Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pendidikan Sebagai Sitem Dan Pendidikan Nasional


(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penganter Tipitaka)
Dosen Pengampu :
Dr. Burmansah, M.Pd
Wistina Sineru, S.Pd., M.Pd
Tupari, S.Ag., MM., M.Pd.B

Disusun Oleh :
Krisna Mudita : 2022101002
Dio Saputra : 2022101020
Dinda Agustina : 2022101003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA


SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA(STIAB) JINARAKKHITA
BANDAR LAMPUNG
2022

i
KATA PENGANTER
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa, para
Buddha Bodhhisattva -Mahasattva, atas segala berkah dan cinta kasihnya kepada semua
makhluk, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul paradigma sains
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun sebagai bahan untuk menyempurnakan makalah ini. Selain itu, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Sadhu...Sadhu...Sadhu.

Bandar Lampung,18 September


2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul..........................................................................................................................i
Kata penganter..........................................................................................................................ii
Daftar isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Sistem Pendidikan........................................................................................................3
B. Sistem Pendidikan Nasional.........................................................................................3
C. Analisa Pendidikan Sebagai Sistem.............................................................................4
D. Dasar fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional..............................................................6
E. Unsur-unsur sistem Pendidkan Nasional......................................................................7
F. Pengembangn budaya dan pendidikan Nasional..........................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKAN.........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sistem, sebagai suatu sistem pendidikan terdiri atas
beberapa komponen diantaranya yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode
atau media pembelajaran, serta lingkungan pendidikan. Setiap komponen mempunyai
fungsi masing-masing dan setiap komponen saling mempengaruhi satu sama lain. Di
era sekarang ini banyak sekali permasalahan yang diakibatkan oleh berbagai macam
perubahan seperti perubahan sosial dan budaya serta perubahan teknologi yang
menyebabkan berdampak kepada kemajuan dan perkembangan pendidikan. Indonesia
sendiri merupakan negara yang sedang berkembang yang sedang berusaha menjadi
negara maju terutama maju dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia
masih menggunakan atau masih mengacu pada sistem pendidikan nasional Pada saat
sekarang ini dalam penyelenggaran pendidikan masyarakat masih belum menyadari
bahwa pendidikan berasal dari suatu sistem, masih banyak masyarakat yang belum
menyadari bahwa dirinya merupakasn salah satu komponen yang terlibat dalam
keberhasilan dan kegagalan dari suatu pendidikan. Melalui pendidikan ini diharapkan
dapat memberikan informasi bagaimana sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini
dan bisa dijadikan informasi tentang berbagai komponen dalam masalah pendidikan.
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang
Telah lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak
sejak kecil Adalah bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang
lambat laun akan Memperoleh pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat.
Pendidikan hal yang sangat Penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk Mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif Mengembangkan potensi dirinya.
Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan manusia, dalam proses
Pendidikan bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi semua unsur harus
Memiliki peran yang sama dalam memajukan pendidikan. Semua unsur harus
memiliki andil Dan terhubung antar unsur dalam pengembangan lembaga pendidikan
atau proses Keberlangsungan suatu pendidikan. Misalnya dalam proses pendidikan
tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar Namun juga menjadi seorang

1
pendidik. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi Dalam pembangunan
sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep pengertian sistem pendidikan dan sistem pendidikan Nasional?
2. Bagaimana Pendidikan sebagai sistem?
3. Apa Fungsi dan tujuan pendidikan nasional?
4. Unsur-unsur sistem pendidikan Nasional?
5. bagaimana pengembangan budaya dalam pendidikan Nasional?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian sistem pendidikan
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian sistem pendidikan Nasional
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional
4. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur pendidikan nasional
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengembangan budaya dan pendidikan
nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan
Pengertian Sistem Pendidikan istilah sistem diambil dari bahasa latin, yakni
systema yang memiliki arti sebagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur danmerupakan suatu keseluruhan. Sedangkan dalam bahasa
Yunani disebut sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemenyang dihubungkan bersama untuk memudahkan masuknya informasi, materi,
dan energi. Kata “sistem” sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik
diskusi maupun dokumen ilmiah. kata ini merujuk pada banyak bidang, sehingga
maknanya menjadi beragam. Pengertian paling umum dari sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka.
Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub sistem atau unsur-
unsur Pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan,
kurikulum,Materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan
sebagainya (Mujamil Qomar, 2005).Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan
pendidikan sendiri terdiri dari elemen-Elemen atau unsur- unsur pendididkan yang
dalam kegiatannya saling terkait secara Fungsional, sehingga terjadinya satu kesatuan
yang terpadu, saling berhubungan dan Diharapkan dapat mencapai tujuan.Keberadaan
satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain.
Tanpa keberadaan Salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi
terhalang, sehingga Mengalami kegagalan. Kegagalan itu akan berakibat pada
kegagalan tujuan pendidikan Nasional (Mujamil Qomar, 2005). Dalam suatu
organisasi, peran sistem atau kerjanya system itu menjadi faktor penting dalam
mencapai tujuan dari pendidikan, karena apabila suatu system tidak berjalan dengan
baik maka tujuan yang akan dicapai akan merasa terhambat.
B. Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi tempat
berlangsungnya administrasi dan manajemen pendidikan tumbuh menjadi besar yang
kemudian permasalahannya akan menjadi kompleks dalam suatu sistem Pendidikan
Nasional.

3
Memperjelas kompleksitas pendidikan tersebut digunakan pendekatan
sistem yaitu:
Menekankan keseluruhan dan keutuhan, pemikiran terhadap bagian atau elemen
sebagai sub sistem dan interaksi antar elemen. Sistem sebagai suatu keseluruhan yang
hidup dan sengaja dirancang dengan komponen yang berkaitan dengan pemikiran
untuk berfungsinya terpandu demi tercapainya tujuan yang ditetapkan.

Mengacu pada fungsi dan tujuan Pendidikan dapat dikemukakan unsur-unsur penting
dalam Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut:
1. Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem merupakan satuan kegiatan antara alat
dan tujuan yg sangat penting mencapai cita-cita nasional. Satuan pendidikan
sebagai alat dan kegiatan dapat berupa sekolah, kursus, kelompok belajar dsb.
2. Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem dilaksanakan secara semesta,
menyeluruh dan terpadu. Semesta diartikan terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia
dan berlaku di seluruh Indonesia.
3. Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem harus dilihat sebagai keseluruhan unsur
dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain dan saling
menunjang dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. UUSPN No. 20 Tahun
2003 menyatakan: sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
C. Analisa Pendidikan Sebagai Sistem
Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya di sekolah yang bekerja
langsung atau tidak langsung mencapai tujuan pendidikan. Proses ini merupakan
interaksi fungsional antara komponen-komponen pengambil kebijakan pendidikan di
tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten serta penyelenggara pendidikan di
sekolah yang merupakan penjabaran tujuan nasional. Pendidikan merupakan usaha
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga
unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil
usaha. Hubungan ketiga unsur dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri yang ada pada
peserta didik (bakat, minat, kondisi fisik dan sebagainya), proses dan hasil. Dalam
proses pendidikan terkait beberapa hal: Pendidik, kurikulum, metode dan lain-lainnya.

4
Sedangkan hasil berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dan hasil berupa lulusan.
Setiap unsur dalam pendidikan saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Pendidikan dikatakan sebagai sistem juga memiliki beberapa ciri yang juga dimiliki
oleh suatu sistem. Adapun cirinya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan
2. Fungsi-fungsi adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut
terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai
tujuan tersebut.
3. Komponen-komponen: bagian Sistem yang melaksanakan usaha mencapai tujuan
sistem disebut komponen. Jadi sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan
masing-masing komponen punya fungsi khusus. Misalnya komponen sistem
instruksional meliputi manusia (guru, konselor, administrator, dan lain
sebagainya).
4. Interaksi atau saling berhubungan semua komponen dalam satu sistem saling
berhubungan satu dengan yang lain, saling mempengaruhi dan saling
membutuhkan. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan.
5. Proses transformasi semua sistem punya misi untuk mencapai tujuan untuk itu
diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output).
6. Umpan balik dan koreksi untuk mengetahui masing-masing fungsi terlaksana
dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan
koreksi/evaluasi.

Pendidikan ialah usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Usaha tersebut
mencakup tiga unsur pokok, antara lain masukan, unsur proses, usaha itu sendiri ,dan
unsur hasil usaha. Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pendidikan adalah suatu sistem yang
memiliki unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelolaan
pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem ini saling
mempengaruhi satu sama lain.

Menurut PH Combs (1968), ada 12 komponen pendidikan yakni tujuan dan prioritas,
peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan jadwal waktu, isi dan bahan
pengajaran, guru dan pelaksanaan, alat bantu belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan,
penelitian dan biaya.

5
Berikut komponen-komponen pendidikan tersebut:
1. Tujuan dan prioritas yang merupakan fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini
merupakan informasi apa yang akan dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaannya.
2. Peserta didik, yang tugasnya belajar dan diharapkan mengalami proses perubahan
tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan.
3. Manajemen atau pengelolaan berperan untuk mengkoordinasi, mengarahkan dan
menilai sistem pendidikan.
4. Struktur dan jadwal waktu merupakan komponen yang fungsinya mengatur
pembagian kegiatan dan waktu.
5. Isi dan bahan pengajaran merupakan komponen yang menggambarkan luas dan
dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik
6. Guru dan pelaksanaan merupakan orang yang menyediakan bahan pelajaran serta
menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik.
7. Alat bantu belajar, yang membuat fungsi yang membuat proses pendidikan lebih
bervariasi dan menarik.
8. Fasilitas, merupakan tempat terjadinya kegiatan pembelajaran.
9. Teknologi, merupakan komponen yang memperlancar dan meningkatkan hasil
guna proses pendidikan.
10. Pengawasan mutu, merupakan komponen yang berfungsi membina peraturan dan
standar pendidikan.
11. Penelitian, adalah fungsi memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
12. Biaya, merupakan komponen yang tujuannya memperlancar proses pendidikan.
D. Dasar fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu
Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang,
rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai
dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia.
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003

6
tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :
 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.

 Persoalan dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang sangat fundamental
dalam pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan
isi pendidikan.Tujuan pendidikan itu pun akan menentukan kearah mana anak didik
dibawa.
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan bahwa pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
maka pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system pendidikan
yang telah ada sebelumnya yang merupakan warisan budaya bangsa secara turun
temurun.

Ada pun fungsi pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan pada Pasal 3, yaitu: untuk
mengembangkan kemampuam serta meingkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
E. Unsur-unsur sistem Pendidkan Nasional
Unsur-unsur sistem Pendidikan Nasional yaitu :
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang
Otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri-ciri khas dari peserta didik:
a. Insan yang unik.
b. Memiliki potensi fisik dan psikis yang khas individu yang sedang berkembang
c. Membutuhkan bimbingan dan perlakukan manusiawi.
d. Memiliki kemampuan untuk mandiri.
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
Dengan sasaran peserta didik. Sebagai seorang pendidik yang memahami akan

7
fungsi dan Tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan
sebagai dasar,Disertai pula dengan seperangkat latihan ketrampilan keguruan dan
pada kondisi itu pula Ia belajar mempersosialisasikan sikap keguruannya.
Kewibawaan :
a. Pancaran batin yang dapat menimbulkan pada orang lain sikap untuk
mengakui, Menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan
tersebut.
b. Kewibawaan muncul karena peserta didik memerlukan perlindungan, bantuan,
Bimbingan dan sebagainya dari pendidik.
c. Kemampuan mendidik, dikembangkan pengkajian ilmu pengetahuan tentang
Kependidikan dan pengetahuan pekerjaan.
3. Interaksi Edukatif antara Pendidik dengan Peserta Didik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta
didik Dengan pendidik yang terarah pada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan Secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif
dengan manipulasi isi,Metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Materi atau Isi Pendidikan
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum
yang Akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi
inti maupun Muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi
pengendalian dan Persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah
mengembangkan kebinekaan Kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.
Dengan demikian jiwa dan semangatBineka tunggal ika dapat
ditumbuhkembangkan.
5. Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan Dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus
alat melihat jenisnya Sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.
Alat pendidikan yang khusus dan Istimewa adalah “hukuman” yang pedagogis
(mendidik), sehingga dapat memperbaiki diri.
6. Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan, yaitu
keluarga,Sekolah, dan masayrakat. Tempat di mana peristiwa bimbingan

8
berlangsung (lingkungan Pendidikan). Lingkungan pendidikan sering dijabarkan
dengan keluarga, sekolah, dan Masyarakat.
F. Pengembangn budaya dan pendidikan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU
Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu
merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional
menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa
perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.
Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan digunakan
dalam mengembangkan pedoman ini. Guru-guru Antropologi, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok
bahasan dalam mata pelajaran terkait, tetap memiliki kebebasan sepenuhnya
membahas dan berargumentasi mengenai istilah-istilah tersebut secara akademik

Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,
norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan
lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu
digunakan dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem
ekonomi, sistem kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral,
norma, dan keyakinan; akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan
alam kehidupan, manusia diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan yang telah dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang,

9
maka yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem
kepercayaan, ilmu, teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana
dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem
berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan
mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan
masa mendatang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpilan
Pendidikan sebagai sistem adalah pendidikan sendiri terdiri dari elemen-elemen atau
Unsur-unsur pendididkan yang dalam kegiatannya saling terkait secara fungsional,
sehingga Merupakan satu kesatuan yang terpadu dan diharapkan dapat mencapai
tujuan.dalam proses atau Kegiatan pendidikan terdapat beberapa komponen yang
harus dimiliki seperti tujuan pendidikan, Pendidik, peserta didik, metode, media dan
alat pendidikan, materi pendidikan, serta lingkungan Yang sangat mempengaruhi
keberhasilan dari suatu pendidikan. Pada saat sekarang ini sistem pendidikan di
Indonesia masih menganut sistem pendidikan Nasional yang mana pemerintah lebih
memliki peran yang paling banyak dalam menjalankan Sistem pendidikan. Sistem
pendidikan dikelola secara sentralistik dan berlaku untuk seluruh Wilayah Indonesia,
yang mana semua komponen pendidikan dan proses pendidikannya diatur oleh
pemerintah pusat dan berlaku untuk semua sekolah di ndonesia termasuk sekolah
yang di pelosok tanah air.
B. Saran
Sistem pendidikan dan sistem pendidikan Nasional merupakan satu kesatuan yang
terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen, juga unsur-unsur sebagai
sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, yang saling
membantu untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sistem memiliki
komponen-konponen yakni adanya suatu keseluruhan (totalitas), Adanya komponen-

10
komponen, berfungsinya komponen-komponen secara teratur, adanya keterkaitan
antara semua komponen dan adanya tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan
efisien.

DAFTAR PUSTAKAN
Meichati, Siti, 1972. Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP
Yogyakarta).

Nasution S, 1987. Asas-asas Mengajar, C.V. (Bandung: Jemmars).

Samana, A., 1992. Sistem Pengajaran–PPSI dan Pertimbangan Metodologisnya,


(Jakarta: Kanisius).

Soedjono, AG, 1980. Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum (Bandung: CV Ilmu).


Suardi, Edi, 1983. Pedagogik 2-3, (Bandung: Angkasa).

Sudirman N, dkk, 1987. Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya CV).

Sukmadinata, Nana S., 2007. Pengembangan Kurikulum-Teori dan Praktek,


(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Suwarno, 1981. Pengantar Umum Pendidikan, Cetakan I (Jakarta: Aksara Baru).

Tim Reality, 1981. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, (Surabaya: Reality


Publisher).

11
W. Airasian, Peter, dkk, 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom),
(Jogyakarta: Pustaka Pelajar).

Munirah. (2015). Sistem Pendidikan Di Indonesia: antara keinginan dan realita.


AULADUNA, 2, 233–245.

Syafril & Zelhendri Zen. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Hardiyanti, Yati. (2011), Komponen-Komponen Pendidikan. Makassar: Universitas


Hasanuddin.

Thohari, Khamim. 2017. “Makalah Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan”.


http://khamimthoharis.blogspot.com/2017/05/makalah-pengertian-dan-unsur-unsur.html

Hana, Rhen. 2014. “Makalah Pengantar Pendidikan – Pendidikan dan Unsur-unsurnya”.


https://rhenniyhanasj.wordpress.com/2014/01/05/makalah-pengantar-pendidikan-pedidikan-
dan-unsur-unsurnya/
Diaskses pada tanggal 17 September 2022

Andhira, Raisya. 2012. “Makalah Unsur-Unsur Pendidikan”.


http://raisyaandhira.blogspot.com/2012/12/makalah-unsur-unsur-pendidikan.html

Diaskses pada tanggal 17 September 2022

12
13

Anda mungkin juga menyukai