Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA SEBAGAI SITEM FILSAFAT

(Tugas Pekan Ke- III)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum


PANCASILA

Diusun Oleh:

NURYAHDIANISA
VO66221013

PRODI SARJANA TERAPAN (D-4) TERAPI GIGI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A. SUMMARY KELOMPOK 6 :

LANDASAN EPISTEMOLOGIS FILSAFAT PANCASILA


Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan
validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat
terjadinnya pertemuan, batas dan validasi ilmu pengetahuan. Epistemologi adalah ilmu tentang
ilmu dan teori terjadinnya ilmu atau science of science. Menurut Titus, terdapat tiga persoalan
yang mendasar dalam epistemologi yaitu :

1. Tentang sumber pengetahuan manusia

2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia

3. Tentang watak pengetahuan manusia

Secara epistemologis, kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat
pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu
belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu, pancasila harus memiliki
unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.

Dasar epistemologi pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
dasarnya tentang hakikat manusia. Pancasila sebagai objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi
masalah sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila. Tentang susunan pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan, maka pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis,
baik dalam atri susunan sila-sila Pancasila maupu isi arti dari sila-sila pancasila.

Susunan kesatuan sila-sila pancasila adalah bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal.
Sifat tersebut tempak dalam susunan pancasila. Itu terlihat dari sila pertama pancasila mendasari
dan menjiwai keempat sila lainnya. Sila kedua disadari sila pertama dan mendasari serta
menjiwai sila ketiga dan seterusnya. Dengan demikian, susunan pancasila memiliki sistem logis
baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.
B. INTISARI VIDEO :

VIDEO I : PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Istilah filsafat itu berasal dari bahasa Yunani Philosophia dimana tersusun atas dua kata :
• Philos yang berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik kepada.
• Sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis,
Inteligensi.
Mengapa Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat? Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat
karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri negara yang dituangkan dalam suatu sistem yang
merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila yang saling berhubungan dan digunakan sebagai
pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam berbangsa dan bernegara.
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar
4. Sistem filsafat harus bersifat spekulatif
Hakikat (esensi) Pancasila sebagai sistem filsafat:
1. Hakikat Sila Ketuhanan, Terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk.
2. Hakikat Sila Kemanusiaan, Manusia Monopluralis, yang terdiri atas 3 Monodualis.
3. Hakikat Sila Persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud
dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu Tanah Air Real, Tanah
Air Formaldan Tanah Air Mental.
4. Hakikat Sila Kerakyatan terletak pada Prinsip musyawarah artinya, keputusan yang diambil
lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan membenarkan begitu
saja pendapat mayoritas tanpa peduli pendapat minoritas.
5. Hakikat Sila Keadilan terwujud dalam tiga aspek keadilan, yaitu : Keadilan Distributif,
Keadilan Legal, dan Keadilan Komutatif.
VIDEO 2 : PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT :
Pancasila diperlukan sebagai sistem filsafat karena beberapa alasan:
1. Dapat mengembalikan martabat Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
2. Dapat mengembangkan cara berpikir yang berdasarkan pada nilai-nilai budaya
Bangsa Indonesia sendiri
3. Dapat menjadi landasan dalam menghadapi tantangan globalisasi
4. Dapat menjadi cara hidup sekaligus cara berpikir sebagai bangsa Indonesia untuk
menjaga keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pikiran.

VIDEO 3 : PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Filosofi grondslag adalah hal-hal yang sangat mendasar yang dibutuhkan untuk
membangun atau mendirikan Negara Indonesia, yang disampaikan oleh Insinyur Soekarno pada
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Filosofi grondslag juga bisa disebut weltanschauung, yang
artinya pandangan hidup yang bersifat praktis. Pancasila sebagai filosofi grondslag diharapkan
dapat mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia, serta mencerminkan nilai-
nilai yang sudah ada dan berkembang di Nusantara sebelum kemerdekaan. Pancasila sebagai
sistem filsafat juga bisa dilihat sebagai genetivus objectivus dan genetivus subjectivus. Genetivus
objectivus berarti menempatkan Pancasila sebagai objek dan mencari landasan filosofisnya
berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang. Genetivus subjectivus
berarti menempatkan Pancasila sebagai subjek dan menggunakannya untuk mengkritisi berbagai
aliran filsafat yang berkembang. Pancasila sebagai sistem filsafat harus mampu menjadi orientasi
pelaksanaan sistem politik dan dasar pembangunan nasional.

