Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FILSAFAT DALAM PANCASILA DAN FUNGSINYA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah PPKN
Dosen Pengampu: SUPAIJO,SH,MH

Disusun Oleh:

Nova Diana 2251030223

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG 2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidahyah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Filsafat Dalam Pancasila” ini dengan lancar
tanpa suatu halangan apapun.

Tujuan yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan untuk mencapai nilai dan memenuhi
syarat perkuliahan, makalah ini membahas tentang pengertian pancasila dalam fisafat,
menjelaskan tentang kesatuan sila sila pancasila dalam filsafat, dan menjelaskan fungsi
filsafat dalam pancsila.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karna itu kritik dan
saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah senantiasa meridhoi usaha kita.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Lampung, 1 November 2022

Nova Diana
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil


perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki
hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya
tersebut.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara
Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan
oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk
kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap
meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan pandangan
bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling tepat dan sesuai dengan bangsa
Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling bijaksana, paling adil, dan
paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

Dan juga Filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan
pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari,
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi
bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

B. RUMUSAN MASALAH

A.Menjelaskan pengertian Pancasila dalam Filsafat


B.Menjelaskan kesatuan Sila-sila Pancasila dalam Filsafat
C.Menjelaska Fungsi Filsafat dalam Pancasila

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas,tujuan dari penulisan makalah ini
adalah memberikan pembahasan mengenai pengertian Pancasila dalam filsafat,
Menjelaskan kesatuan sila sila Pancasila dalam filsafat,dan mejelaskan fungsi
filsafat dalam Pancasila.
BAB ll
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA DALAM FILSAFAT

Filsafat adalah Secara Etimologi, kata Falsafah berasal dari bahasa


Yunani, yaitu: philosophia, philo atau philos atau philein yang artinya cinta atau
pecinta atau mencintai dan sophia, yang berarti kebijakan atau wisdom atau
kearifan atau hikmah atau hakikat kebenaran. Jadi Filsafat artinya cinta akan
kebijakan atau hakikat kebenaran.
Berfilsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap
sesuatu secara metodik, sistematis menyeluruh, dan universal, untuk mencari
hakikat sesuatu. Pada umumnya terdapat dua pengertian Filsafat, yaitu Filsafat
dalam arti proses dan Filsafat dalam arti produk. Selain itu ada pengertian lain
yaitu Filsafat sebagai ilmu dan Filsafat sebagai Pandangan Hidup. Demikian
pula dikenal ada Filsafat dalam arti Teoritis dan Filsafat dalam arti Praktis.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai
pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti filsafat Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap dan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimana pun mereka berada.
Sebelum seseorang bersikap dan bertingkah laku atau berbuat, terlebih
dahulu ia akan berpikir tentang sikap, tingkah laku mana yang sebaiknya
dilakukan. Hasil pemikirannya merupakan suatu putusan dan putusan ini disebut
nilai. Sehingga nilai adalah sifat, keadaan, atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Setiap orang di
dalam kehidupannya, sadar atau tidak sadar, tentu memiliki filsafat hidup atau
pandangan hidup. Pandangan hidup atau filsafat hidup seseorang adalah
kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, ketepatannya dan
manfaatnya. Hal itulah yang kemudian menimbulkan tekad untuk mewujudkan
dalam bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan.
Nilai-nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang
kehidupan yang dianggap paling baik bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila,
baik sebagai Filsafat maupun sebagai Pandangan Hidup. Filsafat merupakan
kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni (tidak terikat langsung dengan suatu
objek), yang mendalam, dan daya pikir subjek manusia dalam memahami segala
sesuatu dalam mencari kebenaran. Berpikir aktif dalam mencari kebenaran
adalah potensi dan fungsi kepribadian manusia. Ajaran filsafat merupakan hasil
pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kesemestaan secara mendasar
(fundamental dan hakiki).
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia yang memiliki peran
penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Dalam kegiatan ini
manusia akan berusaha untuk mencapai kearifan dan kebajikan.
Kearifan merupakan hasil dari filsafat dari usaha mencapai hubungan-
hubungan antara berbagai pengetahuan dan menentukan implikasinya, baik yang
tersurat maupun yang tersurat dalam kehidupan. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan berpikir yang khas, yaitu
radikal. sistematis dan universal untuk mencari kearifan, kebenaran yang
sesungguhnya dari segala sesuatu. Berfilsafat berarti berpikir merangkum
(sinopsis) tentang pokok-pokok atau dasar-dasar dari hal yang ditelaahnya.

Secara sederhana, filsafat dapat diartikan sebagai berpikir menurut tata


tertib dengan bebas dan dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai ke dasar
suatu persoalan, yakni berpikir yang mempunyai ciri- ciri khusus, seperti
analitis, pemahaman, deskriptif, evaluatif, interpretatif dan spekulatif kritisisme:
Perkembangan pemikiran Kant mengalami empat periode. Periode pertama ialah
ketika ia masih dipengaruhi oleh Leibniz Wolff, yaitu sampai tahun 1760.
Periode ini sering disebut periode rasionalistik. Periode kedua berlangsung
antara tahun 1760-1770, yang ditandai dengan semangat skeptisisme. Periode
ini disebut periode empiristik. Pada periode ini pengaruh Hume sangat dominan.
Periode ketiga dimulai dari inaugural dissertation-nya pada tahun 1770. Periode
ini bisa dikenal sebagai "tahap kritik". Periode keempat berlangsung antara
tahun 1790 sampai tahun 1804. Pada periode ini Kant mengalihkan perhatiannya
kepada masalah religi dan problem-problem sosial.
Filsafat sebagai hasil pemikiran pemikir (filosof), merupakan suatu
ajaran atau sistem nilai, baik berwujud pandangan hidup (filsafat hidup) maupun
sebagai Ideologi yang dianut suatu masyarakat atau bangsa dan negara. Filsafat
demikian telah berkembang dan terbentuk sebagai suatu nilai yang melembaga
(dengan negara) sebagai suatu paham (isme), seperti Kapitalisme, Komunisme,
Sosialisme, Nazisme, Fasisme, Theokratisme, dan sebagainya yang cukup
mempengaruhi kehidupan bangsa dan modern.

Filsafat pancasila menurut Bung Karno“Ya, Tuan-tuan dan Nyonya-


nyonya, benar Pancasila itu resmi menjadi dasarnya falsafah Negara
Republik Indonesia, sebagai tercantum dalam mukadimah Undang-Undang
Dasarnya, tetapi saya menganggap Pancasila itu telah lama tergurat pada
jiwa Bangsa Indonesia. Saya menganggap Pancasila itu corak karakternya
bangsa Indonesia.’’
Dan yang terpenting dari Filsafat Pancasila menurut Bung Karno, ialah bahwa di
atas dasar Pancasila itu rakyat Indonesia akan tetap bersatu padu, tetap berjalan
sebagai satu laskar, satu barisan yang mahakuat.
Filsafat Menurut Para Ahli
1. Menurut Socrates (469-399M)
Socrates mendefinisikan filsafat sebagai suatu peninjauan diri yang bersifat
reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang ada dan
bahagia (principles of the just and happy life).
2. Menurut Plato (427-347 SM)
Plato memandang filsafat sebagai isi yaitu fisi tentag kebenararan, the vision of
truth. Namun, fisi ini dalam perspektif plato bukan hanya semata-mata bersifat
intelektual dan bukan pula sekedar kebijaksanaan melainkan cinta terhadap
kebijaksanaan, it is not mereley isw isdom, bats love of is not mereley isw
isdom,Bats love of is wisdom. Dari sini, plato mengatakan bahwa seorang filsup
adalah orang yang mencintai visi tentang kebenaran sebagai kebenaran itu
sendiri, mengenai keindahan sebagai keindahan itu sendiri, pengetahuan demi
pengetahuan itu sendidri, dan kebijakan demi kebijakan itu sendiri.
3. Menurut Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles mengetahui bahwa filsafat berurusan dengan penelitian sebab-sebab
dan prinsip-prisip segala sesuatu. Dalam arti ini, filsafat kelihatannya identik
dengan totalitas pengetahuan manusia. Tetapi di dalam disiplin filsafat pada
umumnya terdapat disiplin lain, filsafat pertama yang ia namakan juga teologi"
ini menyangkut prinsip-prinsip dan sebab-sebab terakhir, yang meliputi ide
tetang allah, prinsip segala prinsip dan sebab segala sebab.
4. Menurut Friedrich Heigel (117-1831)
Menurut friedrich heigel mendefisinasikan filsafat sebagai "die denkaende betra
chatung dergegenstande" the investigation of things by th tho ught
ncontemlation (penyelidikan hal-hal denganpemikiran dan perenungan).
5. Menurut Bertrand Rusell (1872-1970)
Bertrand russel menganggap filsafat sebbagi suatu kritik dalam terhadap
pengetahuan, karna filsafat memeriksa secara kritis asas-asas yang di pakai
dalam ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari, dan mencari sesuatu
ketagselarasan yang dapat terkandung dalam asas-asas itu. Selain itu russel juga
menyatakan bahwa filsafat merupakan sebuah upaya untuk menjawab
pertanyaan puncak secara kritis.
6. Menurut Teodore Brameld
Ia merupakan filsafat sebagai usaha yang gigih dari orang-orang biasa maupun
orang-orang cerdik pandai untuk membuat kehidupan sepadat mungkin dapat
dipahami dan bermakna (the persistend effort of both ordinary and sophisticated
people to make life as intellingible and meaningful as possible)
7. Socrates (469-399 SM)
Mendefinisikan filsafat suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau
perenungan terhadap asas-asus dari kehidupan yang adil dan bahagia (principles
of the just and happy life).
8. Decrates
Dalam pandangannya, filsafat diuraikan sebagai bentuk perbentangan dan
penyingkapan kebenaran terakhir. Dalam hal ini, menjadikan keraguan sebagai
titik tolak awal dalam menemukan eksistensi diri.
9. Al Farabi
Dalam pandangannya, ia mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu tentang alam
yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya. 10.
Immanuel Kant Menurutnya, filsafat adalah ilmu dasar segala pengetahuan yang
mencakup didalamnya empat persoalan, yaitu:
1. apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh matafisika)
2. apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika/norma)
3. sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
4. apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh antropolog)

Anda mungkin juga menyukai