Anda di halaman 1dari 79

SEBELUM MASUK MATERI

 AMBIL KERTAS DAN TULISKAN SITUASI UMUM YANG


ANDA KETAHUI YANG DAPAT MEMPENGARUHI
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK ( PMBA) *
 (WAKTU 5 MENIT)
 PELATIHAN PMBA 1 MINGGU 1 HARI SOSIALISASI
 SILAHKAN ISI SOAL PRE TEST WAKTUNYA 10 MENIT
 TOTAL WAKTU 15 MENIT
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK
(PMBA)

Hermaya Indriyani, AMG


YUNNA HOTEL BANDAR LAMPUNG
13-15 November 2019
TREND CAKUPAN BALITA STUNTING
DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

SUMBER DATA : PSG TAHUN 2015, 2016, dan 2017


KONDISI STUNTING DI INDONESIA
Balita Stunting (Tinggi Badan per Umur) :
▪ Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013,
prevalensi stunting di Indonesia mencapai 37,2 %
▪ Pemantauan Status Gizi Tahun 2016, mencapai
27,5 %
▪ Batasan WHO < 20%
▪ Hal ini berarti pertumbuhan yang tidak maksimal
dialami oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau 1 dari
3 anak Indonesia mengalami stunting
▪ Lebih dari 1/3 anak berusia di bawah 5 tahun di
Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata
Kabupaten Lampung Selatan masuk dalam 100
Kabupaten Prioritas Intervensi Stunting dengan
Prevalensi Stunting 43,01% (Data Riskesdas, 2013)
DEFINISI STUNTING
• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya.
• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah
anak lahir, tetapi stunting baru nampak
setelah anak berusia 2 tahun.
• Balita pendek (stunted) dan sangat
pendek (severely stunted) adalah balita
dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi
badan (TB/U) menurut umurnya
dibandingkan dengan standar baku WHO-
MGRS (Multicentre Growth Reference
Study) 2006
nilai z-scorenya kurang dari -2SD
(stunted) dan kurang dari – 3SD (severely
stunted) (Kepmenkes
1995/MENKES/SK/XII/2010).
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted bahwa stunting….

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan


Produktivitas Pasar kerja
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Anak Indonesia
17 Vietnam di urutan 64 terendah
Memperburuk kesenjangan/inequality
dari 65 negara*
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
52 Malaysia

64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation
for Economic Co-operation and Development - Programme for International
Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk
Early Years brief, 2016
Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK)

 1. Praktek pengasuhan yang tidak baik


• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan
pada masa kehamilan
• 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI

2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante


Natal Care,
Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi
yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di
2007 menjadi 64% di 2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
PENYEBAB STUNTING

3. Kurangnya akses ke makanan


begizi**
• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal

4. Kurangnya akses ke air bersih dan


sanitasi
• 1 dari 5 rumah tangga masih BAB
diruang terbuka
• 1 dari 3 rumah tangga belum
memiliki akses
ke air minum bersih
CARA MENCEGAH STUNTING

• Memperbaiki kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi
stunting( gizi seimbang )
Saat hamil • Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan
• Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit

• Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih


• begitu bayi lahir, segera melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Saat bayi br • Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu saja ( ASI ekslusif)
lahir


Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun

Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A dan imunisasi dasar lengkap

merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan
Bayi usia 6 bln pertumbuhan. Memantau pertumbuhan Balita di posyandu
sd 2 tahun • Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga
termasuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga
kebersihan lingkungan
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGA PENANGAN
HAN AN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN

ANUNG untuk POPM Ditjen P2P


11
Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam


1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan

1
Intervensi Gizi Spesifik ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan.
(berkontribusi 30%) Intervensi spesifik bersifat jangka pendek,
hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif
pendek.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


Intervensi Gizi

2
kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan.
Sensitif
Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak
(berkontribusi 70 %)
khusus untuk 1.000 HPK.
APAKAH 1000 HPK ?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama)
pasca lahir
SITUASI UMUM YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PMBA
 Pola Makan ibu selama hamil
 Pola Makan Ibu selama menyusui
 Pemberian Kolustrum
 Bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi Prematur
 Pengasuhan Ibu Kangguru
 Anak Kembar
 Anak Menolak Untuk Disusui
 Kehamilan Baru ( Hamil Saat Masih Menyusui)
 Ibu Berjauhan Dengan Bayi
SITUASI UMUM YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PMBA (lanjutan...
 Bayi terus menerus Menangis
 Stress
 Ibu yang Sakit
 Ibu Yang Kurus atau Kurang Gizi
 Bayi sakit dibawah usia 6 bulan
 Bayi Sakit Diatas 6 bulan
 Anatomi Payudara
 Kebersihan Diri Ibu selama hamil dan menyusui (Prilaku)
 Tidak Tersedianya sarana sanitasi yang baik (BAB
Sembarangan)
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 Selama hamil dan menyusui  menambah 1 porsi kecil makanan
4x sehari dan makanan selingan  memenuhi kecukupan energi
dan gizi ibu dan bayi.
 Konsumsi makanan bergizi beraneka ragam
 Konsumsi air putih cukup
 Kurangi minum kopi dan teh terutama saat makan
 Minum zat besi dan asam folat sd 3 bulan setelah persalinan
 Minum kapsul vitamin A segera setelah lahiran/ 6 minggu
 Gunakan garam beryodium
 Minum obat cacing
 Menggunakan kelambu
 HIV pelajari status HIV
ZAT GIZI DIPERLUKAN TUBUH ( MAKRO DAN MIKRO)
TERUTAMA MASA HAMIL DAN MENYUSUI

 PROTEIN  CALCIUM
 KARBOHIDRAT  ZAT BESI (FE)
 LEMAK  MAGNESIUM

 ASAM LEMAK ESENSIAL (EFA)  ZINC (SENG)

 VITAMIN A  YODIUM
 VITAMIN B6 DAN B 12
 ASAM FOLAT
 VITAMIN C
 VITAMIN D
 VITAMIN E
Gangguan Gizi pada Kehamilan
 Mual dan Muntah
 Rasa Penuh ( sebah)
 Konstipasi/ Sembelit
 Anemia
 Toksemia
 Diabetes Melitus (DM)
 Pika dan ngidam
AKIBAT KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO
a. Seng (Zinc)  Ketuban pecah dini, partus lama, kelahiran kurang bulan, BBLR,
Kematian ibu dan bayi
b. Asam folat  Anemia pada ibu, pembentukan saluran saraf tidak sempurna, serta
BBLR
c. B6 dan B 12  anemia pada ibu, gangguan perkembangan otak bayi, gangguan
syaraf pada bayi
Konsekuensi dari Kurang Gizi pada Ibu
 KEK dan Pendek sebelum dan selama kehamilan :
Resiko Kematian meningkat
Terkait dengan 50 % BBLR
Keterbatasan pertumbuhan janin
Menyebabkan 20 % stunting pada anak
Penyebab dasar 12 % kematian balita
Lahir terlalu kecil
Kompromi/ penyesuaian perkembangan mental/ motorik
Peningkatan obesitas, hipertensi, penyakit jantung dan diabetes
saat dewasa
Catatan : Beberapa remaja putri yang hamil pada usia belia dimana masih dalam usia pertumbuhan :
1. Ibu yang hamil di usia remaja asupan gizinya akan berkompetisi dengan bayi yang dikandungnya
2. Bila ibu remaja ini tidak tumbuh secara optimum, dia mengalami risiko kesulitan dalam persalinan
IBU HAMIL DAN PERSALINAN DI FASILITAS
KESEHATAN
 Segera lakukan IMD
 Segera menyusui minimal 1 jam setelah melahirkan
 Berikan Kolustrum
 Sering menyusui agar produksi ASI makin banyak
 Asi menyediakan seluruh makanan dan cairan untuk bayi 6 bulan
pertama
 Jangan berikan apapun selain ASI bahkan air putih meski cuaca
panas, cukup ASI saja
 Air, cairan atau makanan lain dapat membuat bayi sakit dan juga
menyebabkan bayi malas menyusu
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )
IMD adalah Kolostrum adalah :
memberi kesempatan pada bayi  ASI yang keluar
menyusu sendiri segera setelah pertama kali
lahir dengan meletakkan bayi  Berwarna kekuningan
menempel di dada atau perut ibu, dan kental
dibiarkan merayap mencari puting  Mengandung zat
dan menyusu sampai puas. kekebalan
 Vitamin A
Proses ini berlangsung  Mencegah bayi kuning
minimal 1 jam pertama setelah bayi dan alergi.
lahir.
KOLOSTRUM JANGAN
DIBUANG !!
Bayi harus mendapatkan kolostrum, asi awal, asi
akhir  Naik BB sesuai KBM
Pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan makanan
/minuman lain (susu formula/kaleng, pisang, madu, teh,
dan lain-lain) kecuali obat, sampai usia 6 bulan
Air Susu Ibu mengandung semua zat gizi yang diperlukan
olehbayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
1. Terjalin kasih sayang.
2. Membantu menunda kehamilan
3. Mempercepat pemulihan kesehatan.
4. Praktis dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
5. Meningkatkan kesehatan ibu (mengurangi risiko kanker
payudara dan indung telur).
ASI
MEMERAH ASI
Eksklusif :
1. Diberikan pada bayi usia 0 – 6 Kadang ibu perlu memerah ASI untuk
bayinya :
bulan, tanpa memberikan  Bayi terlalu lemah atau terlalu kecil
makanan dan minuman untuk menghisap aktif.
apapun kepada bayi  Bayi perlu waktu lebih lama dari
2. Menyusui sesuai kebutuhan biasanya untuk menghisap( puting
terbenam)
bayi.
 Memberi makan bayi BBLR yang tidak
3. Jika bayi telah tidur selama 2- dapat menyusu
3 jam, bangunkan bayi untuk  Memberi Makan Bayi sakit
disusui  Untuk Menutupi kebutuhan ASI ketika
4. Jika ibu bekerja atau tidak ibu atau bayi sakit
berada di rumah, ibu memerah  Melonggarkan saluran ASI yang
tersumbat atau pembesaran Payudara
ASI. ASI perah diberikan
 Ibu harus terpisah dari bayinya selama
dengan cangkir kecil atau beberapa jam.
sendok.
Hal- Hal yang perlu di perhatikan dalam
memberikan ASI perah.
 Pastikan tangan dan peralatan bersih/ steril
 Santai dan rileks perlu meremas dng kain hangat
 Letakan ibu jari di atas daerah gelapdan jari lain di sisi bawah
payudara dengan ibu jari dan 2 jari pertama tekan ke dalam
payudara lalu tekan lembut ke arah gelap (areola)  tampung 
perah 3-5 menit  pindah ke payudara lain 20/30 menit
 Simpan dan beri label tanggal  per 15- 60 ml
 Hangatkan dengan air di mangkuk  berikan dengan cangkir
 Botol dan dot tidak aman digunakan
 Terapkan sistem FIFO
 Asi perah beku yang sudah dicairkan selama 24 jam tidak boleh
diletakan di suhu ruang lebih dari 2 jam
Tabel Penyimpanan ASI
Tempat Suhu Lama Penyimpanan
penyimpanan
Dalam Ruangan (ASIP 27 oC – 32 oC 6 – 8 jam ruang ber AC dan 4
segar) jam ruang non AC
Dalam Ruangan (ASIP 4 jam
beku yang sdh
dicairkan
Referigerator < 4 oC 2 – 3 hari
Freezeer ( lemari es 1 0 oC - - 18 oC 2 Minggu (RUMAH)
pintu)
Frezer ( lemari es dua - 18 oC - -20 oC 3 – 6 bulan
pintu
Deep Freezer < -20 oC 6 – 12 Bulan
 Berikan dukugan/ dorongan
KESULITAN PEMBERIAN
kepada ibu menyusui supaya
ASI YANG SERING TERJADI
percaya diri, bukan
 PAYUDARA MEMBENGKAK menggurui, tenaga kesehatan,
 PUTING RETAK/SAKIT dan keluarga
 SALURAN AIR SUSU  Berikan informasi yang jelas
TERSUMBAT dan mudah diingat
 MASTITIS  Berikan Konseling dan praktik
langkah2 menuju keberhasilan
 IBU MERASA ASINYA TIDAK
menyusui
CUKUP KARENA BAYI
RESAH DAN TIDAK  Perlekatan yang baik dan
KENYANG  PASTIKAN hisapan aktif
DARI BB, URIN DAN BAB  Pertolongan medis jika ibu
BAYI sakit
Terapkan PHBS dan Cuci Tangan
minimal 5 Langkah
MULAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING
ASI (MP-ASI) SAAT BAYI BERUSIA 6 BULAN
Energi ASI : Saat Bayi berusia 6 bulan, ASI
 Usia 0-6 bulan : ASI saja tidak lagi mencukupi
memberikan SELURUH untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan anak gizinya, oleh karena itu
 Usia 6-12 bulan : ASI makanan lain harus
memberikan SETENGAH diberikan bersama dengan
kebutuhan anak. ASI (MP-ASI)
 Usia 12-24 bulan : ASI
memberikan SEPERTIGA
kebutuhan Anak
HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMBERIAN MP-ASI
Berikan ASI terlebih Dahulu sebelum memberikan MP-ASI

