Anda di halaman 1dari 14

“TEORI YANG MELANDASI, METODOLOGI DAN PENDEKATAN

PESERTA DIDIK”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Frita Devi Asriyanti, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2

1. Nadhifa Aulia Syafiq (22186206020)


2. Siru Khoirun Nisa (22186206046)
3. Muhammad Qowiyyun Nurlathif (22186206072)
4. Siti Pika Roiddatun Nuzulus Sholikkah (22186206074)
5. Surya Nur ‘Afra (22186206117)
6. Fadila Arsely Pramita (22186206129)
7. Alfina Faridatul Solikah (22186206133)
8. Indah Puji Utami (22186206136)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul Teori yang Melandasi, metodologi
dan pendekatan peserta didik. Dengan selesainya makalah ini kami harapkan dapat menambah
wawasan kita.

Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu Ibu Frita Devi Asriyanti, M.Pd. Kami berharap makalah ini memberikan manfaat
bagi pembacanya, tetapi juga tidak lupa kami sadari dalam penyelesaian makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami sangat mangharapkan adanya kritik dan sarannya.

Makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan melalui


pemberian pengetahuan tentang pengembangan peserta didik. Dengan berbagai permasalahan
yang ada, pembahasan, dan analisa yang telah ditulis dengan bahasa yang mudah untuk
dimengerti bagi siapa saja yang ingin membaca dan memahaminya. Sehingga dapat menjadi
manusia yang cerdas dan terus berkembang dalam hal kemampuan, keimanan, ketaqwaannya
kepada Allah SWT.

Akhir kata Kami ucapkan terimakasih.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tulungagung, 18 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................... 1

BAB II PEMAHAMAN

2.1 Pengertian Teori ......................................................................................................................... 2

2.3 Jenis Teori yang Melandasi Peserta Didik ............................................................................. 2

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Teori ............................................................................................ 4

2.4 Pengertian Metodologi dan Pendekatan ................................................................................. 6

2.5 Jenis Metode Pembelajaran Peserta Didik ............................................................................. 7

2.6 Pengertian Pendekatan .............................................................................................................. 7

2.7 Macam-macam pendekatan ...................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pedagogis adalah ilmu yang mempelajari cara mendidik dan membimbing
anak anak agar dapat memiliki karakter, sikap dan tingkah laku yang baik.
Maka proses pendidikan itu dituntut untuk menjadi baik dan peduli terhadap
lingkungan.
Perspektif teoritis mengenai metodologi dan pendekatan pembelajaran
siswa sangat penting untuk memahami bagaimana siswa belajar dan apa yang
memotivasi mereka. Motivasi adalah kekuatan pendorong di balik
pembelajaran. Sebaliknya, behavioris fokus pada motivator eksternal seperti
penguatan untuk mendorong pembelajaran.
Dalam belajar seorang guru melibatkan nilai yang dirasakan dari
pembelajaran dan keyakinan siswa terhadap efikasi diri mereka. Oleh karena
itu, seorang guru dapat menciptakan lingkungan untuk meningkatkan motivasi
dan persepsi peserta didik terhadap nilai tujuan dan efikasi diri mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori?
2. Apa saja jenis teori yang melandasi peserta didik?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori?
4. Apa pengertian metodologi ?
5. Apa saja jenis metode pembelajaran peserta didik?
6. Apa pengertian pendekatan?
7. Apa macam-macam pendekatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori.
2. Mengetahui jenis teori yang melandasi peserta didik.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori peserta didik.
4. Mengetahui pengertian metodologi.
5. Mengetahui jenis metode pembelajaran peserta didik.
6. Mengetahui pengertian pendekatan.
7. Mengetahui macam-macam pendekatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori


Teori (serapan dari bahasa Belanda: theorie) adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan
sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan
mengapa variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-
bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan
konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta
yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.

