Anda di halaman 1dari 29

Minggu 2 Blok 3.

6
dr. Syauqi Faidhun Niam
Highlight materi

Infeksi SSP

Gangguan gizi pada anak

Infeksi HIV AIDS


Gizi Buruk
Status Klinis BB/TB
Gizi
Gizi buruk Tampak <-3SD
sangat kurus,
edema kedua
punggung
kaki – seluruh
tubuh
Gizi Tampak kurus -3SD -
kurang <-2SD
Gizi baik Tampak sehat -2SD –
2SD
Gizi lebih Tampak >2SD
gemuk
Kwashiorkor vs Marasmus vs marasmic-
kwashiorkor
• Edema tungkai: kedua • Tampakan kurus, kulit dan
punggung kaki (+1), seluruh tulang
tungkai dan lengan (+2), • Wajah tua
seluruh tubuh (+3) • Iga gambang
• Moon face • Baggy pants
• Rambut kemerahan • Akibat defisiensi energi
• Crazy pavement dermatosis
• Hepatomegali, kardiomiopati,
anemia, gagal tumbuh,
perubahan psikomotor
• Akibat defisiensi protein

Kwashiorkor Marasmus
Baggy Pants
Kwashiorkor
Bagaimana mengetahui gangguan pertumbuhan seorang anak
secara dini?
Indikator Pertumbuhan
Indikator Kegunaan
BB/U Menilai tren pertumbuhan, sangat baik untuk mengidentifikasi gagal tumbuh

TB/U Menilai perawakan tubuh, sangat baik untuk menentukan malnutrisi kronis

BB/TB Menilai status gizi, sangat baik untuk menentukan malnutrisi akut

IMT/U Menilai penumpukan lemak, sangat baik untuk menentukan obesitas

LLA Sangat baik untuk digunakan sebagai skrining awal status gizi
Batasan: <11,5 cm gizi buruk
11,5 - 12,5 gizi kurang
> 12,5 gizi baik
Identifikasi gagal tumbuh sebagai skrining status
nutrisi seorang anak
• Gagal tumbuh bukan suatu diagnosis,
• Tetapi suatu keadaan yang menggambarkan seorang anak tidak
dapat mencapai potensi pertumbuhan sesuai usianya

Kriteria gagal tumbuh menggunakan kurva NCHS/CDC-


2000 dan WHO
• Anak umur < 2 tahun dengan BB di bawah Persentil-3 sesuai usianya
pada lebih dari satu kali pengukuran
• Anak umur < 2 tahun dengan BB per umur < 80%
• Anak umur < 2 tahun dengan penurunan BB memotong 2 persentil mayor
atau lebih pada kurva pertumbuhan
• Penambahan BB dibawah persentil-5 (WHO)
ukk nutrisi & penyakit metabolik 12
Plot Berat badan bayi
setiap bulan
ke KMS
Penentuan status / Diagnosis
Bayi lahir dari Ibu HBsAg Positif

Pastikan status
Sehat / HBsAg negatif Terinfeksi HB/HBsAg +

Pastikan Diagnosis
Kontrol / Evaluasi Evaluasi Klinis & Serologis

Pastikan Tumbuh Kembang


Kontrol / Evaluasi Evaluasi klinis & Serologis
Infeksi Kongenital
Rubella
Toxoplasmosis
(Congenital Rubella Syndrome)
• Hidrosefalus, makrosefali • Katarak/ glaukoma
• Kalsifikasi intraserebral • Tuli sensorineural
• Korioretinitis • Penyakit jantung bawaan
(PDA)

Sitomegalovirus Herpes simpleks


• Mikrosefal dengan kalsifikasi • Lesi kulit
periventrikuler • Keratokonjungtivitis
• Petekie • Gangguan sistem saraf pusat
• korioretinitis
Ensefalitis
• Proses inflamasi di
dalam parenkim/ Virus
jaringan otak
• Ensefalitis akut terjadi
relatif singkat terjadi
(beberapa hari)
• Ensefalitis kronis mulai Bakteri
dari beberapa minggu –
bulan
• Gejala khas: Penurunan
kesadaran, kejang,
deficit fokal neurologis Parasit
Meningitis VS Ensefalitis
Ensefalitis Virus
Demam, malaise, nyeri
kepala, kesadaran menurun,
Peradangan jaringan otak perubahan kepribadian,
oleh virus kejang, dapat ditemui tanda
rangsangan meningeal dan
defisit fokal neurologi.

pengobatan simptomatis
analgetik dan antipiretik :
Darah lengkap, LP, serologi
asam mefenamat 4 x 500 mg
HSV dan neuroimaging
antikonvulsi : fenitoin 50
mg/ml intravena 2 x sehari.
Inflamasi pada lapisan meningen otak
Gejala utama adalah demam, penurunan
kesadaran dan Kaku – kuduk, serta Meningitis
tanda rangsangan meningeal lain
seperti: Tes Brudzinsky yang positif
Pada persangkaan Meningitis bakterial,
pemeriksaan cairan serebro-spinal wajib
Virus

Penyebab Meningitis
Bakteri

Jamur
Pemeriksaan LP
merupakan
pemeriksaan wajib
pada neuro infeksi,
yang dilihat: Protein, Pemeriksaan lumbar pungsi

glukosa, sel
Meningoensefalitis TB
 Bentuk TBC kronik yang terbanyak di negara berkembang
 Mortalitas dan morbiditas yang tinggi.
 Menyerang semua umur
 Insiden tertinggi : 6 bulan-6 tahun
 Infeksi campak,pertusis dan trauma kepala sering
mendahului timbulnya meningitis tuberkulosis
 Satu dari 300 kasus infeksi TB yang tidak diobati.
Meningoensefalitis TB
 Etiologi : Mycobacterium tuberculosis
 Klinis
 Stad 1
 Stad 2
 Stad 3
 Kontak TB
 LCS
 Sel 50-750/uL
 Dominan MN
 Glukosa < 40mg/dL
 Protein 50-200mg/dL
 Pewarnaan BTA, TCM
Meningoensefalitis TB
 Pemeriksaan Penunjang Lain
 Uji tuberkulin
 BTA sputum
 TCM sputum

 CT scan
 hidrosefalus
 Tuberkuloma sekitar sirkulus Willis
Patofisiologi Meningitis TB
Tatalaksana Men TB

Anda mungkin juga menyukai