3. Lingkaran kepala
4. Ventrikulografi
Setelah kontras masuk langsung difoto, maka
akan terlihat kontras mengisi ruang ventrikel
yang melebar. Di rumah sakit yang telah
memiliki fasilitas CT Scan, prosedur ini telah
ditinggalkan.
5. Ultrasanografi
6. CT Scan Kepala
7. MRI ( Magnetic Resonance Image )
Untuk mengetahui kondisi patologis otak dan
medula spinalis dengan menggunakan teknik
scaning dengan kekuatan magnet untuk
membuat bayangan struktur tubuh.
1. Mengurangi produksi cairan
serebrospinal dengan merusak pleksus
koroidalis dengan tindakan reseksi atau
pembedahan, atau dengan obat
azetasolamid (diamox) yang menghambat
pembentukan cairan serebrospinal.
2. Menghubungkan ventrikel dengan
subarachnoid
3. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam
organ)
Lanjutan Penatalaksanaan
ekstrakranial, yakni:
a. Drainase ventrikule-peritoneal
b. Drainase Lombo-Peritoneal
c. Drainase ventrikulo-Pleural
d. Drainase ventrikule-Uretrostomi
e. Drainase ke dalam anterium mastoid
f. Mengalirkan cairan serebrospinal ke dalam
vena jugularis dan jantung melalui kateter yang
berventil (Holter Valve/katup) Holter.
4. Tindakan bedah pemasangan selang drainase
5. Pengobatan modern atau canggih dilakukan
dengan bahan shunt atau pintasan jenis
silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.
Ada 2 macam terapi pintas/ “ shunting “:
1. Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan
bersifat hanya sementara. Misalnya: pungsi
lumbal yang berulang-ulang untuk terapi
hidrosefalus tekanan normal.
Lanjutan Penatalaksanaan
2. Internal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain
Ventrikulosisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor-
Kjeldsen)
Ventrikuloatrial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronhus.
Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
Ventrikuloperitoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum.
b. “Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga
peritoneum dengan operasi
terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.
a) Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan meningkatnya volume cairan serebrospinal,
meningkatnya tekanan intra karnial.
Tujuan : perfusi jaringan serebral adequat.
Intervensi :
Observasi TTV
Kaji data dasar neurologi
Hindari pemasangan infuse pada vena kepala jika
terjadi pembedahan.
Tentukan posisi anak :
- tempatkan pada posisi terlentang
- tinggikan kepala
- Hindari penggunaan obat – obat penenang
LANJUTAN
b) Resiko tinggi terjadinya kerusakn intregasi kulit sehubungan dengan
penekanan dan ketidakmampuan untuk menggerakan kepala.
Tujuan : klien akan menunjukan intregasi kulit yang baik
Intervensi :
Berikan perawatan kulit
Laporkan segera bila terjadi perubahan TTV ( tingkah laku ).
Monitor daerah sekitar operasi terhadap adanya tanda – tanda
kemerahan atau pembengkakan