4
* Sumber : Riskesdas Tahun 2013
GIZI BURUK* ADALAH …
BB/TB < - 3 SD**
dan/atau
LiLA < 11,5 cm
tidak menggunakan BB/U
* untuk anak umur 6-59 bulan
** dengan WHO Child Growth Standard 2006
DEFINISI: GIZI BURUK
Indikator <6 6-59 >59
bulan bulan bulan
BB/TB <- 3 √ √
SD*
LLA <11,5 cm √
BMI/U <-3 √
SD*
Edema √ √
bilateral * WHO Child Growth Standard 2006
(WHO, 2013)
KESENJANGAN ANTARA BEBAN AND JUMLAH ANAK
YANG DIRAWAT
Burden severe wasting berdasarkan Riskesdas 2013 & PSG 2017
1,263,959
667,751
19,798
Conception Birth 3m 6m 9m 12 15 18 21 24
m m m m m
HCP
Points of
Contact
OB-GYN, GP, FP, Midwife, other HCPs Pediatrician, GP, FP, other HCPs
1. The 1,000 Days Partnership. Available at: http://www.thousanddays.org/about/. Accessed June 19, 2012.
Human Brain Development
Pertumbuhan cepat otak berbeda pada spesies yang berbeda
Pertumbuhan cepat otak terjadi saat janin
• Kelinci
terjadi setelah lahir
• Manusia
MULAI 3 bulan terakhir kehamilan
PUNCAK pada saat lahir
BERLANJUT sampai usia 2 tahun
Critical Period: The Concept
Experience-dependent synaptogenesis in critical periods
Melihat
Mendengar Kecerdasan yang
lebih kompleks
6 tahun
(Shonkoff, 2007)
DAMPAK GIZI DAN KESEHATAN TERHADAP KUALITAS MANUSIA
BEBAN ASET
16
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
penting, sensitif, krisis
“WINDOW OF OPPORTUNITY”
Perkembangan Kecerdasan,
otak penampilan akademik
AKAR
Politik, sosial dan Kemiskina Kurangnya
MASALAH Degradasi
pemberdayaan Lingkungan
budaya n perempuan
Stunting
Kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
disebabkan dampak dari kekurangan gizi secara kumulative dan terus menerus
Faktor-Faktor Penyebab Stunting, antara lain:
1.Kurangnya asupan makanan dari segi jumlah, kualitas, dan keragaman
2.Status kesehatan dan gizi ibu pada masa kehamilan
3.Pola asuh termasuk pola pemberian makan.
4.Penyakit infeksi yang berulang
5.IUGR/ Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
6.Faktor-faktor ini erat kaitan dengan konteks sosial, ekonomi, politik, termasuk
masalah kemiskinan, ketersediaan pangan, keadaan sanitasi kebersihan
lingkungan anak yang tidak sempurna, kesetaraan dalam akses yankes
PERJALANAN GIZI BAIK MENJADI GIZI BURUK
+ 1,9 SD
BB/TB + 2 SD
+ 1,5 SD “PEMBIARAN”
+ 1, 0 SD
0 SD
GIZI BAIK - 0,5 SD
- 1,0 SD
- 1,9 SD
- 2,0 SD BB/TB - 2 SD
- 2,1 SD
- 2,3 SD
GIZI KURANG - 2,5 SD
- 2,7 SD
- 3,0 SD BB/TB - 3 SD
- 3,1 SD
GIZI BURUK
DAMPAK STUNTING BAGI INDIVIDU DAN NEGARA
Penyebab
Multi Dimensi
BALITA
Stunting ditandai dengan: STUNTING
1. GAGAL TUMBUH – (TB/U)
Pendek (TB/U), Kurus
MENGHAMBAT
(BB/TB) Pembangunan
2. GAGAL KEMBANG – dan Peluang
Gangguan kognitif, lambat Menjadi
menyerap pelajaran NEGARA
3. GANGGUAN MAJU
METABOLISME TUBUH Riskesdas 2013
37,2 (9 Juta)
–
potensi untuk terkena
penyakit tidak menular Masalah
(PTM) Kesehatan
(di atas
ambang
batas 20%)
PROSES GIZI BURUK DAN STUNTING MULAI
SECARA BERSAMAAN (PARALEL)
MANIFESTASI
TERPAPAR GIZI BURUK
FAKTOR MANIFESTASI
PENYEBAB STUNTING
3 Masalah Gizi di BANTEN
PETA 4 KATEGORI PREVALENSI UNDERWEIGHT (BB/U)
