TINJAUAN PUSTAKA
B. Landasan Teori
1. Etnofarmakologi
Etnofarmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang kegunaan tumbuhan yang memiliki efek farmakologi dalam
hubungannya dengan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan oleh suatu
suku bangsa (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2015).
Etnofarmakologi merupakan ilmu mempelajari tumbuhan obat dan
farmakologinya untuk mencegah, mengobati penyakit umum,
mendokumentasikan pengetahuan tradisional melalui evaluasi fungsi
2. Obat Tradisional
a. Definisi Obat Tradisional
MenurutBadan Pengawas Obat dan Makanan(2005), Obat
Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sariaan (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) pada Permenkes
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional,
obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun-temurun digunakan untuk
pengobatan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
b. Sumber Perolehan Obat Tradisional
Zaman yang sudah modern ini, obat tradisional dapat
diperoleh dari berbagai sumber(Lestari & Suharmiati, 2006), yaitu:
1) Obat Tradisional Buatan Sendiri
Pada zaman dahulu nenek moyang mempunyai
kemampuan untuk menggunakan ramuan tradisional untuk
mengobati keluarga sendiri. Obattradisional seperti inilah yang
mendasari berkembangnya pengobatan tradisional di Indonesia.
Oleh pemerintah, cara tradisional ini dikembangkan dalam
program TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Program ini lebih
mengacu pada swamedikasi, yaitu pencegahan dan pengobatan
ringan pada keluarga.
2) Obat Tradisional dari Pembuat Jamu (Herbalis)
a) Jamu Gendong
Salah satu penyedia obat tradisional yang paling
sering ditemui adalah jamu gendong. Jamu yang disediakan
3. Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan baik yang sudah ataupun
belum dibudidayakan, dapat digunakan sebagai obat, berkisar dari yang
terlihat dengan mata hingga yang nampak di bawah mikroskop (Hamid,
Hadad & Rostiana, 1991 dalam Nugraeni, 2003).MenurutZuhud
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
8. KarakteristikDayeuhluhur
a. Geografi
Wilayah Dayeuhluhur merupakan daerah perbukitan dengan
iklim sejuk. Luas Kecamatan Dayeuhluhur seluas 18.506,10 hektar
atau sekitar 8,2 persen dari luas Kabupaten Cilacap. Dayeuhluhur
merupakan kecamatan yang memiliki dataran tertinggi di Kabupaten
Cilacap yaitu 198 m dari permukaan laut. Topografi perbukitan,
dikelilingi hutan dengan luas 5.371,40 Ha atau sekitar 29,02 persen
dari Kecamatan Dayeuhluhur. Sedangkan luas wilayah Dayeuhluhur
adalah 18.506,10 hektar atau sekitar 8,2 persen dari luas wilayah
34
b. Kesehatan
Petugas kesehatan di daerah Dayeuhluhur pada tahun 2015
yaitu sebanyak 3 dokter , 28 bidan, 26 paramedis lain, dan 47 dukun
bayi. Banyaknya sarana kesehatan menurut desa pada tahun 2015
yaitu puskesmas sebanyak 2 dengan lokasi Puskesmas I di Desa
Dayeuhluhur dan Puskesmas II di Desa Panulisan. Puskesmas
pembantu sebanyak 4 dengan lokasi di Desa Datar, Desa Bingkeng,
Desa Bolang, dan Desa Kutaagung. POSKESDES sebanyak 11
35
36
Persiapan
Perizinan :
1. Surat pengantar dari fakultas.
2. KESBANGPOL Cilacap
Perizinan 3. BAPPEDA Cilacap
4. Surat pengantar dari kecamatan untuk tiap
des.
5. Ethical Clearance
1. Transkrip wawancara
analisis data
2. Determinasi
37
38