DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena dengan rahmatnya kami
dapat menyelesaiakan makala INI.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu yaitu Drs. SALIM,M.Pd. yang
telah memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan makala ini.Kami menyadari
makala ini masih sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangan kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................i
Pembahasan
1. Kesimpulan .................................................................................8
2. Saran .............................................................................................9
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat ragam yang sangat banyak dari jenis-jenis media pembelajaran itu sendiri, namun untuk
memudahkan nya saya mengklasifikannya menjadi :
Media berupa hardware ialah segala media yang terlihat wujudnya, dapat diraba bentuknya dan
mempunyai nilai bobot berat (beban). Diantaranya seperti:
1. Buku sumber materi yang dicatak dan dibundel (print out) misalnya buku pelajaran,
modul materi, ensiklopedi, kamus istilah dan kamus bahasa, majalah, Koran, dll.
2. Perlengkapan menulis, misalnya buku catatan, ballpoint, pensil, penghapus (retype dan
penghapus karet), mistar, black board, white board, spidol, dll.
3. Perangkat kurikulum, misalnya silabus, rpp, buku panduan kurikulum yang diterapkan,
dll.
4. Perangkat tempat, misalnya gedung, ruang kelas dan kelengkapnnya, laboratorium,
perpustakaan, lapangan olahraga beserta perlengkapan, ruang guru, ruang kepala sekolah,
dal perlengkapannya, dll.
5. Perangkat kantor, laboratorium, misalnya seperangkat kursi, meja, komputer, ketas
kosong untuk percetakan, penjepit, lemp atau perekat, scanner, dll.
6. Perlengkapn persentasi, missalnya laptop/komputer, LCD, OHP, perangkat sound system,
dll.
Media yang berupa perangkat lunak pun sangat beragam macamnya, diantaranya :
1. Materi yang berupa soft file, misalny, E-book, tutorial, materi pesertasi yang tidak
dicetak, beragam informasi di berbagai media elektronik yang belum dicetak, seperti
iklan dan hiburan di televisi, internet.
2. Berbagai program aflikasi untuk menunjang kegiatan persentasi dilakukan, seperti
Microsoft power point, flash, aplikasi audio, video, dll.
Dalam pembahasan inilah para pembaca akan menemukan jawaban dari semua hal yag berkaitan
dengan pembahasan materinya. Sebelum saya menguraikan maksud dari pembahasan materi
tersebut terlebih dahulu saya akan menguraikan beberapa manfaat, kegunaan, konstribusi dan
fungsi dari media itu sendiri. Seperti dalam uraian berikut ini:
Dari uraian diatas, setelah kita menyimak lebih dalam tentang kegunaan media, fungsi media
serta kontribusi media maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran
memberikan manfaat yang sangat luar biasa, seperti dalam uraian berikut ini:
Media mebuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Maksudnya materi yang masih bersifat
abstrak atau sedikit susah untuk dijelaskan hanya dengan oral saja maka akan lebih mudah jika
dijelaskan dengan menggunakan media, seperti contoh ketika guru akan menerangkan tentang
jaringan internet, telepon, maka dengan media materi yang abstrak tersebut akan lebih mudah
dipahami.
Menghindari beberapa bahaya atau juga dapat menghemat biaya serta tenaga, seperti contoh
ketika guru akan menjelaskan tentang struktur inti bumi, struktur galaksi, phenomena gejala
alam, dsb. Maka dengan media materi tersebut tetap dapat tersampaikan dengan tidak perlu kita
bawa bentuk atau kejadian aslinya sehingga belajar pun tetap nyaman dan tidak ribet.
Media juga dapat memperlihatkan pergerakan yang terlalu cepat ataupun lambat, seperti
peredaran darah dalam tubuh manusi dan hewan, peredaran air dalam tumbuhan, peredearan arus
listrik, dll
Memerhatikan berbagai fitur dan kelengkapn, kemudahan, tingkat efisiensi dan efektifitas dalam
proses pembelajaran maka sampailah pada kesimpulan bahwa peran media yang merupakan
totalitas keseluruhan dari kegunaan media yang dapat dirasakan manfatnya, sehingga terbukti
media mampu memberikan nilai tambah terhadap kualitas dan kuantitas hasil dari pembelajarn
itu sendiri benar-benar sangat terbukti.
Sebagi bahan kajian khusus bisa kita melakukan studi banding antara dua sekolah yang memiliki
perbedaan dalam hal pemanfaatan dan pengaflikasian dari media dalam rangka melaksanakan
proses pembelajarannya.
Seperti yang pernah saya perhatikan mengenai kualitas pelajar dari kampung yang notabene
dalam proses pembelajarannya sebagian besar masih sedikit tradisional dan sangat jarang yang
belajarnya bermedia, mungkin karena tidak adanya infrastruktur yang memadai atau mungkin
karena tidak adanya sumber daya manusianya, sehingga kualitasnya pun dapat terlihat dengan
sangat sedikitnya yang berhasil melewati tes-tes untuk masuk keperguruan tinggi ataupun
memasuki dunia kerja.
Coba kita bandingkan dengan kualitas pelajar yang dari lulusan sekolah dikota, yang kita
mengetahui bahwa sekolah dikota notabene hampir seluruhnya sudah mencoba menerapkan
media dalam proses belajar mengajarnya terlebih dengan infrastruktur dan SDM yang memadai
maka hasilnya pun sangat jelas terbukti mereka mampu bersaing dalam dunia kerja ataupun
ujian-ujian masuk keperguruan tinggi.
Begitupun media bisa meningkatkan kuantitas hasil pembelajaran, yang dimaksud disini adalah
belajar yang bermedia siswanya akan lebih banyak menyerap materinya, dan hal ini berkaitan
juga dengan kualitasnya, alhasil terbukti sekolah-sekolah yang terbukti berkualitas kebanyakan
selalu dibanjiri siswa yang ingin melanjutkan studinya dan ini sangat jelas terbukti meningkatkan
kualitas hasil pembelajaran.
D.Peran Guru Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di Era Teknologi Komunikasi dan
Informasi
Tidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu “kawasan” yang dapat membantu
memecahkan masalah kehidupan manusia dari masa ke masa secara efektif dan efisien. Dalam
kehidupan sehari-hari, peserta didik banyak dihadapkan pada aneka ragam jenis dan produk
teknologi, baik yang dijumpai, dimanfaatkan, dialami, maupun yang dinikmati. Menghadapi
kondisi seperti itu, peserta didik dijenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali
pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu
mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan
produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi
merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap
kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya
untuk menyelesaikan setiap masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lain
sebagainya.
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya
dimanfaatkan oleh pengajar, namun kadang kala terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media
dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu
persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau
alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media,
karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat
bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam
dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu,
keuangan, maupun materi yang akan disampaikan.
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para pengajar
sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Pembelajaran
diupayakan mencakup semua variable pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar.
Ada tiga variable pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran.
Ketiga variable tersebut adalah ; variable kondisi, variable metode, dan variable pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi
ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala
jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah.
A. Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah ditulis diatas maka saya menarik kesimpulan bahwa peran media
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran itu nyata dan jelas terbukti dalam
dunia pendidikan kita. Dengan berbagai kelebihannya media mampu menopang peningkatan
mutu hasil pembelajaran. Apalagi saat ini dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, maka media menjadi garda
terdepan yang harus ada dalam komponen pembelajaran. Karena bagaimana pun media telah
terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran.
B. SARAN
Sesuai dengan tuntutan zaman dan perubahan pola pikir serta sebagai upaya sadar untuk
mendukung semua program pendidikan nasional dalam rangka mengikuti persaingan global demi
terlihatnya kualitas pendidikan kita dimata dunia maka saya sangat menyarankan dan
merekomendasikan bahkan mewajibkan para pendidik, instruktur, dan tenaga kependidikan
untuk mau dan mampu menerapkan media dalam dunia pendidikan, dengan memperhatikan hal-
hal yang dianggap tidak keluar dari akidah dan aturan undang-undang.
Saat ini tidak ada hal yang sulit lagi hanya saja kita apakah mau atau tidak mengkuti
perkembangan zaman dengan menerapkan metode belajar bermedia.
DAFTAR PUSTAKA
Susilana Rudi, Riyana Cepi. 2008. Media Pembelajaran Hakikat, Pengambangan, Pemanfaatan
dan Penilaian. Bandung.
James Brown. AV Istructions. Materi perkuliahan Media pembelajaran