Tanda Vital
Dalam dua jam pertama setelah persalinan, tekanan darah,
nadi, dan pernapasan akan berangusr kembali normal. Suhu
pasien biasanya akan mengalami sedikit peningkatan, tapi
masih dibawah 380C, hal ini disebabkan oleh kurangnya cairan
dan kelelahan. Jika intake cairan baik, maka suhu akan
berangsur normal kembali setelah dua jam.
Gemetar
Kadang dijumpai pasien pasca persalinan mengalami gemetar,
hal ini normal sepanjang suhu kurang dari 38 oC dan tidak
dijumpai tanda-tanda infeksi lain. Gemetar terjadi karena
hilangnya ketegangan dan sejumlah energi selama melahirkan
dan merupakan respon fisiologis terhadap penurunan volume
intrabdominal serta pergeseran hematologik.
Sistem gastrointestinal
Selama dua jam pascapersalinan kadang dijumpai pasien
merasa mual sampai muntah
Sistem Renal
Selama 2-4 jam pascapersalinan kandung kemih masih dalam
keadaan hipotonik akibat adanya alostaksis, sehingga sering
dijumpai kandung kemih dalam keadaan penuh dan mengalami
pembesaran. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada kandung
kemih dan uretra selama persalinan
Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan, volume darah normal digunakan untuk
menampung aliran darah yang meningkat yang diperlukan oleh
plasenta dan pembuluh darah uterus
Serviks
Perubahan pada serviks terjadi segera setelah bayi lahir, bentuk
serviks agak menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan
oleh korpus uterus yang dapat mengadakan kontraksi,
sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah
pada perbatasan antara korpus dan serviks berbentuk
semacam cincin
Perinium
Segera setelah melahirkan, perenium menjadi kendur karena
sebelunya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju.
Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan, dan dalam beberapa hari
pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam
keadaan kendur.
Penegeluaran ASI
Dengan menurunnya hormon estrogen, progesterone, dan Human
Placenta Lacctogen Hormon setelah plasenta lahir prolactin dapat
berfungsi mebentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam alveoli
bahkan sampai ductus kelenjar ASI.
PEMANTAUAN PADA KALA IV
• PEMANTAUAN KEADAAN UMUM
• Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah proses tersebut. Observasi yang harus dilakukan pada
kala IV:3
• 1. Tingkat kesadaran
• 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi dan
pernafasan
• 3. Kontraksi uterus
• 4. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal
jika jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc.
•
• 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :
• Kontraksi uterus harus baik
• Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
• Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
• Kandung kencing harus kosong
• Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
• Resume keadaan umum bayi
• Resume keadaan umum ibu.
PEMANTAUAN KALA IV
Pemantauan pada kala IV yaitu:
1. Lakukan rangsangan taktil (seperti pemijatan) pada uterus,
untuk merangsang uterus berkontraksi.
2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara
melintang antara pusat dan fundus uteri.
3. Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.
4. Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah ada
laserasi atau episotomi).
5. Evaluasi kondisi ibu secara umum
6. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala IV
persalinan di halaman belakang partograf segera setelah
asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
• PEMANTAUAN KEADAAN IBU
• Hal-hal yang perlu dipantau selama dua jam pertama pasca persalinan.
• 1. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan
perdarahan setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit
dalam satu jam kedua pada kala IV.
• 2. Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras, setiap 15
menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua
kala IV.
• 3. Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali pada jam
kedua pascapersalinan.
• 4. Nilai perdarahan, periksa perineum dan vagina setiap 15 menit
dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
EVALUASI UTERUS
Tindakan Baik:
• Mengikat tali pusat.
• Memeriksa tinggi fundus uteri.
• Menganjurkan ibu untuk cukup nutrisi dan
hidrasi.
• Membersihkan ibu dari kotoran.
• Memberikan cukup istirahat.
• Menyusui segera.
• Membantu ibu ke kamar mandi.
• Mengajari ibu dan keluarga tentang
pemeriksaan fundus dan tanda bahaya baik
bagi ibu maupun bayi.
Tindakan Yang Tidak
Bermanfaat
• Tampon vagina – menyebabkan sumber
infeksi.
• Pemakaian gurita – menyulitkan
memeriksa kontraksi.
• Memisahkan ibu dan bayi.
• Menduduki sesuatu yang panas –
menyebabkan vasodilatasi, menurunkan
tekanan darah, menambahperdarahan dan
menyebabkan dehidrasi.
PENYULIT KALA IV