruh oleh Chandrasegaran, et al., (2007)
informasi dan pengethuan. Guru mampu pemahaman kimia membutuhkan
memberikan cara belajar yang mudah kemampuan berfikir menggunakan tiga
untuk diberikan kepada siswanya level representasi yang berbeda tapi saling
(Attaqiana, et al., 2016). Guru juga berhubungan yaitu makroskopik,
diharapkan mampu menguasai strategi submikroskopik, dan simbolik. Siswa pada
mengajar (Yunita, et al., 2014). kenyataannya saat memahami tidak
Pengelolaan alat bantu pembelajaran menggunakan ketiga representasi tersebut
berupa media sangat dibutuhkan untuk (Talanquer, 2011). Pembelajaran kimia
membantu proses belajar mengajar. Media dapat berjalan dengan baik dan tercapainya
pembelajaran yang diterapkan diharapkan tujuan pembelajaran yang maksimal maka
mampu membangkitkan minat belajar siswa siswa harus dapat memahami konsep-
(Novianti, 2010). Media pembelajaran konsep yang ada.
merupakan salah satu sarana untuk Untuk mempermudah memahami
meningkatkan kegiatan proses belajar konsep-konsep awal materi pelajaran yang
mengajar (Hasrul, 2011). Adanya media akan diajarkan, diperlukan suatu strategi
bantu memudahkan siswa dalam belajar yang diterapkan kepada seluruh siswa,
materi kimia. yaitu menggunakan peta konsep (Santoso
Kimia merupakan ilmu tentang dan Supriadi, 2014). Media peta konsep
materi, energi, dan perubahannya. Siswa mampu memberikan hasil yang baik dalam
yang mempelajari kimia seharusnya ranah kognitif (Khikmayanti, et al., 2012).
mengenal betul tentang apa arti materi, Peta konsep adalah suatu cara
bagaimana penggolongannya, sifat-sifat, yang baik untuk mendapatkan ide baru dan
struktur, sampai pada energi yang cara yang mudah untuk mendapatkan
menyertai jika materi itu mengalami informasi dari otak. Peta konsep yang
perubahan (Effendy, 2002). Komponen digunakan dapat mempengaruhi cara kerja
pendidikan yang dibutuhkan harus tepat alami otak sehingga dapat dilibatkan dari
dan efektif dalam mempelajari ilmu kimia, awal. Hal ini berarti bahwa untuk mengingat
agar siswa memperoleh gambaran yang kembali informasi selanjutnya akan menjadi
jelas dan detail terkait materi yang sedang lebih mudah (Buzan, 2010). Peta konsep
dipelajari. merupakan suatu bagan skematik untuk
Pemahaman ilmu kimia diperlukan menggambarkan suatu pengertian
kemampuan untuk menggambarkan tiga konseptual seseorang dalam suatu
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2057
rangkaian pernyataan dengan menciptakan terdiri dari define atau pendahuluan, design
hubungan antara konsep-konsep dalam atau rancangan, develop atau
bentuk proposisi. Peta konsep dapat pengembangan, dan disseminate atau
membuat Kimia menjadi lebih menarik dan penyebarluasan. Bentuk desain uji cobanya
membuat siswa dapat mengidentifikasi dan adalah One Group Pretest-Posttest Design.
menginterpretasi materi buffer dan hidrolisis Pada rancangan ini tidak terdapat
dengan jelas (Novak dan Gowin, 1984). kelompok kontrol.
Peta konsep pada dasarnya Subjek penelitian ini adalah siswa
memperlihatkan konsep-konsep yang kelas XI IPA SMA N 5 Semarang. Siswa
terdapat dalam kotak atau lingkaran dan yang dijadikan subjek uji coba penelitian
saling keterkaitan diantara konsep-konsep adalah siswa kelas XI IPA 4 sebagai uji
tersebut (Pribadi dan Delfy, 2015). Peta coba skala kecil, siswa kelas XI IPA 5 dan
konsep mampu meningkatkan aspek XI IPA 8 sebagai subjek uji coba skala
kognitif siswa (Susatyo, et al., 2011). besar serta implementasi pada siswa kelas
Rumusan masalah dalam penelitian XI IPA 9 dan XI IPA10. Teknik pengambilan
ini, (1) bagaimana karakteristik media peta sampel adalah random atau acak.
konsep multi representasi pada materi Metode pengumpulan data dengan
buffer dan hidrolisis?; (2) apakah media menggunakan metode dokumentasi, tes,
peta konsep multi representasi pada materi dan angket. Metode tes menggunakan tes
buffer dan hidrolisis layak, praktis, diagnostik pilihan ganda dua tingkat (two
mendapatkan tanggapan positif, dan efektif tier multiple choice diagnostic). Metode
untuk digunakan? Penelitian ini bertujuan angket yang digunakan yaitu angket uji
untuk mengetahui karakteristik, kelayakan, kelayakan dan angket tanggapan oleh
kepraktisan, tanggapan positif, keefektifan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan
media peta konsep pada materi buffer dan yaitu silabus, rencana pelaksanaan
hidrolisis. pembelajaran, lembar validasi untuk media
peta konsep multi representasi, lembar
METODE PENELITIAN tanggapan siswa, dan soal pretest dan
Penelitian dilakukan di SMA N 5 postes. Data yang diperoleh pada
Semarang pada materi buffer dan hidrolisis penelitian ini adalah hasil validasi para
yang dilakukan mulai 7 Februari 2017 pakar, tanggapan dan hasil pretest dan
sampai dengan 24 Maret 2017. Penelitian posttest siswa pada uji skala kecil, besar,
ini merupakan penelitian dengan dan implementasi.
menggunakan metode Research and Analisis data hasil penelitian
Development (R&D). Penelitian ini dengan menghitung ketuntasan klasikal
menggunakan model pengembangan 4-D untuk mengetahui keefektifan media yang
(Four D). Model ini dikembangkan oleh digunakan pada materi buffer dan hidrolisis.
Thiagarajan, et al., (1974). Model Tanggapan siswa digunakan untuk
pengembangan ini mencakup 4 tahap, yaitu mengetahui respon siswa setelah
2058 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064
konsep. Warna ini dibubuhi pada kotak kelayakan angket pada aspek tampilan
konsep dan pada garis penghubung. Warna menunjukkan 0,808, menurut Suharsimi
ini bertujuan untuk memudahkan pengguna (2007) nilai reliabilitas tersebut dapat
saat menentukan alur serta membedakan dikategorikan sangat tinggi.
bagian dari konsep satu dengan bagian Penilaian pakar materi terhadap
konsep yang lain aspek isi media menunjukkan jumlah skor
Hasil validasi tampilan dan isi 26 dari 35 pada validator 1. Skor ini dalam
terhadap desain media peta konsep multi kriteria Sugiyono (2010) dapat
representasi oleh pakar, yaitu dosen dikategorikan layak, sedangkan pada
Jurusan Kimia Universitas Negeri validator 2 jumlah skor 32 dari 35 dengan
Semarang dan Guru Kimia selaku praktisi kategori sangat layak. Rata-rata hasil
lapangan. Penilaian pakar terhadap penilaian validator pada kelayakan isi yaitu
penampilan media menunjukkan jumlah jumlah skor 29 dari 35 dengan kategori
skor 28 dari 30 pada validator 1. Skor ini layak. Reliabilitas lembar kelayakan angket
dalam kriteria Sugiyono (2010) dapat pada aspek isi menunjukkan 1,037,
dikategorikan sangat layak, sedangkan menurut Suharsimi (2007) nilai reliabilitas
pada validator 2 jumlah skor 24 dari 30 tersebut dapat dikategorikan sangat tinggi
dengan kategori layak. Rata-rata hasil dan reliabel. Hasil analisis kelayakan media
penilaian validator pada kelayakan tampilan peta konsep multi representasi ditinjau
yaitu jumlah skor 26 dari 30 dengan pada Tabel 1.
kategori sangat layak. Reliabilitas lembar
Media peta konsep yang divalidasi diberikan oleh validator dapat dilihat pada
diberi saran perbaikan untuk Tabel 2.
penyempurnaan. Saran perbaikan yang
Kritik dan saran dari validator yaitu tulisan yang terlalu kecil, kualitas
tampilan masih perlu adanya perbaikan gambar yang digunakan masih rendah,
2060 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064
gambar pecah tidak jelas. Hasil perbaikan jelas ditinjau pada Gambar 1.
terkait tulisan yang terlalu kecil dan kurang
(a) (b)
Gambar 1. Revisi kotak penjelasan (materi hidrolisis) (a) sebelum, dan (b) sesudah
direvisi
(a) (b)
Gambar 2. Revisi gambar (materi buffer) (a) sebelum, dan (b) sesudah perbaikan
Perubahan yang dilakukan terletak pada Setelah direvisi gambar tidak pecah dan
kejelasan gambar. Gambar yang sebelum ukuran proporsional.
direvisi memiliki ukuran kecil dan pecah.
