Pola napas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi, nyeri,
kerusakan neurologis atau muskuloskeletal Sasaran pasien 1 : 1. Pasien menunjukkan fungsi pernafasan normal Intervensi 1. Posisikan untuk efisiensi ventilasi yang maksimum (mis., jalan napas terbuka, dan ekspansi paru maksimum) 2. Beri posisi yang nyaman (mis., posisi tripod pada anak dengan epiglotitis) atau gunakan posisi fowler tinggi. 3. Hindari pakaian atau bedong yang ketat. 4. Gunakan bantal dan bantalan untuk mempertahankan jalan naps agar tetap terbuka (mis., bayi, anak dengan hipotonia). 5. Tingkatkan istirahat dan tidur 6. Tempatkan pada tent atau hood (bayi), bila ditentukan untuk memberikan peningkatan kelembaban dan suplemen oksigen 7. Implementasikan tindakan untuk mengurangi ansietas dan ketakutan 8. Atur aktivitas untuk memungkinkan penggunaan energi yang minimal, istirahat, dan tidur. 9. Anjurkan teknik relaksasi 10. Ajarkan anak dan keluarga tentang tindakan untuk memudahkan upuya pernapasan. 11. Gunakan pelembab uap dingin pada ruangan anak 12. Hangatkan kabut yang dihasilkan oleh uap dari air panas yang mengalir di dalam kamar mandi yang tertutup (croup spasmodik).
Hasil yang diharapkan :
1. Anak beristirahat dan tidur dengan tenang.
2. Pernapasan tidak sulit 3. Pernapasan tetap dalam batas normal
Sasaran pasien 2 :
Pasien mendapat suplai oksigen yang optimal
Intervensi :
1. Posisikan untuk efisiensi ventilasi yang maksimum
2. Tempatkan pada tent atau hood dengan uap dingin, bila ditentukan. 3. Beri oksigen sesuai ketentuan dan/atau kebutuhan.
Hasil yang diharapkan :
1. Anak bernapas dengan mudah.
2. Pernapasan tetap dalam batas normal.
Sasaran pasien 3 :
Pasien mengalami penurunan rasa takut dan ansietas
Intervensi :
1. Jelaskan pada anak prosedur dan peralatan yang tidak dikenal.
2. Tetap bersama anak selama prosedur. 3. Gunakan perilaku tenang dan menenangkan untuk mengurangi ansietas anak. 4. Beri kehadiran konstan selama fase akut penyakit 5. Beri tindakan kenyamanan yang diinginkan anak (mis., mengayun, membelai) 6. Berikan alat keamanan seperti mainan yang dikenal, selimut 7. Dorong kehadiran orangtua dan, bila mungkin keterlibatan mereka dalam perawatan 8. Jangan melakukan apapun yang membuat anak lebih cemas daripada yang sebelumnya. 9. Pertahankan sikap yang rileks 10. Tetapkan hubungan anak dan orangtua. 11. Tingkatkan rasa percaya diri pada orangtua dan anak 12. Coba untuk menghindari prosedur intrusif. 13. Perhatikan siklus atau pola tidur/istirahat anak dalam perencanaan aktivitas perawatan. 14. Hilangkan nyeri 15. Beri aktivitas pengalihan yang sesuai dengan usia anak, kondisi, dan kemampuan 16. Beri sedatif dan/atau analgesik sesuai indikasi bila dipesankan untuk kegelisahan dan nyeri. 17. Beri obat yang meningkatkan pernapasan (mis., bronkodilator, ekspektoran) sesuai instruksi.
Hasil yang diharapkan :
1. Anak berespons secara positif terhadap kenyamanan dan tindakan pengurang nyeri 2. Anak tetap tenang dan kooperatif. 3. Anak tidak menunjukkan bukti-bukti distres. 4. Orangtua tetap bersama anak dan memberikan kenyamanan. 5. Anak mengikuti aktivitas tenang yang sesuai dengan minal, dan kondisi.