(OBSTRUKTIF)
Dosen Pembimbing
dr. Rhonaz Putra Agung, Sp.BS
Disusun Oleh
Dwika Nenti Lestari S.Ked
Kongenital
Dilatasi sistem
tampak pada ventrikel otak
masa bayi
Hidrosefalus
Gangguan pada:
Insiden 1. Produksi CSS
mendekati
2. Aliran CSS
1:1000
3. Absorbsi CSS
Laporan Kasus
ANAMNESIS
Identitas Pasien:
• Nama : An. E
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 3 tahun
• Alamat : Jambi
Keluhan Utama:
± 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan muntah-muntah
Kesimpulan :
• Hidrosefalus
• Udema serebri
DIAGNOSIS KERJA
• Hidrosefalus Non Komunikans
RENCANA PENATALAKSANAAN
Terapi Operatif
• Pemasangan VP Shunt
ANATOMI SISTEM CSS
1. Ventrikel Lateral
2. Ventrikel Tertius
3. Ventrikel Quartus
4. Ruang Subaraknoid
5. Sinus Sagitalis Superior
FISIOLOGI ALIRAN CSS
DEFINISI HIDROSEFALUS
Penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi
CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang
subarachnoid
KLASIFIKASI HIDROSEFALUS
Gambaran Klinik
• hidrosefalus manifes (overt hydrocephalus)
• hidrosefalus yang tersembunyi (occult hydrocephalus)
Waktu pembentukannya
• hidrosefalus kongenital
• hidrosefalus akuisita
Sirkulasi CSS
• hidrosefalus komunikans
• hidrosefalus non-komunikans
Toksoplasmosis (remaja
dan dewasa)
Hidrosefalus Infantil
abnormalitas
perkembangan otak (46%)
perdarahan subaraknoid
dan meningitis (50%) tumor
fossa posterior (<4%)
ETIOLOGI HIDROSEFALUS
Hidrosefalus kongenital (congenital Hydrocephalus)
• Malformasi batang otak stenosis dari akuaduktus Sylvius
• Malformasi Dandy-Walker
• Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan tipe 2
• Agenesis dari foramen Monroe
• Kongenital toksoplasmosis
• Sindrom Bickers-Adams
pelebaran sutura
impressiones digitate
USG
ukuran ventrikel
• posisi sumbatan
MRI
dilatasi ventrikel
Hydranencephaly
Atrofi Serebri
Operatif
• Eksternal (Pungsi Lumbal)
• Internal
• Ventrikulo-Sisternal
• Ventrikulo-Atrial
• Ventrikulo-Sinus
• Ventrikulo-Bronkhial
• Ventrikulo-Mediastinal
• Ventrikulo-Peritoneal
• Lumbo Peritoneal Shunt
Quo ad Vitam
• Bonam
Quo ad
Functionam
• Dubia ad bonam
DEFINISI TIK
Tekanan intrakranial (TIK) didefiniskan sebagai tekanan dalam
rongga kranial dan biasanya diukur sebagai tekanan dalam
ventrikel lateral otak. Tekanan intrakranial normal adalah 0-15
mmHg.
ETIOLOGI TIK
Penyebab yang paling sering dari peningkatan tekanan intrakranial
yaitu:
• trauma kepala
• tumor otak
• perdarahan subarachnoid
• ensepalopaties
• toxic
• viral
Nyeri Kepala
Muntah proyektil
Kejang
Papil edema
Komplikasi
• Herniasi batang otak
• Ireversible anoxia otak.
• Diabetes Insipidus
• Sindrome of Inappropriate Antidiuretic
Hormone (SIADH)
Komplikasi
• Herniasi batang otak
• Ireversible anoxia otak.
• Diabetes Insipidus
• Sindrome of Inappropriate Antidiuretic
Hormone (SIADH)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
Tujuannya adalah menghindari hipoksia (pO2 < 60 mmHg) dan
menghindari hipotensi (tekanan darah sistol ≤ 90 mmHg).
• Mengatur posisi kepala lebih tinggi sekitar 30-45º,
• Mengusahakan tekanan darah yang optimal
• Mencegah dan mengatasi kejang
• Menghilangkan rasa cemas, agitasi dan nyeri
• Menjaga suhu tubuh normal < 37,5ºC
Penatalaksanaan
Tatalaksana
• Pada kasus ini pasien dilakukan tatalaksana berupa VP-Shunt
• Menurut teori, operasi merupakan pilihan terapi pada hidrosefalus.
Shunt merupakan terapi yang banyak dilakukan pada kebanyakan
orang. Prinsip dari shunt adalah membentuk hubungan atau
saluran antara ventrikulus dengan rongga pleura atau peritoneum.
Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum. Hal ini
sesuai dengan teori tatalaksana pada hidrosefalus.
KESIMPULAN
Hidrosefalus adalah merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif
yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang
berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid
Gejala yang paling umum pada neonatus adalah iritabilitas. Sering kali anak tidak mau
makan dan minum, kadang-kadang kesadaran menurun kearah letargi. Tampak
pembesaran kepala karena sutura belum menutup secara sempurna
Pada dewasa, gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu
gangguan visus, gangguan motorik/bejalan dan kejang terjadi pada 1/3 kasus
Tatalaksana yang diberikan dapat berupa secara farmakologis namun yang paling baik
adalah tindakan operasi. Farmakologis ditujukan untuk penurunan TIK sebelum operasi.
Operasi yang dilakukan paling banyak adalah ventriculoperitoneal shunt dan prognosis
yang diberikan cukup baik
TERIMAKASIH