Anda di halaman 1dari 22

OBAT HERBAL

KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Herbal Medicine

OLEH

NAMA : ARLIS DANITA

NIM : (04112681620003)

BKU : FARMAKOLOGI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Herbal Medicine.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan
keritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Penyusun juga menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai
pihak, baik bantuan berupa moril maupun materil. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan mereka mendapat balasan dari Allah
SWT. Penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi yang berkepentingan pada umumnya.

Palembang, 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Tujuan ................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tanaman ................................................ 4
B. Khasiat Kunyit ....................................................... 6
C. Kandungan Kimia .................................................. 11
D. Efek Biologis ........................................................... 12
E. Perkembangan Penelitian ....................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 16
B. Saran ..................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari
40.000 jenis flora yang tumbuh di dunia, 30.000 diantaranya
tumbuh di Indonesia. Sekitar 26% telah dibudidayakan dan
sisanya sekitar 74% masih tumbuh liar di hutan-hutan. Dari yang
telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat
tradisional.
Pemakaian tanaman obat dalam 10 tahun terakhirini
cenderung meningkat sejalan denganberkembangnya industri
jamu atau obat tradisional, farmasi, kosmetik, makanan dan
minuman. Tanaman obat yang dipergunakan biasanya dalam
bentuk simplisia (bahan yang telah dikeringkan dan belum
mengalami pengolahan apapun). Simplisia tersebut berasal dari
akar, daun, bunga, biji, buah, terna, dan kulit batang.
Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat
mengingat kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi
kebudayaan memakai jamu. Beberapa bahan baku jamu juga
telah menjadi komoditas ekspor yang andal untuk menambah
devisa Negara.
Untuk menjaga kelestarian hidup dan menjamin suplai
bahan baku bagi kebutuhan industri obat tradisional maka perlu
dikembangkan system budidaya tanaman obat yang sesuai
dengan agroekosistem.
Kurkumin atau seringkali juga disebut sebagai kurkuminoid
adalah suatu campuran yang kompleks berwarna kuning oranye
yang diisolasi dari tanaman dan memiliki efek terapeutik.

1
Kurkumin sebenarnya terdiri dari tiga macam kurkumin, yaitu
kurkumin I (deferuloyl methane), kurkumin II desmethoxy-
kurkumin (feruloyl-p-hydroxy-cinnamoylethane) dan kurkumin III
(bis-desmethoxy-kurkumin (bis-(p-hydroxycinnamoyl)-methane)
(Wardini dan Prakoso, 1999).Kurkumin merupakan zat yang
memiliki aktivitas biologi (zat berkhasiat), yang terdapat pada
berbagai jenis Curcuma sp. (Chen dan Fang, 1997). Di dunia ada
40-50 jenis Curcuma sp, yang merupakan tanaman asli dari
wilayah Indo-Malesia, ditemukan tumbuh tersebar dari India,
Taiwan, Thailand, seluruh wilayah Malesia sampai ke wilayah
Pasifik dan Australia utara. Di wilayah Malaisia ada sekitar 20
jenis Curcuma sp. Menurut Krishnamurthy et al. (1976 ) kunyit
mengandung 2,5 – 6 % kurkumin, sementara dalam temulawak
berkisar antara 1 – 2 %. Temulawak dan kunyit telah dikenal di
kalangan industri jamu/obat tradisional dan banyak digunakan
sebagai bahan baku dalam ramuan jamu.
Kebutuhan industri terhadap kedua jenis ini cukup tinggi,
yaitu sekitar 3,140 ton/tahun berat segar untuk temulawak dan
1,355 ton/tahun berat segar untuk kunyit yang menempati
urutan pertama dan ke empat terbesar dibandingkan bahan baku
obat lainnya untuk keperluan Industri Obat Tradisional di Jawa
Tengah (Kemala, et al.; 2003). Menurut Ketua GP Jamu Charles
Saerang (2005) sekitar 70% jamu yang beredar di pasaran
mengandung temulawak, dan sekitar 70% hasil produksi
temulawak dari Indonesia di ekspor ke luar negeri.Mengingat
khasiat kurkumin untuk mengobati berbagai macam penyakit
yang telah terbukti secara ilmiah melalui berbagai pengujian pre-
klinik dan klinik, dan tingginya permintaan bahan baku dari

