Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Oleh

Hadiansyah Putra Nasution( 5171121006 )

Dosen Pengampu :

Dr.Yuniarto Mudjisusatyo,M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SEKOLAH SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN


KOMPETENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN ( TKR )
KEAHLIAN
MATA PELAJARAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA
KELAS / SEMESTER XI / 1
MATERI POKOK MEMAHAMI UNIT KOPLING
ALOKASI WAKTU 30 JP ( 6 TM X 5 JP )

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI. 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsadalam pergaulan dunia.
KI. 3 : Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkanmasalah.
KI. 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD. 1.1 : Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang
maha Esa harus dijaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya.
KD. 1.2 : Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus
selaras dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia
KD. 2.1 : Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam mengidentifikasi jenis kopling
KD. 2.2 : Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami prinsip kerja kopling
KD. 2.3 : Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan
langkah-langkah kerja sesuai standar kerja / SOP
KD.2.4 : Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan kerja melalui kegiatan K3,
serta peka terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan kerja (dampak
kontaminasi dan bahaya kebakaran)
KD. 2.5 : Menunjukkan sikap cermat dan teliti sewaktu bekerja dengan peralatan
listrik, elektronik dan baterai
KD. 2.6 : Menerapkan keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan (perawatan,
perbaikan ditempat kerja)
KD. 3.1 : Memahami unit kopling
INDIKATOR :
1. komponen-komponen unit kopling dan fungsinya.
2. Pengoperasian kopling
KD. 4.1 : Memelihara mekanisme Kopling
INDIKATOR :
1. Perbaikan sistem kopling dan komponennya
2. Overhaul sistem kopling dan komponennya,analisis gangguan dan perbaikan
gangguan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

PERT TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa dapat menyebutkan komponen- komponen kopling
1
Siswa memahami cara kerja pengoperasian sistem sesuai sop
Siswa trampil menganalisa kerusakan sistem kopling
2
Siswa trampil mengoverhoul sistem kopling

D. MATERI PEMBELAJARAN

KOPLING
A. Fungsi kopling
Fungsi kopling adalah untuk memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari
mesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi) secara halus.

Gambar . Fungsi Kopling


B. JENIS KOPLING
Jenis kopling dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1. Kopling dengan menggunakan gigi
Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenisSyncronmesh

Gambar. Kopling menggunakan gigi (kopling dog)


2. Kopling gesek
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan
antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak
digunakan pada siste pemindah tenaga kendaraan
Gambar Kopling gesek
3. Kopling tekanan hidrolis
Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses
kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu kopling ke
kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya

Gambar Kopling Hidrolik


C. KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING
Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (rumah kopling).
Ada dua jenis cluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :
1. Jenis Diafragma Spring
 Clutch disc (kanvas Kopling)
 Diafragma Spring
 Release bearing
 Clutch cover
 Release fork
 Release cylinder
 Preasure plat
Gambar Kopling tipe diafragma
Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus dan
mobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.
2. Jenis Coil Spring
 Clutch disc (kanvas Kopling)
 Coil Spring
 Release bearing
 Clutch cover
 Release fork
 Release cylinder
 Preasure lever
 Preasure plate
Gambar Kopling jenis Coil spring
Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar dan
angkutan berat lainnya.
- Clutch Disc (Plat Kopling)
Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara
ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas kopling
terbuat dari asbes dan logam agar dapat menyerap panas dengan baik, tahan terhadap
panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeram dengan baik.

Gambar Plat kopling


Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet
dan disebut dengan pegas radial (torsion demper). Torsion demper berfungsi untuk meredam
kejutan/getaran saat kopling terhubung sehingga diperoleh penyambungan yang halus.
Gambar. Letak torsi demper

D. PRINSIP KERJA KOPLING


Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc memutar driven disc
yang berhubungan dengan input transmisi. Sebagai hasilnya torsi/gaya putar dari mesin
ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke roda
penggerak. Cara kerja kopling menurut jenisnya dibagi menjadi 2 bagian:
1. Kopling Jenis Kering
Kopling kering adalah kolping yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas.
Kopling jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan roda

empat.
Gambar Kopling  jenis kering
2. Kopling Jenis Basah
Kopling basah adalah kopling yang saat bekerjanya terkena /terendam minyak
pelumas. Kopling plat ganda (kopling basah) banyak digunakan pada kendaraan
ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.

Gambar Kopling jenis basah


Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat
kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam, sedangkan plat kopling pada
bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya.
E. Pemeliharaan/servis kopling
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga kinerja suatu
komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan pada
komponen tersebut. Hal ini tentunya juga diperlukan terhadap unit kopling dan komponen
pengoperasiannya. Hal ini mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen
pengoperasiannya sangat penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan
pada sistem ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses
perawatan unit Kopling dan Komponen Pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit,
yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa
unit kopling dan komponen Pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan
merupakan prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.

1. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.


Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan
kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling
khususnya bantalan tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin.
Sehingga akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan
terjadinya gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya
kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Perawatan dan penyetelan
yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem mekanik adalah memberi
pelumasan dan melakukan penyetelan.

Gambar Perawatan dan penyetelan kopling sistem mekanik.


Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk menghindarkan keausan pada
ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada gambar tersebut terjadi
penggeseran dengan pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.
Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk berapa
besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan. Oleh karena itu,
perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam buku manual.

1. Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:


a. Siapkan alat yang diperlukan
b. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
c. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
d. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
e. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan mur
penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
f. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan
spesifikasi.
g. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi
langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
h. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

2. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem hidrolis.


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya agak lebih
rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun demikian masih tergolong sederhana dan
mudah. Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik
kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah
digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari
warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti.
Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian,
maka minyak perlu diganti dengan yang baru. Prosedur penggantian minyak hidrolis
koplingadalam sebagai berikut:
a. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding,
slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis
b. Kendorkan baut bleeder
c. Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.\
d. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.
e. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
f. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak kehabisan.
g. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal kopling
pertahankan pada posisi tertekan.
h. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
i. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak menggerakan
tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
j. Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari
sistem.
k. Ulangi langkah Hingga diperoleh penekanan yang baik.
l. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang
tutup reservoir.
m. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.
Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah
sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
b. Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
c. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.
d. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
e. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
f. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder
g. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

h. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel


i. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
j. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
k. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

3. Gejala Kerusakan kopling.


Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian
kopling/kopling set (clutch assembly)
a. Kopling selip
b. Bergetar
c. Gerakan kendaraan yang mengejut
d. Suara berisik yang tidak lazim
e. Tidak ada gerakan

E. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


PERTEMUAN PERTAMA dan KEDUA

Langkah – langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Deskripsi kegiatan
waktu
Based Learning
 Memberi salam dan menyuruh
siswa berdoa
 Mengabsen siswa
 Guru menunjukkan sebuah
sistem kopling
 Guru bertanya nama peralatan
Orientasi siswa pada
Pendahuluan tersebut
masalah
 Memberikan motivasi dan
apersepsi
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjelaskan
cara pembelajaran yang akan
dilakukan
Mengamati
Mengorganisasikan
 Tayangan atau simulasi
siswa dalam
macam-macam komponen
kelompok
kopling
Menanya
Membimbing
 Mengajukan pertanyaan terkait
penyelidikan siswa
tayangan atau simulasi atau
secara mandiri atau
hal-hal yang berhubungan
kelompok
dengan sistem kopling
Mengeksplorasi
 Menuliskan atau menyebutkan
macam-macam sistem kopling
Kegiatan Inti
 Membuat perbandingan diantara
jenis jenis kopling

Mengembangkan dan Mengasosiasi


menyajikan hasil Membuat kesimpulan tentang
karya kelebihan dan kekurangan jenis-
jenis kopling
Mengkomunikasikan
Menerapkan penggunaan peralatan
sesuai dengan SOP
Menerapkan perawatan peralatan
sesuai dengan SOP
Penutup Menganalisis dan  Siswa bersama dengan guru
mengevaluasi proses membuat rangkuman dan
pemecahan masalah kesimpulan
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerja
sama yang baik
 Memberikan evaluasi kepada
siswa berupa soal – soal uraian
dan pilihan ganda
 Siswa menyerahkan semua
laporan hasil diskusi kelompok
evaluasi

F. PENILAIAN
Tugas
Membongkar komponen kopling

Observasi
Mengamati keaktifan siswa dalam melakukan praktik

Portofolio
Hasil kerja dinilai berdasarkan pemahaman dalam proses pembongkaran

Tes
Pilihan Ganda/Essay

Penilaian yang dilakukan


1. Jenis penilaian : Tes dan Non Tes
2. Bentuk instrument : Tes uraian, Pilihan Ganda, Penilaian unjuk Kerja,
Lembar penilaian penilaian kinerja, Lembar Pengamatan siswa

Pedoman penskoran

No Bentuk Tes Nomor Soal Skor


1 1 50
Uraian
2 50

Jumlah Nilai 100


Rata – Rata

Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan

Skor
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Urutan pembongkaran
2 Pengunaan alat
3 Melakukan pengamatan
4 Melakukan analisis dan menyimpulkan
Rubriknya :

Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3
Tidak mampu Dilakukan dengan Dilakukan dengan
Merancang
merancang bantuan guru mandiri
percobaan
percobaan
Menggunakan hand Melakukan Melakukan
tool tidak sesuai perawatan sesuai overhoul sesuai
Memilih sistem
dengan fungsinya dengan fungsinya dengan fungsinya
kopling
dan bimbingan guru tanpa bimbingan
guru
Data tidak Data hanya Data menunjukan
menunjukkan hasil menunjukkan hasil yang lengkap
Melakukan
pengamatan yang sebagian dari hasil dan cermat
pengamatan
cermat dan lengkap pengamatan yang
cermat dan lengkap
Tidak melakukan Terdapat hasil Terdapat hasil
penafsiran data analisis data, tetapi analisis data dan
Melakukan analisis
tidak melakukan mengaitkan antar
dan menyimpulkan
upaya mengaitkan variabel yang
antar variabel diselidiki

Penilaian sikap

Sikap

jawabTanggung
Kedisiplinan
Kerajinana

Kerjasama

No Nama Siswa Kejujuran

1
2
3
4
5
Rubriknya :

Aspek yang Skor


dinilai 1 2 3
Mengerjakan tugas / Mengerjakan tugas / Mengerjakan tugas /
Kerajinan latihan hanya ketika latihan dengan latihan secara mandiri
disuruh oleh guru dibimbing oleh guru
Tidak mengikuti tata Mengikuti tata tertib
Dengan kesadaran yang
tertib selama proses selama proses tinggi selalu mengikuti
Kedisiplinan belajar mengajar belajar mengajar semua aturan yang
berlaku dalam proses
belajar mengajar
Lebih sering Terlibat dalam Sangat antusian dalam
menyendiri dalam kelompok tetapi kegiatan kelompok,
Kerja sama kelompok, tidak mau tidak begitu antusias sering memberikan
terlibat dalam argumen dalam
kegiatan kelompok kelompok
Sering melakukan Kadang-kadang Tidak melakukan
plagiat terhadap tugas melakukan plagiat plagiat terhadap tugas
Kejujuran dan latihan yang terhadap tugas dan dan latihan yang
diberikan guru latihan yang diberikan guru
diberikan guru
Tanggung Tidak antusias serta Kurang antusian Sangat antusias dan
jawab tidak memperhatikan dan hanya memperhatikan dengan
selama proses memperhatikan baik seluruh proses
pembelajaran proses pembelajaran pembelajaran
ketika ditegur oleh
guru

Mengetahui :
Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai