Anda di halaman 1dari 20

Makalah Pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat )

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat )

Dalam disiplin ilmu ipa ada beberapa pendekatan dalam ipa yang perlu kita ketahui yaitu pendekatan
Sains, Teknologi dan Masyarakat. Dari ketiga pendekatan ini masing-masing mempunyai pengertian
yaitu,

Sains adalahsebagai sejumlah disiplin ilmu, sekumpulan pengetahuan, dan sebagai metode-
metode.Disamping itu ditegaskan pula bahwa sains merupakan suatu rangkaian konsep-konsep yang
berkaitan dan berkembang dari hasil eksperimen dan observasi. Sains juga merupakan suatu tubuh
pengetahuan (body of knowledge) dan proses penemuan pengetahuan.

Sain juga sebagai proses meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan menerapkan
pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan cara bersikap.
Sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas

Pengamatan eksperimen dan Sains melandasi perkembangan teknologi.

Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan kepandaian yang maju dalam membuat sesuatu
penemuan yang berkenaan dengan penemuan ilmu alam atau berkaitan dengan hasil industri. Dalam
ilmu Sains teknologi sangat diperlukan karena sangat menunjang terutama untuk aktivitas dalam upaya
memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena alam dan juga untuk aktivitas penemuan.

Masyarakat adalah suatu lingkungan pergaulan sosial dan juga dapat diartikan sebagai himpunan
orang yang hidup di suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu jadi dapat dikatakan bahwa
masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial
tertentu.

Dari ketiga pengertian pendekatan STM ini maka Sains, Teknologi dan Masyarakat adalah merupakan
kecenderungan baru dalam pendidikan Sains, STM juga dapat diartikan sebagai pembelajaran Sains dan
teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Jadi Sains -Teknologi -Masyarakat atau STM adalah istilah
yang diberikan kepada usha mutakhir untuk menyajikin konteks dunia nyata dalam pendidikan Sains dan
pendalaman Sains.

Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan
pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan
bahkan pada evaluasi belajar.
B. Karakteristik Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Dari seorang Ilmuan Yager (1992), mendefinisikan STM yaitu mencakup tujuan kurikulum, assesmen dan
kususnya mengenai pengajaran. Tujuan-tujuan tersebut dikarakteristikan sebagai domain yang meliputi
domain konsep, proses, aplikasi, kreativitas dan sikap.

Penjelasan dari berapa karakteristik tersebut adalah,

a. Domain konsep

Dalam paham Domain konsep ini lebih memefokuskan pada muatan sains, tujuan-tujuan sains untu
mengelompokan alam yang teramati ke dalam unit-unit yang teratur untuk studi dan penjelasan
hubungan-hubungan fisika dan biologi dari pengajaran sains yang melibatkan siswa belajar konsep-
konsep utama dari sains.

b. Domain proses

Dalam Domain proses ini proses-proses sains berhubungan dengan bagaimana sains berfikir dan
bekerja, yaitu mengambarkan dimensi sains. Dalam pengembangan proses ini ada 15 keterampilan
proses yaitu:

1. mengobservasi,

2. menggunakan ruang/waktu

3. mengklasifikasi,

4. mengelompokkan dan mengorganisasi,

5. menggunakan bilangan

6. mengkuantifikasi,

7. mengukur,

8. mengkomunikasikan,

9. menginferensi,

10. memprediksikan,

11. mengendalikan dan mengidentifikasi variabel,

12. menginterpretasikan data,

13. merumuskan hipotesis,

14. memberikan definisi secara operasional,


15. melaksanakan eksperimen.

c. Domain aplikasi

Domain ini meliputi mengaplikasian konsep-konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah
sehari-hari, memahami prinsip-prinsip ilmiah dan prinsip-prinsip teknologi yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari atau sains.

d. Domain Kreativitas

Dalam domain kreativitas meliputi visualisasi, menghasilkan gambaran mental, menggabungkan objek-
objek dan ide dalam cara-cara baru, memecahkan masalah dan teka-teki, memprediksi konsekwensi-
konsekwensi yang mungkin, menyarankan alasan-alasan yang mungin, mendesain alat atau mesin dan
menghasilkan ide-ide yang tak biasa.

e. Domain Sikap

Dalam domain sikap meliputi sikap-sikap terhadap sains pada umumnya, seperti kelas sains, kegunaan
belajar sains, dan untuk guru terbentuknya pengembangan sikap-sikap positif terhadap diri sendiri yaitu
sikap yang dapat mengerjakan sesuatu, ekplorasi emosi manusia, dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan sikap.

C. Tujuan pendekatan Pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat )

Menurut Yager tujuan pembelajaran STM adalah sebagai berikut.

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan
teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan
dan pengaruh baru.

b. Memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan sekarang mengenai perubahan-perubahan yang
sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan
proses-proses politik.

c. Membuat peserta didik mampu relitas sosial dengan topik pembelajaran didalam kelas.

d. Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan atau pandangan untuk mensikapi berbagai isu
dan situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah.

e. Membuat peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki
tanggung jawab sosial.

D. Komponen-Komponen Pendekatan STM (Sains Teknologi Dan Masyarakat)


Adapun komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat)
sebagai berikut:

1. Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola
penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli.

2. Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contoh-contoh yang tampaknya


terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru.

3. Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-
bukti khusus.

4. Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan
siswa, debat, berbain peran dan simulasi.

E. Alasan pentingnya Pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat)

Alasan pentingnya STM Digunakan Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pengajaran IPA di Sekolah
adalah:

- Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat
secara aktif mengidentifikasi isu isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan
masyarakat.

- Untuk memecahkan isu isu sosial

- Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa.

- Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat akan mendekatkan siswa
kepada obyek yang dibahas.

- Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan
dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi.

- Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks
pengembangan pribadi dan sosial.
- Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam
teknologi

F. manfaat pendekatan STM (Sain, Teknologi, dan Masyarakat

Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat) yaitu:

- Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid.

- Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-murid yang diberikan pendekatan STM menunjukan


kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari.

- Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan
STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains.

- Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi.

- Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan didalam membuat keputusan.


Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan
mengerti keterbatasan-keterbatasannya.

- Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang
mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil
mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi

G. Kekurangan Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat)

Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM ada juga sebuah kekurangannya,
kekurangan tersebut adalah:

- dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer
materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat

- selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu
mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada.

- Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu yang menjadi
kendala STM.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

- Pendekatan STM merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran IPA yang bertujuan agar
lulusannya memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, hal
ini karena pendekatan STM selalu beruapaya untuk menghubungkan antara materi IPA di dalam kelas
dengan perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat.

- Pendekatan sains dan teknologi ( STM ) adalah pembelajaran yang menyangkut pengalaman
manusia, isu-isu sosial dan teknologi masyarakat.

- Adapun karakteristik pendekatan STM menurut Yager (1992) yang meliputi domain yaitu :

a. domain konsep,

b. proses,

c. aplikasi,

d. kreativitas,

e. dan sikap

- Pendekatan STM pada hakekatnya dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara


kemajuan iptek, membanjirnya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan, dan nilai-nilai iptek itu sendiri
dalam kehidupan siswa sehari-hari sebagai anggota masyarakat.

-
Makalah STM

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya.
Sains pada hakekatnya merupakan sebuah produk dan proses. Produk sains meliputi fakta, konsep,
prinsip, teori dan hukum. Sedangkan proses sains meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan
menerapkan pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan cara
bersikap. Oleh karena itu, sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas pengamatan
eksperimen dan induksi.

Dalam realitasnya, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara dinamis. Semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Menjamin relevansi dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional mutlak harus dilaksanakan.

I. Rumusan

a) Apa pengertian pendekatan Sains,tekonologi dan masyarakat ?

b) Bagaimana hubungan pendekatan sains,teknologi dan masyarakat ?

c) Apa saja komponen-komponen dalam pendekatan sains, tekonologi dan masyarakat ?

d) Problematika apa saja yang dapat ditemukan dalam mengimplementasikan pendekatan sains,
teknologi dan masyarakat?
II. Tujuan

a) Agar dapat mengetahui apa itu pendekatan STM

b) Dapat memahami pembelajaran dari pendekatan STM

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat )

Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat
(STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, inkuiri dan discoveri
serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) dalam bahasa
inggris disebut Sains Technology dan Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE)
atau sains teknologi lingkungan dalam masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya
intinya sama yaitu environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi dan isu yang ada di
masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup
memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah
dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.

Dalam disiplin ilmu ipa ada beberapa pendekatan dalam ipa yang perlu kita ketahui yaitu pendekatan
Sains, Teknologi dan Masyarakat. Dari ketiga pendekatan ini masing-masing mempunyai pengertian
yaitu,

Sains adalah sebagai sejumlah disiplin ilmu, sekumpulan pengetahuan, dan sebagai metode-
metode.Disamping itu ditegaskan pula bahwa sains merupakan suatu rangkaian konsep-konsep yang
berkaitan dan berkembang dari hasil eksperimen dan observasi. Sains juga merupakan suatu tubuh
pengetahuan (body of knowledge) dan proses penemuan pengetahuan.

Sain juga sebagai proses meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan menerapkan
pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan cara bersikap.
Sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas

Pengamatan eksperimen dan Sains melandasi perkembangan teknologi.


Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan kepandaian yang maju dalam membuat sesuatu penemuan yang
berkenaan dengan penemuan ilmu alam atau berkaitan dengan hasil industri. Dalam ilmu Sains teknologi
sangat diperlukan karena sangat menunjang terutama untuk aktivitas dalam upaya memperoleh
penjelasan tentang objek dan fenomena alam dan juga untuk aktivitas penemuan.

Masyarakat adalah suatu lingkungan pergaulan sosial dan juga dapat diartikan sebagai himpunan orang
yang hidup di suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu jadi dapat dikatakan bahwa
masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial
tertentu.

Dari ketiga pengertian pendekatan STM ini maka Sains, Teknologi dan Masyarakat adalah merupakan
kecenderungan baru dalam pendidikan Sains, STM juga dapat diartikan sebagai pembelajaran Sains dan
teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Jadi Sains -Teknologi -Masyarakat atau STM adalah istilah
yang diberikan kepada usha mutakhir untuk menyajikin konteks dunia nyata dalam pendidikan Sains dan
pendalaman Sains.

Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran,
prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada
evaluasi belajar.

B. Karakteristik Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Dari seorang Ilmuan Yager (1992), mendefinisikan STM yaitu mencakup tujuan kurikulum, assesmen dan
kususnya mengenai pengajaran. Tujuan-tujuan tersebut dikarakteristikan sebagai domain yang meliputi
domain konsep, proses, aplikasi, kreativitas dan sikap.

Penjelasan dari berapa karakteristik tersebut adalah,

a. Domain konsep

Dalam paham Domain konsep ini lebih memefokuskan pada muatan sains, tujuan-tujuan sains untu
mengelompokan alam yang teramati ke dalam unit-unit yang teratur untuk studi dan penjelasan
hubungan-hubungan fisika dan biologi dari pengajaran sains yang melibatkan siswa belajar konsep-
konsep utama dari sains.

b. Domain proses

Dalam Domain proses ini proses-proses sains berhubungan dengan bagaimana sains berfikir dan
bekerja, yaitu mengambarkan dimensi sains. Dalam pengembangan proses ini ada 15 keterampilan
proses yaitu:

1) mengobservasi,

2) menggunakan ruang/waktu
3) mengklasifikasi,

4) mengelompokkan dan mengorganisasi,

5) menggunakan bilangan

6) mengkuantifikasi,

7) mengukur,

8) mengkomunikasikan,

9) menginferensi,

10) memprediksikan,

11) mengendalikan dan mengidentifikasi variabel,

12) menginterpretasikan data,

13) merumuskan hipotesis,

14) memberikan definisi secara operasional,

15) melaksanakan eksperimen.

c. Domain aplikasi

Domain ini meliputi mengaplikasian konsep-konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah
sehari-hari, memahami prinsip-prinsip ilmiah dan prinsip-prinsip teknologi yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari atau sains.

d. Domain Kreativitas

Dalam domain kreativitas meliputi visualisasi, menghasilkan gambaran mental, menggabungkan objek-
objek dan ide dalam cara-cara baru, memecahkan masalah dan teka-teki, memprediksi konsekwensi-
konsekwensi yang mungkin, menyarankan alasan-alasan yang mungin, mendesain alat atau mesin dan
menghasilkan ide-ide yang tak biasa.

e. Domain Sikap

Dalam domain sikap meliputi sikap-sikap terhadap sains pada umumnya, seperti kelas sains, kegunaan
belajar sains, dan untuk guru terbentuknya pengembangan sikap-sikap positif terhadap diri sendiri yaitu
sikap yang dapat mengerjakan sesuatu, ekplorasi emosi manusia, dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan sikap.

C. Tujuan pendekatan Pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat )


Menurut Yager tujuan pembelajaran STM adalah sebagai berikut.

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan
teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan
dan pengaruh baru.

b. Memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan sekarang mengenai perubahan-perubahan yang
sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan
proses-proses politik.

c. Membuat peserta didik mampu relitas sosial dengan topik pembelajaran didalam kelas.

d. Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan atau pandangan untuk mensikapi berbagai isu
dan situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah.

e. Membuat peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki
tanggung jawab sosial.

D. Komponen-Komponen Pendekatan STM (Sains Teknologi Dan Masyarakat)

Adapun komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat)
sebagai berikut:

1) Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola
penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli.

2) Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contoh-contoh yang tampaknya


terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru.

3) Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-
bukti khusus.

4) Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan
siswa, debat, berbain peran dan simulasi.

E. Alasan pentingnya Pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat)

Alasan pentingnya STM Digunakan Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pengajaran IPA di Sekolah
adalah:
a. Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat
secara aktif mengidentifikasi isu isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan
masyarakat.

b. Untuk memecahkan isu isu sosial

c. Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa.

d. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat akan mendekatkan siswa
kepada obyek yang dibahas.

e. Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan
dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi.

f. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks
pengembangan pribadi dan sosial.

g. Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam
teknologi

F. Manfaat Pendekatan STM (Sain, Teknologi, dan Masyarakat)

Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat) yaitu:

a. Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid.

b. Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-murid yang diberikan pendekatan STM menunjukan


kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari.

c. Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan
STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains.

d. Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi.

e. Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan didalam membuat keputusan.


Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan
mengerti keterbatasan-keterbatasannya.

f. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang
mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil
mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi

G. Kekurangan Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat)


Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM ada juga sebuah kekurangannya,
kekurangan tersebut adalah:

a. dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer
materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat

b. selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu
mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada.

c. Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu yang menjadi
kendala STM.

H. Problematika Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat dalam Pembelajaran

Mitchener & Anderson (1989) dalam Raja (2009), melaporkan hasil penelitian tentang perspektif guru
dalam penyusunan dan pelaksanaan sebuah pembelajaran dengan pendekatan STM bahwa guru
memiliki hambatan dalam penerapan pendekatan ini dan menunjukkan kekhawatiran berupa
ketidaknyamanan dengan pengelompokan, ,ketidakpastian tentang evaluasi, , andfrustrasi tentang
populasi siswa, dan kebingungan peran guru. Hasil-hasil temuan tersebut akan berguna dalam
menyelenggarakan program pengembangan guru.

Kekhawatiran terhadap konten dapat terjadi karena persentasi waktu yang rendah bagi peran guru
dalam transfer pengetahuan kepada anak. Guru lebih banyak berperan dalam mengarahkan
pengetahuan anak pada upaya penemuan masalah dan konseptualisasi berdasarkan disiplin ilmu.
Penanaman konsep lebih banyak dilakukan pada momen-momen tertentu secara tepat, sehingga
memiliki tingkat retensi yang lebih lama.

Bagi sekolah dengan populasi siswa yang tinggi dalam kelas, dapat menjadi masalah tersendiri bagi guru.
Jika kelompok yang dibentuk dalam kelas banyak, guru akan kewalahan dalam pendampingan kelompok
dan pembimbingan kajian masalah. Sedangkan ketika kelompok dikurangi (populasi dalam kelompok
tinggi) konsekuensinya dapat terjadi peran yang tidak efektif bagi anak. Sehingga penggunaan
pendekatan STM, harus dirancang untuk melibatkan pihak lain dalam proses pembelajaran.

Kompleksitas masalah dan sumber informasi yang dapat terlibat dalam pembelajaran STM, harus dapat
disikapi secara profesional oleh guru. Ketepatan masalah yang dipilih oleh siswa untuk dikaji sangat
ditentukan oleh peran guru dalam mengekspose fakta-fakta. Penentuan prosedur analisis dan sumber
data yang akurat, memerlukan bimbingan dan arahan dari guru. Demikian pula, dalam hal kajian data
dan konseptualisasinya dibutuhkan peran guru dalam memberikan klarifikasi dan penguatan atas hasil-
hasil kerja dari tiap kelompok.

Kompleksitas masalah dan sumber informasi juga berimplikasi pada beragamnya fokus anak dalam
mengkaji konsep pengetahuan. Konsekuensinya, dibutuhkan kecermatan dalam menyusun alat evaluasi
terutama pada domain penguasaan konsep. Penggunaan alat penilaian yang variatif, dapat
meningkatkan akurasi data yang dibutuhkan dalam mengevaluasi perkembangan anak.
Aisyah (2007), mengemukakan empat hambatan pembelajaran dengan pendekatan STM, yaitu waktu,
biaya, kompetensi guru, dan komunikasi dengan stakeholder (orang tua, masyarakat, dan birokrat).
Waktu merupakan faktor penting untuk menentukan materi-materi apa yang akan diajarkan pada siswa.
Pelaksanaan seluruh fase pembelajaran pada konten tertentu, kadang-kadang membutuhkan waktu yang
panjang sehingga memerlukan analisa yang baik untuk memilih dan mengalokasikan waktu untuk
implementasinya. Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data dari nara
sumber secara mendetail. Oleh karena itu, siswa harus kerjasama dengan baik antar anggota kelompok
agar data yang diperoleh dapat maksimal. Beberapa sekolah memilih waktu di sore hari atau jalur
ekstrakurikuler untuk penerapan STM agar tidak terganggu dengan aktivitas belajar yang lain. Bahkan,
gelar kasus (show case) yang dilanjutkan dengan refleksi diri, biasanya dilaksanakan pada akhir semester
(Aisyah, 2007).

Biaya merupakan faktor yang penting dalam implementasi STM. Biaya dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan STM dari mulai identifikasi masalah, sampai pelaksanaan
gelar kasus (show case). Umumnya, pihak sekolah belum mengalokasikan biaya untuk kegiatan
pembelajaran STM. Oleh karena itu, pihak sekolah khusunya hendaknya memberi dorongan moril
maupun materil untuk terselenggaranya penerapan STM ini. Dalam hal dorongan materil, dapat dirintis
pembiayaan penerapan metode ini secara swadaya (Aisyah, 2007).

Kompetensi guru sangat penting dalam pembelajaran STM, terutama dalam penguasaan materi inti,
problem solving dan hubungan interpersonal. Umumnya guru belum memiliki pengetahuan yang baik
tentang pendekatan STM sehingga penerapan pendekatan ini masih sangat jarang ditemukan. Selain itu,
paradigma guru dalam menginterpretasikan dan mengembangkan kurikulum, masih berbasis konten
sehingga guru merasa dituntut untuk menyampaikan materi tepat pada waktunya dan lupa berinovasi
dalam pembelajaran (Aisyah, 2007).

Kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga terkait diperlukan pada saat siswa merencanakan
untuk mengunjungi lembaga tertentu atau meninjau kawasan yang menjadi tanggung jawab lembaga
tertentu. Misalnya mengunjungi rumah sakit daerah, observasi pada pabrik produk bahan makanan dan
sebagainya. Untuk kelancaran kegiatan, anak perlu dibekali surat pengantar dari sekolah, atau sekolah
melakukan pemrosesan izin ke lembaga yang terkait sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain itu,
komunikasi dengan orang tua perlu diintensifkan. Orang tua perlu diberi pemahaman sehingga seluruh
aktivitas anak yang menyita waktu dapat dimaklumi atau mendapat support dari orang tua (Aisyah,
2007).

Menurut Aisyah (2007), hambatan lain dalam penerapan pendekatan ini adalah siswa belum terbiasa
untuk berpikir kritis dan belajar mengambil pengalaman di lapangan, sehingga dibutuhkan kesabaran
dan ketekunan guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam pembelajaran. Untuk
menerapkan pendekatan ini, peranan guru dimulai dari perencanaan pengajaran, pengelola pengajaran,
penilai hasil belajar, motivator dan pembimbing. Pendekatan STM menuntut kompetensi pedagogik,
kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian yang baik.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Pendekatan STM pada hakekatnya dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara kemajuan
iptek, membanjirnya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan, dan nilai-nilai iptek itu sendiri dalam
kehidupan siswa sehari-hari sebagai anggota masyarakat.

Implementasi pendekatan STM, dapat dilakukan melalui empat fase yaitu invitasi, eksplorasi,
mengusulkan penjelasan dan solusi, dan mengambil tindakan.

Problematika dalam penerapan pendekatan dapat berupa concerns over conkekhawatiran konten,
discomfort with grouping,ketidaknyamanan dengan pengelompokan, uncertainties about
evaluation,ketidakpastian tentang evaluasi, frustrations about student population, andfrustrasi tentang
populasi siswa, dan confusion over the teachers role.kebingungan peran guru, waktu, biaya, kompetensi
guru, dan komunikasi dengan stakeholder.

II. Saran

STM sebagai pendekatan dalam pembelajaran harus mampu ditanamkan dengan baik di Indonesia
meskipun banyak permasalahan atau kendala yang dihadapai dalam proses pelaksanaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Mahmuddin. 2009.MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Pendekatan Sains, Teknologi, dan


Masyarakat dalam Pembelajaran).(https://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/17/pendekatan-sains-
teknologi-dan-masyarakat-dalam-pembelajaran/. 12 Maret 2015 18:40)

Nilam,Bunga. 2013.MAKALAH PENDEKATAN STM (Pendekatan STM, Sain, Teknologi, dan Masyrakat).
( http://nilamazzahra.blogspot.com/2013/03/makalah-pendekatan-stm-sains-teknologi.html. 12 Maret
2015 18:50)

Suhaimi,afrial.2011.PENDEKATAN PEMBELAJARAN (Macam-macam Pendekatan Pembelajaran).


( http://maistrofisika.blogspot.com/2011/11/pendekatan-pembelajaran.html 13 Maret 2015 19:20)
makalah S-T-M

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dasar saat ini harus mampu membekali setiap peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, serta nilai-nilai dan sikap. Hal itu menuntut agar pendidik mampu memberikan yang
terbaik demi tercapainya tujuan tersebut. Terlebih lagi saat ini peserta didik diharapkan mampu
mengikuti arus perubahan zaman yang kian pesat. Berbagai mata pelajaran juga dirancang agar peserta
didik mampu bersaing dengan perkembangan yang ada. Salah satunya pada mata pelajaran IPA (ilmu
pengetahuan alam).

Ilmu pegetahuan alam (IPA) lebih berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
dan bukan hanya sekedar penguasaan dari kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep atau prinsip-prinsip saja, akan tetapi IPA juga merupakan suatu proses penemuan. Peserta didik
dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar menggunakan pendidikan IPA sebagai wahana, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari yang
digunakan untuk mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah.

Proses pembelajaran yang tepat adalah dengan menekankan pada pemberian pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhannya melalui pemecahan
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Selain itu, juga perlu dilakukan pemahaman mengenai
cara menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Misalnya, pada tingkat SMP atau MTs diharapkan
ada penekanan pembelajaran S-T-M yaitu sains, teknologi, dan masyarakat. Dengan pendekatan ini
peserta didik dilatih untuk selalu peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi
yang sesuai dengan realita kehidupan.

Pada abad 20 ini, kepekaan terhadap ilmu pengetahuan khususnya ilmu sains dan teknologi perlu
ditingkatan. Oleh karena itu, peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami, dan
menguasai IPTEK dalam rangka meningkatkan kualitas hidup. Upaya untuk mempersiapkan hal itu
memang sudah dilakukan melalui pendidikan formal sesuai dengan undang-undang n0 2 tahun 1989 .
pengantar sains dan teknologi pun sudah diajarkan sejak pendidikan dasar.

Dengan menggunakan pendekatan S-T-M dinyatakan bahwa pendekatan tersebut memugkin siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan sains dan teknologi didalam
kehidupan masyarakat. dengan pendekatan S-T-M pula pembelajaran buka hanya mentrasfer ilmu saja ,
tetapi juga berkaitan dengan bagaimana siswa mampu memahami dampak dari pembelajaran atau hasil
pembelajaran tersebut bai dampak positif maupun dampak negatifnya.
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian Para Ahli

1. S-T-M dikemukakan pertama kali oleh Ziman dalam bukunya teaching and learning about science
and society yang di dalamnya disebut sebagai S-T-S (Science, Technology, and Society). Ziman
mengungkapkan beberapa kursus dan proyek-proyek khusus mengenai sains, ternyata semua
mempunyai pandangan yang sama, maksudnya adalah berhubungan dengan pandangan sains dalam
konteks sosial sejenis dengan suatu pendekatan kurikulum yang dirancang untuk menjadikan konsep-
konsep dan proses-proses yang terdapat dalam sains tradisional dan program-program sosial lebih sesuai
dan relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari.

2. Middleton menyatakan bahwa silabus Lesotho melalui Sains, Teknologi, dan Masayrakat (S-T-M)
mempunyai pandangan untuk mengembangkan kemampuan dalam memecahkan permasalahan sains
dan teknologi dengan konsep dan penerapan ilmiah untuk mengembangkan kesadaran pentingnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Secara sederhana pandangan tersebut, pendekatan S-T-M dapat
dirumuskan sebagai pembelajaran sains yang tidak hanya menekankan pada konsep-konsep aja, tetapi
peranan sains dan teknologi di dalam lapisan kehidupan masyarakat.

3. Trowbridge dan Bybee mengemukakan beberapa hubungan antara sains dan teknologi dengan
tujuan pendidikan. Pertama, sains diawali dengan pertanyaan tentang gejala alam semesta dan teknologi
yang berawal dari masalah tentang adaptasi manusia dengan lingkungannya. Pertanyaan pada sains akan
terjawab dengan menggunakan metode inkuiri dan dibantu dengan penggunaan teknologi yang ada
sehingga menghasilkan penjelasan tentang fenomena-fenomena alam. Sebaliknya, persoalan pada
teknologi juga akan terpecahkan dengan penggunaan metode inkuiri dan dibantu dengan teknologi yang
ada. Teknologi meliputi proses, metode, dan tujuan yang terorganisasi secara sistematik. Teknologi
melibatkan usaha-usaha manusia untuk mengontrol lingkungannya dan memanfaatkan sumber-sumber
apa saja yang terdapat di dalam lingkungan tersebut. Jadi, dalam sains manusia berusaha memahami
lingkungan dan dalam teknologi manusia berusaha mengontrolnya.

4. Menurut Gregorio, pembelajaran sians dengan pendekatan S-T-M dapat mempertemukan antara
kebutuhan individu dan masyarakat untuk kemajuan dan bertahan hidup. Penjelasan dan penyelesaian
masalah pada kedua bidang tersebut di samping memberikan jawaban dan permasalahan yang dihadapi
masyarakat, juga dapat menimbulkan pertanyaan baru bagi perkembangan sains dan persoalan baru
untuk perkembangan teknologi.

5. Pendekatan S-T-M yaitu suatu usaha untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-
masalah dari dunia nyata. Pendekatan ini mencakup aspek pendidikan, yaitu tujuan, topic/masalah yang
dieksplorasi, strategi pembelajaran, evaluasi, dan persiapan/kinerja guru. Selain itu juga melibatkan
peserta didik dalam menentukan tujuan, prosedur pelaksanaan, pencarian informasi, dan dalam
evaluasi. Tujuan utamanya yaitu menghasilkan lulusan yang cukup bekal pengetahuan sehingga mampu
mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan dapat mengambil
tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.

6. Pendekatan S-T-M merupakan inovasi pembelajaran sians yang berorientasi bahwa sains sebagai
bidang ilmu tidak terpisahkan dari realitas kehidupan masyarakat sehari-hari dan melibatkan siswa
secara aktif dalam mempelajari konsep-konsep sains yang terkait.

7. Menurut Poejiadi, pendekatan S-T-M merupakan pendekatan yang menekankan pada konsep-
konsep dan peranan sians serta teknologi dalam kehidupan masyarakat serta menumbuhkan rasa
tanggung jawab sosial siswa terhadap dampak-dampak sains dan teknologi yang terjadi dan sedang
berlangsung di masyarakat. Pendekatan ini melibatkan peserta didik dalam aktivitas mengidentifikasi,
menganalisis, dan menemukan solusi isu atau masalah-maslah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari; mendorong peserta didik untuk menerapkan konsep-konsep dan proses dasar sains dan teknologi
dalam situasi kehidupan nyata; memberdayakan peserta didik sebagai warganegara yang dapat
mengambil keputusan dan tindakan, melakukan perubahan, dan bertanggung jawab dalam kehidupan
sekarang maupun masa yang akan datang; memberikan arah pencapaian literasi ilmiah dan teknologi
untuk semua. Pendekatan S-T-M merupakan upaya pembelajaran sains di sekolah yang menekankan
pada konteks pembelajaran dan multidimensi atau domain hasil belajar peserta didik (dengan
mengintegrasikan domain konsep, keterampilan proses, kreativitas, sikap, nilai-nilai, dan penerapan
dalam pembelajaran dan penilaian) serta keterkaitan antar-bidang studi/kurikulum (pendekatan terpadu
atau multidisipliner).

B. Ciri-ciri

Ciri-ciri pembelajaran dengan pendekatan S-T-M sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan proses dan cara berpikir tingkat tinggi (hinger
order thingking) agar unsure teknologi dari sains tampak.

2. Mengaitkan dampak lingkungan dengan melakukan model pembelajaran melalui kunjungan ke


objek atau ke situasi buatan denga sasaran yang memanfaatkan IPA dan teknologi yang diterangkan
pendidik.

3. Menggunakan model pembelajaran terminology cognitive agar siswa dapat menganalisis pengaruh
IPA dan teknologi bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan
Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Anda mungkin juga menyukai