TUGAS Ke 2 KELOMPOK
3 Februari 2021
Oleh :
ADITIYA (2010511019)
M. FADHIL (2010511023)
Agar lebih memahami apa arti diksi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli.
Berikut ini adalah pengertian diksi menurut para ahli:
1. Harimurti
Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh
efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.
2. Gorys Keraf
Menurut Gorys Keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk
menyampaikan suatu gagasan, penggungkapan yang tepat, dan gaya penyampaian kata
yang lebih baik sesuai situasi.
Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari
gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat, pendengar,
dan pembaca.
3. Susilo Mansurudin
Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi yang tepat,
cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai
dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.
4. Widyamartaya
Menurut Enre, pengertian diksi adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran
dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat.
Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras
atau dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok
pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata.
Fungsi Diksi
Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar pemilihan kata dan
carapenyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti maksud yang
disampaikan. Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam
suatu cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut,
menjelaskan tokoh-tokoh,mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.
Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara.
Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.
Jenis-Jenis Diksi dan Contohnya
Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut penjelasannya:
1. Makna Denotatif
Yang dimaksud dengan denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat.
Berikut ini contoh diksi bermakna denotatif :Ryan sering “kerja keras” untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih baik.
Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak orang.
Carla berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keuntungan melimpah”
Makna Konotatfi
Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Berikut
ini contoh diksi dengan makna konotatif:
Rio harus “membanting tulang” untuk menghidupi keluarganya.
Hanny adalah seorang “kutu buku”, itu sebabnya ia banyak tahu tentang berbagai hal
Romeo suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat “durian runtuh”
Sejumlah skema klasifikasi telah diusulkan untuk mengelompokkan perubahan makna. Skema
yang diterima luas dalam dunia akademis berbahasa Inggris adalah gagasan Bloomfield (1933):
Blank[3] menyusun daftar lengkap motif yang melantari perubahan makna. Keseluruhan daftar
diringkas menjadi beberapa kelompok penyebab:
a. Tekanan burit
b. Tekanan psikologis
c. Tekanan sosial-budaya
d. Tekanan budaya/ensiklopedis
Daftar ini dimutakhirkan oleh Grzega (2004) dan sedikit menjadi lebih banyak:[4]
Kekaburan makna (kesulitan dalam mengelompokkan referen atau menemukan kata yang
tepat untuk referen sehingga mampuradukkan sebutan)
Dominansi prototipe (perbedaan samar antara istilah superordinat dan subordinat karena
monopoli anggota prototipikal dari suatu kategori di dunia nyata)
Alasan sosial (situasi persentuhan bahasa dengan dampak "nirdemarkasi")
Pra- dan proskriptivisme bahasa institusional dan nirinstitusional (contohnya, pra- dan
proskriptivisme bahasa legal dan kelompok-sebaya yang bertujuan "demarkasi")
Sanjungan
Cemoohan
Bahasa penyamaran ("salah nama")
Tabu (konsep-konsep yang tabu)
Alasan indah-resmi (penghindaran penggunaan kata yang secara fonetis serupa atau sama
dengan kata-kata bermakna buruk)
Alasan komunikatif-resmi (penghapusan bentuk-bentuk bertaksa dalam konteks, kata
kunci: "pertentangan homonimik dan pertentangan polisemik")
Permaikan kata-kata
Panjang kata yang berlebihan
Kesalahan penafsiran secara morfologis (kata kunci: "etimologi rakyat", penciptaan
keterbukaan dengan perubahan dalam kata)
Alasan logis-resmi (kata kunci: "regularisasi leksikal", peciptaan konsosiasi)
Kebutuhan akan keplastisan (penciptaan suatu nama karena alasan menonjol)
Ciri khas antropologis akan suatu konsep (emosi tertentu secara antropologis yang
dimiliki suatu konsep, "ciri khas alami")
Ciri khas beralasan budaya akan suatu konsep ("kepentingan budaya")
Perubahan referen (perubahan-perubahan di dunia)
Perubahan cara pandang terhadap dunia (perubahan dalam mengelompokkan dunia)
Prestis/tren (karena sifat prestis yang terdapat pada bahasa atau varian bahasa lain, pola-
pola pembentukan kata, atau titik-titik perluasan makna)