Anda di halaman 1dari 14

KEHAMILAN

DENGAN JANIN
HIDROSEFALUS

MOHAMAD RIFKI HULALATA

2019401017
IDENTITAS

Nama : Ny.A
Usia : 25 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Yogyakarta
ANAMNESIS

 Keluhan utama :

keluar lendir darah


 Riwayat Penyakit Sekarang :

- Pasien merasakan mules-mules, kenceng-kenceng semakin sering serta keluar lendir darah dari jalan lahir
- Pasien menyampaikan Gerakan janin >15x dalam 24 jam
 Riwayat Menstruasi :
Menarche                  : 13 tahun                    Siklus              : 28 hari
Lama                         : 5-7 hari                      Teratur             : Teratur
Sifat darah                : cair                            Keluhan           : Tidak ada

 Riwayat Pernikahan
Status pernikahan     : 1    
Lama                         : 2 tahun  Usia menikah pertama kali : 23 tahun

 Riwayat Obsetric :
G1P0A0
 Riwayat Penyakit Dahulu :
HT (-), DM (-), asma (-), alergi (-)
 Riwayat Penyakit Keluaraga :
HT (-), DM (-), asma (-), alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

1.    Pemeriksaan umum


Keadaan umum        : Baik
Kesadaran                  : Composmetis
Tekanan darah          : 110/80mmHg                        Nadi    : 84x/menit
Pernafasan                : 21x/menit                             Suhu     :36,3oC
Berat badan              : 66 kg                         Tinggi badan   : 156 cm
2.    Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesocepal, tidak ada nyeri tekan
Rambut : panjang, lurus, hitam , bersih
Muka :oval, tidak ada strie gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak oedema
Mata : simetris, tidak ada tanda –tanda infeksi, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik dan penglihatan baik.
Telinga                   : simetris, bersih
Hidung                   : simetris, tidak ada polip, tidak secret.                        
Mulut : tidak ada karies pada gigi, tidak ada gusi berdarah, lidah bersih.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tyroid, limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar vena jugu laris.
Dada                      : tidak ada bunyi wezzing, tidak ada bunyi retraksi dinding dada.
Payudara               : simetris, putting susu menonjol, hiperpigmentasi padaareola mamae, dan Colostrums belum keluar.
Abdomen               : tidak ada bekas luka operasi.
PEMERIKSAAN FISIK

Leopold I             : TFU 2 jari bawah px,bagian fundus teraba bulat,lunak,tidak melenting.
Leopold II           : bagian kanan ibu teraba datar,seperti papan.bagian kiri ibu teraba  bagian kecil-kecil janin.
Leopold III          : bagian terendah janin teraba bulat keras,melenting
Leopold IV          : bagian terendah janin belum masuk panggul dan tangan pemeriksa  dapat menyatu.

Palpasi supra pubic   : 4/5 bagian


TFU menurut Mc. Donal: 30 cm                       
TBJ  : (30-11)x 155=2945 gr
Auskultasi Djj           : 145 / Menit
His                               : 3 kali dalam 10 menit duras 35 detik
Estremitas Atas           : Tidak ada oedem, jari kuku tidak pucat
Ekstermitas Bawah     : Tidak ada oedema, tidak ada varises, reflek patella kaki kanan dan kiri positif
Genetalia                     : Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini, tidak ada varises.
Anus                            : Tidak ada hemoroid, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Pemeriksaan panggul  : distansia spinarum 25 cm
                                      Distansia kristarum 28 cm
                                      Konjugata eksterna 18 cm
                                      Lingkar panggul      90 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
, DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

– USG :
Tampak kepala yang besar dengan ukuran biparietalis yang lebar

DIAGNOSIS :
G1P0A0 Hidrosefalus kongenital

TATALAKSANA :
Terminasi kehamilan
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN DAN
KLASIFIKASI
A. PENDAHULUAN
• ‘Hidro’ – air ; ‘Cephalus’ – kepala
• Penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid • Ketidakseimbangan - produksi, sirkulasi dan absorbsinya
B. KLASIFIKASI
• Patologis
- Obstruktif (non-communicating) - penyumbatan sirkulasi CSS
- Non – obstruktif (communicating) - gangguan keseimbangan CSS, komplikasi infeksi, komplikasi hemoragik.
• Etiologis
- Congenital - neonatus
- Acquired - pendarahan subarachnoid, intraventrikular, trauma, infeksi (meningitis), tumor, komplikasi operasi atau trauma hebat di kepala
• Tekanan normal hidrosefalus (NPH) - lansia. Trias : gangguan gaya berjalan, penurunan kognitif dan inkontinensia urin.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
B. Anatomi

1. Ruangan cairan serebrospinal (CSS)


• sistem ventrikel
• sisterna magna pada dasar otak
• ruangan subaraknoid
2. Mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio.
3. Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid dihubungkan melalui foramen magendi di median dan foramen luschka di sebelah lateral ventrikel IV

C. Fisiologi
Cairan serebrospinal
• 70% dihasilkan oleh pleksus koroidideus

• Sisanya di hasilkan oleh pergerakan dari cairan transepidermal dari otak menuju sistem ventrikel.
• 4-13 tahun rata-rata volume - 90 ml dan dewasa - 150 ml
• Tingkat pembentukan - 0,35 ml/menit atau 500 ml/hari
• Sekitar 14% mengalami absorbsi setiap satu jam
ETIOLOGI

 Kelainan bawaan
• Stenosis akuaduktus sylvius
• Spina bifida dan cranium bifida
• Sindrom dandy-walker
• Kista arachnoid
• Anomali pembuluh darah
 Infeksi
 Neoplasma
 Perdarahan
PATOFISILOGI
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
1. DIAGNOSIS
• Foto polos kepala lateral –disproporsi kraniofasial, tulang menipis dan sutura melebar
• Pemeriksaan cairan serebrospinal – tanda peradangan dan perdarahan baru atau lama,tekanan ventrikel.
• Ct scan kepala - gambaran hidrosefalus, edema serebral, atau lesi massa seperti kista koloid dari ventrikel ketiga atau
thalamic atau pontine tumor. Wajib pada proses neurologis akut
• MRI - gambaran dilatasi ventrikel atau adanya lesi massa
2. TATALAKSANA
• Tiga prinsip utama (Mengurangi produksi css ,Hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbs ,
Pengeluaran liquor (CSS) kedalam organ ekstrakranial )
• Terapi konservatif medikamentosa ( Bersifat sementara ,Mengurangi sekresi cairan dan pleksus choroid -
asetazolamit 100 mg/kgbb/hari; furosemid 1,2 mg/kgbb/hari ,Upaya meningkatkan resorpsinya - isorbid )
• Ventriculoperitoneal shunting (VP shunt)
PROGNOSIS

Bonam , Bergantung pada :


• Gangguan terkait
• Ketepatan waktu diagnosis
• Keberhasilan pengobatan
• NPH - memburuk dari waktu ke waktu jika tidak diobati
• Diagnosis dini dan pengobatan meningkatkan kesempatan pemulihan yang baik
DAFTAR PUSTAKA

1. U.S. Department of health and human services. Public health service national institutes of health.
2. Dr. Iskandar japardi (2002). Cairan serebrospinal. USU digital library, fakultas kedokteran bagian bedah universitas sumatera
utara.
3. Jason g. Mandell et. All. 2010. Journal of neurosurgery: pediatrics. July 2010 volume 6, number 1.
4. Jurnal kedokteran brawijaya, vol. 27, no. 3, februari 2013; korespondensi: farhad bal'afif. Laboratorium bedah saraf fakultas
kedokteran universitas brawijaya malang, jl. Jaksa agung suprapto no.2 malang,
5. Milani sivagnanam and neilank K. Jha (2012). Hydrocephalus: an overview, hydrocephalus.
6. Harold l. Rekate, M.D. January 2003. Hydrocephalusassociation 2nd edition. San francisco, california.
7. Said alfin khalilullah (2011). Review article hidrosefalus. RSUD dr.Zainoel abidin fakultas kedokteran universitas syiah kuala
banda aceh.
8. Stephen l nelson jr, md, phd. Hydrochephalus.
9. Rukaiya k.A. Hamid, mbbs, ffarcs, md, and philippa newfield, md. (2001). Pediatric neuroanesthesia hydrocephalus.
10. Dr. BC warf (2008). Strategy for treatment of hydrocephalus in developing countries.

Anda mungkin juga menyukai