(a) (b)
Gambar 3. Revisi warna (a) sebelum, dan (b) sesudah perbaikan
Ana Aminatul Aliyah, dkk., Desain Media Peta Konsep Multi Representasi pada Materi …. 2061
Perbaikan yang dilakukan adalah warna angket tanggapan terhadap media peta
pada peta konsep. Peta konsep konsep multi representasi yang telah
sebelumnya hanya ada 1 warna pada kotak digunakan.
konsep yaitu warna biru. Kotak-kotak Ketuntasan klasikal untuk
konsep berubah menjadi banyak warna mengetahui keefektifan media ajar. Media
setelah adanya perbaikan. Warna-warna ini peta konsep multi representasi dikatakan
bertujuan untuk memudahkan pengguna efektif jika lebih dari 75% siswa mencapai
dalam mengelompokkan materi/konsep. KKM. Berdasarkan analisis data yang
Tahap uji skala kecil peneliti diperoleh pada skala kecil siswa yang
melakukan perlakuan (treatment) terhadap tuntas sebanyak 16 dari 33 siswa dengan
siswa dengan memberikan media peta persentase ketuntasan klasikal sebesar
konsep multi representasi. Siswa 48,48%. Hasil tersebut menunjukkan pada
membaca, menganalisis, dan skala kecil media peta konsep multi
mendiskusikan media. Peneliti menyuruh representasi belum dikatakan efektif karena
siswa menggunakan peta konsep dalam belum mencapai 75%.
belajar materi. Pertemuan selanjutnya Uji skala kecil yang dilakukan oleh
dilakukan posttest untuk dikerjakan oleh 33 siswa diperoleh data hasil tanggapan
siswa. Soal yang diberikan saat pretest dan siswa terhadap media peta konsep multi
posttest sama yaitu 20 soal. Siswa setelah representasi disajikan pada Tabel 3.
melakukan posttest diminta untuk mengisi
Tabel 3. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi skala kecil
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 29
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 4
Tabel 3 menunjukkan media peta konsep yang diberikan saat pretest dan posttest
multi representasi mendapatkan tanggapan sama yaitu 20 soal, namun untuk soal
baik oleh pengguna. posttest angka-angka yang digunakan
Tahap uji skala besar peneliti dalam soal dibuat berbeda dengan soal
melakukan perlakuan (treatment) terhadap pretest. Siswa setelah melakukan posttest
siswa dengan memberikan media peta diminta untuk mengisi angket tanggapan
konsep multi representasi. Siswa terhadap media peta konsep multi
membaca, menganalisis, dan representasi yang telah digunakan. Hasil
mendiskusikan media. Siswa disuruh analisis data ketuntasan klasikal skala
menggunakan peta konsep dalam belajar besar diperoleh siswa yang tuntas
materi. Pertemuan selanjutnya dilakukan sebanyak 55 dari 67 siswa, dengan
posttest untuk dikerjakan oleh siswa. Soal persentase ketuntasan klasikal sebesar
2062 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 12, No. 1, 2018, halaman 2055 – 2064
82,09%. Media peta konsep multi Uji skala besar yang dilakukan oleh
representasi dikatakan efektif jika lebih dari 67 siswa diperoleh data hasil tanggapan
75% siswa mencapai KKM. siswa terhadap media peta konsep multi
representasi disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi skala
besar
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 59
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 8
Tabel 5. Hasil tanggapan siswa terhadap media peta konsep multi representasi implementasi
Interval Skor Kriteria Jumlah Siswa
14 ≤ x ≤ 24,5 Tidak Baik 0
24,5 < x ≤ 35 Cukup Baik 0
35 < x ≤ 45,5 Baik 51
45,5 < x ≤ 56 Sangat Baik 15