Anda di halaman 1dari 16

HYDROCEPHALUS,HIRSCPRUNG,

HIPOSPADIA

DISUSUN OLEH:
NAMA: RIECE ANDRELASARI
NPM: 2214201132
KELAS: 2 C KONVERSI
BAB 1
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Hydrocephalus telah dikenal sajak zaman Hipocrates, saat itu hydrocephalus dikenal
sebagai penyebab penyakit ayan. Di saat ini dengan teknologi yang semakin
berkembang maka mengakibatkan polusi didunia semakin meningkat pula yang pada
akhirnya menjadi factor penyebab suatu penyakit, yang mana kehamilan merupakan
keadaan yang sangat rentan terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi janinnya,
salah satunya adalah Hydrocephalus. Saat ini secara umum insidennya dapat
dilaporkan sebesar tiga kasus per seribu kehamilan hidup menderita hydrocephalus.
Hirschprung merupakan kelainan kongenital pada sistem pencernaan manusia
terutama menyerang usus besar (colon) yang ditandai dengan tidak adanya sel
ganglion parasimpatis pada pleksus submukosus meissneri dan pleksus meinterikus
aurbachi yang dapat mempengaruhi intestinal proksimal.
BAB II
PEMBAHASAN

• Definisi
• Hydrocephalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebro spinalis tanpa atau
pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro
spinal.Penyakit
• Hirschsprung
• disebut juga kongenital aganglionik megakolon. Penyakit inimerupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai
persarafan (aganglionik). Jadi,karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai
• persarafan (ganglion), maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam menjalanakan fungsinya
sehingga usus menjadi membesar (megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda- beda untuk setiap individu.
Kelainan kongenital adalah kelainan bawaan yang disebabkan oleh adanya kegagalan dalam proses pembentukan organ saat fase
organogenesis di trimester pertama. Hipospadia merupaka salah satu kelainan bawaan sejak lahir pada alat genetalia laki-laki.
Kata Hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu Hypo, yang berarti dibawah, dan Spadon, yang berarti lubang
• Hydrocephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kongenital
2. Non kongenital

• Berdasarkan letak obstruksi CSF hydrocephalus pada bayi dan anak ini juga dalam 2 bagian, terbagi yaitu;
1. Hydrocephalus Komunikan (kommunucating hydrocephalus)
2. Hydricephalus Non komunukan (nonkommunican hydrocephalus)
ETIOLOGI
1.Sebab-sebab Prenatal
2.Sebab-sebab Postnatal
Penyebab sumbatan aliran CSF, Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering terdapat
pada bayi dan anak – anak. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat
pada bayi adalah.
• Kelainan Bawaan
1.Stenosis Aquaductus sylv
2.Spina bifida dan cranium bifida
3.Sindrom Dandy-Walker
4.Kista Arachnoid
• Infeksi
• Perdarahan
• Neoplasma
• Degeneratif
• Gangguan Vaskuler
Adapun yang menjadi penyebab Hirschsprung sendiri adalahdiduga terjadi karena fakt
or genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan Downsyndrom, kegagalan s
el neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kraniokaudal pada m
yentrik dan sub mukosa dinding plexus.
Penyebab hipospadia sangat bervariasi dan dipengaruhi banyak faktor, namun belum
ditemukan penyebab pasti dari kelainan ini. Beberapa kemungkinan dikemukakan oleh para
peneliti mengenai etiologi hipospadia.
PATOFISIOLOGI

Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis,
pneumonia, TBC), pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus sylvii)
sehingga menyebabkan adanya obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler
mengkerut dan merobek garis ependymal. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan
melebar untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan
mengembang dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks)
menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas
yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow)Penyakit Hirschsprung, atau
megakolon konginetal, adalah tidak adanya sel-selganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon.
TANDA DAN GEJALA
Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan
menjadi besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan
dimensi ventrikel lateral dan anterior – posterior diatas proporsi ukuran wajah dan
bandan bayi. Puncak orbital tertekan kebawah dan mata terletak agak kebawah dan
keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak biasanya. Tampak adanya dsitensi
vena superfisialis dan kulit kepala menjadi tipis serta rapuh.Pada bayi terlihat
lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini pada tipe communicating dapat
tertahan secara spontan atau dapat terus dengan menyebabkan atrofi optik, spasme
ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi
retardasi mental dan fisik.
MANIFESTASI KLINIK
Proses ini pada tipe communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat terus dengan menyebabkan
atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi
retardasi mental dan fisik.
A.Bayi
1. Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.
2. Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang, keras, sedikit tinggi
dari permukaan tengkorak.