BALITA USIA 0-59 BULAN, BANTEN
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2017)
PSG 2017 – Underweight
Indonesia: 17.8%
Banten: 19.7%
Kota Serang (18.5%)
Cilegon (15.4%)
Kota Tengerang (17.8%)
Tangerang
Serang (17.8%)
(26.8%)
Ket:
Sangat Tinggi ≥30% Prevalensi Underweight Turun 3 tahun berturut-turut Tangerang Selatan
PROVINSI KAB/KOTA 2015 2016 2017 (16.7%)
Lebak
Tinggi 20-29% BANTEN KOTA CILEGON 19.1 18.6 15.4 (23.0%)
Pandeglang
Medium 10-19%
Prevalensi Underweight Naik 3 tahun berturut-turut (22.6%)
PROVINSI KAB/KOTA 2015 2016 2017
Rendah, <10%
BANTEN LEBAK 17.4 19.1 23
PETA 4 KATEGORI PREVALENSI WASTING (BB/TB)
BALITA USIA 0-59 BULAN, BANTEN
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2017)
TIDAK ADA Kab/Kota yang mengalami PENINGKATAN PSG 2017 - Wasting
prevalensi selama 3 tahun berturut-turut Indonesia: 9,5%
Banten 10.3%
Kota Serang (9.7%)
Cilegon (9.0%)
Kota Tengerang (9.8%)
Tangerang
Serang (7.8%)
(19.3%)
Tangerang
Serang (28.8%)
(34.3%)
Ket:
Tangerang
Serang (5.4%)
(2.4%)
II. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum)
2. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
III. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan
1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi
oleh pemberian MP-ASI
2. Menyediakan obat cacing
3. Menyediakan suplementasi zink
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan
5. Memberikan perlindungan terhadap malaria
6. Memberikan imunisasi lengkap
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
OPTIMALISASI KEGIATAN GIZI DI POSYANDU
36
LANGKAH-LANGKAH
FLUID REQUIREMENTS
Age Mililiter/kg/day
First week 80-100
Second week 125-150
Three week 140-160
4-6 months 130-155
7-9 months 125-145
PROTEIN REQUIREMENTS
9-12 months 120-135 NRV’s 2005 Age (years) Grams/kg/day Grams/day
1-2 years 115-125 infant 0-0.5 1.43 10
Children 1000-1500 ml/day 0.5-1.0 1.60 14
Children 1-3 1.08 14
4-8 0.91 20
Boys 9-13 0.94 40
14-18 0.99 65
Girls 9-13 0.87 35
14-18 0.77 45
Kebutuhan Nutrisi Sepanjang Usia
6 Bulan 9 bulan 12 bulan 24 bulan 18 tahun > 18 tahun
Lahir
600 kkal 800 kkal 1100 kkal 2000 kkal
120 100 90 30
Kal/kg Kal/kg Kal/kg Kal/kg
50 30 - 45 % 30- <
% 35% 30%
Bahan makanan (tim)
1 2
Gambar ini diambil dari Buku WHO 1983, yang menunjukkan bahwa bahan makanan pada anak itu terdiri dari 4
komponen utama (makanan pokok, pembangun, pengatur, dan sumber energi disamping ASI. Disini ditunjukkan
bahwa peran energi pada anak masa penyapihan sangat tinggi kedudukanya (30-45% dari total energi). Hal ini
berbeda dengan anjuran makan pada orang dewasa dimana lemak tidak lebih dari 30% (bukan dengan 3 jari)
KONSEP PERBAIKAN GIZI
PENCEGAHAN PENANGANAN
Berat badan
sangat rendah
SAM LILA < 11,5
Pengukuran
LILA
Chronic
LILA = N
Malnutrition
Jadi LILA TIDAK DAPAT digunakan untuk Skrining Penderita SAM di Posyandu
NAMA WHO 1999 WHO 2007/2009 WHO 2013
SEVERE
Nomenklatur SA M SA M
MALNUTRITION
Kriteria - Terlihat Sangat Kurus - Terlihat Sangat Kurus
Diagnosis
- Oedema Nutritional - Oedema Nutritional - Oedama Nutritional
- Keluar 12,5
TERIMA KASIH