Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fika Nurul Hafidzoh

NPM : 10060318107

Ayat Mengenai Pendengaran dan


Penglihatan

QS.An-Nahl:78

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”

Allah Swt menjadikan manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna dari makhluk lain.
Allah membekali manusia dengan indera dan dilengkapi dengan akal, bagian yang tidak
diberikan oleh Allah pada makhluk lainnya. Ada dua indera anugerah Allah yang disinggung
dalam Alquran sebagai bekal manusia sejak lahir, yaitu pendengaran dan penglihatan.

Awal penciptaan manusia itu dalam keadaan tidak tahu apapun. Kemudian Allah menciptakan
pada manusia pendengaran, penglihatan, dan hati, agar dengan bekal tersebut manusia bisa
mendapatkan berbagai macam pengetahuan.Pada ayat diatas, menemukan suatu redaksi
dimana pendengaran mendahului redaksi penglihatan , didahulukannya indera pendengaran
sebelum indera penglihatan merupakan urutan yang sangat tepat.

Kita kata mendengar berbentuk mufrad (tunggal),sedangkan untuk kata melihat berbentuk
jamak. Alasannya karena menurut penafsiran Quraish Shihab, segala sesuatu yang didengar
oleh manusia akan selalu sama, baik yang di dengar dari satu orang maupun dari banyak
orang dan dari arah mana saja datangnya suara itu. Sedangkan apa yang dilihat, posisi dan
tempat berpijak seseorang yang berbeda akan menghasilkan informasi pandangan yang
berbeda pula.

Begitu pentingnya anugerah pendengaran dan penglihatan ini, sampai Allah Swt menghimbau
kepada manusia untuk menyukuri anugerah tersebut dengan memanfaatkan keduanya
semaksimal mungkin Sungguh sangat merugi ketika potensi ini tidak digunakan dengan
baik.
QS. Al-An’am:46

“Katakanlah (Muhammad), ‘terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan


penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya
kepadamu?’ perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka)
tanda-tanda kekuasaan (kami), tetapi mereka tetap berpaling”

Betapa besarnya anugerah telinga dan mata sehingga tidak ada yang berkuasa
mengembalikannya saat anugerah itu dicabut kecuali atas kekuasaan Allah Swt. tapi banyak
manusia yang tidak menyadarinya, bahkan mengingkarinya. Itulah mengapa Setelah
diciptakannya pendengaran dan penglihatan, manusia diseru untuk bersyukur atas kemampuan
yang telah Allah anugerahkan pada dirinya. Allah Swt berfirman,

QS.Al-Mulk : 23

“Katakanlah,’Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan


hati nurani bagi kamu. (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Selain fungsi utamanya yaitu mendengar dan melihat, pendengaran dan penglihatan dalam
Alquran juga mengisyaratkan fungsinya sebagai sumber informasi dan juga merupakan piranti
untuk memahami ayat-ayat Allah, dan dari kemampuan yang dihasilkannya itulah manusia
daat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan. Ayat diatas dapat menjadi renungan kita
bersama untuk menyukuri potensi yang telah dititipkan Allah pada diri kita sebagai manusia.
Allah Swt juga memerintahkan manusia untuk mengasah akal yakni daya pikir dan mengasuh
daya hati. Apabila hanya mengandalkan pendengaran dan pendengaran saja dan mengabaikan
hati (al-‘af’idah), maka akan menghasilkan keputusan yang lebih banyak menimbulkan
mudharat, karena pada hakikatnya hati (al-‘af’idah) menjadi panduan dalam pengambilan
keputusan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat dari metode
pendengaran dan penglihatan tadi. Berawal al-‘af’idah inilah ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat berkembang diatas landasan nilai-nilai yang islami.

Marilah kita gunakan kemampuan mendengar dan melihat ini pada hal-hal yang bermanfaat
bagi kehidupan. Telinga jangan digunakan untuk mendengar suara yang tidak untuk
didengarkan, dan mata jangan digunakan untuk melihat sesuatu yang mengandung tidak
seharusnya dilihat. Gunakanlah telinga dan mata kita untuk mendengar dan melihat ayat-ayat
Allah yang ada di alam semesta, karena menggunakan kedua potensi ini pada aktifitas yang
baik adalah merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt atas anugerah yang telah
diberikan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai