Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDEKATAN SISTEM DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah


Tekonologi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dr.Suparno, M.Pd.

Disusun oleh :
IMA SEPTIVIANA
UMMU AZIZAH
ASMAD

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM AL – KHOZINYBUDURAN
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendekatan Sistem
Dalam Teknologi Pembelajaran, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterimakasih pada Bapak Dr.Suparno, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Tekonologi
Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini, dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pendekatan Sistem Dalam Teknologi Pembelajaran,
sehingga bisa dibuat sebagai acuan dan panutan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini,terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami
berharap dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini, dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya apa
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritikdan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah
ini dan makalah-makalah berikutnya.

Sidoarjo, 22 Mei 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5

ii
C. Tujuan........................................................................................................................................5
D. Manfaat Pembahasan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Pendekatan Sistem.....................................................................................................................6
B. Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan.....................................................................12
C. Implikasi Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan......................................................13
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi Pendidikan merupakan ilmu yang memproses secara kompleks dan
terintegrasi antara manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis
suatu masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia, merancang,
melaksanakan, menilai serta mengelola pemecahan masalahnya. Di dalam teknologi
pendidikan pemecahan masalah itu terwujud dalam semua sumber belajar.
Unsur pokok pada teknologi pendidikan memfokuskan pada kegiatan belajar dan
sumber belajar yang diperlukan untuk belajar. Secara operasional belajar dan sumber
belajar memerlukan unsur lain yaitu pendekatan sistem. Unsur-unsur tersebut menjadi
tiga prinsip dasar pemecahan masalah pendidikan/pembelajaran Teknologi Pendidikan
dan juga Teknologi Instruksional. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah menggunakan
pendekatan sistem, berorientasi pada siswa dan pemanfaatan sumber belajar secara
maksimal.1
Dalam pendidikan terdapat suatu sistem yang kompleks, dimana sistem tersebut
memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan
untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka
sebuah sistem yang memiliki banyak komponen tersebut, harus berjalan dengan baik
sesuai fungsinya masing-masing.
Penyelenggaraan sistem pendidikan di sebuah negara memiliki perbedaan satu
sama lain yang dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di
dalam masyarakat dan negara tersebut. Hal ini menjadi sangat kompleks mengingat
sebuah negara memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga
penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan
sistemik. Pengelolaan yang tidak sederhana tersebut meliputi level instruksional (ruang
kelas), level administratif (sekolah), level wilayah, level nasional hingga level global.
Keseluruhan level atau tahapan merupakan rangkaian proses yang kompleks namun
memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan pendidikan nasional dan hal ini

1
Miarso, Yusufhadi “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” (Jakarta , Kencana Prenada Media Group, 2007) 120.

1
merupakan perwujudan dari sebuah sistem yang berorientasi pada pemecahan masalah
secara efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan sistem ?
2. Bagaimana pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan ?
3. Bagaimana implikasi pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pendekatan sistem.
2. Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan.
3. Untuk mengetahui implikasi pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan.

D. Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah “Pendekatan Sistem dalam
Teknologi Pendidikan ” adalah dapat menambah wawasan pengetahuan dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Dalam pengertian yang paling
umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara
mereka.
Banyaknya defenisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata sistem
diantaranya; Menurut Gagne dalam Briggs dalam Karti Soeharto dkk., : Sistem
sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, apakah itu
untuk seluruh masyarakat, sebagian masyarakat atau untuk seorang
guru/dosen/instruktur saja. Bahkan Briggs sendiri mengatakan bahwa sistem adalah
rencana kerja yang terpadu dari semua komponen sistem yang dirancang untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
Menurut Tatang M. Amirin dalam Umar Tirtaraharia dan Lasula:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian- bagian yang membentuk suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan
dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.2
Sistem menurut Miarso (2007) adalah perpaduan antara sejumlah komponen
yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, namun saling berkaitan untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang komplek, dengan ciri-ciri:
adanya tujuan yang telah ditentukan, adanya komponen, adanya keterpaduan antara
semua komponen, adanya keterbukaan, terjadinya transformasi, adanya mekanisme
kendali yang mengatur kekompakan fungsi masing-masing-masing komponen.
Dengan demikian sistem dapat dikatakan sebagai suatu komponen atau unsur-
unsur yang berinteraksi satu sama lain menuju ke suatu tujuan tertentu yang telah

2
Miarso, Yusufhadi “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” (Jakarta , Kencana Prenada Media Group, 2007) 120.

3
ditetapkan. Sistem merupakan suatu totalitas dari bagian-bagiannya yang saling
berkaitan.
Sistem yang merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu
negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di
negara tersebut.
2. Ciri-ciri Sistem
Adapun batasan yang diberikan terhadap sistem pada dasarnya ditandai
dengan ciri-ciri tertentu sebagaimana diuraikan berikut ini:
a. Tujuan
Setiap sistem selalu mempunyai tujuan. Misalnya, tujuan suatu lembaga
pendidikan ialah untuk memberi pelayanan pendidikan kepada yang
membutuhkannya.
b. Fungsi-fungsi
Adanya tujuan yang harus dicapai suatu sistem menurut terlaksananya
berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha tercapainya tujuan
tersebut.
c. Komponen-komponen
Demi terlaksananya masing-masing fungsi yang menunjang usaha
tercapainya tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan adanya komponen-
komponen yang melaksanakan masing-masing fungsi tersebut.
d. Interaksi dan Saling Bergantung
Komponen-komponen dalam suatu sistem saling berinteraksi dan
bergantung satu sama lain. Kemacetan pada suatu komponen akan berpengaruh
pada komponen yang lain dan sistem secara keseluruhan.
e. Dikelilingi oleh Sistem-sistem yang lain
Suatu sistem tidak berdiri sendiri. Ia menerima masukan dari sistem-
sistem lain tersebut dan pada gilirannya sistem-sistem tersebut menerima keluaran
yang dihasilkan oleh sistem tadi.
f. Proses Transformasi
Setiap sistem mempunyai misi untuk mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Proses ini disebut proses transformasi.

4
g. Efek Sinergestik
Setiap sistem memiliki efek sinergistik (pengaruh keterpaduan) yang
diperoleh melalui perpaduan yang kokoh dan serasi antara komponen- komponen
yang saling menunjang.
h. Mekanisme Umpan Balik
Setiap sistem memiliki mekanisme umpan balik sebagai fungsi kontrolnya,
untuk menjaga mutu sistem.
i. Bersifat Relatif
Suatu sistem bersifat relatif, sebab tergantung situasi atau lingkup
memandangnya. Sebuah sistem bisa dipandang sebagai subsistem bisa pula dilihat
sebagai suatu sistem atau bahkan supra sistem. 3
3. Pendekatan Sistem
Cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem disebut pendekatan
sistem. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan
efisien atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang ada. Proses tersebut meliputi
pengidentifikasian kebutuhan dan masalah, alternatif pemecahan masalah, penilaian
dan pelaksanaan alternatif serta pemikiran dan revisi terhadap pemecahan masalah.
Pendekatan sistem harus memenuhi persyaratan, (Banathy,1991): Sistemik
(menyeluruh), Sistematik (berurutan, terarah), Sinergistik (menjamin adanya nilai
tambah diseluruh aspek kegiatan), Isomeristik (menggabungkan hal-hal yang sesuai
dengan kajian bidang).
Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang
kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami
hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara
masalah tersebut dengan masalah lainnya. Tata kerja pendekatan sistem menelaah
masalah-masalah pendidikan dari berbagai sudut pandang hingga menghasilkan
beberapa alternatif. Penyelesaian masalah dipilih dari alternatif tadi. Pendekatan
sistem juga memadukan pola berpikir penyelesaian masalah dengan segi efisiensi
(Dewi S. Prawiradilaga).
Sedangkan cara berpikir yang selalu mengedepankan sistem, apabila sudah
melekat pada diri seseorang maka ia disebut berpola pikir sistemik. komponen
sistem (dalam kaitannya dengan teknologi pendidikan) terdiri dari komponen
fungsional dan komponen proses (guru, media, sarana, cara belajar). Konsep dasar
3
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018, 105.

5
pendekatan sistem ditinjau dari pendapat menurut AECT yaitu merupakan suatu
proses pencapaian hasil atau tujuan logis dari pemecahan masalah dengan cara efektif
dan efisien, dan dianggap sebagai suatu metode ilmiah.
Teknologi Pendidikan juga merupakan sebuah sistem yang cukup kompleks,
dalam memandang suatu masalah pembelajaran, bidang Teknologi Pendidikan
melakukan pendekatan sistem dengan menggunakan konsep ADDIE atau ASSURE.
Dimana konsep tersebut ditujukkan untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari
segi efisiensi dan efektifitasnya.
Pendekatan sistem merupakan suatu metode ilmiah, dimana proses pencapaian
hasil atau tujuan logis dari pemecahan masalah dilakukan dengan cara efektif dan
efisien. Menurut Reigeluth, pendekatan sistem adalah transaksi dari suatu urutan logis
dari operasi untuk tujuan mengubah satu atau lebih faktor dalam suatu sistem.
Penerapan pendekatan sistem ini dapat membantu mencapai suatu efek sinergitis
dimana tindakan-tindakan berbagai bagian yang berbeda dari sistem tersebut bila
dipersatukan akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan terpisah bagian
demi bagian. Jadi, pendekatan sistem merupakan aplikasi pandangan sistem (system
view or system thinking) dalam upaya memahami sesuatu atau untuk memecahkan
suatu permasalahan secara lebih efektif dan efisien.4
Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisik (misalnya:
sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya:
jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan
analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai
hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisik dan
sistem biotis, sistem sosial seperti sistem pendidikan pada umumnya bersifat terbuka,
yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar sistem
(rentan terhadap pengaruh luar). Sebagai contoh, sistem persekolah yang mudah
dipengaruhi oleh situasi/trend di masyarakat dan kebijakan pemerintah. Karakter
sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan
pendidikan sekolah yang lebih kritis dan kreatif dalam mencari alternatif
pengembangan secara berkesinambungan.
Pendekatan sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan
analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu
4
Miarso, Yusufhadi “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” (Jakarta , Kencana Prenada Media Group, 2007) 11

6
masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi,
untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta
kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya. Keuntungan yang diperoleh
apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan antara lain:
a. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya terbatas
akan dapat dihindari.
b. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga
dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
c. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih cepat
dan objektif.
d. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program. Jadi
berbagai kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak ada
yang luput dari perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan sistem
tidak mempunyai kelemahan, salah satu kelemahan yang penting adalah dapat
terjebak dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga menyulitkan pengambilan
keputusan dan dengan demikian masalah yang dihadapi tidak akan dapat
diselesaikan.
Dalam pendekatan sistem upaya pemecahan masalah secara menyeluruh
dilakukan dengan analisa sistem. Ada banyak batasan tentang analisa sistem beberapa
di antaranya:
a. Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hubungan yang ada dan relevansi
antara beberapa komponen (subsistem) dari suatu sistem yang ada.
b. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang
ada, dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian
dicarikan pelbagai jalan keluarnya, lengkap dengan uraian, sehingga membantu
administrator dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu analisa sistem yang baik
adalah :
1) Tentukan input dan output dasar dari sistem.
2) Tentukan proses yang dilakukan di tiap-tiap tahap.
3) Rancang perbaikan sistem dan lakukan pengujian dengan :
a) Fersibility : cari yang memungkinkan

7
b) Viability : kelangsungan
c) Cost : cari yang harganya murah/terjangkau
d) Effectiveness : dengan input yang sedikit, output besar.
4) Buat rencana kerja dan penunjukkan tenaga.
5) Implementasikan dan penilaian terhadap sistem yang baru.
Pendekatan sistem adalah satu kesatuan dalam:
 a way of thinking (filsafat sistem), yaitu sebuah paradigma baru dari persepsi
dan penjelasan, yang diwujudkan dalam gabungan, berpikir holistik, tujuan-
mencari, hubungan sebab akibat, dan proses-penyelidikan yang fokus dengan
titik sasaran dapat menggambarkan suatu rancang bangun atau unsur
pendekatan sistem yang akan bermanfaat dan mudah diaplikasikan pada tugas-
tugas manajerial dalam konteks merumuskan strategi.
 a method or technique of analysis (analisis sistem), yaitu pengamatan dan
pemeriksaan fenomena yang berhubungan untuk tujuan memahami cara
berinteraksi dari beberapa faktor dan mempengaruhi kinerja sebuah sistem
dalam periode waktu yang lama (Reigeluth). Analisis sistem menekankan pada
metode berfikir dan bekerja mengenai bagaimana menggunakan sumber-
sumber yang tersedia secara optimal atau pendekatan yang bermanfaat pada
proses pengambilan keputusan baik yang dilakukan pada tingkat manajerial
maupun operasional.
 a managerial style (manajemen sistem), yaitu menekankan pada metode
berfikir dan bekerja dengan titik sasaran pada upaya pencarian manfaat.
Manajemen sistem menggunakan metode sintesis (memadukan semua unsur
dalam satu kesatuan), untuk mengintegrasikan operasi kerja melalui
perencanaan operasional sehingga jaringan hubungan antar komponen menjadi
jelas atau pendekatan yang berguna dalam pengelolaan organisasi-organisasi
besar terutama dalam pengelolaan fungsi, proyek, atau program-program.
Salah satu model sistem yang sangat umum adalah model ”masukan-proses-
hasil”, dimana antara masukan dan hasil terdapat sebuah proses yang memiliki banyak
komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem
Pendidikan Nasional juga merupakan sebuah sistem yang kompleks, dimana sumber-
sumber masukan dari masyarakat ke dalam sistem pendidikan nasional dapat berupa
informasi, energi atau tenaga dan bahan-bahan.

8
B. Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk
semua sumber belajar yang didesain dan/atau dipilih dan/atau digunakan untuk keperluan
belajar. Sumber- sumber belajar ini diidentifikasi sebagai orang, pesan, bahan, peralatan,
teknik dan latar (lingkungan).
Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi
pemecahan, masalah tersebut tercermin dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam
bentuk riset-teori, disain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan dan
penyebarluasan/pemanfaatan. Proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-
fungsi tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan
organisasi dan pengelolaan personel.
Teknologi pendidikan menggunakan tiga prinsip dasar yaitu berorientasi pada si
belajar, pendekatan sistem, dan pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal.
Ketiga prinsip tersebut menyarankan bahwa dalam proses belajar-mengajar, si belajar
hendaknya bertindak sebagai pihak yang aktif dan dibuat aktif.
Setiap usaha pemecahan masalah yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan selalu
dilandasi dengan penerapan prinsip pendekatan sistem artinya masalah-masalah yang
dipandang sebagai suatu sistem atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan
terhadap satu komponen harus mempertimbangkan komponen-komponen lainnya secara
integratif.5

C. Implikasi Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan


Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa pendekatan sistem mempunyai
implikasi yang positif untuk berbagai bidang, khususnya dalam bidang Teknologi
Pendidikan. Penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan hendaknya membuat
proses pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya lebih
efisien, lebih efektive dan memberikan nilai tambah yang positif. Efektif dan efesien
berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah
digariskan dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu . Kondisi
5
http://sumarnie67.blogspot.com/2010/01/landasan-teori-dan-pendekatan-sistem.html.

9
seperti tersebut di atas dimungkinkan karena teknologi pendidikan memiliki beberapa
implikasi dalam pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Potensi teknologi pendidikan
Potensi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ely dalam Sadiman sebagai
berikut:
1) Meningkatkan produktivitas pendidikan.
2) Memberikan pendidikan yang sifatnya lebih individual.
3) Memberikan dasar yang ilmiah pada pengajaran.
4) Lebih memantapkan pengajaran.
5) Kemungkinan belajar secara seketika.
b. Fungsi teknologi pendidikan
Adapun beberapa fungsi teknologi pendidikan yaitu :
1) Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif
2) Sebagai sarana untuk memotifasi peserta didik yang semangat belajarnya rendah.
3) Sebagai sarana untuk membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka
ketahui.
4) Sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian dalam pembahasan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan efisien atas
dasar kebutuhan-kebutuhan yang ada. Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan

6
Miarso, Yusufhadi “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” (Jakarta , Kencana Prenada Media Group, 2007) 120.

10
dan adalah merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat menentukan
keberhasilannya dalam memecahkan masalah-masalah belajar.
2. Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah
yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
3. Implikasi pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan dapat dilihat dalam 2 (dua)
hal, yaitu :
a. Sumber belajar sebagai suatu sistem. Maksudnya, semua komponen sumber
belajar baik pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar harus dipandang
sebagai satu totalitas yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga memiliki efek
sinergistik dalam pemecahan masalah-masalah belajar.
b. Penerapan model pengembangan sistem pembelajaran. Maksudnya, implikasi dari
pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan adalah diterapkannya model
pengembangan sistem pembelajaran sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk
menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.
B. Saran
Agar dapat tercapainya tujuan, suatu komponen sistem harus menjalankan
fungsinya dengan seoptimal mungkin. Begitu juga dalam memandang suatu masalah kita
perlu melakukan pendekatan sistem agar suatu masalah dapat terselesaikan tanpa
membuat masalah lainnya muncul. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran-saran yang
membangun untuk memperluas wawasan kita dalam keterbatasan penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” Jakarta ,


Kencana Prenada Media Group, 2007.
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018.
http://sumarnie67.blogspot.com/2010/01/landasan-teori-dan-pendekatan-
sistem.html.

11
12

Anda mungkin juga menyukai