Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SULAEMAN

NIM : 030198752
UPBJJ : BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia ialah negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar di
seluruh nusantara. Setiap pulau tentunya dihuni oleh masyarakat yang memiliki kebiasaan atau
budaya yang berbeda-beda disetiap daerah. Adanya perbedaan suku, agama, ras dan
antargolongan (SARA) sehingga muncul semboyan Bhineka Tunggal Ika. Semboyan tersebut
bertujuan untuk mempersatukan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia guna mencapai tujuan
nasional. Bersatunya masyarakat Indonesia akan memberikan kekuatan bagi bangsa Indonesia
dalam bentuk ketahanan nasional. Semakin kuat ketahanan nasional maka semakin kecil
gangguan yang muncul. Sehingga ketahanan nasional sangat penting bagi kehidupan berbangsa
dalam mencapai tujuan nasional.
Meskipun perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) telah dinaungi
menjadi satu dalam Bhineka Tunggal Ika, namun pada kenyataannya masih banyak konflik
sosial yang disebabkan karena perbedaan tersebut. Apabila hal ini tetap terjadi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara tentu saja menyebabkan kurangnya persatuan antar warga negara.
Kurangnya persatuan antar warga negara mengakibatkan mudahnya ancaman dari luar ataupun
dari dalam negeri baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga mengakibatkan
ketahanan nasional semakin melemah.
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pentingnya Ketahanan Nasional di Bidang Ideologi bagi Bangsa Indonesia


Indonesia merupakan negara yang dihuni oleh banyak suku bangsa yang beraneka
ragam, oleh karena itu Indonesia dikatakan sebagai negara majemuk. Kemajemukan tersebut
ditandai dengan adanya berbagai macam suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) yang
tinggal dalam satu rumpun yaitu Indonesia. Misalnya dalam bidang kebudayaan, Indonesia kaya
akan budaya karena keberagaman yang tinggi, sehingga memberikan keuntungan bagi
bangsa Indonesia. Namun keberagaman tersebut dapat mengakibatkan perpecahan apabila tidak
dapat dikelola dengan baik. Untuk itu perlu adanya alat pemersatu bangsa agar tercipta
ketahanan nasional.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut.
a. Bidang politik
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan
2.2. Faktor yang Menyebabkan Konflik Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan (SARA)
Masyarakat Indonesia yang majemuk ditandai dengan beragamnya suku bangsa, agama,
ras dan antargolongan (SARA), pada dasarnya merupakan masyarakat yang rentan akan konflik .
Selain itu fanatisme kesukuan juga merupakan penyebab terjadinya konflik terutama di
konflik antar suku. Perbedaan ide, gagasan dan pandangan hidup terjadi karena setiap daerah
memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, peristiwa Ambon dan Poso merupakan salah satu konflik antaragama,
perang Sampit merupakansalah satu konflik antar etnis, dan lain-lain. Konflik-konflik yang
sering terjadi pada bangsa Indonesia akan memberikan dampak negatif yang berupa terpecahnya
persatuan bangsa. Terpecahnya persatuan bangsa dapat mengakibatkan kurangnya ketahanan
nasional. Karena rasa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat masih rendah. Hal ini
disebabkan karena sifat fanatisme kedaerahan yang sanggat tinggi.
2.3. Solusi Mengatasi Konflik Suku, Ras, Agama dan Antargolongan (SARA)
Konflik yang berkepanjangan dapat mengakibatkan rusaknya ketahanan nasional. Konflik
tersebut terjadi karena adanya perbedaan. Untuk itu setiap orang harus dapat memahami situasi
seperti ini dan memberikakn perhatian tersendiri bagaimana cara yang tepat untuk mengelola
konflik.
a. Tindakan koersif (paksaan), perlu ada pengaturan administrative, penyelesaian hukum, tekanan
politik dan ekonomi
b. Memberikan insentif seperti memberikan penghargaan kepada komunitas yang mampu menjaga
keterlibatan dan keharmonisan masyarakat
c. Tindakan persuasif, terutama terhadap ketidakpuasan yang dihadapi masyarakat dalam
menghadapi realitas sosial, politik dan ekonomi
d. Tindakan normatif, yakni melakukan proses pembangunan presepsi dan keyakinan
masyarakatakan sistem sosial yang akan dicapai.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua
fungsi pokok yaitu sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan
artinya nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak dituju secara
bersama dan sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakat
yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideologi sebagai milik bersama dan
menjadikannya bersatu..

2. Konflik merupakan perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, paham, dan kepentingan di
antara dua pihak atau lebih..

3. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik SARA adalah melalui tindakan koersif
(paksaan), memberikan insentif seperti memberikan penghargaan kepada komunitas yang
mampu menjaga keterlibatan dan keharmonisan masyarakat,tindakan persuasif, dan tindakan
normatif, yakni melakukan proses pembangunan presepsi dan keyakinan masyarakatakan sistem
sosial yang akan dicapai. wilayah, upaya bersama dan pembinaan integrasi
nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan bijaksana serta efektif.

Anda mungkin juga menyukai