2
kedua komoditi ini untuk memenuhi kebutuhan industri, maka
diperlukan dukungan teknologi untuk pengembangannya.
Makalah ini menguraikan mengenai khasiat kurkumin dan
status teknologi tanaman kunyit dan temulawak dari aspek bahan
tanaman sampai teknologi pasca panen serta saran tindak lanjut
penelitian yang masih diperlukan untuk mendukung
pengembangan kedua komoditi sebagai bahan baku industri obat
bahan alam, seperti minuman kesehatan, pangan fungsional
(nutraseutikal), kos-meseutikal (kometik dan produk kesehatan
pribadi), jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka.

B. Tujuan
Mengetahui kandungan obat yang terdapat dalam
tumbuhan kunyit (curcuma domestica).

C. Manfaat
Memberitahu pembaca tentang pemanfaatan tumbuhan
kunyi dan kandungan obat yang terdapat dalam tumbuhan kunyit
(curcuma domestica).

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tanaman
Nama latin : Curcuma domestica
Nama daerah : Kunir; Kunyir; Koneng; Kunyet;
Kuning; Kuneh
Warna yang dihasilakan : Warna kuning dan oranye
Habitat : Tumbuh di ladang dan di
hutan, terutama di hutan jati.
Banyak juga ditanam di
perkarangan. dapat tumbuh di
dataran rendah sampai
ketinggian 2000 m dpl
Bagian tanaman yang digunakan : Rimpang
Kandungan kimia : Tumeron; Zingiberon;
Seskuiterpena alkohol;
Kurkumin; Zat pahit; Lemak
hars; Vitamin C
Khasiat : Kholagog; Stomakik;
Antispasmodik; Anti inflamasi;
Anti bakteria; Kholeretik
Nama simplesia : Curcumae domesticae Rhizoma

KLASIFIKASI :
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales

4
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.

Kunyit (Curcuma domestica Vahl.) merupakan tanaman


obat asli dari Asia Tenggara dan telah dikembangkan secara luas
di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Fili-pina dan tumbuh
dengan baik di Indonesia. Tanaman tumbuh tegak mencapai tinggi
1,0 – 1,5 m. Memiliki batang semu yang dililit oleh pelepah-
pelepah daun. Daun tanaman runcing dan licin dengan panjang
sekitar 30 cm dan lebar 8 cm. Bunga muncul dari batang semu
dengan panjang sekitar 10 – 15 cm. Warna bunga putih atau putih
bergaris hijau dan terkadang ujung bunga berwarna merah
jambu.
Bagian utama dari tanaman adalah rimpangnya yang
berada di dalam tanah. Rimpang ini biasanya tumbuh menjalar
dan rimpang induk biasanya berbentuk ellips.Tumbuhan
berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya berbentuk
lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah muda.
Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk
rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang. Perbanyakannya
dengan anakan.
Terna berumur panjang dengan daun besar berbentuk elip,
3-8 buah, panjang sampai 85 cm, lebar sampai 25 cm, pangkal
daun meruncing, berwarna hijau seragam. Batang semu hijau
atau agak keunguan, tinggi sampai 1,60 m. Perbungaan muncul
langsung dari rimpang, terletak di tengah-tengah batang, ibu
tangkai bunga berambut kasar dan rapat, saat kering tebalnya 2-5
mm, panjang 16-40 cm, daun kelopak berambut berbentuk lanset

5
panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, yang paling bawah berwarna
hijau, berbentuk bulat telur, makin keatas makin menyempit dan
memanjang, warna putih atau putih keunguan, tajuk bagian
ujung berbelah-belah, warna putih atau merah jambu, bibir
bundar telur, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir
coklat dan di tengahnya kemerahan.
Sisik-sisik ibu tangkai sampai pangkal dari bulirnya,
berbentuk garis, berbulu kasar, panjang 6-12 cm, lebar 1,75-2,75
cm. Bentuk bunga majemuk bulir itu silindris. Daun pelindung
bunga biasanya berbulu kasar, berwarna putih atau putih
kehijauan seragam kadang-kadang di bagian ujungnya berbintik-
bintik coklat. Mahkota bunga berwarna putih. Labelum bagian
tengah berwarna emas, dibatasi warna merah coklat, atau hampir
oranye. Stamino-dium berbentuk bulat telur terbalik sempit, elip
atau tumpul.
Bagian di dalam tanah berupa rimpang yang mempunyai
struktur berbeda dengan Zingiber (yaitu berupa induk rimpang
tebal berdaging -empu- yang membentuk anakan/ rimpang lebih
panjang dan langsing -entik-) warna bagian dalam kuning jingga
(pusatnya lebih pucat).

B. Khasiat Kunyit
Senyawa kimia utama yang terkandung di dalam rimpang
kunyit adalah minyak atsiri dan kurkumi-noid. Minyak atsiri
mengandung senyawa seskuiterpen alkohol, tur-meron dan
zingiberen, sedangkan kurkuminoid mengandung senyawa
kurkumin dan turunannya (berwarna kuning) yang meliputi
desmetoksi-kurkumin dan bidesmetoksikurku-min. Selain itu

6
rimpang juga mengandung senyawa gom, lemak, protein, kalsiun,
fosfor dan besi.
Secara tradisional, air rebusan rimpang yang dicampur
dengan gambir digunakan sebagai air kumur mulut untuk gusi
bengkak. Sementara salep dari kunyit dengan asam kawak
digunakan untuk pengobatan kaki luka. Salep yang dibuat dari
campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk
menyembuhkan kaki bengkak dan untuk mengeluarkan cairan
penyebab bengkak.
Ada lagi, kunyit yang diremas-remas dengan biji cengkeh
dan melati digunakan untuk obat radang hati, dan penyakit kulit.
Sementara akar kunyit yang diremas-remas dapat digunakan
sebagai obat luar penyakit bengkak dan reumatik. Kunyit juga
dapat digunakan untuk perawatan rambut supaya terbebas dari
Ketombe, caranya adalah sebagai berikut : ambil kunyit, dikupas
dan kemudian dicuci besih, setalah itu diambil sarinya dan
digosokkan pada kulit kepala sambil dipijit-pijit. Biarkan 3-5 jam
hingga sari kunyitnya meresap, kemudian kulit kepala dan
rambut di cuci bersih sampai bersih. Lakukan beberapa kali
hingga ketombe hilang. Selalin itu kunyit juga dapat
menyembuhkan diare, jerawat, perawatan kulit, rematik, borok,
hepatitis dan diabetes.
Untuk pengobatan diabetes caranya dengan menyiapkan 1
rimpang kunyit, lalu di cuci dan diirir ipis-tipis,tambahkan ½
sendok teh garam, masukkan ke dalam panci ( sebaiknya panci
stenlis steal) berisi 1 liter air dan rebus hinga mendidih, saring
dan minum airnya ½ gelas sehari. Studi keamanan (uji
toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan, ekstrak kunyit
aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang

7
diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak
pada embrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama
kehamilan belum terbukti, penggunaan selama kehamilan harus
di bawah pengawasan medis. Ekskresi ekstrak kunyit melalui ASI
dan efeknya pada bayi belum terbukti, sebaiknya penggunaan
selama menyusui di bawah pengawasan medis.

Berikut ini beberapa resep pemanfaatan kunyit untuk obat:


1. Diabetes Mellitus
- Bahan :
3 rampang kunyit, 1/2 sendok teh garam
- Cara membuat :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga
mendidih, kemudian disaring.
- Cara menggunakan :
Diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
2. Tifus
- Bahan :
2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.
- Cara membuat :
Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,
kemudian ditambah 1 gelas ai masak yang masih hangat
dan disaring.
- Cara menggunakan :
Diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut – turut
3. Usus Buntu
- Bahan :
1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula
kelapa / aren, garam secukupnya

8
- Cara membuat :
Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur
dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air
panas kemudian disaring
- Cara menggunakan :
Diminum setiap pagi setelah makan secara teratur
4. Disentri
- Bahan :
1 – 2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya.
- Cara membuat :
Semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring
- Cara menggunakan :
Diminum dan diulangi sampai sembuh
5. Sakit Keputihan
- Bahan :
2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah
asam, 1 potong gula kelapa / are
- Cara membuat :
Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga
mendidih kemudian disaring
- Cara menggunakan :
Diminum 1 gelas sehari
6. Haid Tidak Lancar
- Bahan :
2 rimpang kunyit, 1/2 sendok teh ketumbar, 1/2 sendok
teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading
- Cara membuat :

9
Semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus
dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring
- Cara menggunakan :
diminum 1 gelas sehari
7. Sakit gigi
- Ramuan 1:
Siapkan kunyit satu rimpang dan minyak kayu putih
secukupnya. Setelah kunyit dicuci bersih, lalu kupas.
Rendam sebentar dalam minyak kayu putih, kemudian
tempelkan dalam gigi yang berlubang. Lakukan hingga sakit
mereda.
- Ramuan 2 :
Siapkan kunyit 10 gram, daun dan akar serai masing-
masing 50 dan 25 gr, garam dapur secukupnya. Setelah
semua bahan dicuci bersih dan kunyit dipotong-potong,
rebus dengan setengah liter air. Biarkan hingga air menjadi
satu gelas. Minum untuk tiga kali sehari.
- Ramuan 3 :
Siapkan kunyit 10 gram, daun meniran 50 gram, buah
pinang setengah biji, garam dapur secukupnya. Setelah
semua bahan kecuali garam dicuci, tumbuk hingga halus.
Jangan lupa garam. Seduh dengan air panas sebanyak satu
gelas, lalu saring. Bila sudah hangat, gunakan untuk
kumur. Lakukan tiga kali sehari.
8. Sariawan dan Radang tenggorokan
Caranya :
Kunyit diparut kemudian air perasanya ditambah sedikit garam
dan diminum.

10
9. Luka pada kaki
Caranya :
Parutan kunyit dicampur dengan asam kawak dan di oleskan
pada kaki yang luka.

C. Kandungan Kima
Zat warna curcuminoid suatu senyawa Diarylheptanoide 3-
4% terdiri dari Curcumin, Dihydrocurcumin, Desmethoxy
curcumin dan Bisdesmethoxy-curcumin. Minyak atsiri 2-5%
terdiri dari seskuiterpen dan turunan Phenylpropane (I) yang
meliputi Turmeron, ar-Turmeron, a- dan b-Turmeron, Curlon,
Curcumol, Atlanton, Turmerol, b-Bis-abolen, b-Sesquiphellandren,
Zingiberen, ar-Curcumene, Humulen, A-rabinosa, Fruktosa,
Glukosa, Pati, Tanin dan Damar.4, 7 serta mineral yaitu Mg, Mn,
Fe, Cu, Ca, Na, K, Pb, Zn, Co, Al dan Bi.
Rimpang muda kulitnya kuning muda dan dan berdaging
kuning, setelah tua kulit rimpang menjadi jingga kecoklatan dan
dagingnya jingga terang agak kuning. Rimpang kunyit
mengandung bahan-bahan seperti minyak atsiri, phelkandere,
sabinene, cineol, zingeberence, turmeron, champene, camphor,
sesquiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, thelomethy
carbinol, curcumene, dan zat pewarna yang mengandung alkaloid
curcumin. Curcumin adalah zat warna kuning yang dikandung
oleh kunyit, rata-rata 10,29%, memiliki aktifitas biologis
berspektrum luas antara lain antihepototoksik, antibakteri, dan
antioksidan. Rimpang kunyit terutama digunakan untuk
keperluan dapur (bumbu, zat warna makanan), kosmetika
maupun dalam pengobatan tradisional.

11
D. Efek Biologis
Minyak atsiri mempunyai efek koleretik dan bakteriostatika,
se-dangkan kurkuminoid bersifat kolekinetik.4, 7 Penelitian
terhadap eks-trak kunyit dalam etanol 50% yang diberikan pada
kultur sel hepar yang telah diberi karbon tetraklorida atau
galaktosamin sebagai se-nyawa hepatotoksik menunjukkan
adanya perbaikan yang nyata.5 Kunyit diketahui pula mempunyai
efek sebagai anti radang, baik lokal maupun sistemik yang
ditimbulkan oleh curcuminoid Minyak atsiri kunyit mempunyai
aktivitas anti bakteri terhadap Eschericia coli dan anti jamur
terhadap Candida albicans.6 Rimpang kunyit mempunyai efek
anti fertilitas pada tikus karena adanya minyak atsiri dan
curcuminoid, sedangkan efek anti koagulan disebabkan oleh
curcuminoid. Disamping itu curcuminoid berefek sebagai anti
oksidan dan anti koagulan, sedangkan kandungan minyak atsiri
turmeron dan ar-turmeron mempunyai aktivitas anti serangga
(insect repellant). Rimpang kunyit sendiri diketahui mempunyai
efek anti botulinus.
Efek yang tidak diinginkan : Belum ada laporan
Toksisitas : Belum ada laporan
Dosis : Belum ada laporan
Aspek pengembangan yang lain : Usaha untuk menggunakan
kandungan kurkuminoid
sebagai zat warna telah
dilakukan dengan percobaan
untuk pewarna tablet salut gula.
Kondisi yang disyaratkan
sebagai hasil percobaan ialah

12
harus disimpan dalam botol
coklat, terlindung dari cahaya.
Studi kelayakan belum pernah
dilakukan.

E. Perkembangan Penelitian
Hasil penelitian Dr. Retno S. Sudibyo menyebutkan bahwa
Curcuma mangga mengandung protein toksis. Sejenis Ribosome in
Activating Protein (RIP). Inilah protein yang mampu
menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel
terganggu. Protein tersebut lebih mudah melakukan penetrasi ke
dalam sel kanker daripada sel sehat. Akibatnya sel kanker tidak
dapat berkembang biak. Karena sel kanker memiliki batas umur,
maka lama kelamaan akan habis dengan sendirinya.Dari uraian
tersebut terlihat tiga manfaat Curcuma mangga dalam memerangi
kanker, yaitu RIP memblokade pengembangbiakan sel kanker,
sehingga lama-lama akan habis.Antioksidan pada kurkumin
mencegah kerusakan gen di mana kerusakan gen adalah salah
satu penyebab terjadinya kanker.Zat anti-inflamasi pada
kurkumin bermanfaat menghilangkan peradangan padahal kanker
selalu disertai peradangan.
Balitbangkes Departemen Pertanian RI membukukan
penelitian kunyit putih dalam Jurnal Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Volume XVI, Nomor 1 Tahun 2006. Jus
temu putih atau kunyit putih bersama temu mangga mampu
mengatasi berbagai keluhan pada perut seperti sakit perut, diare,
mual, sebah, dan kembung. Uji coba ini dilakukan pada tikus
putih jantan.

13
Penelitian pada tahun 2004 di University of California
menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat penumpukan
senyawa beta amiloid yang merusak pada otak penderita penyakit
Alzheimer’s dan juga menguraikan plak-plak yang telah ada
sebelumnya.
Sebuah penelitian terbaru pada tikus percobaan di
laboratorium menunjukkan bahwa kunyit mampu memperlambat
penyebaran kanker payudara ke paru-paru dan bagian tubuh
lain.Kurkumin juga memiliki khasiat meredakan nyeri. Sebuah
penelitian yang dimuat pada bulan November 2006 dalam jurnal
Arthritis & Rheumatism menunjukkan efektivitas kurkumin
sebagai pereda inflamasi pada sendi. Senyawa ini merupakan
penghambat alami enzim COX-2.
Sebuah penelitian pada tahun 2008 lalu menyimpulkan
bahwa kunyit juga mampu mengurangi resistensi insulin dan
mencegah diabetes tipe 2 pada tikus percobaan di
laboratorium.Selain bermanfaat untuk kesehatan, kunyit juga
berguna untuk perawatan kulit dan kecantikan. Beberapa
formulasi tabir surya (sunscreen) mengandung kunyit. Pasta
kunyit digunakan oleh wanita di India untuk menghilangkan
rambut yang berlebih di kulit.Senyawa THCs
(tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai
antioksidan dan mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek
dalam pembuatan formula kosmetik.
Sebelumnya, penelitian ilmiah menunjukkan curcumin
dapat menekan tumor dan orang yang makan banyak kari
mungkin lebih kebal terhadap penyakit, meskipun curcumin
kehilangan sifat-sifat anti kanker dengan cepat jika tertelan. Tapi
Sharon McKenna, menyarankan suatu potensi bagi para ilmuwan

14
untuk mengembangkan curcumin sebagai obat anti kanker
tenggorokan. Kanker tenggorokan membunuh lebih dari 500.000
orang di seluruh dunia setiap tahun. Tumor ini mematikan dalam
lima tahun dengan tingkat kelangsungan hidup hanya 12-31
persen.Biasanya, sel-sel rusak akan mati karena terprogram
melakukan bunuh diri atau apoptosis yang terjadi saat protein
yang disebut caspases aktif dalam sel. Tetapi sel-sel ini tidak
menunjukkan bukti reaksi bunuh diri dan penambahan sebuah
molekul yang menghambat caspases dan menghentikan mutasi.
Hal ini menunjukkan bahwa curcumin menyerang sel-sel kanker
menggunakan sistem sensor sel alternatif. Sebelumnya peneliti
dari AS pada tahun 2007 telah menemukan curcumin dapat
membantu merangsang sistem kekebalan sel-sel melawan
penyakit Alzheimer.
Aktivitas farmakologi Beberapa penelitian secara in vitro dan
in vivo menunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagai
antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer,
antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker. Obat yang
diberikan secara intraperitoneal pada tikus efektif untuk
mengurangi inflamasi (peradangan) akut dan kronik. Efektivitas
obat terhadap tikus yang dilaporkan sama dengan hidrokortison
asetat atau indometasin untuk anti-inflamasi. Jus kunyit atau
serbuk yang diberikan secara oral tidak menghasilkan efek
antiinflamasi, hanya injeksi intraperitoneal yang efektif. Dari
percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil, kurkumin hanya
dapat dideteksi pada feces, namun tidak pada sel darah, plasma
atau urine. Hal ini disebabkan kurkumin memunyai ketersediaan
hayati yang rendah dan kurkumin merupakan senyawa yang
sangat lipofil. Minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan

15
aktivitas antiinflamasi pada tikus yang menekan arthritis, udem
tangan/kaki yang diinduksi dengan karagenan dan inflamasi yang
diinduksi dengan hialuronidase. Aktivitas antiinflamasi,
tampaknya melalui penghambatan enzim tripsin dan
hialuronidase.
Kurkumin dan turunannya yaitu natrium-kurkuminat yang
diberikan secara intraperitoneal (ke organ dalam perut) dan oral
menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat yaitu dengan
menekan udem yang diinduksi dengan karagenan pada tikus.
Ekstrak obat dalam metanol atau air yang diberikan secara oral
pada kelinci, secara signifikan menurunkan sekresi gastrik dan
meningkatkan kandungan musin pada gastrik. Ekstrak obat
dalam etanol yang diberikan intragastrik pada tikus sangat efektif
untuk menginhibisi sekresi gastrik dan melindungi mukosa
gastroduodenal yang disebabkan luka akibat stres hipotermik.
Ekstrak kurkumin dapat mencegah kerusakan hati yang
diinduksi alkohol pada tikus yang mekanisme kerjanya melalui
inhibisi gen NF-kB. Kurkumin memblok endotoksin yang
merupakan hasil dari aktivasi NF-kB dan menekan cytokin,
chemokin, Cyclooxygenase-2 (COX-2), dan inducible Nitrit Oxydase
Sinthetase (iNOS), sehingga mencegah kerusakan hati. Ekstrak
kurkuma juga dapat mencegah hepatotoksisitas yang diinduksi
senyawa kimia CCl4 (karbontetraklorida) dengan mekanisme
berikatan dengan protein dan reseptor pada permukaan membran
sel menggantikan senyawa toksik dan mencegah kerusakan sel.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat yang
disebut kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri atas Kurkumin,
Desetoksikurkumin Bisdesmetoksikurkumin. Pengambilan
kurkurmin dari kunyit dilakukan dengan cara ekstraksiTingkat
manfaat dan keamanan dari simplisia yang telah nenjadi obat jadi
ini, yaitu kombinasi aktivitas kandungan kimia aktif dalam satu
bahan nabati yang mempunyai efek komplementer antara
kurkuminoid dengan minyak atsiri.Setelah mengkaji lebih dalam
mengenai tumbuhan kunyit, penyusun dapat mengambil suatu
simpulan bahwa kunyit sangatlah bermanfaat bagi manusia,
karena Didalam kunyit terdapat banyak kandungan kimia yaitu
karbohidrat, vitamin C, dan dan garam-garam mineral seperti besi
dan kalsium, dengan adanya kandungan ini, maka kunyit dapat
diolah menjadi obat berbagai macam penyakit, seperti diabetes
mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak
lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak
lendir dan morbili.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwasannya kunyit merupakan yang banyak manfaatnya, salah
satunya untuk obat-obatan, juga pembudidayaanya sangatlah
mudah, syarat pertumbuhan pun tidak terlalu rumit, sehingga
semua orang dapat melakukannya

17
B. Saran
Disarankan bagi pembaca yang tengah mengidap penyakit
atau pun yang ingin mencegah datangnya sumber penyakit
hendaknya memilih obat-obatan yang alami atau tradisional,
salah satunya seperti tumbuhan kunyit, karena obat-obatan
tradisional tersebut selain tidak menimbulkan resiko yang berat
dan mudah di dapat juga biayanya terjangkau.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://arteducationx.wordpress.com/

http://syamsunasikin.wordpress.com/

http://mutialaksmi.blogspot.com/2009/03/kunyit.html

http://dhenyst.blogspot.com/2011/02/curcuma-domestica-kunir-
kunyit.htm

http://mc4-teknik.blogspot.com/2011/05/pengeringan-kunyit-
menggunakan.html

http://www.kesimpulan.com/2009/10/bahan-kimia-pada-kunyit-
membunuh-sel.html

http://wwwblogsudrajat.blogspot.com/2011/05/manfaat-dari-
kunyit.htm

http://www.acheljesy.co.cc/2011/04/pembuatan-minuman-
fitofarmaka.html

http://obtrando.wordpress.com/curcuma-domestica-kunir-kunyit/

Anda mungkin juga menyukai