Anda di halaman 1dari 9

ASKEP HIDROSEFALUS PADA ANAK

Ns. Anisa Sri Utami, M.Kep


Pengertian
• Hidrocepalus adalah akumulasi cairan serebrospinal
dalam ventrikel cerebral, ruang subarachnoid, atau ruang
subdural.
• Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat
pada bayi dan anak ialah : Kelainan Bawaan (Kongenital),
Infeksi (akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen
sehingga dapat terjadi obliterasi ruangan subarahnoid,
Perdarahan (perdarahan sebelum dan sesudah lahir
dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen
terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan
yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.
Manifestasi klinis
• Hidrosefalus terjadi pada masa neonates Meliputi pembesaran kepala abnormal,
gambaran tetap hidrosefalus kongenital dan pada masa bayi. Lingkaran kepala
neonatus biasanya adalah 35-40 cm, dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala
terbesar adalah selama tahun pertama kehidupan. Kranium terdistensi dalam
semua arah, tetapi terutama pada daerah frontal. Tampak dorsum nasi lebih besar
dari biasa. Fontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas. Tulang-
tulang kepala menjadi sangat tipis. Vena-vena di sisi samping kepala tampak
melebar dan berkelok
• Hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak- kanak: Pembesaran kepala tidak
bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi hipertensi intrakranial. Secara
umum gejala yang paling umum terjadi pada pasien-pasien hidrosefalus di bawah
usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang progresif dari ukuran kepala.
Makrokrania mengesankan sebagai salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala
lebih besar dari dua deviasi standar di atas ukuran normal. Makrokrania biasanya
disertai empat gejala hipertensi intrakranial lainnya yaitu: Fontanel anterior yang
sangat tegang, Sutura kranium tampak atau teraba melebar, Kulit kepala licin
mengkilap dan tampak vena-vena superfisial menonjol, Fenomena ‘matahari
tenggelam’ (sunset phenomenon).
Patofisiologi
ASKEP
• Pengkajian
1. Identitas pasien
2. keluhan utama: muntah, gelisah nyeri kepala, letargi,
lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan pupil, dan
kontriksi penglihatan perifer.
3. riwayat kesehatan
4. pemeriksaan fisik
5. pemeriksaan penunjang
Analisa data
Symptoms Etiologi Problems
ketidakefektifan perfusi
DS: jaringan serebral
sirkulasi ke serebral menurun
a. anak tidak sadarkan diri
DO:
a)penurunan kesadaran, mual
muntah, penglihatan ganda,
pembesaran kepala

DS:
perubahan kemampuan
a. anak tidak nafsu makan gangguan nutrisi kurang dari
mencerna makanan,
DO: kebutuhan tubuh
peningkatan kebutuhan
a) berat badan menurun, mual
metabolism
muntah

DO gangguan neuromuscular. gangguan mobilitas fisik


anak terlihat lelah apatis
Diagnosa keperawatan
ketidakefektifan perfusi jaringan serbral b.d sirkulasi ke serebral
menurun d/d penurunan kesadaran, mual muntah, penglihatan
ganda, pembesaran kepala
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
kemampuan mencerna makanan, peningkatan kebutuhan
metabolism d/d penurunan berat badan, mual muntah dan tidak
nafsu makan\Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
d/d lelah beraktifitas
Intervensi
• Kriteria Hasil diagnosa 1 (SLKI)
Setelah dilakukan Perawatan atau intervensi selama 3 x 24
jam tidak terjadi peningkatan TIK Dengan Kriteria Hasil :
1.Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
2.Tidak ada sakit kepela
3.Tidak ada kelesuan
4.Tidak ada muntah
5.Tingat kesadaran membaik
• Intervensi (SIKI)
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monitor adanya kebingunangan,perubahan pikir, pusing
3. Monitor status neurologis dengan ketat dan bandingkan sengan nilai
normal
4. Monitor stats pernafasan,frekwensi,irama,kedalaman pernafasan,
PaO2,PCO2,Ph
5. Kurangi Stimulus dalam lingkungan pasien
6. Sering percakapan dalam mendengarkan pasien
7. Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30cm atau lebih
8. Batasi cairan
9. Dorong keluarga untuk bicara pada pasien
10.Lakukan latihan room pasif
11.Pertahankan suhu normal

Anda mungkin juga menyukai