Anda di halaman 1dari 22

Stunting

Kelompok 7B

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa Mampu mengetahui dan memahami :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Definisi Stunting
Dampak Stunting
Faktor Stunting
Faktor Status Gizi
Tanda-tanda Stunting
Pencegahan Stunting
Penanggulangan Stunting
Target MDGS
Cara engukur Status Gizi anak

DEFINISI
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang
merefleksikan gagalnyua proses mencapai potensin
pertumbuhan linier akibat dari kurang gizi, dan sebagai
pembuktian empiris karena distribusi tinggi badan anak yang
sehat tidak dipengaruhi oleh etnis dan ras untuk 5 tahun
pertama usia mereka (Habicht, 1974)

Stunting merupakan manifestasi sebagai akibat lebih lanjut


dari tingginya angka Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
kurang gizi pada masa balita, serta tidak adanya pencapaian
perbaikan pertumbuhan yang sempurna pada masa berikutnya
(Karlberg, 1994)

Stunting adalah suatu akibat lebih lanjut dari tingginya angka


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurang gizi pada masa
balita serta tidak adanya pencapaian perbaikan pertumbuhan
yang sempurna

DAMPAK DARI
STUNTED
Akibat yang ditimbulkan adalah terganggunya perkembangan fisik,
mental, kognitif dan intelektual sehingga anak tidak mampu
belajar secara optimal. Anak stuntingmempunyai kemampuan
kognitif yang rendah dan meningkatkan risiko kematian.
(UNICEF,1998)
1. Dampak Fisik
2. Dampak Mental
3. Dampak Kognitif

https://detiwi11.wordpress.com/2014/05/22/kekurangan-asupan-besi-dan-seng-sebagai-fakt

Faktor Stunting
Stunting

Penyebab
Tidak
Langsung

Penyabab
Langsung

Asupan Gizi
Yang Tidak
Seimbang

Penyakit
infeksi

Tidak cukup
Persediaan
Pangan

Pola Asuh
Anak Tidak
Memadai

Sanitasi dan
Air
Bersih/Pelaya
nan Kesehatan
Dasat Tidak
Memadai

FAKTOR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN WASTING PADA ANAK UMUR 6 59 BULAN

Dwi Sisca Kumala Putri, Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan


Masyarakat, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan RI; Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta,
Indonesia
2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Departemen Epidemiologi
DI INDONESIA TAHUN 2010.

Akar Masalah

Pokok Masalah

Krisis Ekonomi,
Politik, dan Sosial

Kurang
pemberdayaan
wanita dan keluarga,
kurang pemanfaatan
sumberdaya
masyarakat

Ex : Pengangguran,
inflasi, kurang
pangan, dan
kemiskinan

Ex : Kurang
Pendidikan,
Pengetahuan, dan
Keterampilan

Faktor yang mempengaruhi Status Gizi


Anak
Faktor External
1)
Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan
(Santoso, 1999).
2)
Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu
proses merubah pengetahuan(Suliha,
2001).
3)
Pekerjaan
4)
Budaya
Budaya adalah suatu ciri
khas(Soetjiningsih, 2001)

Faktor Internal
1) Usia
Usia akan mempengaruhi
kemampuan atau pengalaman
yang dimiliki orang tua
(Nursalam, 2001).
2) Kondisi Fisik
3) Infeksi
Infeksi dan demam dapat
menyebabkan menurunnya nafsu
makan (Suhardjo, et, all, 1986).

Tanda-tanda Stunting pada


Anak
Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih
terkekang/tertekan dibandingkan dengan anak non-stunted jika
ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
Anak dengan kekurangan protein dan energi
kronis (stunting) menampilkan performa yang buruk
Pertumbuhan melambat
Tanda tanda pubertas terlambat
Wajah tampak lebih muda dari umurnya
Pertumbuhan gigi yang terlambat

Pencegahan Stunting
Secara umum pencegahan stunting dilakukan dengan:
1. Memberi ASI eksklusi sampai umur 6 bulan
2. Memberi makanan yang bervariasi dan seimbang.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi badan anak dengan
mengikuti program posyandu
4. Gizi ibu pada masa kehamilan harus dijaga dengan baik

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/1
96710051993022-AI_NURHAYATI/Ibu_Hamil.pdf

Secara khusus, pemerintah memiliki peranan yang penting


dalam mencegah meningkatnya kasus gizi buruk, antara lain:
1. Mengikuti program Percepatan Perbaikan Gizi
2. Mengikuti seminar yang diselenggarakan lembaga dunia
dalam rangka menangani kasus kekurangan gizi global
3. Memberi pelatihan kepada para ahli kesehatan dalam
menangani kasus kekurangan gizi
4. Meningkatkan anggaran untuk memperbaiki mutu dan
distribusi pelayanan kesehatan serta kualitas pangan

http://mca-indonesia.go.id/wp-content/uploads/2013/10/Gerakan-Nasional-Percepata
n-Perbaikan-Gizi.pdf

SUN MOVEMENT
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Digokuskan pada seribu hari pertama kehidupan
Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi untuk
memenuhi hak berkembangnya potensi ibu dan anak sehingga
dapat menurunkan angka kekurangan gizi di Indonesia.
Mengapa 1000 hari pertama?

Cara Kerja SUN Movement


Periode dalam kandungan (280 hari)
Periode 0-6 Bulan (180 hari)
Periode 6-24 Bulan (540 hari)

Penanggulangan
Peran Puskesmas :

Mengatasi masalah medis


Perawatan Balita/Kelurga gizi buruk
Melaksanakan Peyuluhan
Mengoptimalkan Surveilans berbasis masyarakat

Peran Pemerintah :

Program Positive Deviance


Program Penyediaan Taburia
Program Raskin
Program Pemberian ASI ekslusif
Program SUN
Program Kadarzi
Sistem Kerawanan Pangan & Gizi

Target MDGS

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan


Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Menurunkan angka kematian anak
Meningkatkan kesehatan ibu
Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Badan PBB untuk Program Pembangunan: Informasi Dasar Tujuan


Pembangunan Milenium
Situs PBB untuk Tujuan Pembangunan Milenium

Cara Mengukur Status Gizi


Anak
1. Penilaian Secara Langsung

Antropometri
BB/U
TB/U
BB/TB
Klinis
Biokimia
Biofisika

2. Penilaian Secara Tidak Langsung

Survey Konsumsi Makanan


Statistik Vital
Faktor Ekologi

3. Z-Score
Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U,
TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:
Z-Score = Nilai Riel Nilai Median : SD upper
Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U,
TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:
Z-Score= Nilai Riel Nilai Median : SD lower

INDEKS

Berat badan
menurut umur
(BB/U)

Tinggi badan
menurut umur
(TB/U)
Berat badan
menurut Tinggi
Badan (BB/TB)

AMBANG
BATAS

STATUS GIZI

< - 3 SD

Gizi buruk

-3 SD <-2 SD

Gizi Kurang

-2 SD + 2 SD

Gizi Normal

+ 2 SD

Gizi Lebih

< - 3 SD

Sangat Pendek

-3 SD < -2 SD

Pendek

-2 SD + 2 SD

Normal

+ 2 SD

Sangat Tinggi

< -3 SD

Sangat Kurus

-3 SD < -2 SD

Kurus

-2 SD + 2 SD

Normal

+ 2 SD

Gemuk

Anda mungkin juga menyukai