Anda di halaman 1dari 24

MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN

YANG BERKARAKTER
BAGI GENERASI PENERUS BANGSA
Oleh : Drs. Syafiullah, M.Pd
Arahan Khusus Presiden
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK).

Gerakan Nasional Revolusi Mental


1 Integritas
2 Kerja Keras (Etos Kerja)
3 Gotong Royong
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER

Religius
Jujur Religius
Toleransi
Olah Hati Disiplin
(Etika)
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri Integritas Nasionalis

Olah Olah
Demokratis
Rasa Ingin Tahu Nilai
Raga Pikir
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air Utama
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca Gotong Mandiri
Olah Karsa Peduli Lingkungan Royong
Peduli Sosial
(Estetika) Tanggung Jawab
(dan lain-lain)

Filosofi Pendidikan Karakter Nilai-nilai Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai


Ki Hajar Dewantara
*Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM,
kearifan lokal dan kreativitas sekolah 6
ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK

Menghargai religiusitas dan Pramuka dapat mengajarkan nilai-nilai Persatuan Indonesia dengan
keberagaman (Yayasan Sultan mandiri, kerja keras dan gotong mencintai dan menghormati
Iskandar Muda, Medan) royong. keberagaman budaya di Indonesia.

Upacara
Ujian bendera setiap
sebagai hari Senin di
pembiasaan sekolah menjadi
nilai-nilai salah satu
integritas. aktualisasi
nilai-nilai
nasionalisme.
Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara, Tempo
7
“MEMPELAJARI KEPEMIMPINAN SEJAK MUDA
SANGAT PENTING”

Pentingnya mempelajari dan mengasah jiwa kepemimpinan


sejak muda, bertujuan untuk menyiapkan generasi-genarasi
terbaik di masa yang akan datang.

Generasi yang akan menggantikan generasi tua untuk


melanjutkan tugas mengisi kemerdekaan dan pembangunan.

Generasi yang siap menghadapi setiap tantangan yang akan


datang di masa depan kelak.
“ Kekuatan (power) yang didasarkan atas
1 AMITAI ETZIONI tabiat / watak seseorang yang memiliki
kekuasaan lebih, biasanya bersifat normatif”

“ Proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan


2 RALPH STOGDILL suatu kelompok yang diorganisasi, menuju
kepada penentuan/pencapaian tujuan ”

“ Permulaan dari suatu struktur / prosedur


DEFINISI 3 J. LIPHAM baru, utk mencapai tujuan + sasaran org
KEPEMIMPINAN atau utk mengubahnya ”
HAMPIR SEBANYAK “ Terjadi dalam kelompok, melibatkan
ORANG YANG 4 HOUSE + pemberian pengaruh thd tingkah laku anggota
MENELITI MARY BAETZ kelompok dlm hubungannya dengan
pencapaian tujuan “
5 ROBERT DUBIN “ Kepemimpinan dlm org. berarti
penggunaan kekuasaan dan pembuatan
keputusan “
“ Pemimpin  ind. didalam kelompok yang
6 F.E FIEDLER memberikan tugas pengarahan dan
perngordinasian yang relevan dengan keg
kelompok “
7 KATZ + KAHN “ Penambahan pengaruh thd dan diatas
pelaksanaan mekanisme pengarahan rutin
suatu organisasi “
KEPEMIMPINAN
Pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
menyangkut tugas pemimpin dalam :

MEMPENGA-
RUHI MENGEM-
BANGKAN

MENGGERAK-
MENGARAHKAN
KAN

ORANG-ORANG YANG BERPENGARUH


DALAM PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
SUKSES / TIDAKNYA SUATU
KEPEMIMPINAN
TIDAK HANYA DIPENGARUHI OLEH
KEMAMPUAN / SIFAT YANG MELEKAT,
KONSEP
KEPEMIMPINAN
------------------------

TETAPI JUSTRU DIPENGARUHI OLEH SIFAT


DAN CIRI KELOMPOK YANG DIPIMPIN
DISAMPING SIFAT IND. PEMIMPIN DAN
FUNGSI KELOMPOK,
KONDISI + SITUASI KELOMPOK ITU
BERADA; AMAT MENENTUKAN
KONSEP
KEPEMIMPINAN
------------------------ BETAPAPUN SEORANG PEMIMPIN MEMILIKI
FUNGSI DARI SIFAT KEPEMIMPINAN YANG BAIK + DAPAT
SITUASI MENJALANKAN FUNGSI KELOMPOK TETAPI
SUKSES / TIDAKNYA MASIH DITENTUKAN
OLEH SITUASI YANG BERUBAH YANG
MEMPENGARUHI PERKEMB. KEHIDUPAN
KELOMPOKNYA
Keberhasilan / kegagalan pemimpin
A SIFAT ditentukan/dipengaruhi oleh sifat yang
dimiliki pribadi pemimpin

PENDE B PERILAKU
Keberhasilan / kegagalan pemimpin
ditentukan/dipengaruhi oleh sikap /
KATAN gaya kepemimpinannya

C SITUASIONAL
Keberhasilan / kegagalan kepemimpinan (organisasi/lembaga)
tidak hanya tergantung oleh sifat, sikap perilaku pemimpin saja
Tiap orang memiliki ciri khusus/unik serta akan menghadapi
masalah yang berbeda
Situasi yang berbeda, harus dihadapi dengan perilaku yang
berbeda
Banyak kemungkinan yang dapat dipakai dalam menerapkan
perilaku kepemimpinannya yang sesuai dengan situasi org/lmbg
Pendekatan situasional  pdkt kontingensi
B

A C

ABC DIPADUKAN
SALING MELENGKAPI
Apakah pemimpin dilahirkan atau dibentuk?
• Warran Bennis menyatakan bahwa pemimpin dibentuk
bukan dilahirkan. Tidak ada pemimpin yang disiapkan untuk
menjadi pemimpin.
• Apakah alam melahirkan pemimpin?
• Dapatkah kita menciptakan pemimpin yang bukan
keturunan pemimpin?
• Kooter mengidentifikasi pengalaman kerja &
pengembangan kesempatan yang memiliki peranan penting
dalam karakteristik pemimpin.
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi mejadi pemimpin.
Maka dari itu, keterampilan memimpin pada anak harus
diterapkan sejak dini sebagai landasan yang kokoh untuk
mewujudkan mimpi serta tujuan hidupnya.
Jiwa kepemimpinan pada anak dapat melatih rasa
tanggungjawab, disiplin dan ketekunan yang
bermanfaat untuk masa depan anak.

“orang tua dan guru masih ada yang lebih memikirkan tentang
prestasi akademik semata. Padahal sebenarnya, pengembangan
karakter dan jiwa kepemimpinan anak dikembangkan dengan tepat
akan sangat membantu prestasi anak”
Mendidik jiwa kepemimpinan yang dimaksud bukanlah bertujuan
untuk memastikan bahwa semua anak akan menjadi pemimpin
dalam kelompok, kantor, perusahaan atau negara.
Namun pembentukan karakter kepemimpinan paling tidak akan
membantu si anak untuk bisa menjadi pemimpin bagi dirinya
sendiri terlebih dahulu.
“AnAk yAng sudAh mAmpu
jadi pemimpin diri sendiri
akan bisa memimpin orang
lAin jugA di kemudiAn hAri”
7 kebiasaan efektif untuk membantu mengembangkan
jiwa kepemimpinan :
1. Proaktif
Jadilah orang yang selalu berinisiatif.
Biasakan untuk bisa menentukan sikap,
tindakan dan suasana hatinya sendiri

2. Buat Rencana
Buatlah sebuah rencana dan tetapkan target yang akan dicapai
3. Prioritas
Biasakan untuk bisa menentukan prioritas utama dalam
keseharian. Tanamkan dalam diri, bahwa pentingnya
membuat jadwal dan mewujudkan rencana. Tujuannya
yaitu untuk lebih disiplin dan terampil mengorganisir
4. BERPIKIR UNTUK MENANG
Seimbangkan kemampuan
untuk mendapatkan apa
yang diinginkan dan juga
ekspektasi pihak lain.
Bentuk rasa empati dengan
cara mempertimbangkan
perasaan orang lain.
Jika terjadi perselisihan, biasakan untuk segera mencari jalan keluar.
5. Kompromi dan Toleransi
Biasakan untuk mau mendengar gagasan dan menjaga
perasaan orang lain, dengan cara melihat dari sudut
pandang orang lain. Salah satunya adalah menjadi
pendengar yang baik dengan tidak menyela saat orang
lain sedang bicara.

Kemudian, berlatih untuk menyuarakan gagasan


dan ide. Cara ini akan mengembangkan
logika/nalar dalam membedakan masukan yang
positif dan negatif.
6. Wujudkan Sinergi
Biasakan untuk menghargai
orang lain dan memetik hikmah
dari persoalan yang terjadi.
Tujuannya, agar lebih mudah dalam
memecahkan masalah dan memahmi
bahwa sikap memaafkan bukan kelemahan.
Kemudian, biasakan untuk mampu bersosialisasi
dengan bekerja sama dengan orang lain, karena tugas
yang diselesaikan bersama mengasilkan solusi lebih
baik dibandingkan bekerja sendiri.
7. Mengasah Diri
Jagalah kesehatan tubuh dengan
menjaga pola makan, olahraga
dan tidur yang cukup.
Jagalah kesehatan jiwa dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan
Dan sesekali Uji Nyali Anda !
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai