Anda di halaman 1dari 13

Hidrocefalus

Kelompok 2
Anggota Tim:
• Herman Dian P / 2221011 6. Moch. Aldino S / 2221016
• Lang lang Putra / 2221012 7. M. Thoriq Alfon / 2221017
• Marjono / 2221013 8. M. Nasihuddin / 2221018
• Marsuudin / 2221014 9. Mukti Irawan / 2221019
• M Zainul Husen / 2221015 10. Nila Januannisa / 2221020
Definisi
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang
berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal
(CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana
terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau
ruang subarachnoid.(Poppy Wijaya,2006).
Patofisiologi
CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalir dari ventrikel lateral
ke dalam ventrikel III, dan dari sini melalui aquaductus masuk ke
ventrikel IV. Di sana cairan ini memasuki spatium liquor serebrospinalis
externum melalui foramen lateralis dan medialis dari ventrikel IV.
Pengaliran CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadi melalui villi
arachnoidea, yang menonjol ke dalam sinus venosus atau ke dalam
lacuna laterales; dan sebagian lagi pada tempat keluarnya nervi spinalis,
tempat terjadinya peralihan ke dalam plexus venosus yang padat dan ke
dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan ke circulus lymphaticus).
(Poppy Wijaya,2006).
Etiologi
Penyebab terjadinya hidrosefalus pada bayi dan anak dibagi menjadi 2, yaitu:

Penyebab bawaan (kongenital): Penyebab dapatan:


• Stenosis akuaduktus silvii • Tumor (20%), misalnya meduloblastoma,
(10%) astrositoma, kista, abses atau hematoma
• Perdarahan intraventrikular
• Malformasi Dandy-Walker • Meningitis bakterial
(2-4%) • Peningkatan tekanan sinus venosus
• Malformasi Arnold-Chiari (akondroplasia, kraniostenosis atau
tipe 1 dan 2 trombosis venous)
• Agenesis Foramen Monro • Iatrogenik: Hipervitaminosis A dapat
• Toksoplasmosis kongenital menyebabkan peningkatan sekresi cairan
• Sindroma Bickers-Adams serebrospinal
Klasifikasi
Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan
dengannya, berdasarkan :
Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifes (overt hydrocephalus) dan
hidrosefalus tersembunyi (occult hydrocephalus).
Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus
akuisita.
Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.
Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non
komunikans.
Hidrosefalus interna menunjukkan adanya dilatasi ventrikel, hidrosefalus
eksternal menunjukkan adanya pelebaran rongga subarakhnoid di atas
permukaan korteks. Hidrosefalus obstruktif menjabarkan kasus yang
mengalami obstruksi pada aliran likuor.
Manifestasi
Manifestasi klinis dari hidrosefalus pada anak dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu :
1. Awitan hidrosefalus terjadi pada masa neonatus
Meliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus
kongenital dan pada masa bayi. Lingkaran kepala neonatus biasanya adalah
35-40 cm, dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala terbesar adalah selama
tahun pertama kehidupan.
2. Awitan hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak-kanak
Pembesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi
hipertensi intrakranial. Lokasi nyeri kepala tidak khas. Dapat disertai keluhan
penglihatan ganda (diplopia) dan jarang diikuti penurunan visus. Secara
umum gejala yang paling umum terjadi pada pasien-pasien hidrosefalus di
bawah usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang progresif dari
ukuran kepala.
Gejala klinis
1. BAYI
Pada bayi, kepala dengan mudah membesar sehingga akan didapatkan gejala :
• Kepala makin membesar
• Veba-vena kepala prominen
• Ubun-ubun melebar dan tegang
• Sutura melebar
• “Cracked-pot sign”, yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak atau buah
semangka pada perkusi kepala
• Perkembangan motorik terlambat
• Perkembangan mental terlambat
• Tonus otot meningkat, hiperrefleksi (refleks lutut/akiles)
• “Cerebral cry”, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan bergetar
• Nistagmus horisontal
• “Sunset phenomena”, yaitu bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan
penipisan tulang tulang supraorbita, sklera tampak di atas iris, sehingga iris
seakan-akan seperti matahari yang akan terbenam.
Gejala klinis
2. ANAK
Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda-tanda
kenaikan tekanan intrakranial:
Muntah proyektil
Nyeri kepala
Kejang
Kesadaran menurun
Papiledema
Komplikasi
• Peningkatan TIK
• Infeksi malfungsi pirau
• Keterlambatan perkembangan kognitif,
psikososial, dan fisik
• IQ menurun
• Hernia serebri
• Kejang
• Renjatan
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Mengurangi volume cairan serebrospinalis:
• Acetazolamide 25 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3 dosis. Dosis dapat
dinaikkan 25 mg/KgBB/hari (Maksimal 100 mg/KgBB/hari)
• Furosemide 1 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3-4 dosis
Catatan: Lakukan pemeriksaan serum elektrolit secara berkala untuk
mencegah terjadinya efek samping. Bila ada tanda-tanda infeksi, beri
antibiotika sesuai kuman penyebab.
2.Terapi
Penatalaksanaan
a. Terapi medikamentosa
Obat-obatan yang sering dipakai untuk terapi ini adalah:
- Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis: Per oral, 2-3 x 125 mg/hari. Dosis ini dapat ditingkatkan maksimal
1.200 mg/hari.
- Furosemid
Cara pemberian dan dosis: Per oral 1,2 mg/kg BB 1x/hari atau injeksi IV 0,6 mg/kg BB/hati. Bila
tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan untuk operasi.

b. Terapi pintas / “Shunting”


Ada 2 macam:
- Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara. Misalnya: pungsi
lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.
- Internal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain dan Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka
atau dengan jarum Touhy secara perkutan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai