= harus ada
Diagnosis infeksi SSP
• ANAMNESIS
• Pemeriksaan fisis – neurologis
• Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
• Demam • Kejang
• Awitan • Umum/fokal
• Suhu: tinggi atau “sumeng-sumeng” • Lama kejang
• Pola: terus-menerus atau hilang- • Frekuensi, interval antara kejang
timbul • Kesadaran saat & antara kejang
• Pengobatan yang sudah diberikan
• Nyeri tenggorok
Meningitis bakterialis
• Otitis media, sinusitis
http://www.nyhq.org/diw/images/ei_1650.gif
Kontraindikasi pungsi lumbal
• Kontraindikasi mutlak:
• Lesi desak ruang/space occupying lesion (SOL)
• Gangguan koagulasi:
Trombositopenia <50.000/μL (hati-hati di bawah 100.000/μL)
Pemanjangan PT/APTT bermakna
Fokus Rich
Edema serebri
Sisterna basalis Fossa interpedunkularis
Stroke terutama daerah
ganglia basalis, karotis
Hidrosefalus Paresis saraf kranial, interna, arteri serebri media Peningkatan TIK
stenosis karotis interna
Meningoensefalitis TB
Tata laksana meningoensefalitis TB
• 4 macam OAT selama 2 bulan, diteruskan dengan INH dan rifampisin
selama 10 bulan
• Isoniazid (INH) 5-10 mg/kg/hari, maksimum 300 mg/hari
• Rifampisin 10-20 mg/kg/hari, maksimum 600 mg/hari
• Pirazinamid 20-40 mg/kg/hari, maksimum 2000 mg/hari
• Etambutol 15-25 mg/kg/hari, maksimum 2500 mg/hari
• Prednison 1-2 mg/kg/hari selama 2-3 minggu, dilanjutkan dengan
tapering-off selama 1 minggu.
• Suportif
• Atasi kejang
• Peningkatan TIK: manitol/salin hipertonik, furosemid
• Pemasangan VP shunt pada hidrosefalus
PPK Departemen IKA RSCM. 2015.
Ensefalitis virus
DPL: normal
LCS: normal
Ensefalitis virus
Kasus 3
• Usia 1 tahun
• Demam hilang-timbul 1 bulan
• Mata juling sejak 2 minggu yang lalu
• Kesadaran makin lama makin menurun sejak 1 minggu yang lalu