Anda di halaman 1dari 12

PELUANG PENERAPAN PENDEKATAN STM DI INDONESIA

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Pembelajaran)

Oleh:

1. Fadhilah Prasetyaning Dati (180210204142)


2. Devita Yustari Dewi (180210204150)
3. Endhita Nanda Oktaviani (180210204169)
4. Meilinia Dwi Aryanis (180210204170)
5. Alief Pandu Reva Maulana (180210204199)
6. Enggar Kurniasih (180210204213)
7. Nofta Viana Nuril Aulia (180210204214)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Tujuan penulisan makalah yaitu untuk memenuhi tugas dari Bapak Kendid
Mahmudi, Bapak Arik Aguk Wardoyo dan Ibu Dyah Ayu Puspitaningrum selaku dosen Kapita
Selekta Pembelajaran. Selain itu bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan
penulis. Makalah ini akan menjelaskan tentang Peluang Penerapan Pendekatan STM di
Indonesia yang nantinya akan menjelaskan mengenai Hakikat Pendekatan STM, Implementasi
Pendekatan STM, dan juga Peluang Pendekatan STM di Indonesia. Penulis sangat berharap
agar tugas ini dapat bermanfaat dan penulis mengharapkan masukan, kritikan, dan saran dari
semua pihak karena tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Terimakasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah mendukung dan membagi pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini

Bondowoso, 28 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Hakikat Pendekatan STM...........................................................................................3

2.2 Implementasi Pendekatan STM..................................................................................5

2.3 Peluang Pendekatan STM di Indonesia.....................................................................6

BAB 3. PENUTUP...............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendekatan STM di Indonesia atau yang merupakan singkatan dari Sains,
Teknologi dan Masyarakat yaitu merupakan peluang pendekatan yang mengkaji melalui
permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pada pendekatan STM ini siswa
berperan aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, dalam pelaksanaan belajar
mengajar di sekolahan, serta mencari bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses belajar mengajar di kelas, sehingga pada pendekatan STM lebih menggunakan
teori konstruktivisme dimana siswa dituntut agar membangun sendiri pemahaman
melalui bahan pembelajaran yang ada serta siswa diajak untuk lebih meningkatkan
mengenai kreativitas sikap ilmiah.
Pada penerapan Pendekatan STM di Indonesia pada dasarnya membahas
mengenai pendekatan sains dan teknologi dalam lingkup sehari-hari, dengan begitu
pada guru mata pelajaran sains dapat menggunakan pendekatan STM yang nantinya
bertujuan untuk menanamkan pemahaman materi serta pengembangannya yang ada
dalam masyarakat yang tentunya akan lebih mengacu mengenai pelajaran energi dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada pendekatan STM di Indonesia
dibagi menjadi 3 bagian yaitu : (1) Hubungan erat antara sains, teknolgi dan
masyarakat. (2) Proses belajar mengajar yang didasarkan pada teori konstruktivisme.
(3) Serta adanya 5 ranah dalam pembelajaran. Dengan demikian, pada peluang
pendekatan STM di Indonesia dianggap penting selain mempelajari mengenai lingkup
sains, namun juga teknologi yang nantinya akan memudahkan masing-masing individu
dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diuraikan beberapa rumusan
masalah yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan Hakikat Pendekatan STM?
2. Bagaimana Implementasi Pendekatan STM?
3. Bagaimana Peluang Pendekatan STM di Indonesia?

1
2

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diuraikan beberapa rumusan
masalah yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan Hakikat Pendekatan STM?
2. Bagaimana Implementasi Pendekatan STM?
3. Bagaimana Peluang Pendekatan STM di Indonesia?

1.4 Manfaat
Berdasarkan uraian tujuan diatas, maka manfaat yang akan didapat oleh pembaca
yaitu :
1. Dapat mengetahui tentang Hakikat Pendekatan STM
2. Dapat mengetahui tentang Implementasi Pendekatan STM
3. Dapat mengetahui tentang Peluang Pendekatan STM di Indonesia
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Pendekatan STM


Menurut Rumansyah sains teknologi dan masyarakat merupakan upaya yang
dilakukan untuk menyajikan sains dengan cara memasukkan permasalahan dunia nyata
didalamnya. Sedangkan Asy’ari mendefinisikan sains teknologi masyarakat STM sebagai
suatu inovasi dalam pembelajaran sains yang berpandangan bahwa sains merupakan
bidang keilmuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat  dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari beberapa konsep sains yang saling
berkaitan. Dalam sains teknologi dan masyarakat ini, interaksi antar masing-masing
individu dilibatkan dengan lingkungan sosial disekitarnya dimana siswa terus diajak untuk
mengembangkan kreativitas tentang dalam hal yang berkaitan dengan ilmiah dengan
menggunakan konsep dan proses sains pada kehidupannya sehari-hari. 
Secara umum Sains teknologi dan masyarakat bertujuan untuk menjadikannya
sebagai bekal pengetahuan yang cukup bagi siswa sehingga siswa dapat melakukan
pengambilan keputusan yang baik untuk dapat menyelasaikan atau memecahkan
permasalahan yang ada. Selain itu, sains teknologi masyarakat ini memiliki tujuan untuk
dapat membentuk seorang siswa menjadi manusia yang memiliki kemampuan sains dan
teknologi dengan baik dan juga peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi
di lingkungannya.
Nilai tambah yang menjadi sasaran utama dalam sains teknologi masyarakat yaitu:
 Pengajaran sains akan lebih bermakna melalui sains teknologi masyarakat karena
wawasan yang diperoleh oleh siswa berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
 Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan keterampilan, konsep,
kreativitas dan rasa menghargai teknologi dan berusaha bertanggung jawab atas
masalah-masalah yang muncul.

Karakteristik dari sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu sebagai berikut
a. Mengidentifikasi permasalahan penting dan berdampak.
b. Terfokus pada dampak dari teknologi dan sains terhadap siswa.
c. Memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk dapat memecahkan permasalahan yang
ada.

3
4

d.  Siswa dapat menerapkan apa yang didapatkannya dalam memecahkan permasalahan


dalam kehidupannya sehari-hari.
e. Pembelajaran tidak hanya dilakukan dikelas dan disekolah saja namun juga dalam
kehidupan sehari-hari.
f.STM ini berpandangan bahwa sains bukan hanya sebagai suatu konsep yang harus
dikuasai siswa dalam tes.
g. Menekankan pada proses sehingga siswa dapat menggunakannya dalam memecahkan
permasalahan yang ada.
h. Siswa akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan perannya sebagai warga
Negara karena dapat mencoba untuk memecahkan permasalahan yang telah di telusuri
sebelumnya.
i. STM akan terus mengidentifikasi sejauh mana dampak dari teknologi dan sains pada
masa yang akan datang.

Sains teknologi dan masyarakat memiliki beberapa manfaat bagi peserta didik yaitu :
a. Dapat menerapkan konsep sains dan keterampilan proses dalam pengambilan
keputusan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengetahui tentang masyarakat dan pengaruhnya terhadap sains teknologi maupun
sebaliknya.
c. Mengetahui bagaimana manfaat dan batasan-batasan penerapan sains teknologi dalam
upaya peningkatan kesejahteraan.
d. Mampu memahami berbagai hal tentang sains dan menerapkannya.
e. Siswa mampu menghargai adanya sains
f.Mampu memecahkan masalah menggunakan metode ilmiah

Adanya sains teknologi masyarakat dilandasi oleh adanya keterkaitan antara


teknologi, sains dan masyarakat, proses belajar mengajarnya bersifat konstruktif dimana
siswa membentuk pengetahuannya sendiri dengan interaksinya terhadap lingkungan dan
dalam proses pembelajarannya terdapat ranah pengetahuan, proses, sains, kreativitas serta
aplikasi.
5

2.2 Implementasi Pendekatan STM


Pendekatan STM merupakan suatu pendekatan yang dasarnya membahas
mengenai penerapan atau implementasi sains dan teknologi pada konteks kehidupan
manusia dalam kesehariannya, sehingga pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan
keterpaduan antara sains dan teknologi yang ada. Anna Poedjiadi (2010) menyatakan
bahwa penerapan model pembelajaran STM ini dalam proses pembelajaran terdiri dari
4 langkah yaitu tahap invitasi (ajakan), pembentukan konsep, pengaplikasian konsep
dalam kehidupan (penyelesaian masalah), dan yang terakhir tahap pemantapan konsep.
Penjabaran mengenai penerapan model STM tersebut antara lain:
1. Invitasi (ajakan)
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk memaparkan pengetahuannnya
mengenai konsep yang akan dibahas. Pada tahap ini guru juga diperlukan
memberikan stimulus pada anak seperti pertanyaan mengenai permasalahan yang
ada di kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan konsep ynag akan dibahas.
Dimana pada tahap ini siswa diberikan kebebasan untuk mengkomunikasikan serta
memaparkan pemahamannya.
2. Pembentukan konsep
Pada tahap ini siswa diberikan kebebasan dalam hal menyelidiki dan
menemukan konsep dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan,
menginterpretasikan data dalam suatu kegiatan yang telah guru persiapkan. Pada
tahap ini siswa akan melakukan suatu diskusi baik kegiatan ini merupakan kegiatan
kelompok atau individu, dimana tahap ini akan memberikan ruang untuk memenuhi
rasa ingin tahu dari siswa mengenai fenomena yang ada di sekelilingnya.
3. Pengaplikasian konsep dalam kehidupan (penyelesaian masalah)
Tahap ini juga dapat disebut tahap penyelesaian masalah karena setelah
seorang siswa mendeskripsikan mengenai solusi yang ditemukannya dari hasil
observasi yang dilakukan pada tahap 2, maka prakteknya dilakukan pada tahap ini.
Dimana konsep yang sudah disusun tadi mereka aplikasikan pada kehidupan
sehari-harinya.
4. Pemantapan konsep
6

