Anda di halaman 1dari 3

TELAAH JURNAL

1. PICO
a. Problem
Beta-Thalasemia major (-TM) merupakan suatu penyakit yang membutuhkan
pemberian transfusi darah seumur hidup. Selain itu thalasemia juga
membutuhkan pemberian obat tambahan seperti iron chelating agent, vitamin
K, vitamin C dan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menilai efek samping
dari yang terjadi akibat pemberian obat dan transfusi darah secara
berkepanjangan.
b. Intervention
- Semua pasien -TM yang masuk ke dua hematology center (pusat
penanganan hematologis) di Tabriz akan diundang untuk mengikuti
penelitian, tergantung dari usia dan durasi dari pengobatan. Pasien
akan dijelaskan terkait informasi penelitian, dan bagi siapa yang
berminat, akan diminta terlebih dahulu untuk melengkapi kuesioner.
- Untuk pasien berusia di bawah 18 tahun, baik anak maupun walinya
akan diminta menandatangani persetujuan medis (informed consent).
Kuesioner tersedia dalam bentuk sederhana dan bisa dijawab dengan
menghitamkan kolom jawaban. Kuesioner akan dilengkapi dengan
cara melihat beberapa informasi dari rekam medis pasien atau
menanyakan secar alangsung kepada pasien atau walinya. Pada sesi
berikutnya, beberapa pertanyaan terkait tipe pengobatannya akan
ditanyakan, dan pada sesi ketiga, pertanyaan ditujukan terhadap efek
saping dari pengobatan tersebut.
- Efek samping yang mungkin bisa terjadi diambil berdasarkan
Martindale pharmacopedia dan British National Fomurlary (BNF),
peneliti akan secar akhusus menanyakan tentang efek samping yang
pasien alami selama menggunakan pengobatan tersebut. Ketika ada
kemungkinan pemberian obat dari jalur yang berbeda, pemberian
obat tersebut juga akan dipertimbangkan berdasarkan efek samping
yang terjadi.
c. Compare
- Penelitian ini membandingkan karakteristik demografis untuk semua
pasien thalasemia-β yang mendatangi dua pusat hematologi yang ada
di Tabriz Iran
- Selain itu penelitian ini juga membandingkan efek samping dari
transfusi darah berupa hemosiderosis dan lainnya, efek samping
pemberian iron chelating agent dan kegunaannya, efek samping
pemberian asam folat, vitamin C, vitamin K, dan kalsium dengan
menyingkirkan faktor bias yang bisa memudarkan gejala-gejala efek
samping obat pengobatan yang ada.
d. Outcome
Data dikumpulkan dari Agustus 2008 dan Juli 2009, Usia pasien adalah
14.0±1.32 tahun. Durasi dari pengobatan adalah 11.3±7.5 tahun. Pasien
thalasemia mendapatkan transfusi darah, deferoxamine, dan obat tambahan.
Jumlah obat yang diterima pasien adalah 3.9±1.9. Hemosiderosis pada jantung
(11%), dan sistem endokrin (8%) merupakan efek samping utama dari
transfusi darah. Beberapa pasien juga mengalami hepatitis B dan C.

2. VIA
a. Validity

- Penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan dari komite medik dan


mengumpulkan informed consent (persetujuan medis) tertulis dari
setiap pasien yang berpartisipasi. Dimana untuk pasien anak,
persetujuan medis akan diwakilkan oleh orangtua atau wali
- Penelitian ini membandingkan hasil untuk setiap variabel namun
tidak menggunakan kontrol.
- Secara persetujuan dan jenis penelitian serta penilaian dan uji
validitas, penelitian ini dianggap valid
b. Important
Penelitian ini penting, karena banyaknya kasus thalasemia di Indonesia,
dimana kita mengetahui bahwa thalasemia membutuhkan pemberian transfusi
berkepanjangan untuk mencapai kadar Hb optimal. Pemberian transfusi dan
obat-obatan lainnya dapat menyebabkan efek samping berupa hemosiderosis
(jika tidak diberikan iron-chelating agent) yang sering terjadi dan
mempengaruhi organ pada pasien
c. Application
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk pasien Thalasemia-β yang
menerima transfusi darah dan obat-obatan lainnya untuk mengontrol efek
samping. Namun penyesuaian untuk karakteristik demografis masih
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai