Mola Hidatidosa
Pembimbing:
dr. Msy. Yenny Indriani, Sp.OG
Disusun Oleh :
Zira Rizka Armidia, S. Ked
71 2021 080
Latar Belakang
Definisi
3. Mola invasif penetrasi ekstensif sel trofoblas, termasuk seluruh vili ke dalam
myometrium
Epidemiologi
01 Usia 02 Paritas
Usia yang terlalu muda (≤19 tahun) atau tua Resiko mulai meningkat pada paritas 3-4
(≥35 tahun) berhubungan dengan keadaan namun tidak terlalu signifikan. Peningkatan
ovum yang patologis. signfikan terdapat pada paritas di atas lima.
Salah satu sperma membuahi sel telur yang tidak memiliki materi
genetik
69 kromosom (triploid)
Sering disertai dengan janin yang ada secara bersamaan. Janin itu biasanya
triploid dan cacat
Patofisiologi
TEORI MISSED ABORTION
penimbunan cairan
dalam jaringan Gelembung-gelembung
mesenkim dari villi
Patofisiologi
TEORI NEOPLASMA
Perdarahan
Hiperemesis
Tirotoksikosis
Diagnosis
• terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak,
• Kadar B hCG > 100.000 tidak teratur, warna kecoklatan
• kadar T3 dan T4 tinggi Anamnesis • keluar jaringan mola seperti buah anggur
• USG: sarang tawon/ badai • hipertiroid
salju
• uji titrasi 1/300 +
• foto rontgen
• histo PA
Ultrasonografi
Foto RO Abdomen
• Tidak terlihat adanya tulang-tulang janin (pada kehamilan 3-4
bulan).
Pemeriksaan Histo PA
1. Kehamilan ganda
2. hidramnion,
3. dan abortus.
Tatalaksana
Monitoring
Tatalaksana
Selama pemantauan, pasien dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan menggunakan
kontrasepsi (apabila masih ingin anak) atau tubektomi apabila ingin menghentikan
fertilisasi. Pengawasan lanjutan dilakukan selama 2-3 tahun.
Hal-hal yang perlu diperhatikan setiap pemeriksaan ulang adalah sebagai berikut:
a. Gejala Klinis : Keadaan umum, perdarahan
b. b. Pemeriksaan dalam:
- Keadaan Servik
- Uterus bertambah kecil atau tidak
Penatalaksanaan Lanjutan
Pengobatannya
Indikasi
1. Methotrexate (MTX) 20 mg/hari IM dan
1. Kadar hCG yang tinggi (serum >20.000
asam folat 5mg/hari IM yang diberikan
IU/liter, urine >30.000 IU/24 jam) setelah 4
12 jam setelah pemberian MTX,
minggu pasca evakuasi
keduanya diberikan 5 hari berturut-turut
2. Kadar hCG berapapun juga yang disertai
2. Actinomycin D 0,5 mg/hari IV diberikan
tanda-tanda metastasis otak, renal, hepar,
selama 5 hari berturut-turut
traktus gastrointestinal, paru-paru yang
terdeteksi pada 4 bulan pasca evakuasi
Komplikasi
Perforasi uterus selama kuret
Anemia
Infeksi sekunder
Prognosis
• 20% penyakit trofoblastik ganas
• Usia tua, kadar hCG >100.000mIU/mL, eklamsia, hipertiroidisme
• Rekurensi 1-2%
• Mola yang disertai tirotoksikosis: prognosis yang lebih buruk, baik dari segi kematian
maupun kemungkinan terjadinya keganasan
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS
KESIMPULAN