Pemantapan konsep ini adalah penggunaan peran guru dalam memberikan


penguatan kepada konsep yang sudah siswa susun dan temukan dalam observasi
agar tidak terjadi miskonsepsi pada proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

2.3 Peluang Pendekatan STM di Indonesia

Menurut pandangan National Science Teachers As. Iociotion (1990:1)  peluang


Penerapan Pendekatan STM sebenarnya tidak perlu membutuhkan konsep maupun
proses yang istimewa. Akan tetapi terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
pada peluang penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, yaitu sebagai
berikut : 

1. Siswa melaksanakan pengenalan atau identifikasi mengenai permasalahan dan


akibat yang akan terjadi dilingkungan sekitar mengenai permasalahan tersebut. 

2. Memerlukan sumberdaya lokal atau yang ada disekitar untuk memperoleh sebuah
informasi yang diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang telah
diketahui 

3. Pemfokusan dalam  pembelajaran sains dan teknologi mengenai sebab akibat yang
ditimbulkan oleh sains dan teknologi.

4. Pemahaman mengenai konten sains disini lebih berarti ketimbang hanya cuman
mengerjakan soal saja. 

5. pemfokusan pada keteramplan proses yang bisa diperlukan siswa untuk mengatasi
permasalahannya seorang diri. 

6. pemfokusan pada pemahaman atau kesadaran berkarir, terebih pada karir yang
berurusan tentang sains dan teknologi.

7. Peserta didik diberikan peluang untuk mendapatkan pengetahuan mengenai tata


cara hidup bermasyarakat untuk mengatasi permasalahan yang sudah di
rekognisi. 

Pada pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) mengarahkan kepada


siswa agar siswa dapat menanggapi atau peka terhadapat perkembangan dilingkungan
masyarakat, siswa disini diarahkan agar memiliki kemampuan  academic skills dan
thinking skills agar bisa mudah untuk beradaptasi dilingkungan masyarakat. Karena
telah kita ketahui banyak sekali permasalahan yang terjadi dengan adanya kejadian
7

lulusan lembaga pendidikan formal kurang dalam skillnya di bidang kemasyarakatan.


Oleh sebab itu dengan adanya Sains Teknologi Masyarakat pada pendidikan IPA
sebagai Opsi Penyelesaian terhadap permasalahan yang ada.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sains teknologi masyarakat ini memiliki tujuan untuk dapat membentuk seorang
siswa menjadi manusia yang memiliki kemampuan sains dan teknologi dengan baik
dan juga peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di
lingkungannya.
2. Penerapan atau implementasi model pembelajaran STM ini dalam proses
pembelajaran terdiri dari 4 langkah yaitu tahap invitasi (ajakan), pembentukan
konsep, pengaplikasian konsep dalam kehidupan (penyelesaian masalah), dan yang
terakhir tahap pemantapan konsep.
3. Peluang pendekatan STM mengarahkan kepada siswa agar siswa dapat menanggapi
atau peka terhadapat perkembangan dilingkungan masyarakat, siswa disini
diarahkan agar memiliki kemampuan  academic skills dan thinking skills agar bisa
mudah untuk beradaptasi dilingkungan masyarakat.

3.2 Saran
Saran kami, dalam penerapan pendekakatan Sains Teknologi Masyarakat ini
peserta didik harus mampu menyampaikan sebuah pendapat secara lisan. Pendidik juga
harus mampu menciptkan pembelajaran yang kreatif dan inofatif agar susasan dikelas
tidak terasa bosan dan juga mampu mengembangkan tes formatif dengan bervariasi.
Guru disini juga harus memberi kebebasan pada siswa untuk menyampaikan sebuah
pendapatnya dari hasil pekerjaannya sendiri. Agar siswa disini dapat memahami konsep
sains dengan baik dari hasil pekerjaannya sendiri dalam mengembangkan sebuah pokok
bahasan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Dian. (2016). BAHAN AJAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERINTEGRASI


STM (SAINS, TEKHNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATA PELAJARAN
FISIKA. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 4. No. 5.

Husamah, dkk. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universita Muhammadiyah


Malang.

Nurohman, Sabar. (2006). PENERAPAN PENDEKATAN SAINS-TEKHNOLOGI-


MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPA SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN LIFE SKILLS PESERTA DIDIK. Majalah Ilmiah Pembelajaran ,
Vol. 2. No. 1.

Putri, Suci Utami. (2019). Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini. Sumedang: UPI
Sumedang Press.

Susanto, Ahmad. (2016). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta:


KENCANA.

Anda mungkin juga menyukai