 Usia
 Frekuensi
 Jumlah
 Tekstur UFRE JUTEK
 Variasi
VARES BERSIH
 Pemberian Makan
Aktif/Resposif
 Kebersihan
Cara memperkenalkan MP-ASI
 Pengenalan jenis , tekstur, frekuensi dan jumlah  harus bertahap.
 Mencoba makanan pertama kali : bubur tepung beras yang diperkaya zat
besi, tambahkan ASI. Buah pisang yang disendoki.
 Berikan Makanan 1-2 sdt sesudah bayi minum ASI. Bila bayi menolak
makanan baru, makan makanan diberikan sebelum ASI.
 Setiap jenis makanan diperkenalkan satu persatu dan pemberian diulang
selama 2 hari agar bayi dapat mengenal rasa, aroma, jenis makanan.
 Mengenalkan makanan baru tidak cukup hanya 1-2 kali tetapi bisa 10-15
kali sebelum dinyatakan memang tidak suka pada makanan tersebut.
 Selanjutnya jumlah makanan ditambah bertahap sampai jumlah yang
sesuai atau yang dapat dihabiskan bayi
 Makanan hewani sangat penting bagi bayi  Masak sampai matang,
haluskan dan lumatkan.
 Bila mungkin, gunakan ASI untuk memasak bubur. Bukan air.
BEBERAPA HAL DALAM PENYEDIAN
BAHAN MAKANAN MP-ASI
 Untuk memenuhi zat besi (Fe) setelah usia 6 bulan, Maka pilihan
utama adalah memilih dan menggunakan bahan makanan zat besi.
 Mengenalkan beras terlebih dahulu. Gandum dan campuran
serealia lainnya yang mengandung gluten sebaiknya ditunda
hingga usia 8 bulan.
 Telur dapat diberikan sebelum usia 1 tahun ( Tidak ada cukup
bukti penundaan telur diatas 1 tahun dapat menghindarkan reaksi
Alergi
 Tidak ada urutan tertentu tentang jenis/bahan makanan yang
diberikan terlebih dahulu
UMUR
ASI MAKANAN LUMAT MAKANAN LUNAK MAKANAN PADAT
(BULAN)

0-6

6-9

9 - 12

12 - 24

UMUR
PEMBERIAN MAKANAN
(BULAN)

0-6 BERIKAN ASI SAJA

6-9 BERIKAN ASI DAN MAKANAN LUMAT BERSELING

9 - 12 BERIKAN ASI DAN MAKANAN LUNAK BERSELING

12 - 24 BERIKAN ASI DAN MAKANAN PADAT


 Waktu Pemberian makan adalah masa-masa anak belajar dan
mencintai. Berinteraksilah dengannya dan kurangi gangguan waktu ia
diberi makan.
 Jangan Paksa Anak untuk Makan
 Bantu anak yang lebih tua untuk makan sendiri
BEBERAPA HAL PENTING DALAM
MEMBERIKAN MP- ASI
 Teruskan berikan ASI ( paling kurang selama 2 tahun)
 Mulai Usia 6 bulan tambahkan berbagai jenis makanan untuk
memperkaya makanan pokok, termasuk kacang-kacangan, buah,
sayuran dan makanan hewani
 Gula dan garam boleh diberikan dalam jumlah sedikit sekedar
untuk pengenalan rasa ( lebih aman diatas 1 tahun)
 Gunakan Garam beryodium dan batasi penggunaannya ( jika terlalu
banyak akan membebani ginjal dan beresiko hipertensi saat dewasa)
 Bumbu penyedap rasa tidak diperbolehkan
 Waktu Makan teratur
 Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
 Tidak memberikan makanan lain ( selain ASI/Minum) diantara
jadwal makan
 Tidak ada paksaan
 Tidak sambil bermain, nonton tV dsb
 Makanan bukan sebagai hadiah
 Makanan selingan dapat berupa irisan mangga matang, pepaya
matang, pisang, Alpukat dan buah/ sayuran lainnya, roti tawar, roti
goreng, kentang goreng, ubi jalar
 Motivasi anak untuk makan sendiri bila memungkinkan
 Angkat makanan bila anak mulai memainkan atau membuang
makanannya setelah 10-15 menit makan
 Membersihkan mulut anak hanya dilakukan setelah makan selesai
 Berikan kapsul vitamin A mulai anak usia 6 bulan sampai 5 tahun,
setiap 6 bulan sekali.
TANDA LAPAR ATAU KENYANG
 Riang/Antusias waktu  Memalingkan muka atau
didudukan di kursi makannya
menutup mulut ketika
 Gerakan
menghisap/mengecapkan bibir melihat sendok berisi
 Membuka mulut ketika melihat makanan
sendok/makanan  Menutup mulut dengan
 Memasukan Tangan ke dalam
mulut Tangannya
 Menangis atau rewel karena  Rewel atau menangis karena
ingin makan terus diberi makan
 Mencondongkan tubuh ke arah
makanan atau berusaha  Tertidur
menjangkaunya

LAPAR KENYANG
ANAK SUSAH MAKAN
Penyebab anak susah makan :
 Faktor Organik : penyakit, kelainan bawaan, masalah gigi, dll
 Faktor Psikologis : sering dipaksa makan
 Faktor makanan yang disajikan dan lingkungan
 Cara mengatasi disesuaikan dengan penyebabnya
 Pemberian makan pada anak merupakan pembelajaran tatacara
makan yang benar dan disiplin
MENCOBA MAKANAN BARU
 Semakin bervariasi bahan makanan yang dikonsumsi, maka anak
makin mudah terpenuhi kebutuhan gizinya
 Beberapa Cara pengenalan makanan baru :
 Sajikan Makanan saat anak sedang lapar.
 Cobalah Makanan baru satu persatu
 Hidangkan dalam jumlah sedikit
 Sajikan beberapa jenis makanan baru agar anak dapat memilih
Bayi yang tidak mendapatkan ASI Umur
6-24 bulan
 Konsultasikan tentang pertumbuhan dan perkembangan
bayi/balita, kesehatan dan gizinya
 Sangat Penting untuk segera menangani gagal tumbuh
dan tanda-tanda lain dari penyimpangan tumbuh
kembang balita.
 Ingatkan jadwal Imunisasi anak karena imunisasi
melindungi bayi dari berbagai macam penyakit
 Tanyakan masalah KB pada ibu

Jarak kelahiran (setidaknya 2-3 thn) memungkinkan ibu untuk :


 banyak waktu untuk menyusui dan merawat bayi
 Banyak waktu untuk merawat tubuh untuk pulih dari kehamilan
 Pengeluaran menjadi lebih hemat dan ekonomis
 Membantu menjarangkan kehamilan dengan cara yang sehat
 Dapat mencegah kehamilan dengan catatan : Asi Eksklusif, jadwal menstruasi
belum kembali, dan bayi masih berusia kurang dari 6 bulan
 KB MAL tidak terpenuhi jika 3 kondisi tidak terpenuhi
KAPAN MEMBAWA ANAK KE
FASILITAS KESEHATAN ??
 Bayi menolak disusui dan terlihat lemah
 Muntah (tidak ada makanan/ cairan yang dapat masuk)
 Diare (lebih dari 3 x mencret lebih dari 2 hari, ada darah, dan
mata cekung)
 Konvulsi (kontraksi tubuh cepat dan berulang, gemetar)
 Dada bagian bawah cekung bila anak menarik nafas, atau perut
tetlihat seperti naik turun ( infeksi pernafasan)
 Demam (Kemungkinan Terserang malaria)
 Gizi Buruk ( Kehilangan berat badan atau pembengkakan
pada bagian tubuh)
KETERAMPILAN KONSELING PMBA PETUGAS

 Jangan Lupa memperkenalkan diri


 Gunakan Komunikasi non verbal
- Kepala sejajar, kontak mata, singkirkan penghalang, sediakan
waktu dan sentuhan yang wajar
 Gunakan Pertanyaan Terbuka
 Gunakan respon dan isyarat yang menunjukan empati
 Mendengarkan Keluhan pengasuh
 Ulangi kembali apa yang dikatakan pengasuh
 Hindari Penggunaan kata-kata menghakimi
KETERAMPILAN KONSELING PMBA PETUGAS
( Lanjutan...)
 Berikan bantuan praktis
 Berikan sedikit informasi yang relevan
 Gunakan Kartu konseling yang tepat
 Berikan satu atau dua saran bukan perintah
 Biarkan pengasuh memutuskan tindakan atau perubahan prilaku
apa yang akan dilakukan
 Berikan pujian atas prilaku positif pengasuh
 Merencanakan pertemuan kembali (Evaluasi)
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU
5. Melestarikan perilaku
Menghargai/ Mendiskusikan manfaat, baru sehingga menjadi
mendukung
bagian dari kebiasaan
sehari-hari dan normal
Memberi Konseling, Memecahkan
masalah, mencapai Kesepakatan 4. Mengadobsi Perilaku
Baru
Mendorong 3. Termotivasi untuk mencoba sesuatu
yang baru
2. Tahu

Memberi informasi
1. Tidak Tahu
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS GIZI
KURANG PADA BAYI DAN ANAK
 MENCEGAH GAGAL TUMBUH  IMD, ASI EKS, MP ASI
 MAKANAN BERANEKARAGAM  4 BINTANG
 GUNAKAN GARAM BERYODIUM
 LEBIH SERING BERI MAKAN SETELAH ANAK SEMBUH 
TUMBUH KEJAR
 KEBERSIHAN YANG BAIK
 PEMANTAUAN TUMBANG DI POSYANDU
 IMUNISASI DASAR LENGKAP
 PEMBERIAN OCC
 PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI
 PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A 2 KALI SETAHUN
 MENGGUNAKAN KELAMBU NYAMUK
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS ANAK GIZI
KURANG MENJADI REMAJA / DEWASA GIZI BAIK
 MELAKUKAN PROMOSI PERTUMBUHAN  KONS FE
 MENAMBAH ASUPAN MAKANAN
 MENDORONG KONSUMSI BERBAGAI MAKANAN
LOKAL
 TUNDA KEHAMILAN SAMPAI PERTUMBUHANNYA
LENGKAP
 MENCEGAH DAN MENGOBATI PENYAKIT INFEKSI
 MENGHINDARI JUNK FOOD
 MENGHINDARI KOPI WAKTU MAKAN
 PRAKTIK PHBS DAN AKTIFITAS FISIK
 KB
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS BUMIL BUSUI KURANG GIZI
DAPAT MEMILIKI BAYI SEHAT

 PERBAIKI GIZI DAN KESEHATAN SAAT KEHAMILAN 


GIZI SEIMBANG, PRIKSA 10 T , PAHAMI TANDA AWAL/
BAHAYA, PHBS , VIT A, IMUNISASI TT, OCC, KELAMBU,
PENGETAHUAN P2M DAN IMS, HINDARI ROKOK DAN
ALKOHOL
 KURANGI PENGELUARAN ENERGI
 MENDORONG PARTISIPASI KAUM LAKI-LAKI
 TERAPKAN MATERI
TERIMAKASIH... SUDAH SELESAI

Anda mungkin juga menyukai