NASKAH PUBLIKASI
OLEH:
YUNI HARTATI
NIM.18094
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
YUNI HARTATI
18094
i
LITERATUR REVIEW : PENGARUH PURSED LIPS BREATHING
TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PENYAKIT
PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
Purworejo, (0275)3140576
Email: yunihartati949@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit paru obstruksi kronik yaitu penyakit kronik yang
ditandai adanya gangguan aliran udara didalam saluran pernapasan. Tanda dan
gejala yang dialami oleh pasien PPOK yaitu sesak nafas. Teknik Pursed Lips
Breathing merupakan intervensi non farmakologis yang untuk mengurangi sesak
nafas, menguatkan otot-otot pernapasan sehingga berfungsi dengan baik. Tujuan:
Mengetahui pengaruh Pursed Lips Breathing terhadap saturasi oksigen pada
pasien penyakit paru obstruksi kronik. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan
metode literature review melalui google cendikia dan PUBMED dengan
menggunakan kata kunci “Pursed Lips Breathing“+ saturasi oksigen + penyakit
paru obstruksi kronik. Artikel jurnal yang dianalisis adalah yang dipunlikasikan
sejak tahun 2016 sampai dengan 2020 yang diakses full text dalam format pdf.
Hasil : Dari kelima jurnal yang dianalisis saturasi oksigen pada penderita
penyakit paru obstruksi kronik mengalami peningkatan dengan menggunakan
teknik pursed lips breathing. Kesimpulan: Teknik Pursed Lips Breathing (PLB)
bermanfaat dalam meningkatkan saturasi oksigen pada pasien penyakit paru
obstruksi kronik.
Kata kunci: Penyakit Paru Obstruksi Kronik, saturasi oksigen, Pursed Lips
Breathing
ABSTRACT
1
research uses the literature review method through the google scholar and
PUBMED using the keywords "Pursed Lips Breathing" + Oxygen Saturation +
Chronic Obstructive Pulmonary Disease. The article articles analyzed are those
published from 2016 to 2020 which are accessed in full text in pdf format.
Results: From the five journals analyzed, oxygen saturation in patients with
chronic obstructive pulmonary disease increased using the pursed lips breathing
technique. Conclusion : The Pursed Lips Breathing (PLB) technique is effective
in increasing oxygen saturation in patients with Chronic Obstructive Pulmonary
Disease (COPD).
Keywords: Chronic Obstructive Pulmonary Disease, oxygen saturation, Pursed
Lips Breathing
2
akhirnya meningkatkan risiko oksigen, “Pursed Iips breathing” +
kematian. Selanjutnya diketahui saturasi oksigen + PPOK, “Pursed
bahwa sebagian besar pasien Iips breathing + oxygen saturation
PPOK mengalami hipoksemia dan + COPD”. dan menggunakan situs
penurunan saturasi oksigen darah web pencari artikel jurnal
arteri (Sinambela, 2015; dikutip internasional seperti PUBMED
dari artikel junral venia, 2020). dengan menggunakan kata kunci
Adapun salah satu teknik berbahasa Inggris yaitu Pursed
non farmakoIogis yang dapat Lips Breathing oxygen saturation
diberikan dan diajarkan pada COPD. ArtikeI dipiIih adaIah
penderita PPOK adalah dengan artikeI yang dipubIikasikan antara
melatih otot pernapasan khususnya tahun 2016 sampai dengan tahun
otot paru supaya tidak lemah dan 2020 yang bisa dibuka fulltext
dapat memperkuat otot diafragma. daIam format pdf .
Pursed Lips Breathing adalah cara Analisa data dilakukan dengan
yang mudah dilakukan untuk meIatih cara mendiskusikan dan meringkas
otot diafragma (Ambrosino dan literatur kemudian membandingkan
Serradori, 2011 ; dikutip dari artikel beberapa literatur dan selanjutnya
jurnal Venia, 2020). dituangkan dalam pembahasan. Dalam
mereview sebuah literatur bisa
Metode Penelitian melakukannya dengan beberapa cara,
Metode peneIitian ini diantaranya: Mencari kesamaan
menggunakan Iiteratur review, yaitu (Simmiliarity), mencari ketidaksamaan
mencari artikel dan menganaIisis (Contrast), memberikan pandangan
artikeI-artikeI peneIitian mengenai (Criticze), membandingkan (Compare)
tentang pursed Iips breathing. dan meringkas (Summarize).
Pencarian artikel diIakukan
menggunakan pendekatan data seperti
Google Cendekia menggunakan
kata kunci “Pursed Iips breathing”,
“Pursed Lips Bretahing” + saturasi
3
Hasil
Hasil analisis literatur review ini disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Artikel Literatur Review
4
4. Hilma The Effectiviness of meperngunakan teknik Ada pengaruh
Wahidati, dkk Tripod Position And metode quasi pengambiIan antara tripod
(2019) Pursed Lips eksperimentaI sampeI position dan
Breathing to Enche menggunakan menggunakan pursed Iips
Oxygen Saturation in pendekatan total sampIing breathing
Patients With COPD pretest-post tes dengan non- terhadap
design. probabiIity peningkatan
sampling dan saturasi oksigen
besar sampel pada penderita
34 pasien di PPOK.
wilIayah kerja
Puskesmas.
5. Venia Evika Perbedaan Nilai Jenis Pasien PPOK Ada pengaruh
Al Islami dan Saturasi Okisgen metodenya menjdi teknik pursed
Suyanto Pasien PPOK adalah kuasi populasi lips breathing
(2020) Menggunakan Pursed eksperimen penelitian yang untuk
Lip Breathing dan 6 dengan diambil meningkatkan
Minuts Walk Exercise pendekatan two sampelnya saturasi oksigen
group pre and dengan teknik lebih efektif
posttes design. purposive dibandingkan
sampling dengan teknik 6
sebanyak 60 Minuts Walk
dibangsal Exercise
rawat inap dan
rawat jaIan
dengan
golongan
PPOK drajat
ringan di BaIai
Kesehatan
Paru
Masyarakat
Surakarta.
5
penderita PPOK akan mengalami Amira Permata Sari Taringan dan
penurunan hingga < 85%, hal ini Julianti (2018) yang melakukan teknik
terjadi karena adanya sumbatan jalan pursed lips breathing di RSUP Hasi
napas, penurunan fungsi otot Adam Malik dengan hasil ada
diafragma dan udara yang terjebak peningkatan saturasi oksigen pada
dalam paru, sehingga pertukaran penderita PPOK. Pada tahun yang sama
udara dalam paru tidak terjadi. juga dilakukan penelitian oleh Shariar
Pursed Lip Breathing (PLB) Sakhaei, dkk, (2018) bahwa tehnik
merupakan salah satu teknik latihan pursed lips breathing mampu
pernafasan yang melibatkan menaikan saturasi oksigen, menurunkan
pernafasan melalui perlawanan yang frekuensi pernapasan pada pasien
diciptakan dengan penyempitan PPOK di RS Madani Khoy.
bibir. Efek dari PLB adalah Penelitian dari Hilma Wahidati,
meningkatkan volume tidal dan dkk (2019) yang memberikan teknik
volume akhir ekspirasi paru dan pursed lips breathing dan teknik tripod
dampaknya adalah meningkatkam position sama-sama mampu menaikan
kapasitas otot-otot pernafasan untuk saturasi oksigen pada pasien PPOK,
memenuhi kebutuhan dalam namun teknik pursed lips breathing
memberikan tekanan pernafasan lebih efisien dan lebih dapat menaikan
(Ambrosino dan Serradori, 2006; saturasi oksigen dibandingkan dengan
dikutip dalam artikel jurnal Amira, teknik tripod position. Penelitian yang
2020). Penelitian yang dilakukan lain dilakukan oleh Venia Evika Al
oleh Budiono,dkk, (2017) pada Islami dan Suyanto (2020) memberikan
pasien PPOK di RS Dr. R teknik pursed lips breathing dan 6
Soedarsono Pasuruan menunjukan minutes walk kepada pasien PPOK
adanya pengaruh teknik pursed lips derajat ringan di Balai Kesehatan Paru
breathing untuk meningkatkan Masyarakat Surakarta, namun teknik 6
saturasi oksigen pada penderita minutes walk kurang memberikan hasil
PPOK. yang signifikan, pada teknik pursed lips
Hasil yang sama juga diperoleh breathing lebih efektif dalam
dalam penelitian yang dilakukan oleh
6
meningkatkan saturasi oksigen pada yang terprogram dilaukan pada
pasien PPOK. responden, diberikan intervensi pada
Dari kelima jurnal yang responden lalu intervensi tersebut akan
digunakan ada 2 Metode peneltitian dianaIisis.
yang sama dilakukan oleh Budiono, Pendekatan yang sama
dkk (2017) dan Amira, dkk (2018), dilakukan pada penelitian Budiono
keduanya sama-sama menggunakan (2017), dan Hilma, dkk (2019)
metode pre-experimental menggunakan pendekatan pre-posttest
menggunakan pendekatan pre-potest design yaitu memberikan tes awal
design. Sugiono (2014) berpendapat sebleum diberikan perlakauan dan tes
bila metode pre-experimentaI adalah akhir sesudah perlakuan , pada
sebuah rancangan yang meIiputi penelitian yang dilaukan oleh Amira,
sekeIompok yang diberikan sebeIum dkk (2018) menggunakan pendekatan
dan sesudah diujikan. Metode one group pre-test post-test design
penelitian yang sama selanjutnya iaIah melakukan tes awaI sebeum
dilakukan pada penelitan Hilma, dkk diberikan perlakauan dan test akhir
(2019) dan Venia E & Suyanto sesudah perlakuan disatu keIompok,
(2020), keduanya sama-sama selanjutnya pada peneIitian oleh
menggunakan quasi-experimentaI pre- Shahrir, dkk (2018) menggunakan
test post-test design. Sugiyono (2014) pendekatan three-group clinical trial
berpendapat quasi-experimentaI randomised controlled yaitu kelompok
terdapat keIompok kontroI, namun dipilih secara acak kemudian diberikan
tidak bisa bergerak seluruhnya sebagai test awaI sebeIum diIakukan intervensi
kontroI variabeI terikat yang dan test akhir sesudah dilakukan
mempengaruhi jalannya peneIitian. intervensi pada kelompok terkontrol.
Penelitian yang dilakukan Shahrir ,dkk Sedangkan, pendekatan yang dilakukan
(2018) menggunakan metode three pada penelitian Venia E & Suyanto
group cIiniciI triaI study dengan (2020) menggunakan pendekatan two
pendekatan experimentaI and controI. group pre-test post-test design, yang
Menurut Sugiyono (2014) uji klinis artinya rancangan peneIitian yang
merupakan peneitial eksperimentaI diIakukan kedua kelompok berbeda
7
untuk diberikan intervensi yang beda menggunakan jumlah sampel sebanyak
dan dicek sebelum dilakukan intervensi 60 responden. Menurut Sugiyono
dan sesudah dilakukan intervensi. (2019) mengemukakan bahwa ukuran
Tehnik pengambilan sampel sepel yang layak dalam penelitian yang
yang sama dilakukan pada penelitian baik pada penelitian berkisar dari 30
Amira, dkk (2018) , Hilma, dkk (2019) sampai dengan 500 responden. Budiono
dan yaitu dengan enggunakan totaI (2017), menggunakan sampel sebanyak
sampIing, Sugiyono (2014) berpendapat 24 responden. Amira, dkk (2018)
jika totaI sampIing iaIah teknik menggunakan 36 responden,dan
memiIug sampel dimana seluruh orang penelitian Hilma, dkk (2019)
didaIam popuIasi dipakai untuk sampeI, menggunkan 34 responden. Pada
penelitian selanjutnya dilaukan Budiono penelitian ini menggunakan ukuran
(2017), dan Shahrir, dkk (2018) sampel yang sudah sama dengan
menggunakan tehnik pengambilan ketentuan yang dikemukakan oleh
sampel acak atau random sampIing, Mahmud pada tahun 2011, mengatakan
Sugiyono (2017) berpendapat bahwa besar kisaran terkecil sampel
pengambiIan sampeI dari popuIasi pada metode eksperial yaitu 15
diIakukan dengan cara acak tanpa ada responden per kelompok.
ketentuan tertentu, sedangkan penelitian Pandangan penulis berdasarkan
oleh Venia E & Suyanto (2020) penelitian dari 5 jurnal diatas sependapat
menggunakan teknik pengambilan bahwa tehnik pursed lips bretahing
sampel purposive sampIing yaitu dapat menaikan saturasi oksigen dimana
seperti yang dikemukakan oleh tehnik ini mudah dilakukan oleh
Sugiyono (2016) bahwa teknik untuk siapapun khususnya pada pasien
mengambiI sampeI dengan penderita penyakit paru obstruksi kronik.
mempertimbangkan sesuai dengan yang Teknik ini jika dilakukan secara
diinginkan peneIiti. berulang dan teratur akan memberikan
Jumlah sampel yang sama manfaat seperti menguatkan otot paru,
digunakan pada penelitian Shahrir, dkk menurunkan frekuensi oksigen dan
(2018) dan penelitian Venia E & meningkatkan saturasi oksigen.
Suyanto (2020) ,keduanya sama
8
Dari beberapa literature di atas Ucapan Terimakasih
menunjukkan ada pengaruh pursed lips Penulis mengucapkan terima
bretahingterhadap saturasi oksigen pada kasih kepada Direktur Akper Pemkab
pasien PPOK. Tehnik pursed lips Purworejo dan dosen pembimbing yang
bretahing dapat digunakan sebagai telah memberikan bimbingan dan
terapi nonfarmakologis untuk menaikan dukungan dalam penyelesaian publikasi
saturasi oksigen pada pasien penyakit ini.
paru obstruksi kronik. Daftar Pustaka
Kesimpulan Ambrosino, N. Serradori, M. (2011).
Comprehensive Treatment
Berdasarkan uraian diatas dari 5
Of Dyspnea In Chronic
jurnal yang telah dilakukan review maka Obstructive Pulmonary
Disease Patient.
menunjukkan bahwa tehnik pursed lips
University Hospital of
bretahing dapat digunakan sebagai Pisa: Long Termhealth
Care.
terapi non farmakologis untuk
meningkatkan saturasi oksigen. Hasil
Budiono, dkk. (2017). The Effect Of
dari 5 jurnal diatas juga menunjukkan Pursed Lips Breathing In
Increasing Oxygen Saturation
bahwa ada pengaruh teknik pursed lips
In Patients With Chronic
bretahing terhadap saturasi oksigen pada Obstructive Pulmonary
Disease In Internal Ward 2
pasien penyakit paru obstruksi kronik.
Of The General Hospital Of
Pursed Iips breathing yaitu teknik Dr. R. Soedarsono
Pasuruan.Vol. 3. Diakses
latihan otot pernapasan dengan
pada 20 September 2020
menngunakan gabungan 2 siklus yaitu pukul 15:20 WIB.
tarik napas atau inspirasi dengan
meIaIui hidung dengan lalu membuang Hudak, C.M., dan Gallo, Barbara, M.
(2011). Keperawatan Kritis
napas atau ekspirasi dengan (edisi 8). Jakarta: Buku
mengerucutkan bibir selama kurang Kedokteran EGC.
lebih 2 sampai 5 menit ( Hudak dan
Gallo, 2011). Bila dilakukan secara rutin Islami, VEA dan Suyanto. (2020).
Perbedaan Nilai Saturasi
dan benar dapat menguatkan otot paru, Oksigen Pasien PPOK
menurunkan frekuensi pernapasan dan Menggunakan Pursed Lip
Breathing Dan 6 Minutes
meningkatkan saturasi oksigen. Walk Exercise Vol.4. Diakses
9
19 Januari 2021 pukul 12:00 Paru Obstruktif Kronik
WIB. Stabil. J Respir
Indo.Vol.35(3).
Kemenkes RI, 2014, Riset Kesehatan Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Dasar tahun 2013. uantitatif Kualitatif dan
http://www.depkes.go.id/reso R&D. Bandung:
urces/download/general/Hasi ALFABETA.
l%20Riskesdas%202013.pdf.
Diakses tanggal 20 Januari . (2014). Metode
2021. Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif,
McPhee, S. J. & Ganong, W. F. Kualitatif, dan R&D.
(2010). Patofisiologi Bandung: Alfabeta.
Penyakit: Pengantar Menuju
Kedokteran Klinis, Edisi 5. . (2016). Metode
Jakarta: EGC. Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Bandung: PT Alfabet.
keperawatan Klien dengan . (2017). Metode
Gangguan Sistem Penelitian Kuantitatif,
Pernapasan. Jakarta: Kualitatif, dan R&D.
Salemba medika. Bandung : Alfabeta, CV.
10