VIDEO 4 : PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Pancasila sebagai sistem filsafat dengan submateri landasan ontologis epistemologis dan
ontologis kita membahas tentang hakikat yang paling dalam dan sesuatu yang ada. Unsur yang
paling umum dan bersifat abstrak yang biasa disebut pula sebagai substansi inti persoalan logis
adalah menganalisis tentang substansi. Suspensi itu dalam bahasa Latin “sub start” artinya ada
dalam kenyataan atau “substansial lintas” artinya sesuatu yang berdiri sendiri. Landasan ontologis.
Pancasila artinya bahwa sebuah pemikiran filosofis atas hakikat sila-sila Pancasila sebagai dasar
philosophies negara Indonesia. Pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila itu diperlukan sebagai
bentuk pengakuan atas eksistensi bangsa Indonesia. Pengungkapan secara ontologis dapat
memperjelas identitas dan entitas Pancasila. Secara filosofis itulah yang terkait dengan landasan
ontologis Pancasila.
Pancasila itu prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan pengakuan atas kebebasan
beragama saling menghormati dan bersifat toleran serta menciptakan kondisi agar hak kebebasan
beragama itu dapat dilaksanakan. Yang kedua adalah prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab,
mengakui bahwa setiap orang memiliki martabat yang sama. Setiap orang harus diperlakukan adil
sebagai manusia yang menjadi dasar bagi pelaksanaan Hak Asasi Manusia. Yang ketiga adalah
prinsip persatuan yang mengandung konsep nasionalisme politik bahwa perbedaan budaya,
perbedaan etnis, bahasa, dan agama tidak menghambat atau mengurangi partisipasi perwujudannya
sebagai warga negara kebangsaan. Wacana tentang bangsa dan kebangsaan dengan berbagai cara
pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan identitas diri bangsa Indonesia. Jadi apapun agamanya
apapun kepercayaannya apapun budayanya itu semua di dalam konteks persatuan Indonesia
kemudian tempatkanlah prinsip kerakyatan. Pengalaman indrawi empiris merupakan sarana dan
sumber pengetahuan sehingga pengetahuan itu bersifat aposteriori.
Secara epistemologi Pancasila merupakan pengetahuan yang sudah tertanam dalam pengalaman
kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila bersifat aposteriori namun pengetahuan dapat muncul
sebelum pengalaman dalam kehidupan bangsa Indonesia ketika menetapkan Pancasila sebagai
dasar negara untuk mengatasi pluralitas etnis religi dan budaya. Pancasila diyakini mampu
mengatasi keberagaman dan terbukti 75 tahun. Pancasila dapat dikatakan sebagai pengetahuan
yang mutlak karena sifat universal yang terkandung dalam hakikat sila-silanya. pertama
pembukaan dikatakan bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan da perikeadilan
jadi diganti dari pengalaman atas kesadaran masyarakat yang ditindas kemudian sila persatuan.
Epistemologi Filsafat Pancasila dimaksudkan untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan.

VIDEO 5 : PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Pancasila Sebagai Sistem Filsafat :
Pertama bahwa Pancasila itu hirarkis pyramidal, kedua tantangan Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan ketiga adalah dinamika Pancasila sebagai sistem filsafat. Rumusan kesatuan Pancasila
itu sebagai sebuah sistem karena Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila memiliki lima sila yang
berbeda-beda akan tetapi Pancasila saling berhubungan secara keseluruhan, tidak ada yang terpisah
atau bertentangan, dan setiap sila mengandung, dibatasi, dan disifati oleh sila lainnya. kemudian
kalau kita bicara piramidal dari segi keluasannya maka sila-sila yang di belakang itu boleh dikatakan
lebih sempit daripada sila sila yang ada di depan.Boleh dikatakan bahwa sila kelima itu adalah tujuan
Muara dimana untuk mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pak Habibie
pernah mengatakan bahwa Pancasila seolah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak
lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila sebagai filsafat adalah dominasi
negara yang dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan, menyebabkan beban negara
menjadi berat dan kemudian bisa terjadi kegagalan. Pancasila wajib dilaksanakan oleh seluruh
warganegara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Akan tetapi yang tidak
kalah pentingnya sebenarnya adalah bagaimana penyelenggara negara. Tantangan Pancasila sebagai
ideologi bangsa adalah bagaimana menerjemahkan Pancasila dalam konteks kehidupan bernegara
yang sesuai dengan perkembangan zaman (globalisasi) dan kebutuhan Masyarakat sedangkan
dinamika Pancasila lebih mengacu pada konsep dinamis yang berkembang sesuai dengan dinamika
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai