Anda di halaman 1dari 42

KONSEP MENUA (AGING PROCESS)

IIS NOVENTI
Pengertian Menua

• Suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan


manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
sewaktu- waktu tertentu tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tahap kehidupanya,
yaitu anak, dewasa, dan tua.
Pengertian Menua

• Secara biologis penduduk lanjut usia adalah


penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin
rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur dan fungsi sel, jaringan,serta sistem
organ.
Teori Aging Process

Proses menua bersifat individual :


• Tahap proses menua terjadi pada orang
dengan usia berbeda.
• Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan
berbeda.
• Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan
dapat mencegah proses menua.
Klasifikasi Teori Aging Proces
1. Teori biologis
A. Teori genetic
1) Teori Genetic clock
Teori ini merupakan teori intrinsik yang
menjelaskan bahwa di dalam tubuh terdapat jam
biologis yang mengatur gen dan menentukan
proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa
menua itu telah terprogram secara genetik untuk
spesies tertentu.
Klasifikasi Teori Aging Proces
2) Teori mutasi somatic
Menurut teori ini, penuaan terjadi karena
adanya mutasi somatik akibat pengaruh
lingkungan yang buruk. Terjadi kesalahan dalam
proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam
proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan
ini terjadi terus-menerus sehingga akhirnya
akan terjadi penurunan fungsi organ atau
perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
Klasifikasi Teori Aging Proces
B. Teori nongenetik
1) Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune
theory)
Mutasi yang berulang dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri (self recognition). Jika
mutasi yang merusak membrane sel, akan
menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya
sehingga merusaknya. Hal inilah yang mendasari
peningkatan penyakit auto-imun pada lanjut usia
Klasifikasi Teori Aging Proces
2) Teori kerusakan akibat radikal bebas (free
radical theory)
• Teori radikal bebas dapat terbentuk di alam
bebas dan di dalam tubuh karena adanya
proses metabolisme atau proses pernafasan di
dalam mitokondria.
Klasifikasi Teori Aging Proces
3) Teori menua akibat metabolism
• Telah dibuktikan dalam berbagai percobaan
hewan, bahwa pengurangan asupan kalori
ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan
memperpanjang umur, sedangkan perubahan
asupan kalori yang menyebabkan kegemukan
dapat memperpendek umur.
Klasifikasi Teori Aging Proces
4). Teori rantai silang (cross link theory)
• Teori ini menjelaskan bahwa menua
disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat,
dan asam nukleat (molekul kolagen) bereaksi
dengan zat kimia dan radiasi, mengubah fungsi
jaringan yang menyebabkan perubahan pada
membran plasma yang mengakibatkan
terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastis,
dan hilangnya fungsi pada proses menua.
Klasifikasi Teori Aging Proces
C. Teori fisiologis
• Teori ini merupakan intrinsik dan ekstrinsik.
Terdiri atas teori oksidasi stress, dan teori
dipakai-aus (wear and tear theory). Di sini
terjadi kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel tubuh lelah terpakai
(regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kestabilan lingkungan
internal).
Klasifikasi Teori Aging Proces
2. Teori sosiologis
A. Teori interaksi social
• Teori ini mencoba menjelaskan mengapa
lanjut usia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai
masyarakat
Klasifikasi Teori Aging Proces
B. Teori aktivitas atau kegiatan
1) Teori ini menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah
mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
2) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan
aktivitas dan mempertahankan aktivitas tersebut selama
mungkin.
3) Ukuran optimum (pola hidup) di lanjutkan pada cara hidup
lanjut usia.
4) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu
agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia.
Klasifikasi Teori Aging Proces
C. Teori kepribadian berlanjut (continuity theory)
Teori ini merupakan gabungan teori yang di
sebutkan sebelumnya. Teori ini menyatakan
bahwa perubahan yang terjadi pada lanjut
usia sangat di pengaruhi oleh tipe personalitas
yang dimilikinya.
Klasifikasi Teori Aging Proces
D. Teori pembebasan/penarikan diri
(disengagement theory)
Teori ini membahas putusnya pergaulan atau
hubungan dengan masyarakat dan kemunduran
individu dengan individu lainnya. Teori ini
menyatakan bahwa dengan bertambah lanjut
usianya, apalagi ditambah dengan adanya
kemiskinan, lanjut usia secara berangsur-angsur
mulai melepaskan diri dari pergaulan sekitarnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Menua

Menurut Miller (1995) dalam Tamher, S dan


noorkasiani (2009) faktor yang mempengaruhi
penuaan antara lain :
1. PSIKOLOGIS
2. BIOLOGIS
3. SOSIAL
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

A. Perubahan fisik
1. Sel:
• Jumlah sel menurun
• Ukuran sel lebih besar
• Jumlah cairan tubuh dan cairan intraselular berkurang
2. Sistem Persarafan :
• Menurun hubungan persarafan
• Berat otak menurun 10 sampai 20 persen
• Respon dan waktu untuk bereaksi lambat, khususnya
terhadap stress.
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

3. Sistem pendengaran :
• Membran timpani menjadi atrofi
menyebabkan otosklerosis.
• Terjadi pengumpulan serumen, dapat
mengeras karena meningkatkan keratin.
• Fungsi pendengaran semakin menurun pada
lanjut usia yang mengalami ketegangaan atau
stress.
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
4. Sistem penglihatan :
• Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
• Sfinter pupil timbul sklerosis dan respon terhadap sinar
menghilang.
• Lensa lebih suram, menjadi katarak, jelas menyebabkan
gangguan penglihatan.
5. Sistem kardiovaskular :
• Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
• Elastisitas dinding aorta menurun.
• Curah jantung menurun (isi semenit jantung menurun
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
6. Sistem pengaturan suhu tubuh :
• Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara
fisiologis 35˚C ini akibat metabolisme yang
menurun.
• Pada kondisi ini, lanjut usia akan merasa kedinginan
dan dapat pula menggigil, pucat dan gelisah.
• Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi
penurunan aktivitas otot.
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

7. Sistem pernafasan :
• Otot pernafasan mengalami kelemahan akibat
atrofi, kehilangan kekuatan, dan menjadi kaku.
• Aktivitas silia menurun.
• Berkurangnya elastisitas bronkus
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

8. Sistem pencernaan :
• Rasa lapar menurun, asam lambung menurun,
motilitas dan waktu penggosongan lambung
menurun.
• Peristaltic lemah dan biasanya timbul
konstipasi.
• Fungsi absorsi melemah (daya absorsi
terganggu, terutama karbohidrat)
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
9. Sistem reproduksi:
• Wanita
• Vagina mengalami kontraktur dan mengecil
• Ovari menciut,uterus mengalami atrofi
• Atrofi payudara
• Atrofi vulva
• Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi
halus, sekresi berkurang, sifatnya menjadi alkali dan
terjadi perubahan warna
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
10. Pria
• Testis masih dapat memproduksi spermatozoa,
meskipun ada penurunan secara berangsur-angsur
• Dorongan seksual menetap sampai usia di atas 70
tahun, asal kondisi kesehatannya baik, yaitu:
– Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut
usia
– Hubungan seksual secara teratur membantu
mempertahankan kemampuan seksual
– Tidak perlu cemas karena prosesnya alamiah
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
11. Sistem genitatourinaria :
• Ginjal
• Vesika urinaria
• Pembesaran prostat
• Vagina
12. Sistem endokrin :
• Produksi hampir semua hormon menurun
• Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
• Sekresi hormon kelamin, misalnya progesteron, estrogen,
dan testoteron, menurun
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
13. Sistem integrumen :
• Jumlah dan fungsi kelenjar keringat berkurang.
• Pertumbuhan kuku lebih lambat.
• Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan
lemak.
14. Sistem muskuloskeletal :
• Kartilago yang meliputi permukaan sendi tulang
penyangga rusak dan aus.
• Persendian membesar dan kaku
• Tendon mengerut dan mengalami sclerosis.
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

2. Perubahan mental
Dibidang mental atau psiskis pada lanjut usia,
perubahan dapat berupa sikap yang semakin
egosentrik bertambah pelit atau tamak bila
memiliki sesuatu. Yang perlu dimengerti
adalah sikap umum yang ditemukan pada
hampir setiap lanjut usia, yakni keinginan
berumur panjang, tenaganya sedapat mungkin
dihemat.
Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
3. Perubahan psikososial
Perubahan sosialisasi karena produktivitas menurun,
berkurangnya kesibukan sosial, kehilangan finansial,
status, teman atau relasi, pekerjaan atau kegiatan.
Merasakan atau sadar akan kematian, perubahan
dalam cara hidup, perubahan ekonomi akibat
pemberhentian jabatan, meningkatnya biaya hidup
dari penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan. Menimbulkan masalah yang besar bagi
lansia.
Sifat Penyakit Pada Lansia

Hipertensi
yang mengalami penigkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama ) melebihi 140/90mmHg.
Gejala
Pada sebagian besar lansia, tekanan darah tinggi tidak menimbulkan gejala. Adapun jika gejala dirasakan
adalah sebagai berikut :
• Sakit kepala
• Pusing
• Perdarahan dari hidung
• Wajah kemerahan dan kelelahan
• Kaku pada tengkuk
Jika tekanan darahnya berat atau menahun dan tidak diobati, dapat timbul gejala sebagai berikut :
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Mual, muntah
• Sesak nafas
• Gelisah, pandangan kabur
Sifat Penyakit Pada Lansia

• Stroke
penyakit yang terjadi ketika pasokan darah
menuju otak terganggu atau sama sekali
berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan
oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit,
sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupaka
kondisi yang dapat mengancam hidup
seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan
permanen
Sifat Penyakit Pada Lansia
Perubahan Sistem Muskuloskeletal ( Tulang Dan Otot ) Pada
Lansia
Rasa pegal sangat sering dirasakan pada orang
tua dan lansia terutama akibat daripada
aktivitas setiap hari yang mungkin tidak sesuai
dengan kekuatan dari tubuh dan usia tua. Ini
sangat mengganggu karena rasa pegal dapat
membatasi aktivitas dan kegiatan yang
penting
Perubahan Sistem Muskuloskeletal ( Tulang Dan
Otot ) Pada Lansia

Berikut beberapa faktor penyebab pegal linu


pada lansia.
a. Osteoarthritis ( pengapuran sendi)
a. Rheumatoid Arthritis
b. Asam Urat ( Gout/Encok)
c. Osteoporosis
Diabetes Melitus Dan Cara Perawatannya Pada
Lanjut Usia

Prinsip penatalaksanaan diabetes melitus meliputi


mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes
melitus, mengendalikan kadar gula darah,
manajemen diit yang tepat, latihan fisik yang cukup,
serta pengobatan yang tepat jika diperlukan.
Menurut Cayea & Durso, 2008, komponen perawatan
penderita DM di rumah perawatan (nursing home)
adalah pencegahan penyakit kardiovaskuler,
pengendalian gula darah dengan aktivitas, diet dan
hidrasi, serta pengobatan dan skrining geriatrik.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

• Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merusak saluran


pernapasan yang membawa udara ke paru-paru.
• Dinding saluran pernapasan menjadi menyempit dan bengkak,
sehingga menghalangi aliran udara masuk dan keluar dari paru-
paru. Sebagian bentuk Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
dapat melukai paru-paru dan menyebabkan peningkatan
perlawanan pada saluran pernapasan.
• Sebagian besar pederita PPOK adalah orang-orang yang berusia
paruh baya, lansia dan perokok. Penderita penyakit ini memiliki
risiko untuk mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Resiko Depresi Dan Kesedihan Pada Lansia

• Depresi menurut WHO (World Health Organization)


merupakan suatu gangguan mental umum yang
ditandai dengan mood tertekan, kehilangan
kesenangan atau minat, perasaan bersalah atau
harga diri rendah, gangguan makan atau tidur,
kurang energi, dan konsentrasi yang rendah (WHO,
2010., Traywick, 2007).
• Pada lansia gejala depresi lebih banyak terjadi pada
orang dengan penyakit kronik, gangguan kognitif, dan
disabilitas (keterbatasan gerak) (Alexopoulos, 2005).
Demensia Pada Lansia Dan
Perawatannya
• Orang yang mengalami kepikunan biasanya
masih sadar, tetapi kemampuan fungsi
beberapa organ tubuh sudah berkurang.
Secara klinis, gangguan fungsi tersebut berupa
gangguan bicara, daya ingat, pengenalan
pribadi dan lingkungan, pengetahuan, serta
emosi
Kanker
• Diperkirakan 90 persen kasus kanker
disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti
rokok, radiasi, polusi industri, virus, atau diet.
Sel kanker timbul akibat adanya kerusakan
DNA
• bertambahnya usia, kekebalan tubuh akan
menurun sehingga terjadi gangguan
mekanisme perbaikan sel.
Malnutrisi ( Keadaan Gizi Salah)

• Obesitas dapat memperburuk kondisi kesehatan orang


yang sudah lansia karena dapat memicu timbulnya
berbagai penyakit, seperti arthritis, jantung, hipertensi,
dan diabetes melitus
• lansia rawan terhadap kekurangan gizi. Terjadinya
penurunan kemampuan fisik dan gangguan kesehatan juga
berpengaruh terhadap kucupan gizi lansia.
• perubahan berat badan, penurunan kemampuan fisik,
kesulitan pemenuhan bahan pangan, kesepian, depresi,
dan kebingunan mental yang memengaruhi kebiasaan
makan.
KONSTIPASI
• Konstipasi atau sembelit sering diderita oleh para
lansia. penyebab konstipasi adalah kekurangan
cairan yang masuk atau serat, kurang beraktivitas,
dan kurang berolahraga juga menyebabkan kerja
usus menjadi lamban. Kebiasaan menunda
keinginan air besar karena tidak mau mengganggu
aktivitas kerja juga bisa menjadi pemicu terjadinya
konstipasi. Elastisitas atau aktivitas usus besar atau
kolon pada orang lansia umumnya sudah berkurang
sehingga dapat menyebabkan konstipasi.
Selera Makan Berkurang (Anoreksia
• Anoreksia erat kaitannya dengan penurunan berat badan
dan penyebabnya banyak atau bersifat multi. Salah
satunya adalah karena kelainan fisik, depresi karena sedih
dan terisolasi.
• Faktor lain yang juga turut mempengaruhi penurunan
asupan gizi pada lanjut usia adalah sikap tidak peduli,
hidup yang tidak teratur, daya ingat yang melemah,
kemampuan kognitif yang berkurang, timbulnya penyakit
tertentu seperti kelainan jantung, kanker juga ikut
memengaruhi kuantitas asupan gizi sehingga
menimbulkan anoreksia atau selera makan berkurang.
Penanggulangan Masalah Terkait Proses Penuaan Alami

• Minum banyak air putih


• Tidur yang cukup
• Makanan yang kaya antoksida
• Hindari kebiasaan yang tidak sehat
• Mendektoksifikasi tubuh

Anda mungkin juga menyukai