Dosen Pengampu:
Dr. Riswandi, M.Pd
Drs. Iqbal Hilal, M.Pd
Puji syukur selalu panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini
adalah Sikap dan Perilaku Belajar Manusia Berdasarkan Teori Belajar Konstruktif. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Riswandi, M.Pd dan Bapak
Drs. Iqbal Hilal, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah
memberikan motivasi serta membimbing dalam penyelesaian makalah. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami bersedia menerima kritik serta agar kami dapat memperbaiki dan menjadi pelajaran
untuk kedepannya. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
2.1 Karakteristik Manusia Masa Depan yang Diharapkan...................................... 3
2.2 Konstruksi Pengetahuan.................................................................................... 3
2.3 Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik................................................. 4
2.4 Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky (1896-1934)......................... 4
2.5 Hukum Genetik tentang Perkembangan............................................................ 5
2.6 Perbandingan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran Konstruktivistik...7
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks pendidikan, pemahaman terhadap sikap dan perilaku belajar manusia
berdasarkan teori belajar konstruktif dapat memberikan pandangan yang lebih holistik
dan mendalam tentang bagaimana individu mengasimilasi informasi, membangun
pengetahuan baru, serta mengembangkan keterampilan dan sikap yang positif
terhadap proses pembelajaran.
Melalui latar belakang ini, makalah ini akan mengeksplorasi konsep-konsep kunci
dalam teori belajar konstruktif yang berkaitan dengan sikap dan perilaku belajar
manusia, serta relevansinya dalam konteks pendidikan modern. Dengan pemahaman
yang mendalam tentang hal ini, diharapkan pendekatan pembelajaran yang lebih
efektif dan berpusat pada siswa dapat dikembangkan.
1
1.2.6 Apa Perbandingan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran
Konstruktivistik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui yang dimaksud dengan Karakteristik Manusia Masa Depan yang
Diharapkan
1.3.2 Mengetahui Konstruksi Pengetahuan
1.3.3 Mengetahui Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik
1.3.4 Mengetahui yang dimaksud dengan Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev
Vygotsky (1896-1934)
1.3.5 Mengetahui Hukum Genetik tentang Perkembangan
1.3.6 Mengetahui Perbandingan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran
Konstruktivistik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kemandirian, berarti kemampuan menilai proses dan hasil berpikir sendiri di samping
proses dan hasil berpikir orang lain, serta keberanian bertindak sesuai dengan apa
yang dianggapnya benar dan perlu. Tanggungjawab, berarti kesediaan untuk
menerima segala konsekuensi keputusan serta tindakan sendiri. Kolaborasi, berarti di
samping mampu berbuat yang terbaik bagi dirinya sendiri, individu dengan ciri-ciri di
atas juga mampu bekerja sama dengan individu lainnya dalam meningkatkan mutu
kehidupan bersama.
3
2.3 Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik
Proses belajar konstruktivistik, secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari
pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah
dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada
pemutakhiran struktur kognitifnya. Peranan Siswa (Si-belajar). Menurut pandangan
konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.
Pembentukan ini harus dilakukan oleh si belajar. la harus aktif melakukan kegiatan,
aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang
dipelajari peranan Guru. Dalam belajar konstruktivistik guru atau pendidik berperan
membantu agar proses pengkonstruksian belajar oleh siswa berjalan lancar. Guru
tidak mentransferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu
siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian yang meliputi; 1.
Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil
keputusan dan bertindak. 2. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan
bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.3.
Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa
mempunyai peluang optimal untuk berlatih sarana belajar. Pendekatan
konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah
aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti
bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk
membantu pembentukan tersebut.
4
keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal Development (ZPD) atau Zona
Perkembangan Proksimal dan mediasi.
5
derivasi atau turunan yang terbentuk melalui penguasaan dan internalisasi terhadap
proses-proses sosial tersebut, hal ini terjadi karena anak baru akan memahami makna
dari kegiatan sosial apabila telah terjadi proses internalisasi. Oleh sebab itu belajar
dan berkembangsatu kesatuan yang menentukan dalam perkembangan kognitif
seseorang.
1. Tingkat 1 : Tindakan anak masih dipengaruhi atau dibantu oleh orang lain. Seorang
anak yang masih dibantu memakai baju, sepatu dan kaos kakinya ketika akan
berangkat ke sekolah ketergantungan anak pada orang tua dan pengasuhnya begitu
besar,tetapi ia suka memperhatikan cara kerja yang ditunjukkan orang dewasa
2. Tahap 2 : Tindakan anak yang didasarkan atas inisiatif sendiri. Anak mulai
berkeinginan untuk mencoba memakai baju, sepatu dan kaos kakinya sendiri tetapi
masih sering keliru memakai sepatu antara kiri dan kanan. Memakai baju pun masih
membutuhkan waktu yang lama karena keliru memasangkan kancing.
6
4. Level 4 : Tindakan spontan anak akan terus diulang hingga anak siap berpikir
abstrak.
Pengajaran didasarkan pada gagasan atau konsep-konsep yang sudah dianggap pasti
atau baku, dan siswa harus memahaminya.Pengkonstruksian pengetahuan baru oleh
siswa tidak dihargai sebagai kemampuan penguasaan pengetahuan. Berbeda dengan
bentuk pembelajaran di atas, pembelajaran konstruktivistik membantu siswa
menginternalisasi dan mentransformasi informasi baru. Transformasi terjadi dengan
menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk struktur kognitif
baru. Pendekatan konstruktivistik lebih lugas dan sukar untuk dipahami. Pandangan
ini tidak melihat pada apa yang dapat diungkapkan kembali atau apa yang dapat
diulang oleh siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan dengan cara menjawab
7
soal-soal tes sebagai perilaku imitasi, melainkan pada apa yang dapat dihasilkan
siswa, didemonstrasikan, dan ditunjukkannya. Secara Rinci perbedaan karakteristik
antara pembelajaran tradisional atau behavioristik dan pembelajaran konstruktivistik.
Pembelajaran
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karakteristik manusia masa depan yang dikehendaki tersebut adalah
manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggung jawab terhadap
resiko dalam mengambil keputusan. Proses mengkonstruksi pengetahuan manusia
dapat mengetahui sesuatu dengan
menggunakan indranya. Proses belajar Menurut pandangan konstruktivistik, belajar
merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan
oleh si belajar. Pembelajaran konstruktivistik membantu siswa menginternalisasi dan
mentransformasi informasi baru. Teori konstruktivistik menempatkan inter mental
atau lingkungan sosial sebagai faktor primer dan konstitutif terhadap pembentukan
pengetahuan serta perkembangan kognitif seseorang.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami berharap agar para pembaca lebih khususnya kami
sendiri selaku pembuat makalah bisa lebih paham mengenai materi tentang Sikap dan
Perilaku Belajar Manusia Berdasarkan Teori Belajar Konstruktif.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Dan kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Cut Hanifah, Nurwahidin, M., & Yulianti, D. (2022). Perbandingan Dua Teori
Masgumelar, N. K., & Piton Setya. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan
10