• Tanda – tanda peningkatan tekanan intracranial antara lain :


1. Muntah
2. Gelisah
3. Menangis dengan suara ringgi
4. Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan pernafasan dan tidak teratur,
• peningkatan tonus otot ekstrimitas
• Dahi menonjol atau mengkilat dan pembuluh – pembuluh darah terlihat jelas
• Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera terlihat seolah – olah diatas iris
• Bayi tidak dapat melihat ke atas, ‘‘Sunset Eyes”
• Strabismus, nystagmus, atropi optic
• Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas

B. Anak yang telah menutup suturanya;


Tanda – tanda peningkatan intarakranial

• Nyeri kepala
• Muntah
• Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas
• Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun
• Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer
• Strabismus
• Perubahan pupil
KLASIFIKASI
• Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan;
• Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifest ( overt hydrocephalus ) dan hidrsefalus tersembunyi ( occult hydrocephalus )
• Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus akuisita.
• Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.
• Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non komunikans.
KOMPLIKASI
Komplikasi Hidrocefalus menurut Prasetio
• Peningkatan TIK
• Pembesaran Kepala
• Kerusakan Ota
• Meningitis, Ventrikularis, abses abdomen
• Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
• Kerusakan jaringan saraf
• Proses aliran darah terganggu
• Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
• Infeksi; septicemia, endokarditi, infeksi luka, nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses otak
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Selain dari gejala-gejala klinik, keluhan pasien maupun dari hasil pemeriksaan
fisik dan psikis, untuk keperluan diagnostik hidrosefalus dilakukan
pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yaitu;
1.Rontgen foto kepala
2.Transimulasi
3.Lingkaran kepala
4.Ventrikulografi
5.Ultrasanografi
6.CT Scan Kepala
7.MRI ( Magnetic Resonance Image )
PENATALAKSANAAN
Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian sehingga prinsip
pengobatan hidrocefalus harus dipenuhi yakni:
1.Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus
koroidalis dengan tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat
azetasolamid (diamox) yang menghambat pembentukan cairan serebrospinal.
2.Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan
tempat absorbsi yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid
ASUHAN KEPERAWATAN HIDROCHEFALUS

A.Pengkajian
1. Anamnesa
2. Observasi tanda – tanda vital

3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Diagnostik
5. Perkembangan Mental/ Psikososial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko tinggi peningktan tekana intracranial b.d peningkatan jumlah cairan serebrospinal

• Nyeri yang berhubunngan dengan peningkatan tekanan intracranial

• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan perubahan
mencerna makanan, peningkatan kebutuhan metabolism.

• Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan meningkatnya volume cairan serebrospinal,
meningkatnya tekanan intra karnial

• Kurangnya pengetahuan keluarga sehubungan dengan kurang informasi dalam keadaan krisis.

• Resiko tinggi terjadinya kerusakn intregasi kulit sehubungan dengan penekanan

• dan ketidakmampuan untuk menggerakan kepala.


PELAKSANAAN /IMPLEMENTASI
Pelaksanaan tindakan keperawatan anak dengan hydrosefhalus didasarkan pada rencana yang telah
ditentukan dengan prinsip :
Mempertahankan perfusi jaringan serebral tetap adequat:

• Mencegah terjadinya injuri dan infeksi

• Meminimalkan terjadinya persepsi sensori

• Mengatasi perubahan proses keluarga dan antisipasi berduka


EVALUASI
Setelah tindakan keperawatan dilaksanakan evaluasi proses dan hasil mengacu pada kriteria evaluasi
yang telah ditentukan pada masing-masing diagnosa keperawatan sehingga :

• Masalah teratasi atau tujuan tercapai (intervensi di hentikan)

• Masalah teratasi atau tercapai sebagian (intervensi dilanjutkan)

• Masalah tidak teratasi / tujuan tidak tercapai (perlu dilakukan pengkajian ulang & intervensi dirubah).
BAB III
PENUTUP

• Kesimpulan
Hidrocephalus adalah: suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan
intra kranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya CSS.

Anda mungkin juga menyukai