Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
“SENAM DIABETES UNTUK LANSIA”

Disusun Oleh :
Kelompok 10 / Kelas 7A
Khilmi Jauhar Hibatulloh 1130017008
Lilis Ayu Solehati 1130017039

Fasilitator :
Rahmadaniar AP.,S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-
Nya dan Kemurahannya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tujuan kami membuat tugas ini untuk menyelesaikan tugas yaitu tentang Senam
Diabetes Untuk Lansia pada mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Dalam pembuatan makalah ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Rahmadaniar AP.,S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep sebagai dosen mata kuliah Keperawatan
Gerontik yang telah membimbing kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua teman - teman yang membacanya untuk mengetahui tentang Senam Diabetes
Untuk Lansia. Kami mohon maaf apabila ada kata ataupun kalimat yang salah
digunakan dalam makalah ini. Karena manusia tidak luput dari kesalahan. Maka dari
itu kami berharap bagi pembaca / teman-teman yang membaca makalah ini dapat
memberi saran dan kritik bagi kami.

Surabaya, 26 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN........................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................6
1.4 Manfaat................................................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Intensitas Latihan Senam Diabetes......................................................................7
2.2 Manfaat Senam Diabetes.....................................................................................9
2.3 Prinsip Senam Diabetes.......................................................................................10
2.4 Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Saat Latihan Senam Diabetes............................11
2.5 Teknik dan Cara Berlatih Senam Diabetes..........................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................16
3.2 Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : Senam Diabetes Untuk Lansia


Sasaran : Mahasiswa Keperawatan Kelas 7A
Tanggal pelaksanaan : 22 Desember 2020
Waktu : 1x40 menit Makanan diet penderita diabetes
mellitus :
Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Makanan diet
penderita diabetes
A. Tujuan mellitus :
1. Tujuan Umum
1. Sumberteman-teman
4.
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan karbohidrat seperti nasi,
roti, mie, kentang singkong, sagu
dapat memahami tentang senam diabetes untuk lansia.
2. Sumber proteinMakanan
5. rendah lemak diet
2. Tujuan Khusus seperti ikan, ayam tanpa kulit,
penderita
tempe,
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit, teman-teman dapat : tahu19.
7.
10.
16.Sumber
serta Sumber karbohidrat
kacang-kacangan
diabetes mellitus
3. Sumber lemakkarbohidrat
6. seperti
dalam
: nasi, seperti
jumlah roti,
yang
a. Mengetahui intensitas latihan senam diabetes untuk lansia
terbatas yangnasi,
mie,mudah roti, dicerna,
kentang
mie,
b. Mengetahui manfaat senam diabetes untuk lansia makana terutama singkong,
kentang sagu
diolahsingkong,
dengan
c. Mengetahui prinsip senam diabetes untuk lansia 8. sagu
cara dipanggang,Sumber protein
dikukus, drebus,
d. Mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan pada saat latihan dan
senamdibakar 11.rendah
17.
20.
lansia Sumber
lemak protein
seperti
ikan, lemak
rendah ayam seperti
tanpa
e. Mengetahui teknik dan cara berlatih senam diabetes untuk
Tujuan
lansiadiet diabetes mellitus
kulit, ayam
ikan, :
tempe, tanpatahu
13. Sumber
B. Sasaran dan Target 1. Mempertahankan
6. sertakadar
kulit, tempe, kacang-
gula tahu
darah
karbohidrat
(glukosa) supayakacangan
serta
mendekati kacang-
Sasaran ditujukan pada mahasiswa Keperawatan kelas 7A seperti normalnasi,
2. Mengangani9. kacangan
7. Sumber
dan roti,lemak dalam
menghindarimie,
C. Strategi Pelaksanaan komplikasi 21.
akut
12.
18.jumlahSumber
yang terbatas
lemak
3. Memberi
8. kentang untuk
energi
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 22 Desember 2020 yang
dalam mudah
jumlah dicerna,
yang
mempertahankan singkong,
atau sagu
mencapai
Waktu : 13.00 WIB - Selesai makana yangterutama
terbatas mudah
berat badan normal 14. Sumber
diolah dengan
dicerna, makanacara
Tempat : 4.
9. protein rendah
dipanggang, diolah
terutama

1
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
E. Media
1. Satuan acara pembelajaran
2. Laptop
F. Susunan Acara

No Tahap Kegiatan waktu

1. Pembukaan a. Mengucapkan salam 5 menit


b. Memberitahukan apa yang akan di sampaikan, maksud
dan tujuan pertemuan yang di adakan sesuai dengan
kontrak waktu.
2. Proses a. Melakukan tindakan penyuluhan tentang intensitas 20 menit
latihan senam diabetes untuk lansia
b. Melakukan penyuluhan tentang manfaat senam
diabetes untuk lansia
c. Melakukan penyuluhan tentang prinsip senam diabetes
untuk lansia
d. Melakukan penyuluhan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan pada saat latihan senam lansia
e. Melakukan penyuluhan tentang teknik dan cara
berlatih senam diabetes untuk lansia
3. Penutup a. Menutup pertemuan dan mengucapakan salam 15 menit

G. Evaluasi Acara
1. Evaluasi Struktur
Persiapan :
a. Menunggu semua mahasiswa masuk aplikasi Zoom
2. Evaluasi Proses
Saat Acara :

2
a. presentasi berjalan dengan lancar dan sukses
b. peserta yang hadir 100%
c. peserta sangat antusias
d. peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama acara
3. Evaluasi Hasil
Setelah acara :
a. Peserta bisa menjelaskan intensitas latihan senam diabetes untuk lansia
b. Peserta sudah bisa menjelaskan manfaat senam diabetes untuk lansia
c. Peserta sudah bisa menjelaskan prinsip senam diabetes untuk lansia
d. Peserta sudah bisa menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan pada saat latihan
senam lansia
e. Peserta sudah bisa menjelaskan teknik dan cara berlatih senam diabetes untuk
lansia

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Kadar gula darah pada penderita DM
dapat diturunkan dengan melakukan senam DM. Pada jaman sekarang latihan senam
lebih dibutuhkan pada reaksi dan meningkatkan kualitas hidup. Popularitas senam
dalam tahun-tahun akhir ini tampak nyata sehingga menjadi motivasi sebagian
masyarakat untuk meningkatkan latihan-latihan yang mereka lakukan [ CITATION
Soe09 \l 1033 ]. Namun, banyak penderita DM yang belum melakukan senam DM
dikarenakan kurangnya motivasi yang menyebabkan penderita malas untuk
melakukan senam.
Menurut data WHO (World Health Organization) kasus penyakit diabetes
melitus meningkat empat kalinya dari 108 juta orang di tahun 1980 menjadi 422 juta
orang di tahun 2014. Tingkat gula darah yang tinggi menjadi penyebab utama
kematian, terkait dengan 3,7 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Proporsi DM di
Indonesia hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 sebesar 6,9% atau
12.191.564 orang.
Latihan fisik khususnya senam DM pada penderita DM memiliki peranan
yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana waktu
latihan jasmani otot-otot tubuh, sistem jantung dan sirkulasi darah serta pernafasan
diaktifkan. Metabolisme tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam basa
harus menyesuaikan diri. Otot–otot akan menggunakan asam lemak bebas dan
glukosa yang berasal dari glikogen di otot–otot pada waktu latihan jasmani mulai
dipakai sebagai sumber tenaga. Apabila latihan jasmani terus ditingkatkan maka
sumber tenaga dan glikogen otot berkurang, selanjutnya akan terjadi pemakaian
glukosa darah dan asam lemak bebas. Makin ditingkatkan porsi olahraga makin
meningkat pula pemakaian glukosa yang berasal dari cadangan glikogen hepar.
Apabila porsi latihan ditingkatkan lagi, maka dibutuhkan dorongan yang kuat untuk

4
mencapai tujuan tersebut. Dorongan inilah yang disebut motivasi. Oleh karena itu,
motivasi sangatlah penting untuk mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan
senam DM. Pada saat latihan jasmani ringan, pemakaian asam lemak bebas dan
glukosa tidak tergantung insulin, apabila olahraga ditingkatkan menjadi intensitas
sedang maka insulin akan menurun dan adrenalin akan meningkat. Selanjutnya bila
latihan jasmani dalam intensitas yang lebih berat maka non adrenalin akan meningkat
dan menghambat sekresi insulin dan bersamaan dengan itu terjadi peningkatan 3
glukagon. Perubahan–perubahan metabolik dan sistem hormonal selama latihan
tersebut adalah reaksi fisiologis tubuh untuk penyediaan energi yang dibutuhkan oleh
otot–otot, glukosa dan asam lemak bebas dan penyesuaian sistem kardiovaskuler serta
sistem respirasi. Dampak jika tidak melakukan senam DM pada penderita DM yaitu
kadar gula darah dalam tubuh menjadi tidak terkontrol, menurunkan fungsi dan
menonaktifkan reseptor gula pada insulin yang kemudian akan ditangkap oleh otot
serta meningkatkan faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi pada
penderita DM [ CITATION Soe09 \l 1033 ].
Kemauan melakukan senam DM memerlukan motivasi dan harus mempunyai
niat yang tinggi, karena melakukan senam DM harus teratur agar mendapatkan
kwalitas hidup yang baik. Dalam melaksanakan senam diabetes mellitus dibutuhkan
motivasi yang tinggi pada penderita diabetes mellitus. Penting untuk meningkatkan
motivasi penderita diabetes mellitus melalui media cetak maupun media elektronik
guna meminimalisir ketidakseimbangan kadar gula darah pada penderita diabetes
mellitus. Selain itu, pentingnya dukungan dari keluarga untuk meningkatkan motivasi
dalam melaksanakan senam diabetes mellitus [ CITATION Soe09 \l 1033 ].
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana intensitas latihan senam diabetes untuk lansia?
2. Bagaimana manfaat senam diabetes untuk lansia?
3. Bagaimana prinsip senam diabetes untuk lansia?
4. Apa saja hal-hal yang perlu dilakukan pada saat latihan senam diabetes untuk
lansia?

5
5. Bagaimana teknik dan cara berlatih senam diabetes untuk lansia?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan intensitas latihan senam diabetes untuk lansia.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat senam diabetes untuk lansia.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip senam diabetes untuk lansia.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan pada saat latihan
senam diabetes untuk lansia.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dan cara berlatih senam diabetes untuk
lansia.
1.3.2 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan intensitas latihan senam
diabetes untuk lansia.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manfaat senam diabetes untuk
lansia.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip senam diabetes untuk
lansia.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan
pada saat latihan senam diabetes untuk lansia.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teknik dan cara berlatih
senam diabetes untuk lansia.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Bagi Penulis
Penulis membaca terlebih dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan
topik yang hendak dibahas dan dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber, mengambil intinya dan mengembangkan tingkat pemikiran yang
lebih kritis.
1.4.2 Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang senam diabetes melitus
untuk lansia.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 INTENSITAS LATIHAN SENAM DIABETES UNTUK LANSIA
Olahraga yang dianjurkan untuk penderita DM adalah aerobic low impact dan
rithmis misalnya berenang, jogging, naik sepeda, dan senam disco, sedangkan latihan
resisten statis tidak dianjurkan (misalnya olahraga beban angkat besi dan lain-lain.
Tujuan latihan adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani atau nilai aerobik
optimal [ CITATION Mar08 \l 1033 ].
Adapun petunjuk olahraga menurut Santoso Mardi (2008) adalah sebagai
berikut:
1. Program latihan
Program latihan yang dianjurkan bagi penderita DM untuk meningkatkan
kesegaran jasmani adalah CRIPE, karena program ini dianggap memenuhi kebutuhan.
CRIPE adalah kepanjangan dari:
a. Continuous, artinya latihan jasmani terus menerus tidak berhenti dapat
menurunkan intensitas, kemudian aktif lagi dan seterusnya intensitas dikurangi
lagi. Aktif lagi dan seterusnya, melakukan aktivitas latihan terus-menerus selama
50-60 menit.
b. Rhytmical, artinya latihan harus dilakukan berirama, melakukan latihan otot
kontraksi dan relaksasi. Jadi gerakan berirama tersebut diatur dan terus menerus.
c. Interval, artinya latihan dilaksanakan terselang-seling, kadang-kadang cepat,
kadang-kadang lambat tetapi kontinyu selama periode latihan.
d. Progresif, artinya latihan harus dilakukan peningkatan secara bertahap dan beban
latihan juga ditingkatkan secara perlahan-lahan.
e. Endurance, artinya latihan untuk meningkatkan kesegaran dan ketahanan sistem
kardiovaskuler dan kebutuhan tubuh penderita DM.
2. Porsi Latihan
Porsi latihan harus ditentukan supaya maksud dan tujuan latihan oleh
penderita DM memberikan manfaat yang baik. Latihan yang berlebihan akan 12

7
merugikan kesehatan, sedangkan latihan yang terlalu sedikit tidak begitu bermanfaat.
Penentuan porsi latihan harus memperhatikan intensitas latihan, lama latihan, dan
frekuensi latihan
a. Intensitas latihan
Untuk mencapai kesegaran kardiovaskuler yang optimal, maka idealnya
latihan berada pada VO2 max, berkisar antara 50 - 85 % ternyata tidak
memperburuk komplikasi DM dan tidak menaikkan tekanan darah sampai 180
mmHg. Intensitas latihan dapat dinilai dengan:
1) Target nadi/area latihan.
Penderita dapat menghitung denyut nadi maksimal yang harus dicapai
selama latihan. Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat digunakan
rumus denyut nadi maksimal= 220 – umur penderita.
Denyut nadi yang harus dicapai antara 60 - 79 % adalah target
nadi/zone latihan yang diperbolehkan. Bila lebih dari 79 %, maka dapat
membahayakan kesehatan penderita, apabila nadi tidak mencapai target atau
kurang dari 60 % kurang bermanfaat.
Area latihan adalah interval nadi yang ditargetkan dicapai selama
latihan/segera setelah latihan maksimum, yaitu antara 60 sampai 79 % dari
denyut nadi maksimal. Sebagai contoh penderita DM tidak tergantung insulin
umur 40 tahun, interval nadi yang diperbolehkan adalah 60 % kali (220 – 40)
dan 79 % kali (220 - 40) dan hasilnya interval nadi antara 108 sampai dengan
142 permenit. Jadi area latihan antara 108 – 142 denyut nadi permenit.
2) Kadar gula darah
Sesudah latihan jasmani kadar gula darah 140 – 180 mg% pada usia
lanjut dianggap cukup baik, sedang usia muda sampai 140 mg%.
3) Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan
Sebelum latihan tekanan tidak melebihi 140 mmHg dan setelah latihan
maksimal tidak lebih dari 180 mmHg.
b. Lama latihan

8
Untuk mencapai efek metabolik, maka latihan inti berkisar antara 30-40 menit
dengan pemanasan dan pendinginan masing-masing 5 - 10 menit. Bila kurang,
maka efek metabolik sangat rendah, sebaliknya bila berlebihan menimbulkan efek
buruk terhadap sistem muskuloskeletal dan kardiovaskuler serta sistem respirasi.
c. Frekuensi
Frekuensi olahraga berkaitan erat dengan intensitas dan lamanya berolahraga,
Menurut hasil penelitian, ternyata yang paling baik adalah 5 kali seminggu. Tiga
kali seminggu sudah cukup baik, dengan catatan lama latihan harus diperpanjang
5 sampai 10 menit lagi. Jangan sampai 7 kali seminggu, karena tidak ada hari
untuk istirahat, lagipula kurang baik untuk metabolisme tubuh [ CITATION Mar95 \l
1033 ].
3. Latihan Kaki
Untuk mencegah atau menghambat dan memperbaiki neuropati perifer pada
umumnya dan pada orang tua yang sudah menderita osteoartrosis dan neuropati,
maka latihan kaki harus lebih intensif. Tujuan latihan kaki adalah untuk memperbaiki
14 sirkulasi darah tungkai bawah pergelangan kaki, telapak kaki dan jari-jari. Latihan
kaki sebaiknya dilakukan sebelum latihan jasmani sebenarnya (jalan, jogging dan
sebagainya) atau diluar hari-hari latihan dan dapat dilakukan dimana saja.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum latihan menurut [ CITATION Mar95 \l
1033 ] adalah sebagai berikut:
a. Konsultasi dengan dokter yang menangani diabetes melitus.
b. Sesuaikan obat-obat yang dikonsumsi dengan latihan-latihan olahraganya.
c. Kalau perlu, masukkan karbohidrat.
d. Bila sudah berlatih dengan seorang instruktur, katakan kepada pelatih bahwa anda
adalah seorang penderita DM.
e. Bawalah serta coklat yang dapat segera digunakan, seandainya terjadi
hipoglikemi untuk menanggulanginya.
f. Sebaiknya berlatih bersama teman yang sewaktu-waktu bisa menolong anda
apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.
2.2 MANFAAT SENAM DIABETES UNTUK LANSIA

9
Senam diabetes akan membuat penderita semakin aktif bergerak sehingga
metabolisme dalam tubuh juga lebih baik. Khusus untuk penderita diabetes, manfaat
gerakan senam yang akan dirasakan antara lain adalah :
1. Membantu mengontrol gula darah
Olahraga setidaknya mampu menjaga kadar gula darah agar tidak kembali
mengalami kenaikan. Dengan demikian, gejala diabetes diharapkan tidak menjadi
lebih buruk atau bahkan meningkatkan risiko penyakit lainnya.
2. Menjaga berat badan dan menigkatkan keseimbangan
Selain mengontrol pola makan penderita diabetes sangat disarankan untuk
berolahraga, apalagi pada penderita diabetes type 2 yang beresiko mengalami
obesitas. Dengan rutin berolahraga, berat badan akan lebih mudah terkontrol, begitu
pula keseimbangan tubuh.
3. Menurunkan kadar glukosa dalam darah
Dalam jangka panjang, senam diabetes yang dilakukan rutin dan pola makan
yang sehat dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu, gerakan senam
dapat memperbaiki profil lemak, menurunkan tekanan darah, dan mengatasi masalah
yang berhubungan dengan kegemukan [ CITATION Har20 \l 1033 ].
2.3 PRINSIP SENAM DIABETES UNTUK LANSIA
Prinsip senam diabetes sama dengan latihan jasmani secara umum, yaitu
memenuhi frekuensi, intensitas, durasi dan jenis.
1. Frekuensi
Untuk mencapai hasil yang optimal, latihan jasmani dilakukan secara teratur
3-5 kali perminggu. Untuk pasien DM dengan kategori berat badan obesitas,
penurunan berat badan dan glukosan darah akan mencapai maksimal jika latiham
jasmani dilakukan lebih dari 5 kali perminggu. Latihan jasmani dilakukan sedikitnya
3 kali perminggu dengan tidak lebih dari 2 hari berurutan tanpa latihan jasmani
[ CITATION Dam15 \l 1033 ].

2. Intensitas

10
Umumnya intensitas latihan diharapkan pada zona latihan individu. Intensitas
latihan yang direkomendasikan adalah ringan sampai sedang (50-75% denyut nadi
maksimal) untuk mencapai perbaikan system kardiorespirasi dan metabolism.
Intensitas latihan dapat diukur dengan menghitung denyut nadi dipergelanga tangan
atau leher. (Krisnatuti dkk, 2008)
3. Durasi
Pemanasan dan pendinginan dilakukan masing-masing 5-10 menit dan latihan
inti 35-40 menit untuk mencapai metabolik yang optimal. Bila kurang maka efek
metabolik sangat rendah dan bila berlebihan akan menimbulkan efek buruk pada
sistem respirasi, kardiovaskuler dan muskuloskeletal [ CITATION Dam15 \l 1033 ].
4. Jenis
Pilihlah latihan yang anda sukai, tetapi sebaiknya mengacu pada bentuk
latihan yang dihubunkan dengan latihan dan ketahanan jantung-paru serta latihan
kekuatan. Dianjurkan latihan aerobic tipe I dan II seperti jalan, bersepeda, senam,
atau renang sehingga intensitas mudah dipantau. Sebagai pelengkap, dapat ditambah
latihan kekuatan baik dengan beban berat badan sendiri ataupun beban dari luar
seperti dumbel, karet, dan lain-lain (Krisnatuti dkk, 2008).
2.4 HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN PADA SAAT LATIHAN SENAM
DIABETES UNTUK LANSIA
Senam diabetes melitus melalui 4 tahapan, yaitu:
1. Pemanasan (Warming Up)
Kegiatan ini dilakukan sebelum memasuki kegiatan inti yang bertujuan untuk
mempersiapkan berbagai sistem tubuh. Seperti menaikkan suhu tubuh, menaikkan
denyut nadi hingga mendekati intensitas latihan. Pemanasan juga bertujuan untuk
menghindari cidera akibat latihan. Pemanasan dilakukan cukup 5-10 menit [ CITATION
Dam15 \l 1033 ].
2. Latihan Inti (Cinditioning)
Pada tahap ini dilakukan 30-40 menit diusahakan denyut nadi mencapai THR
agar latihan bermanfaat. Sbaliknya jika denyut nadi melebihi THR dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan [ CITATION Dam15 \l 1033 ].

11
3. Pendinginan (Colling Down)
Pendinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya penimbunan asam laktat
yang dapat menimbulkan nyeri otot setelah melakukan latihan atau pusing akibat
masih terkumpulnya darah pada otot yang aktif. Pendinginan dilakukan 5-10 menit
hingga denyut nadi mendekati denyut nadi istirahat. Bila latihan dilakukan berupa
jogging maka pendinginan yang dilakukan sebaiknya tetap jalan-jalan untuk beberapa
menit. Bila latihan berupa bersepeda, tetap mengayuh sepda tanpa beban [ CITATION
Dam15 \l 1033 ].
4. Peregangan (Stretching)
Tahap ini bertujuan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih
teregang dan menjadi lebih elastis tahap ini lebih bermanfaat bagi penderita DM usia
lanjut [ CITATION Dam15 \l 1033 ].
2.5 TEKNIK DAN CARA BERLATIH SENAM DIABETES UNTUK LANSIA
Dalam melakukan senam diabetes ada beberapa teknik dan cara berlatih yang
harus dilakukan, menurut Sari (2012) teknik tersebut antara lain:
a. Latihan Pemanasan
1. Badan tetap dengan sikap sempurna
2. Kaki berjinjit satu dan kedua tangan disamping pinggang
3. Salah satu kaki tarik kebelakang, kepalkan kedua tangan simpan diatas dada dan
pinggang, lakukan gerakan jalan ditempat dengan ayunan tangan
4. Simpan tangan yang terlentang diatas dada, tundukkan kepala
5. Satu tangan direntangkan sementara tangan yang lain disimpan di dada. Kepala
menoleh bergntian kekanan dan kekiri
6. Kepala dimiringkan kekanan dan kekiri, kedua tangan disimpan dipinggang, jalan
ditempat
7. Langkahkan kaki kekanan dan kekiri 1 langkah, tangan mengepal disisi badan,
bahu diangkat dan diputar kebelakang
8. Langkahkan kaki kekanan dan kekiri 2 langkah, tangan mengepal di sisi badan,
bahu diangkat bergantian kekanan dan kekiri

12
9. Langkahkan kaki kedepan 1 langkah, kepalkan tangan dan simpan di dada. Tarik
keatas dan kebawah
10. Langkahkan kaki ke samping kanan dan kiri sebanyak 2 langkah, tangan
direntangkan kedepan da kekanan atau kekiri,gerakan kepala kekanan dan kekiri
secara bergantian
11. Angkat tangan kedepan, satu kaki melangkah ke depan dan kaki yang lain
mundur, lakukan secara bergantian
12. Langkahkan kaki ke kanan dan kekiri bergantian, kedua tangan membentuk sudut
90 derajat
13. Langkahkan kaki ke samping kanan dan kiri bergantian, kedua tangan simpan
didepan, lakukan gerakan membuka dn menutup bergantian
14. Posisi awal, kedua sikut ditekuk dan telapak tangan mengepal di sisi pinggang.
Dorong kaki kanan dan kedua lengan ke belakang kemudian dilanjutkan dengan
kaki kiri
15. Kedua tangan diangkat keatas, kaki kanan serong ke kanan depan secara
bergantian
16. Ayunkan kedua lengan bersamaan, tangan kanan lurus disisi bahu kanan sejajar
dengan bahu dan tangan kiri lurus sejajar dengan bahu, kaki kanan diangkat
kemudian seterusnya
17. Tubuh kanan dicondongkan kearah kanan, tangan kanan, tangan kanan seperti
menyentuh tumit kaki kanan, begitupun dengan sebelah kiri
18. Kaki dibuka. Lutut sedikit ditekuk, ayunkan tangan kanan seorng kearah kiri
19. Kedua kaki terbuka, kedua tangan disamping kepala sejajar dengan bahu, putar
sisi tubuh kearah kanan dan kiri bergantian
20. Ayunkan lengan ke samping kiri dan kanan bergantian, kaki kiri dan kanan
ditekuk ke belakang
21. Kaki dibuka lebar, satu kaki melangkah ke depan. Tekuk lutut kiri kearah kanan.
Silangkan kedua tangan diatas kanan dan kiri
22. Kaki kanan terbuka, tangan kanan bertumpu di paha kanan, tangan kiri lurus
keatas

13
23. Tubuh menghadap kekanan atau kekiri, tangan lurus ke kanan atau ke kiri sejajar
dengan bahu dan ditarik statis
24. Badan menghadap kanan atau kiri, tangan direntangkan keatas, salah satu kaki
ditarik kebelakang
25. Kaki kanan atau kiri menekuk kedepan, smaping kanan atau kiri lurus
kebelakang, kedua tangan bertumpu dipaha
26. Kaki kanan diluruskan, tangan kanan menyentuh ujung kaki kanan, lakukan
dengan bergantian
27. Kaki kiri melangkah kedepan, kedua tangan diluruskan ke depan. Ditarik
kebelakang dan ditahan didepan dada disamping telinga, lakukan bergantian
28. Kaki kriri melangkah kedepan, kedua tangan tertumpu di kedua paha, lutut kanan
ditekuk
29. Sikap sempurna
b. Latihan Inti
1. Badan tegak, langkahkan kaki kekanan ke depan 1 langkah, kepalkan tangan
angkat ketas. Dengan hitungan angkat dan tarik tangan sejajar dengan bahu
2. Kaki melangkah ke depan. Tangan mengepal dari perut diangkat keatas kepala,
lakukan seterusnya
3. Tangan kanan mengepal, badan serong kekanan, kaki kiri membuka ke samping
kiri
4. Melangkah maju 1 langkah, tangan mendorong kedepan. Mundur 1 langkah,
tangan dorong ke depan, kemudian rentangkan ke atas
5. Kedua tangan mengepal kemudian tarik kebelakang, kaki kanan melangkah
kedepan, lakukan secara bergantian dengan kaki kiri
6. Langkahka kedepan kaki kriri. Tangan kiri direntangkan, tangan kanan disimpan
didada, kedua tangan mengayun kekanan dan kekiri
7. Angkat kaki kiri kebelakang, kedua tangan bentangkan kedepan, lakukan
bergantian dengan kaki kanan

14
8. Buka kaki. Langkahkan ke depan kaki kanan dan kaki kiri mundur ke belakang.
Telapak tangan dibuka, tangan kiri bentangkan dan kanan simpan di dada.
Ayunkan kekanan dan kekiri
9. Buka kaki. Langkahkan ke depan kaki kanan dan kaki kiri mundur kebelakang,
angkat kedua tangan keatas
10. Buka kaki kiri ke samping kiri. Kedua tangan sejajar dengan dada. Rentangkan
tangan kebawah, lakukan bergantian dengan kaki kanan
11. Kaki kiri melangkah ke samping, kedua tangan direntangkan sejajar dengan perut
c. Pendinginan
1. Langkahkan kaki kiri ke samping. Lutut kiri ditekuk. Kedua lengan direntangkan,
kepala ditundukkan
2. Kaki kanan dibuka, lengan didepan dada. Tubuh ditaruk kearah kanan dan ditahan
beberapa detik
3. Kaki kanan melangkah ke depan, tangan dibentangkan
4. Kaki kiri maju kedepan, lutut ditekuk. Kedua tangan direntangkan ke depan,
telapak tangan menghadap kedalam
5. Kaki kiri ke depan, tangan kiri dibentangkan kebelakang, tangan kanan menjadi
penyangga
6. Kaki kiri menuju kedepan. Kaki kanan ke belakangm kedua tangan bertumpu di
paha
7. Kaki dibuka ke samping, tangan kanan menarik sikut kiri kearah belakang
8. Menghadap ke kanan. Kaki kanan ditekuk dan kaki kiri lurus, kedua tangan lurus
menghadap kanan
9. Menghadaop ke kanan, kaki kiri jinjit. Kaki kanan lurus dan kedua lengan keatas
10. Kaki kiri tarik kebelakang. Kaki kanan tekuk, kedua tangan bertumpuk di kaki
kanan
11. Menghadap kekanan. Rentangkan ke kanan seperti menyentuh ujung kaki kiri.
Kaki kiri ditekukkan, kaki kanan lurus sejajar dengan tangan
12. Kaki kanan melangkah ke samping, kedua lengan direntangkan kesamping, kedua
lutut ditekuk sedikit

15
13. Sikap sempurna

16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemauan melakukan senam DM memerlukan motivasi dan harus mempunyai
niat yang tinggi, karena melakukan senam DM harus teratur agar mendapatkan
kwalitas hidup yang baik. Dalam melaksanakan senam diabetes mellitus dibutuhkan
motivasi yang tinggi pada penderita diabetes mellitus. Penting untuk meningkatkan
motivasi penderita diabetes mellitus melalui media cetak maupun media elektronik
guna meminimalisir ketidakseimbangan kadar gula darah pada penderita diabetes
mellitus. Selain itu, pentingnya dukungan dari keluarga untuk meningkatkan motivasi
dalam melaksanakan senam diabetes mellitus [ CITATION Soe09 \l 1033 ].
3.2 Saran
Diharapkan kepada  mahasiswa dapat mempelajari dan memahami tentang
Senam Diabetes Untuk Lansia. Dan Semoga makalah dapat bermanfaat bagi penulis
dan khususnya mahasiswa-mahasiswi Keperawatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, S. (2015). Diabetes Melitus Dan Penatalaksanaan Keperawatan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Harismi, A., & Lestari, K. (2020). sehatq.com. Retrieved 11 14, 2020, from
https://www.sehatq.com/artikel/senam-diabetes-dan-manfaatnya-bagi-
kesehatan-anda

Mardi, S. (2008). Senam Diabetes Indonesia Seri 4 Persatuan Diabetes Indonesia.


Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.

Margatan, A. (1995). Yang Manis Jangan Pipis. Solo: CV Aneka.

Soegandi. (2009). Buku Ajar Penyakit Dalam : Insulin : Farmakoterapi Pada


Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2 (4 ed.). Jakarta: FK UI.

18

Anda mungkin juga menyukai