Anda di halaman 1dari 27

DIURETIK DAN

ANTIDIURETIK
diuretik adalah obat yang dapat menambah
kecepatan pembentukan urin istilah diuresis

D mempunyai dua pengertian pertama


menunjukkan adanya penambahan volume
urine yang diproduksi dan yang kedua
menunjukkan jumlah pengeluaran atau

I
kehilangan zat terlarut dan air fungsi utama
diuretik adalah untuk memobilisasi cairan
edema yang berarti mengubah
Diuretik adalah obat yang Keseimbangan cairan sedemikian rupa
digunakan untuk membuang sehingga volume cairan ekstrasel kembali

U kelebihan garam dan air dari


dalam tubuh melalui urine.
Obat ini memiliki beberapa
menjadi normal.

jenis, yaitu loop diuretic,

R diuretik hemat kalium, dan


thiazide. Diuretik atau diuretic
tersedia dalam bentuk obat

E
minum atau suntik Diuretik bekerja dengan mencegah
penyerapan garam, termasuk natrium
dan klorida, di ginjal. Kadar garam
juga mempengaruhi kadar air yang

T
diserap atau dikeluarkan oleh ginjal.
Dengan cara kerja ini, garam dan air
Diuretik menghasilkan akan dibuang dari tubuh melalui
peningkatan aliran urin (diuresis) pengeluaran urine.

I
dengan menghambat reabsorpsi
natrium dan air dari tubulus ginjal.
Kebanyakan reabsorpsi natrium
dan air terjadi di sepanjang

K
segmen-segmen tubulus ginjal
(proksimal, ansa Henle dan distal)
(Kee dan Hayes, 1996).
.
Antidiuretik adalah istilah
yang digunakan untuk merujuk
pada suatu kondisi, sifat atau ANTIDIURETIK
penyebab turunya laju urinasi.
Bahan-bahan yang bersifat
antidiuretik digunakan dalam
pengobatan diabetes insipidus
untuk menjaga keseimbangan
kadar air di dalam tubuh.
Fisiologi Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon antidiuretik (ADH) adiuretin,
Rangsangan untuk pelepasan ADH
vasopresin) dibentuk di nucleus
adalah hiperosmolaritas ekstrasel
supraoptikus dan paraventrikular
(atau penyusutan sel) dan penurunan
hipotalamus, dan ditransport ke lobus
pengisian di kedua atrium, serta
posterior kelenjar hipofisis melalui akson
muntah, nyeri, stress, dan gairah
neuron penghasil hormon. ADH melalui
(seksual). Sekresi ADH selanjutnya
reseptor V2 dan cAMP menyebabkan
dirangsang oleh angiotensin II, dopamine,
penggabungan kanal air ke dalam
membran lumen sehingga meningkatkan next dan beberapa obat atau toksin (misal
nikotin, morfin, barbiturat). Peningkatan
reabsorsi air pada tubulus distal dan
perenggangan atrium serta asam
duktus koligentes ginjal. ADH juga
aminobutirat-γ(GABA), alkohol, dan
merangsang absorsi Na+dan urea di
pajanan terhadap dingin menimbulkan
tubulus. Konsentrasi ADH yang tinggi juga
efek penghambatan.
menyebabkan vasokonstriksi (melalui
reseptor V1dan IP3).
Peptida natriuretik atrial
Hormonantidiuretik (ADH) dari disekresioleh atrium jantung
lobus posterior kelenjar hipofisis dalam berespons terhadap
meningkatkanpermeabilitas peregangan dinding
tubulus kontortus distal dan atrium,penurunan reabsorpsi
duktus kolektivus, natrium dan air di tubulus
meningkatkanreabsorpsi air. kontortus proksimal danduktus
Aldosteron, disekresi oleh korteks kolektivus. Hormon ini juga
adrenal, meningkatkanreabsorpsi menghambat sekresi ADH
natrium dan ekskresi kalium. danaldosteron
Diuretik mannitol, isosorbit
osmotik dan gliserin

P
E
D N
I G
U Diuretik Bumetanide G
R loop/kuat dan furosemid O
E L
T O
I Diuretik hemat amiloride, eplerenone, N
K kalium spironolactone, dan G
triamterene. A
N
Penghambat Penghambat
transpor karbonik acetazolamide.
elektrolit anhidrase
didalam
tubuli ginjal
indapamide,
Tiazid hydrochlorothiazide,
dan chlorthalidone.
Diuretik osmotik
o Merupakan senyawa yang difiltrasi namun
tidak diabsorbsi
o Ada 3 tempat kerja, yakni di tubulus proksimal,
lengkung henle dan tubulus kognitus
o Diuretik osmotik diekskresikan dalam jumlah
osmotik yang sama dengan air
o Digunakan pada edema serebri dan kadang-
kadang untuk mempertahankan diuresis
selama pembedahan
Inhibitor karbonik anhidrase
o Karbonik anhidrase = enzim yang
mengkatalisis reaksi CO2 + H2O <=>
H2CO3.
o Merupakan diuretik lemah dan jarang
untuk diambil efek diuretiknya.
Tiazid
o Bekerja terutama pada segmen awal
tubulus distal, dimana thiazid
menghambat reabsorpsi NaCl dengan
terikat pada sinporter yang berperan
untuk kotransport Na/Cl elektronetral
o Terjadi peningkatan eksresi Cl-, Na+
disertai H2O. Beban Na+ yang
meningkat dalam tubulus distal
menstimulasi pertukaran Na+ dengan
K+ dan H+, meningkatkan sekresinya
dan menyebabkan hipokalemia dan
alkalosis metabolik
Terbentuk dari inhibitor karbonat
anhidrase. Tetapi aktivitasnya tidak
berhubungan dengan efeknya pada
enzim tersebut.
Merupakan obat utama dalam terapi
antihipertensi pada penderita dengan
fungsi ginjal normal Digunakan secara luas pada terapi
gagal jantung ringan dan hipertensi
Efek samping yang sering terjadi
adalah efek metabolik seperti ;
hipokalemia, hiperurisemia,
hiperglisemia dan hiperlipidemia
Diuretik loop/kuat
o Bekerja dengan menghambat reabsorbsi
NaCl dalam lengkung henle asendes
segmen tebal.
o Segmen ini mempunyai kepasitas yang
besar untuk mengabsorbsi NaCl sehingga
menyebabkan diuresis yang lebih hemat
dari pada diuretik lain.
o Diuretik loop bekerja pada membran lumen
dengan cara menghambat kotransport
Na+/K+-ATPase di membran basolaterai
Diuretik hemat kalium
o Bekerja pada segmen yang
berespon terhadap aldosteron pada
nefron distal, dimana homeostatis
K+ dikendalikan
o Obat golongan ini dapat
menyebabkan hiperkalemia berat,
terutama pada pasien dengan
gangguan ginjal berat. Karena obat
ini menurunkan sekresi aldosteron
dan selanjutnya K+
Diuretik hemat
kalium :
menurunkan
reabsorbsi Na+
dengan
Aldosteron : mengantagonis
menstimulasi aldosteron
reabsorbsi Na+, (spironolakton)
membangkitkan atau memblok
potensial negatif di kanal Na+
lumen, yang (amilorid dan
mengarahkan ion K+ triamteren)
dan H+ ke dalam
lumen (dan kemudian
eksresinya)
MEKANISME KERJA DIURETIK

Di bagian menaik Di bagian pertama segmen


Garam direabsorpsi lengkungan Henle ini, 25 % ini, Na+ direabsorpsi secara
secara aktif (70%), antara dari semua Cl- yang telah aktif tanpa air hingga filtrat
lain Na+ dan air, begitu difiltrasi direabsorpsi menjadi lebih cair dan
pula glukosa dan ureum. secara aktif, disusul hipotonis. Senyawa thiazida
dan klortalidon bekerja di
Karena reabsorpsi dengan reabsorpsi pasif
tempat ini (Tjay dan Hormon antidiuretik
berlangsung proporsional, dari Na+ dan K+ , tetapi
Rahardja, 2002). Di bagian vasopresin dari hipofise
maka susunan filtrat tanpa air, hingga filtrat kedua segmen ini, ion Na+ bekerja di saluran
Diuretik tidak berubah dan tetap menjadi hipotonis. ditukarkan dengan ion K+ pengumpul dengan jalan
isotonis terhadap plasma. Diuretika lengkungan atau, proses ini mempengaruhi permeabilitas
Diuretika osmosis (furosemida, bumetamida, dikendalikan oleh hormon bagi air dan sel-sel saluran
(manitol, sorbitol) bekerja etakrinat) bekerja dengan anak ginjal aldosteron. ini (Tjay dan Rahardja, 2002).
disini dengan merintangi merintangi transport Cl- , Antagonis aldosterone
reabsorpsi air dan dan demikian reabsorpsi (spironolakton) dan zat-zat
natrium (Tjay dan Na+ , pengeluaran K+ , dan penghemat kalium
Rahardja, 2002). air diperbanyak (Tjay dan (amilorida, triamteren)
bekerja disini (Tjay dan
Rahardja, 2002).
Rahardja, 2002).

Tubuli proksimal Lengkungan Henle Tubuli distal Saluran pengumpul


Patofisiologi diuretik

Proses diuresis dimulai dengan mengalirkan


Cara pengeluaran air seni yang Air dan komponen yang sangat penting bagi
darah ke dalam glomeruli (gumpalan kapiler),
tubuh, seperti glukosa dan garam-garam,
paling utama adalah melalui ginjal. yang terletak di bagian luar ginjal (cortex).
antara lain ion Na+ dikembalikan pada darah
Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai
Pengeluaran ini sebagian tidak melalui kapiler yang mengelilingi tubuli.
saringan halus yang secara pasif dapat
dapat dihindari dan sebagian lagi dilintasi air, garam-garam, dan glukosa.
Sisanya yang tak berguna seperti ampas
perombakan metabolisme protein (ureum)
dikendalikan oleh hormon Ultrafiltrat, yang diperoleh dari filtrasi dan
untuk sebagian besar tidak diserap kembali.
antidiuretik (ADH). Peningkatan berisi banyak air serta elektrolit, akan
Lalu, filtrat dari semua tubuli ditampung di
ditampung di wadah yang mengelilingi setiap
pembuangan air melalui ginjal ini glomerulus seperti corong (kapsul Bowman)
suatu saluran pengumpul (ductus colligens),
bisa dipengaruhi oleh obat atau dimana terutama berlangsung penyerapan air
dan kemudian disalurkan ke pipa kecil. Tubuli
kembali. Filtrat disalurkan ke kandung kemih
tanaman obat yang bersifat diuretik ini terdiri dari bagian proksimal dan distal,
dan ditimbun disini sebagai urin (Tjay dan
yang letaknya masingmasing dekat dan jauh
(Permadi, 2006). Rahardja, 2002).
dari glomerulus. Kedua bagian ini
dihubungkan oleh sebuah lengkungan
(Henle’s loop) (Tjay dan Rahardja, 2002).
Golongan obat diuretik

1. Diuretik loop
Obat diuretik yang termasuk golongan
diuretik loop adalah bumetanide dan
furosemide. Berikut adalah
Bumetanid atau golongan diuretik bekerja
penjelasannya:
menghambat reabsorpsi natrium dan klorin
dalam lengkung henle dan tubulus ginjal
proksimal dan mengganggu sistem
transportasi pengikat klorin, sehingga
mendorong ekskresi air dan elektrolit. 

Kondisi: pengobatan edema


Dewasa: 1 mg dosis tunggal. Jika diperlukan
bisa diberikan tambahan dosis 1 mg setelah 6–
8 jam.
Lansia: 0,5 mg perhari.
Furosemida, seperti
diuretik loop
lainnya, bekerja dengan
cara menghambat
kotransporter luminal Na-
K-Cl dari loop Henle,
dengan mengikat ke kanal
klorida, sehingga
menyebabkan kehilangan
natrium, klorida, dan
kalium dalam urin.
2. Diuretik hemat kalium
Obat diuretik yang termasuk golongan
diuretik hemat kalium adalah amiloride,
triamterene, spironolactone, dan
eplerenone. Berikut adalah penjelasannya:
1. Amiloride
Kondisi: pengobatan edema
Dewasa: dosis awal 5–10 mg per
Mekanisme kerja amilorid adalah dengan hari. Jika digunakan bersamaan
memblokade kanal natrium pada tubulus dengan diuretik lain atau obat
kontortus distal dan duktus kolektivus, antihipertensi, dosis yang
sehingga terjadi hambatan reabsorpsi diberikan adalah 2,5 mg per hari.
natrium dari lumen. Hal ini akan Dosis maksimal: 20 mg per hari.
mengakibatkan ekskresi natrium dan
cairan tubuh, sehingga terjadi penurunan
tekanan darah dan pengurangan edema.
2. Triamterene

Kondisi: pengobatan edema


triamterene bekerja agar Dewasa: 150–250 mg, 2 kali sehari setelah makan
pagi dan siang.
ginjal mengeluarkan lebih Dosis maksimal: 300 mg per hari.
Kondisi: pengobatan hipertensi
banyak cairan Dewasa: dosis awal 50 mg per hari jika digunakan
bersamaan dengan obat diuretik lain.
3. Spironolactone 4. eplerenone

Obat ini bekerja dengan cara


menghambat penyerapan garam Eplerenone menurunkan tekanan darah
dengan cara menghambat zat kimia
(natrium) berlebih ke dalam tubuh dan aldosterone, sehingga dapat menurunkan
menjaga kadar kalium dalam darah jumlah natrium dan air yang disimpan oleh
tubuh. Penurunan tekanan darah pada
agar tidak terlalu rendah, sehingga penderita hipertensi dapat mencegah
tekanan darah dapat diturunkan. timbulnya stroke, serangan jantung, dan
gangguan ginjal.
3. Penghambat karbonik anhidrase
o Diuretik yang termasuk jenis
penghambat karbonat anhidrase adalah
acetazolamide. Berikut adalah
penjelasannya :

Cara kerja obat ini ialah dengan


meningkatkan pengeluaran air
dari tubuh melalui ginjal
sehingga dapat menurunkan
tekanan pada bola mata dan
mengempiskan badan yang
bengkak karena penumpukan
cairan.
4. Tiazid
Obat diuretik yang termasuk golongan 1. Indapamide
thiazide adalah indapamide,
hydrochlorothiazide, dan chlorthalidone. Mekanisme aksi obat ini adalah dengan cara
meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air dengan
Berikut adalah penjelasannya: mengganggu pengangkutan ion natrium ke seluruh epitel
tubulus ginjal.

Kondisi: pengobatan edema


Dewasa: 2,5 mg, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis
dapat ditingkatkan menjadi 5 mg per hari setelah 1 minggu
pengobatan.

Kondisi: pengobatan hipertensi


Dewasa: 1,25–2,5 mg, sekali sehari
2. Hydrochlorothiazide 3. chlorthalidone
Kondisi: pengobatan edema yang
berhubungan dengan gagal jantung
Dewasa: dosis awal 25–50 mg per hari.
Dosis dapat ditingkatkan menjadi 100–200
mg per hari.

Kondisi: pengobatan hipertensi


Dewasa: dosis awal 12,5 atau 25 mg per hari. Dosis
dapat ditingkatkan menjadi 50 mg per hari jika
diperlukan.
Anak-anak: dosis awal 0,5–1 mg/kgBB per 48 jam.
Hirdoklorotiazid merupakan obat yang Dosis maksimal: 1,7 mg/kgBB per 48 jam.
menstimulasi keluarnya cairan dari tubuh
atau disebut obat diuretik. Senyawa obat
ini bekerja dengan cara menghambat
reabsorbsi elektrolit berupa Na+ dan Cl Kondisi: pengobatan diabetes insipidus
dari tubulus distal di ginjal. Dewasa: dosis awal 100 mg, 2 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 50 mg per hari
Anak-anak: dosis awal 0,5–1 mg/kgBB 48 jam
sekali.
Dosis maksimal: 1,7 mg/kgBB per 48 jam.
5. Diuretik osmotik
Diuretik yang termasuk jenis jenis 1. Mannitol
diuretik osmotik adalah mannitol,
isosorbid dan gliserin

Mannitol bekerja dengan cara


meningkatkan jumlah cairan yang
dikeluarkan oleh ginjal dan
membantu tubuh dalam
mengurangi tekanan di otak dan
mata.
Isosorbid Gliserin

Mekanisme kerja gliserin sebagai


Isosorbide dinitrate
humektan adalah dengan membentuk
(ISDN) bekerja dengan cara melebarkan
lapisan yang bersifat higroskopis
pembuluh darah (vasodilator) agar aliran
sehingga dapat menyerap air dari udara
darah dapat mengalir lebih lancar ke otot
dan mampu mempertahankannya.
jantung. Obat ini juga dapat digunakan
Proses ini juga dapat mencegah
menjadi obat tambahan untuk pasien
terjadinya dehidrasi pada lapisan stratum
gagal jantung.
korneum.
Sekian
Kelompok 4
1. Donna meliya putri (G70117157)
2. Ma’rifatul serin aulia (G70119012)
3. Kurniya (G70119073)
4. Fikriani (G70119091)
5. Shalsabilla nahdya assifa (G70119107)
6. Febby anggriani (G70119121)

Anda mungkin juga menyukai