2.2 Jenis Teori yang Melandasi Peserta Didik


a) Teori Psikodinamika
Teori ini mencakup tentang pentingnya pengaruh lingkungan yang
mesti diterima oleh peserta didik. Teori ini dibagi menjadi dua yaitu teori
Sigmund Freud dan teori dari Erik Erikson. Teori yang dikeluarkan oleh
Sigmund Freud berisi tentang sebuah penjelasan yang berisikan struktur
dasar dan juga dasar dari kepribadian terbentuk atas tiga komponen
diantaranya id, ego dan superego. Kemudian teori yang dikeluarkan oleh
Erik Erikson berisi tentang dasar-dasar orientasi namun yang diterima dari
Freud namun Erik menambahkan dasar dari orientasinya mengenal
tahapan psikososial, penekanan pada identitas dan juga perluasan
metodology.
b) Teori Behaviorisme dan Belajar Sosial
Teori Behaviorisme Ahli yang menganut teori behaviorisme adalah
Burrhus Frederic Skinner. Dalam teori ini para ahli menyatakan bahwa

2
sesuatu yang dapat diteliti dengan teori behaviorisme adalah sesuatu yang
dapat diukur dan juga diamati. Dalam teori behaviorisme ini menekankan
pada tanggapan perilaku yang notabene dapat diamati dan ditentukan
lingkungannya.
Teori Belajar Sosial Dalam teori ini ditokohi oleh seorang ahli bernama
Albert Bandura dalam teori ini lebih ditekankan pada perilaku, lingkungan,
dan kognisi sebagai faktor penyebab atau kunci dalam perkembangan
individu.
c) Teori Humanistik
Dalam teori perkembangan humanistik lebih menekankan
ketidaksetujuan dengan teori yang ditunjukkan oleh Freud. Di mana teori
ini merupakan angkatan ketiga dari psikologi modern. Pandangan teori
humanis merupakan pandangan yang sangat positif dan juga optimis
mengenai manusia dan kodratnya. Adapun ahli yang menganut humanistic
Goddard(2012) diantaranya:
1. Chariote Buhier
Menurut bohler tujuan dari manusia untuk memenuhi apa yang bisa
mereka capai dengan mencapai yang ada dalam diri mereka, dalam
hal ini bohler lebih memfokuskan ke teori mengenai tahap
pengembangan manusia.
2. Abraham Maslow
Menurut Maslow perilaku manusia dapat dijelaskan sebagai
motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Dalam hal ini Maslow lebih
memfokuskan ke teori hierarki kebutuhan manusia.
3. Carl Rogers
Menurut Rogers jika seseorang diberikan kebebasan serta motivasi
untuk bertumbuh maka mereka akan mampu berkembang menjadi
manusia yang mampu memenuhi fungsinya secara utuh.
d) Teori Kognitif
Teori ini lebih mengacu ke dalam sebuah perbuatan atau proses
mengetahui. Adapun para ahli yang menerapkan teori ini diantaranya.

3
1. Jean Piaget
Pandangan pihak dalam teori kognitif menunjukkan bahwa
pandangan kognitif merupakan hasil gabungan dari kedewasaan otak
dan sistem saraf serta adaptasi pada lingkungan.
2. Lev Vygotsky
Pandangan Vygotsky dalam teori kognitif bahwa pengalaman
pribadi dan juga sosial. Dunia yang dialami terbentuk oleh keluarga
status ekonomi dan juga sosial serta pendidikan.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori.

Kelebihan Teori Belajar Behavioristik

1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi
belajar mengajar.
2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri,
tetapi ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan
stimulus lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh
murid (respon).
4. Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan
kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan,
spontanitas, dan daya tahan.
5. Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata
lain, perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian
lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya
dikurangi.

Kekurangan Teori Belajar Behaviouristik

1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar


behavioristik.
2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam
bentuk yang sudah siap.
3. Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen,
tidak kreatif, dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
4. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar
dan menghafal yang didengarkan.
5. Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung
pada guru.

4
Kelebihan Teori Belajarr Kognitif

1. Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.


2. Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif.

Kekurangan Teori Belajar Kognitif

1. Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.


2. Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.

Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme


1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid
untuk mengeluarkan ide-idenya atau gagasannya dan melatihnya
agar bisa mengambil keputusan.
2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena
mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.
3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan
membuat murid lebih mudah untuk berinteraksi dan yakin bisa
memahami pelajarannya.
4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan
baru. Misalnya berinteraksi dengan teman-temannya dan guru.
5. Pengetahuan yang diterima oleh murid akan mudah diterapkan
dalam kehidupannya.

Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme


1. Teori ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya
lebih luas.
2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan
lebih banyak.

Kelebihan Teori Belajar Humanistik


1. Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini
adalah murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan
terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau
keinginan sendiri.
2. Jika proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan
kepribadian, perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori
belajar humanistik sangat sesuai.
3. Dengan teori ini, murid diharapkan menjadi manusia yang bisa
mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat
oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil
hak-hak orang lain.

5
Kekurangan Teori Belajar Humanistik
Kekurangan yang ada pada teori belajar humanistik berada pada murid.
Maksudnya, murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka
murid itu akan teringgal dalam proses belajar mengajar

2.4 Pengertian Metodologi dan Pendekatan


Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepatuntuk
melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi merupakan
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh perlaku
suatu displin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu
cara atau metode. Berikut ini adalah beberapa pendapat ahli tentang pengertian
metode:
1. Rothwell & Kazanas, “metode adalah cara, pendekatan, atau proses
untuk menyampaikan informasi”.
2. Wiradi, “metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)”.
3. Drs. Agus M. Hardjana, “metode adalah cara yang sudah dipikirkan
masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai”.
4. Hebert Bisno (1969), “metode adalah teknik-teknik yang
digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau digunakan
secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan
praktek’’

Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa metode merupakan


suatu cara mengenai suatu langkah atau apa yang harus dikerjakan yang
dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan yang hendak dicapai untuk
mengetahui memahami terhadap perkembangan peserta didik.

6
2.5 Jenis Metode Pembelajaran Peserta Didik
1. Metode Ceramah.
Metode berbentuk penjelasan konsep, prinsip, fakta dimana pendidik
menyampaikan materi secara lisan berhadapan dengan peserta didik.
2. Metode Demonstrasi.
Metode berbentuk penyajian materi dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda
tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya atau tiruan.
3. Metode Eksperimen.
Metode yang melatih peserta didik perorangan atau kelompok untuk
melakukan suatu proses atau percobaan dengan menggunakan alat atau
waktu lebih dari satu kali.
4. Metode Tanya Jawab
Metode pembelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari pendidik kepada peserta didik, dan sebaliknya.
5. Metode Diskusi.
Metode berupa interaksi antara peserta didik dan peserta didik dengan
pendidik untuk menganalisis, dan memecahkan masalah.

2.6 Pengertian Pendekatan


Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendekatan adalah
proses, perbuatan, dan cara mendekati suatu sikap atau pandangan tentang
sesuatu, yang biasanya berupa assumsi atau seperngkat asumsi yang saling
berkaitan. Pendekatan (appoarch) adalah petunjuk atau cara umum dalam
memandang permasalahan atau objek kajian, ssehingga berdampak.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebaga titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pemblajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
Pendekatan berbeda dengan metode, dalam proses pembelajaran
pendekatan (approach) lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode (method) lebih menekankan pada ateknik pelaksanaannya

7
(Rustaman, dkk.2003). Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan
pendirian, filosofis dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
Sementara metode lenih bersifat prosedural atau proses yang teratur. Dapat
juga dikatakan bahwa metode merupakan penjabaran dari pendekatan (Susilo,
1997).
Roy Killen dalam wina sanjaya menyebutkan bahwa ada dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-
centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred
approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran lansung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori.

2.7 Macam-macam pendekatan


1. Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif merupakan pendekatan pembelajaran yang dimulai
dari yang khusus sampai menuju yang umum, atau mulai dari contoh-
contoh sampai pada suatu kesimpulan.
Misalnya: Hewan akan mati, manusia akan mati, tumbuhan akan mati.
Maka kesimpulannya adalah seiap mahkluk hidup akan mati.
2. Pendekatan Deduktif
Pendekatan Deduktif memrupakan kebalikan dari pendekatan induktif,
yaitu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari yang umum sampai
menuju yang khusus, atau dimulai dari kesimpulan sampai kepada
contoh-contoh.
Misal kesimpulannya adalah: Setiap logam bila dilepaskan akan memuai.
Maka uraiannya adalah bila bila besi, logam, dan perak dipanaskan akan
memuai.
3. Pendekatan Inkuri
Pendekatan Inkuri merupakan pendekatan yang pembelajaran yang
mengarahkan peserta didik untuk menemukan pengetahuan, ide, dan
informasi melalui usaha sendiri.

8
4. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan yang mengarahkan
peserta didik untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan artinya segala sesuatu yang berada di luar kita, baik berupa
lingkungan hayati maupun berupa lingkungan non hayati. Dalam
pelaksanaan pendekatan lingkungan umumnya peserta didik dibawa
belajar ke luar kelas.
5. Pendekatan Konsep
Pendekata Konsep merupakan pendekatan yang mengarahkan peserta
didik untuk menguasai konsep secara benar. Pendekatan ini sangat
penting untuk menghindari peserta didik salah konsep (misconception).
Oleh karen aitu pendekatan konsep ini boleh dikataka merupakan suatu
keharusan dalam pembelajaran biologi.
6. Pendekatan Proses.
Pemdekatan Proses merupakan pendekatan yang berorientasi kepada
sebuah proses, bukan kepada hasil. Pada pendekatan ini peserta didik
diharapkan benar-benar dapat menguasai proses.
Misalnya: Peserta didik harus menguasai proses bagaimana terjadinya
proses fotosintesis, bagaimana terjadinya proses respirasi, dan
sebagainya. Pendekatan proses penting untuk melatih daya pikir dan
mengembangkan kemampuan berpikir, dan juga melatih kemampuan
psikomotor peserta didik.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh
pendidik dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada
siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran dipengaruhi oleh metode yang
dapat dipilih oleh pendidik, di antaranya metode ceramah, metode tanya jawab,
metode disksusi, metode simulasi, metode demonstrasi, dan metode pemberian
tugas.
Semua pelajaran dapat memakai teori yang ada. Dalam pembelajaran
diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.
Proses belajar mengajar. Murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan
karena mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif. Pelajaran
yang dilakukan secara berulang akan membuat murid lebih mudah untuk
berinteraksi dan yakin bisa memahami pelajarannya. Yang diterima oleh murid
akan mudah diterapkan dalam kehidupannya.
Metodologi adalah cara yang tepatuntuk melakukan sesuatu dan logos
yang artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi merupakan sekumpulan
peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh perlaku suatu displin
ilmu. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebaga titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pemblajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
Pendekatan berbeda dengan metode, dalam proses pembelajaran
pendekatan (approach) lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode (method) lebih menekankan pada ateknik pelaksanaannya

10
DAFTAR PUSTAKA

Suralaga, F. (2021). Psikologi Pendidikan: Implikasi dalam Pembelajaran. Depok:


PT RajaGrafindo Persada.

Jalal, N. M., Safiah, I., Dhiu, K. D., Sanjayanti, N. P. A. H., Akbar, A., Rame, T.,
& Tabroni, I. (2022). Teori Perkembangan Peserta Didik. Aceh: Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini.

Drs. Cholid Narbuko dkk, 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Akasara

Wina Sanjaya (2016) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia.

Rustaman, N.Y., dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Biologi FPMIPA UPI.

Susilo H. 1997. Metode Pembelajaran Biologi. Malang: IKIP Malang.

11

Anda mungkin juga menyukai