diri) suatu tumbuhan (meliputi : menentukan nama yang benar, tempat yang
namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal
oleh dunia ilmu pengetahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-
tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT (Kode
yang diketahui dan dipercayai masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah
obat adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat obat dan telah digunakan
memiliki zat aktif penyembuh suatu penyakit, bersifat turun menurun dan
efek samping lebih kecil dari pada obat-obatan kimia (Nursiyah, 2013).
hal yang baru. Pemanfaatan bahan-bahan dari alam merupakan pilihan yang
lebih mudah menerima obat dari bahan yang alami dibandingkan dengan obat
kimiawi. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping
yang relatif lebih sedikit dari pada obat moderen (Sari, 2006).
puskesmas apalagi rumah sakit. Ditambah dengan harga obat sintetis yang
warisan budaya dan tetap diteruskan sehingga kini menjadi potensi dan modal
dikembangkan dari tumbuhan obat. WHO mencatat terdapat 119 jenis bahan
Pada tahun 2008 telah menjadi 1166 industri yang terdiri dari 1037
IKOT (Industri Kecil Obat Tradisional) dan 129 IOT (Industri Obat
oleh nenek moyang kita dan hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara
a.Kulit (cortex)
Kortek adalah kulit bagian terluar dari tumbuhan tingkat tinggi yang
berkayu.
b. Kayu (lignum)
cabang.
c. Daun (folium)
d. Bunga (flos)
e. Akar (radix)
berasal dari jenis tumbuhan yang umumnya berbatang lunak dan memiliki
f. Umbi (bulbus)
lapis, umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam
g. Rimpang (rhizom)
h. Buah (fructus)
Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yang
lunak akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat
Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah pun ada yang
j. Biji (semen)
umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacam-
yang lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bisa
2006), yaitu:
1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara
umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yang memiliki efek
3. Pada satu tumbuhan bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat
farmakologi.
antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak
yaitu:
dokter.
kecil.
terstandar dan bersifat higroskopis, belum dilakukan uji klinik dan mudah
tentang pemanfaat sumber daya hayati tersebut cukup tinggi. Oleh karena itu,
terbuka, tetapi juga permintaan pasar akan bahan baku obat tradisional ini
penyerapan tenga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha
lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya sungai. Hampir semua nama
seb utan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan
perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu
masyarakat yang kini disebut Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan
Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar,
Klemantan dan Punan. Rumpun Dayak Punan merupakan suku Dayak yang
paling tua mendiami pulau Borneo. Sementara rumpun Dayak yang lain
merupakan rumpun hasil asimilasi antara Dayak Punan dan kelompok proto
16
melayu (nenek moyang, Dayak yang berasal dari Yunnan). Istilah “Punan”
hulu sungai bahkan di tengah hutan yang sangat terpencil. Pada masa lalu,
sama halnya dengan beberapa suku lain seperti suku Kubu di Sumatera.
telah terjadi dinamika sosial budaya suku Punan (Dounias dkk 2004; Levang
dkk. 2000).
Punan tinggal di dalam hutan yang dulu masih utuh dan kaya
berdampak pada perubahan pola hidup. Mereka yang dulu hidup berpindah-
pindah di tengah hutan sebagai pengumpul dan peramu, sejak akhir abad XIX
tetap sebagai aktifitas utama dalam kehidupan sehari-hari Suku Punan yang
hutan, kayu dan bukan kayu sebagai sumber kehidupan, baik untuk kebutuhan
Utara terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten, yaitu Kota Tarakan, Kabupaten
sebelum tahun 1997 yang memekarkan Kota Tarakan, pada tahun 1999
Timur yang terdiri atas 4 desa yaitu Desa Mangkupadi, Desa Tanah Kuning,
Desa Wonomulyo, Desa Tanjung Agung, Desa Binai, dan Desa Sajau
(Anonim1, 2010).
Desa Sajau ini pertama kali didiami oleh masyarakat etnis Dayak
Punan dan agama mayoritas adalah Kristen, desa ini memiliki 4 RT. Desa ini
Studi area
Pembuatan herbarium
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti