Anda di halaman 1dari 3

ILMU Tanggal terbit Disahkan oleh :

KESEHATAN
Direktur RSD Aeramo
ANAK

drg. Emerentiana Reni W. MHlth & IntDev


NIP. 19720123 200012 2 002
No. ICD 10 ICD-10 : G91.9
Diagnosis Hidrosefalus
Pengertian Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis,
disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun
gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan
intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran
ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.
Terdapat 2 tipe: komunikan dan non komunikan.
Anamnesis Pada anak : Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi
tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial :
- Muntah proyektil
- Nyeri kepala
- Kejang
– Kesadaran menurun
Pemeriksaan Anak :
Fisik • Pembesaran lingkar kepala
• Papiledema

Bayi : Pada bayi, kepala dengan mudah membesar sehingga


akan didapatkan gejala :
• Kepala makin membesar
• Vena-vena kepala prominen
• Ubun-ubun melebar dan tegang
• Sutura melebar
• “Cracked-pot sign”, yaitu bunyi seperti pot kembang yang
retak atau buah semangka pada perkusi kepala
• Perkembangan motorik terlambat
• Perkembangan mental terlambat
• Tonus otot meningkat, hiperrefleksi (refleks lutut/akiles)
• “Cerebral cry”, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan
bergetar
• Nistagmus horizontal
• “Sunset phenomena”, yaitu bola mata terdorong ke bawah
oleh tekanan dan penipisan tulang tulang supraorbita,
sklera tampak di atas iris, sehingga iris seakan-akan seperti
matahari yang akan terbenam.
Kriteria 1. Anamnesis kepala yang membesar
Diagnosis 2. Pemeriksaan fisik yang spesifik
3. Pemeriksaan penunjang CT Scan atau MRI kepala
Diagnosis 1. Ciri keluarga (familial feature)
Banding 2. Megaensefali
3. Hidransefali
4. Tumor otak
5. Cairan subdural (subdural effusion)

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah


Penunjang 2. X foto kepala kranium
3 USG kepala
4 CT-Scan/MRI kepala
5 Analisis cairan serebrospinal
6 EEG
Tatalaksana 1. indikasi rawat inap
-Keadaan umum yang lemah dan tidak dapat
diberikan intake peroral

2. Obat-obatan:
• Acetazolamide 25 mg/kgBB/hari PO dibagi dalam 3
dosis (maksimal 100mg/KgBB/hari)
• Furosemide 1 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3-4
dosis
• Ventrikuloperitoneal shunt
• Endoskopi
• Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran
Edukasi
ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif
atau lebih dari normal.
• Hidrosefalus membutuhkan perawatan jangka panjang
• Komplikasi pemasangan shunt :malfungsi, infeksi dan
terkadang membutuhkan revisi
• Hidrosefalus yang tidak diterapi mortalitas mencapai 50%
1. Prognosis jangka panjang sangat dipengaruhi oleh
Prognosis
penyebab hidrosefalusnya
2. Hidrosefalus yang diterapi bedah survival rate mencapai
90% dan IQ normal pada 2/3 pasien
3. Mortalitas karena hidrosefalus dan terapinya antara 0 –
3% tergantung pada lamanya follow up.
4. Infeksi shunt terjadi antara 1 5 – 30 %.
5. Epilepsi terjadi 6 – 30% penderita
1. Prof. Darto Saharso SpA(K)
Penelaah Kritis
2. dr Prastiya Indra Gunawan SpA
• 60% anak dengan hidrocephalus dapat bersekolah
Indikator
(meskipun terdapat banyak kesulitan)
Medis
• 40% anak relatif dapat hidup normal
• 80% Pasien akan sembuh dalam waktu 3-5 hari perawatan
1. Ventakaramana NK. Hydrocephalus indian scenario – a
Kepustakaan
review. Jour of pediatr neurosciences 2011;6:11-22.
2. Vinchon M. Pediatric hydrocephalus outcomes : a
review. Fluid and barrier of the CNS 2012;9:1-10
3. Rekate HL. A contemporary definition and
classification of hydrocephalus. Semin Pediatr Neurol
2009;16:9-15.
4. Groat J. Review of the treatment & management of
hydrocephalus. US pharm 2013;13.
5. Menkes JH, Sarnat HB, Sarnat F. Malformations of the
central nervous system. Dalam Menkes Jh, Sarnat HB,
Maria BL editor. Child Neurology 7th ed. Lippincott
William and Wilkins, Philadelphia. 2006. Hal 330-49

Anda mungkin juga menyukai