Anda di halaman 1dari 2

Sikap Terhadap Pemimpin

Sebagai salah satu anggota di dalam sebuah organisasi, terutama dalam organisasi guru
maupun yang lebih besar, para guru akan selalu berada dalam pengawasan dan bimbingan,
guru akan selalu berada dalam arahan dan pengawasan pemimpin oraganisasi . Dari
organisasi guru, terdapat strata kepemimpinan mulai dari cabang, daerah, sampai ke pusat.
Begitu juga sebagai anggota keluarga besar depdikbud, terdapa pembagian mulai dari
kakandep, kepala sekolah dan berikutnya sampai kementri kedubayaan dan pendidikan.
Partisipasi/ kerja sama dapat diberikan berupa kritik dan usulan yang membentuk pencapaian
sasaran yang sudah ditetapkan bersama dan kesuksesan organisasi. maka dapat disimpulkan
perilaku/ sikap seorang pendidik terhadap pemimpin harus positif dan patuh terhadap pihak
atasan / pemimpin.
Sikap Terhadap pekerjaan
Dalam undang-undang tentang guru dan dosen No.14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 1,
menyatakan bahwa profesi dosen dan guru merupakan dunia pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsi psebagai berikut.
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan
akhlak mulia
Hal ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen dalam
memajukan pendidikan. Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani pesrta
didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan masyarakat, guru harus
selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan masyarakat, dalam hal ini peserta
didik dan para orang tuanya. Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan
teknologi. Oleh karena itu, guru selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam butir keenam, guru dituntut secara pribadi maupun kelompok untuk meningkatkan
mutu dan martabat profesinya. Guru sebagaimana juga dengan profesi lainnya, tidak mungkin
dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila guru itu tidak meningkatkan atau
menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang
profesi itu selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Berdasarkan pasal 7 ayat 1,
disebutkan guru sebagai tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Untuk meningkatkan
mutu profesi, guru dapat melakukan secara formal maupun informal. Secara formal, guru
dapat mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas,
keinginan dan waktunya. Pada umumnya, bagi guru yang telah berstatus sebagai PNS,
pemerintah memberikan dukungan anggaran yang digunakan untuk meningkatkan kualifikasi
akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru ( Pasal 13 Ayat 1 ). Secara informal, guru dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media massa ataupun membaca buku
teks dan pengetahuan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai